Menangis

Aleta hanya melihat sekelilingnya, dimana saat ini banyak yang melihat ke arahnya dengan tatapan benci dan berbisik yang tentunya masih dapat di dengar Aleta, "Jadi itu putri pertama keluarga Alianggra, pantes aja sih kalau Tuan Geo gak mau, orang dia nya aja kayak gini, malu-maluin," bisik mereka.

"Aleta, kamu harus sabar Bunda tau ini berat, tapi kamu gak bisa ngelakuin ini ke keluarga Alianggra," ucap Bunda Dea.

"Kenapa Bun hiks hiks Aleta buat salah apa sama kalian? kenapa Aleta harus nerima semua ini?" tanya Aleta dengan menangis sekencang-kencangnya.

Beberapa saat sebelumnya

Hari ini adalah hari pertunangan kakak pertamanya Vanya dengan seorang lelaki yang bernama Geo yang merupakan kekasihnya sejak dua tahun lalu, Seharusnya saat ini Aleta yang berada di atas panggung, tapi justru Adiknya yang menggantikannya bahkan Adiknya menggunakan gaun yang sudah Aleta pesan untuk pertunangannya begitupun dengan perhiasan dan semua fasilitas yang ada. Aleta merasa sakit hati dengan semua ini ia sudah menyiapkan semuanya, namun ia tidak dapat merasakannya.

"Kak, Kakak gak bisa ngelakuin semua ini," ucap Vanya dengan lembut.

"Kenapa gak bisa semua ini aku yang nyiapin dan dengan seenaknya kalian ngadain pertunangan yang harusnya itu adalah pertunanganku," ucap Aleta dengan emosi sambil melepaskan hiasan yang ada di dinding tempat tersebut.

Padahal sedari tadi Aleta yang sudah dirias diruang makeup, tapi apa yang terjadi sekarang ini ia harus menahan kecewa, sedih dan marahnya karena ia sudah menunggu lama di ruang makeup, ia menunggu lebih dari satu jam dan tidak ada siapapun yang menyuruhnya keluar padahal ia sudah cantik sejak tadi meskipun ia sedikit bingung karena tidak menggunakan gaun yang sudah ia pesan, tapi akhirnya Aleta pun memutuskan untuk keluar dari ruang tersebut mungkin acaranya terlambat pikir Aleta, namun betapa terkejutnya saat ia keluar ia sudah melihat sang kekasih yaitu Geo sedang berfoto dengan Vanya sambil memamerkan cincin yang berada ditangan mereka dan itulah alasan mengapa Aleta melakukan hal ini ia terus merusak dekorasi dan beberapa meja disana.

"Kak, aku tau Kakak marah, tapi Kakak gak bisa ngelakuin ini. Kakak bisa menghancurkan nama baik keluarga kita dan keluarga Trimono Kak," ucap Vanya.

Aleta pun berhenti dan melihat ke arah Geo yang saat ini juga melihatnya, Aleta berjalan menghampiri Geo "Kamu pilih aku atau Vanya?" tanya Aleta.

"Kak, maksud Kakak apa? Kak Geo itu tunangan aku, Kakak jangan jadi pelakor ya," ucap Vanya yang mulai emosi.

"Pelakor! harusnya lo ngaca siapa yang jadi pelakor di sini gue atau lo," ucap Aleta yang mulai emosi.

Plak

Sebuah tamparan cukup kencang mendarat tepat di pipi mulus Aleta "Jaga bicaramu, Vanya itu tunanganku dan kamu bukan siapa-siapa bagiku, kamu itu gak lebih dari calon kakak ipar ku seharusnya kamu sadar akan hal itu," ucap Geo dengan dingin.

Aleta tidak percaya Geo menamparnya dan ini adalah pertama kalinya Aleta mendapat perlakuan kasar dari Geo sejak mereka kenal, "Geo, kamu lebih milih dia daripada aku, ingat Geo kita ini udah lama pacaran hiks hiks hiks," ucap Aleta.

"Dasar menyedihkan, aku berharap kamu dapat lelaki yang lebih baik dariku Al, buang rasa suka kamu buat aku karena aku sudah punya pasangan sekarang," ucap Geo dan menunjukkan cincin yang berada ditangannya.

"Gak Ge, kamu pernah bilang kalo kamu bakal nikah sama aku," ucap Aleta, sedangkan semua orang yang berada disana mulai berkomentar buruk tentang Aleta.

Plak

Lagi-lagi Aleta mendapat tamparan di pipi mulusnya, bukan dari Geo melainkan dari Bunda Dea, "Kamu udah keterlaluan Al, gak seharusnya kamu ngomong kayak gitu," ucap Bunda Dea

Setelah mendapat tamparan keras dari Bunda Dea, Aleta mulai kehilangan keseimbangan dan ia pun tak sadarkan diri, "Aleta," panggil seorang laki-laki, namun Aleta tidak tau siapa dia karena Aleta sepenuhnya tidak sadarkan diri.

