Aleta saat ini berada di ruang tamu, "Mau makan apa?" tanya Arka.
"Aleta bisa ambil sendiri Mas," ucap Aleta.
"Nasi segini cukup," ucap Arka, yang tidak mendengarkan perkataan Aleta.
"Kebanyakan Mas," ucap Aleta.
"Gapapa, kamu sekarang lagi hamil, jadi harus makan yang banyak," ucap Arka.
Arka pun mengambil beberapa lauk dan sayur untuk Aleta, setelah itu Arka memberikan makanan tersebut pada Aleta.
"Makasih Mas," ucap Aleta dan diangguki Arka.
"Gimana sama persiapan pernikahan kamu sama Aleta?" tanya Mama Febby.
"Kevin udah nyiapin semuanya, Ma. Tapi, Arka memutuskan untuk gak ngadain resepsi karena keinginan Aleta," ucap Arka.
"Loh kenapa sayang kok kamu gak mau ngadain resepsi sih?" tanya Mama Febby.
"Gapapa, Ma. Tapi, Aleta merasa lebih baik akad aja dan gak usah resepsi lagipula pernikahan ini kan karena Aleta hamil," ucap Aleta.
"Sayang, kamu gak boleh ah ngomong kayak gitu," ucap Mama Febby dan Aleta membalasnya dengan tersenyum.
"Bagi Aleta kehidupan setelah menikah nanti yang lebih penting dan bukan pesta pernikahannya, makanya Aleta sayang aja kalau uangnya dibuat resepsi," ucap Aleta.
"Kamu gak usah khawatir masalah itu, uangku gak akan habis hanya untuk resepsi," ucap Arka.
"Aleta tau, tapi Aleta hanya ingin akad saja lagipula Aleta tidak punya teman untuk diundang bahkan keluarga Aleta sendiri tidak suka dengan Aleta," ucap Aleta.
"Mama tau, udah berarti kita hanya akad aja," ucap Mama Febby.
"Atau gak nanti kita adain pesta kecil-kecilan di rumah sekalian nanti Aleta dikenalkan ke keluarga besar Andrean dan juga rekan bisnis penting lainnya," ucap Papa Daffa.
"Mama setuju kalau itu, pestanya yang kecil aja gak usah ngundang semuanya juga. Gimana sayang?" tanya Mama Febby.
"Boleh, Ma. Kalau memang mau ngadain pesta kecil-kecilan," ucap Aleta.
"Tuh Arka dengerin, sekarang kamu siapin semuanya. Nanti biar Mama yang cek semua," ucap Mama Febby.
"Iya, Ma. Tapi, nanti Arka pulang telat ya," ucap Arka.
"Mau kemana kamu?" tanya Mama Febby.
"Nanti Arka harus ngurus proyek baru yang Arka tangani karena udah lama juga Arka gak lihat di sana," ucap Arka.
"Iya, tapi jangan malam-malam pulangnya, kamu kan tau kalau Aleta lagi hamil. Biasanya perempuan kalau lagi hamil itu sering kangen sama Ayah anaknya," ucap Mama Febby.
"Aleta gak gitu kok, Ma," ucap Aleta.
"Hehehe, iya Mama bercanda kok sayang," ucap Mama Febby.
"Makan," ucap Arka, karena melihat Aleta terus mengobrol dengan Mama Febby.
"Jangan jahat-jahat dong, Ka. Kamu ini loh harusnya yang lembut kalau ngomong sama Aleta," ucap Mama Febby.
"Iya, Ma," ucap Arka.
Beberapa saat kemudian, tiba-tiba ponsel Arka berbunyi dan saat Arka melihat ponselnya ternyata Kevin yang menelponnya.
"Siapa, Ka?" tanya Papa Daffa.
"Kevin, Pa," ucap Arka.
"Kamu angkat aja siapa tau penting," ucap Papa Daffa dan diangguki Arka.
^^^Kenapa?^^^
Gawat, bos!
^^^Maksudnya?^^^
Ternyata Pak Arman udah jual asetnya ke keluarga Trimono.
^^^Tunggu di kantor, kita bahas masalah ini di kantor.^^^
Siap bos
Setelah itu, Arka pun memutuskan sambungan telepon tersebut.
"Kenapa, Ka?" tanya Mama Febby.
"Gak kenapa-napa kok, Ma. Oh iya, Arka harus ke kantor sekarang, Arka titip Aleta ya, Ma," ucap Arka.
"Pastilah, tanpa kamu suruh pun Mama bakal jaga Aleta apalagi Aleta lagi hamil cucu Mama," ucap Mama Febby.
"Aku pergi dulu, kalau ada apa-apa langsung bilang orang rumah atau gak kamu bisa kabarin aku," ucap Arka.
"Iya, Mas," ucap Aleta.
Arka pun bersiap-siap dan setelahnya, ia pun pergi ke kantor lebih tepatnya Rean Grup. Sesampainya di kantor banyak karyawan yang menunduk memberikan hormat pada Arka.
Setelah Arka masuk ke dalam lift barulah para karyawan saling tatap dan memuja ketampanan bos mereka. Tentunya hal itu diketahui Arka bagaimana tidak suara mereka yang terdengar cukup keras di lift karena pintu lift belum tertutup sempurna.