Cukup lama pingsan akhirnya Aleta pun terbangun dan melihat jika ada Paman Fariz yang saat ini duduk di sofa kamar tersebut, "Paman Fariz," panggil Aleta.

"Akhirnya kamu sudah sadar Al, gimana ada yang sakit gak?" tanya Paman Fariz yang merupakan teman sekaligus kolega Ayah Abram bahkan Paman Fariz sudah dianggap keluarga di Alianggra.

"Gak kok Paman, terima kasih sudah mau bantu Aleta," ucap Aleta dan diangguki Paman Fariz.

"Beneran kamu gapapa?" tanya Paman Fariz yang semakin mendekat ke arah ranjang yang saat ini digunakan Aleta.

"Iya Paman, Aleta gapapa kok, Paman boleh pergi sekarang," ucap Aleta.

"Masa Paman harus pergi sih katanya kamu mau ngucapin terima kasih ke Paman ya kamu ucapin sekarang dong," ucap paman Fariz.

"Maksud Paman apa?" tanya Aleta yang mulai waspada.

"Huh tadi kan kamu terima kasih ke Paman nah ini paman tagih terima kasih kamu," ucap Paman Fariz yang semakin mendekat bahkan dengan cepat langsung memegang tangan Aleta.

"Paman lepasin, Paman jangan bersikap kurang ajar ya," ucap Aleta yang memberontak.

"Paman gak kurang ajar kok lagian bentar lagi kamu juga bakal nikah dengan Paman kan," ucap paman Fariz.

Aleta melotot mendengar perkataan Paman Fariz, ia baru saja ditinggal sang kekasih dan ia harus menikah dengan Paman Fariz yang umurnya sangat jauh dengannya. Aleta berusaha untuk kabur dari Paman Fariz dan saat Pamannya lengah ia segera menarik tangan Paman Fariz dan mengigitnya lalu ia keluar dari kamar tersebut dan berlari sambil melihat ke belakang takut jika Paman Fariz mengejarnya.

Karena Aleta terus melihat ke belakang ia pun menabrak seseorang hingga terjatuh, belum sempat Aleta melihat siapa orang yang ia tabrak tiba-tiba suara perempuan membuatnya menatap ke arah orang yang ia tabrak, orang itu adalah Vanya dan Geo, "Kakak gapapa? kenapa Kakak lari?" tanya Vanya dengan lembut.

"Heh tidak usah pura-pura baik, aku tidak butuh itu," ucap Aleta.

"Kak, kita ingin lihat kondisi Kakak soalnya kan tadi Kak Aleta pingsan," ucap Vanya.

"Aku gak peduli itu," ucap Aleta.

"Kak, kita hanya mengkhawatirkan Kakak karena Kakak pasti tertekan dengan semua omongan orang lain tentang Kakak waktu pertunanganku dengan Kak Geo tadi," ucapp Vanya sambil menggandeng lengan Geo dan memamerkan cincin mereka.

Seketika Aleta mulai sedih karena cincin yang digunakan Vanya merupakan cincin yang seharusnya ia gunakan dalam pertunangannya dengan Geo.

Aleta melihat ke arah Geo, namun sekali lagi Geo hanya menatapnya datar seolah tidak terjadi apa-apa, Aleta pun melangkah pergi dari hadapan mereka berdua, "Kakak mau kemana?" tanya Vanya.

"Aku mau pergi yang jelas tidak melihat kalian berdua," ucap Aleta lalu masuk kedalam sebuah kamar dan menangis cukup kencang.

"Hiks hiks kenapa semua ini terjadi sih? aku pikir, aku bakal bahagia setelah hari ini, tapi kenapa malah semakin sakit, kalo memang mereka tidak ingin aku menikah dengan Geo kenapa harus mereka melakukan ini, mereka seperti mempermainkanku?" tanya Aleta sambil memukul-mukul dadanya dan terus menangis.

"Berisik," ucap seorang pria dengan suara seraknya.

Aleta yang awalnya menunduk pun ikut melihat ke arah pria yang saat ini berdiri di depannya, Aleta sempat terpesona meskipun tidak terlalu jelas wajah pria tersebut, tapi menurut Aleta pria tersebut sangat mempesona dimana pria tersebut menggunakan kemeja putih dan lengannya di naikkan lalu dua kancing atasnya dibiarkan terbuka sehingga pria tersebut terlihat sangat mempesona.

"Siapa kamu? kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Aleta.

"Saya yang harusnya tanya ke kau bukan kau tanya ke saya, ngapain kau ada dikamar saya?" tanya pria tersebut.

Aleta semakin bingung ia berani masuk kedalam kamar ini karena kamar ini tidak terkunci, setau Aleta di hotel ini kamar yang tidak terkunci menandakan jika kamar itu kosong atau akan di bersihkan sebab itu Aleta masuk kedalam kamar ini.

"Saya tanya ke kau jawab!" ucap pria tersebut yang mulai meninggikan suaranya.