Tapi, Arka memang dasarnya cuek terhadap semua itu sehingga ia tidak terlalu peduli, lagipula bagi Arka adalah hal yang biasa jika ia dipuja-puja oleh para karyawannya.
Arka pun sampai di lantai ruangan kerjanya, "Bos!" panggil Kevin.
"Gimana?" tanya Arka.
"Masih sama," ucap Kevin.
"Jelaskan secara detail!" perintah Arka.
"Jadi, ternyata beberapa properti milik Pak Arman seperti rumah, villa, dan juga tanahnya sudah dia serahkan ke keluarga Trimono tanpa memberitahukan semuanya pada pihak Rean Grup dan setelah di selidiki ternyata Pak Arman bermasalah dengan salah satu keluarga Trimono dan dia diancam mengenai masalah pribadinya, lalu keluarga Trimono meminta Pak Arman untuk memberikan beberapa propertinya supaya mereka tutup mulut dan properti yang Pak Arman berikan sudah berpindah tangan atas nama Bos sebelumnya," ucap Kevin.
"Sungguh lucu hukum di negeri ini, keluarga Trimono bukan termasuk keluarga terpandang bahkan tidak ada apa-apanya dengan keluarga Andrean, tapi mereka justru membeli hukum untuk menguasai properti yang bukan milik mereka," ucap Arka.
"Terus apa yang harus saya lakukan Bos selanjutnya?" tanya Kevin.
"Biarkan saja dulu, biarkan mereka menikmati barang yang bukan milik mereka lalu setelah itu kita ambil semua aset mereka dan kita buat mereka kehilangan semuanya," ucap Arka.
"Jangan yang aneh-aneh loh ya," ucap Kevin.
"Ck, kenapa? apa karena cewek yang lo suka itu dari keluarga Trimono?" tanya Arka.
"Itu udah tau," ucap Kevin.
"Makanya cepetan nikahin dia terus buat dia jadi keluarga lo dan dengan itu dia udah bukan sepenuhnya keluarga Trimono," ucap Arka.
"Omongan lo, Ka. Mantep banget dah," ucap Kevin.
Beginilah Arka dan Kevin, meskipun mereka berstatus atasan dan bawahan, tapi mereka tetap bisa saling mengobrol layaknya sahabat pada umumnya dan yang Arka sukai dari Kevin adalah Kevin bisa memposisikan dirinya dimana dan kapan ia harus menjadi sahabat dan menjadi sekretaris serta asistennya.
.
Malam harinya saat Akra tengah sibuk dengan beberapa berkasnya tiba-tiba ponselnya berdering, Arka pun mengangkat sambungan telepon tersebut.
^^^Halo, Ma. Kenapa?^^^
Kamu masih lama, Ka?
^^^Kenapa emangnya, Ma?^^^
Ini loh Aleta tiba-tiba pengen makan nasi goreng buatan kamu.
^^^Huh, bentar lagi Arka pulang.^^^
Yaudah, cepetan loh ya. Kasihan cucu Mama kalau kamu pulangnya lama.
^^^Iya, Ma.^^^
Setelah itu, Arka segera memutuskan sambungan telepon tersebut dan mengambil jasnya dan bertepatan pula dengan Kevin yang masuk ke dalam ruangannya.
"Mau kemana, Bos?" tanya Kevin.
"Saya mau pulang, lebih baik kamu juga pulang," ucap Arka.
"Terus untuk berkas ini gimana?" tanya Kevin, dengan menunjuk berkas yang ada di tangannya.
"Taruh berkasnya di meja dan selesaikan besok," ucap Arka.
"Yaudah, deh," ucap Kevin dan menaruh berkas tersebut di meja Arka.
Beberapa saat kemudian, Arka dan Kevin pun menuju lift dan mereka berdua segera masuk ke dalam lift, "Gue pulangnya bareng ya ama lo," ucap Kevin.
Arka hanya diam dan mengambil ponselnya lalu sibuk dengan ponselnya, entahlah Kevin pun tak tau apa yang dilakukan Arka hingga tiba-tiba Arka mengatakan sesuatu yang mampu membuat Kevin terkejut bukan main.
"Gue udah transfer uang ke lo buat naik taksi," ucap Arka dan setelah itu ia keluar dari lift menuju parkiran khusus untuknya.
Disisi lain, Kevin masih mematung di dalam lift, "Wah gila sih, bisa-bisanya gue punya sahabat sekaligus Bos yang gak kejam kayak gini, masalahnya bukan di ongkos Bos, tapi gue pengen naik mobil mahal," gumam Kevin.
.
.
.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Erny Manangkari
apa Kevin ga ada mobil sendiri apa
2022-09-07
0
미라 - 🎀"Azizah🌟
Buat Aleta tegas thor ma kluarganya....konfliknya yg ringan2 ja
2022-08-03
0
lenie
Kevin kere banget 😄🤭kepingin naek Mobil keren 🤣😀 kocak nih sekretaris
To be continue 😆
2022-08-03
3