"Maaf, aku kira kamar ini kosong, kamu tidak perlu khawatir aku hanya disini sebentar sampai situasi di luar aman," ucap Aleta dan bukannya menjawab pria tersebut justru semakin menatap lekat Aleta.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Zizie Malek

Zizie Malek

pusing bacanya/Frown/

2024-04-16

0

Kamiem sag

Kamiem sag

Alleta

2023-10-07

0

Mawar berduri

Mawar berduri

aneh...itu anak kandung apa anak angkat yaa...kok bs bunda & saudara kandungnya jahat & benci padanya...jd penasaran...

2023-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Cuap-cuap
2 Aneh
3 Menangis
4 Jangan Iri
5 Manis
6 Kata Siapa?
7 Gosip
8 Putri Pertama
9 Pujian?
10 Suaminya Mana?
11 Acara Lamaran
12 Hukuman
13 Melukai Perasaan Mama
14 Mas Arka
15 Nasi Goreng
16 Morning Sickness
17 Tante Rita dan Tante Vira
18 Maaf
19 Tidur
20 Aleta Mana?
21 Sahabat Arka
22 Mogok
23 Melakukan Apa?
24 Sakit
25 Kangen
26 Bicara Apa Kamu?
27 Pengemis
28 Pergi
29 Kehujanan
30 Semangka
31 Kerja
32 Berbohong
33 Tuan?
34 Merasa Bersalah
35 Sendirian
36 Menangis
37 Baikan
38 Kakek Nino
39 Takut
40 Keterlaluan
41 Malu
42 Imbalan Besar?
43 Berkelahi
44 Bertemu
45 Mas Arka Kenapa?
46 Aleta Selingkuh
47 Mas Mau kemana?
48 Terselesaikan
49 Serendah itu
50 Terdorong
51 Tidak Sopan
52 Ngidam
53 Penjelasan Bi Ratih
54 Leon!
55 Pasti
56 Izin?
57 Ternyata Benar
58 Anak Saya
59 Bucin?
60 Pergi
61 Mama Kecewa
62 Iri
63 Fandi
64 Bertemu
65 Halo Baby!
66 Sayang
67 Pasar Malam
68 Cerita Baru
69 Bertekuk Lutut
70 Jangan Minta Maaf
71 Kembali
72 Tidak Bisa Masuk
73 Jagoan Tampan Arka.
74 Althafandra Andrean
75 Kamu Punya Salah?
76 I Love You
77 Permintaan Maaf
78 Pacaran
79 Cerita Baru
80 Married With Mantan
81 Jodoh Dari Allah
82 Sequel Nial & Maudy
83 Istri Pengganti
84 Cinta Dalam Diam
85 Terjebak Cinta Mafia
86 Menikahi Kakak Sahabatku
87 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Cuap-cuap
2
Aneh
3
Menangis
4
Jangan Iri
5
Manis
6
Kata Siapa?
7
Gosip
8
Putri Pertama
9
Pujian?
10
Suaminya Mana?
11
Acara Lamaran
12
Hukuman
13
Melukai Perasaan Mama
14
Mas Arka
15
Nasi Goreng
16
Morning Sickness
17
Tante Rita dan Tante Vira
18
Maaf
19
Tidur
20
Aleta Mana?
21
Sahabat Arka
22
Mogok
23
Melakukan Apa?
24
Sakit
25
Kangen
26
Bicara Apa Kamu?
27
Pengemis
28
Pergi
29
Kehujanan
30
Semangka
31
Kerja
32
Berbohong
33
Tuan?
34
Merasa Bersalah
35
Sendirian
36
Menangis
37
Baikan
38
Kakek Nino
39
Takut
40
Keterlaluan
41
Malu
42
Imbalan Besar?
43
Berkelahi
44
Bertemu
45
Mas Arka Kenapa?
46
Aleta Selingkuh
47
Mas Mau kemana?
48
Terselesaikan
49
Serendah itu
50
Terdorong
51
Tidak Sopan
52
Ngidam
53
Penjelasan Bi Ratih
54
Leon!
55
Pasti
56
Izin?
57
Ternyata Benar
58
Anak Saya
59
Bucin?
60
Pergi
61
Mama Kecewa
62
Iri
63
Fandi
64
Bertemu
65
Halo Baby!
66
Sayang
67
Pasar Malam
68
Cerita Baru
69
Bertekuk Lutut
70
Jangan Minta Maaf
71
Kembali
72
Tidak Bisa Masuk
73
Jagoan Tampan Arka.
74
Althafandra Andrean
75
Kamu Punya Salah?
76
I Love You
77
Permintaan Maaf
78
Pacaran
79
Cerita Baru
80
Married With Mantan
81
Jodoh Dari Allah
82
Sequel Nial & Maudy
83
Istri Pengganti
84
Cinta Dalam Diam
85
Terjebak Cinta Mafia
86
Menikahi Kakak Sahabatku
87
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!