CRD Sejumput Doa Oskar

Anak-anak selesai dengan permainan yang menguras tenaga. Kini mereka sedang memainkan mainan yang bisa mengasah otak mereka.

Di bawah pohon yang rindang itu Louise menemani Oskar yang memilih jenga sebagai mainannya, menyusun sebuah menara setinggi mungkin bersama Louise. Sementara William menemani Ebra di sisi yang lain, memainkan puzzle dengan pola yang beraneka ragam dan cukup rumit untuk anak seusianya.

"Paman, apa paman sedang jatuh cinta?" tanya Oskar kepada Louise. Sikutnya yang kecil tampak menekan-nekan dada atletis milik Louise.

Louise melirik Oskar, seorang anak sekecil ini bertanya padanya tentang cinta, apakah Oskar tahu apa itu cinta?

"Anak nakal, apa yang sedang kau bicarakan?" kilah Louise tapi tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya.

"Wajah paman berseri-seri dan bersinar seperti matahari, selain itu paman sepertinya sangat bahagia. Mommy pernah bilang itu adalah tanda-tanda orang sedang jatuh cinta," jelas Oskar.

Louise tertawa. Memang, dirinya memang sedang jatuh cinta sekarang. Tapi, haruskah dia mengakuinya di depan Oskar?

Tidak boleh, Louise tahu dia harus menjaga hati Oskar. Anak kecil itu tidak memiliki seorang ayah dan terlihat jelas bahwa dia berharap Louise jadi ayahnya. Jadi mana mungkin Louise tega menghancurkan perasannya dengan mengatakan bahwa dia sedang jatuh cinta?

"Oskar, paman hanya bertemu seseorang yang menarik baru-baru ini," jawab Louise sambil mengacak-acak rambut Oskar.

"Apa itu perempuan?" tanya Oskar.

"Hm," jawab Louise mengangguk.

"Apa dia cantik?"

Louise hanya tersenyum, ingin sekali menjawab 'dia sangat cantik' tapi tertahan di bibirnya.

"Apa paman sudah berkencan dengannya?" tanya Oskar lagi.

Louise menggelengkan kepalanya, "Paman baru bertemu dua kali dan akan makan malam dengannya."

"Lain kali, saat paman akan bertemu dengannya bisakah paman membawa Oskar?" pinta Oskar.

"Kenapa Oskar ingin bertemu dengannya?" tanya Louise penasaran dengan mendekatkan wajahnya sedekat mungkin ke wajah Oskar.

"Tidak ada apa-apa. Oskar hanya ingin lihat, apakah dia lebih cantik dari mommyku," jawab Oskar diselingi tawa yang menggemaskan.

"Menurutmu, siapa yang lebih cantik?" tanya Louise.

"Tentu saja mommyku. Paman, mommyku itu tidak ada duanya di dunia ini lho," jawab Oskar dengan memainkan telunjuknya ke kanan dan kiri di udara.

"Baiklah, mommymu lebih cantik," Louise mengalah. Dia tidak tahan melihat kegemasan Oskar yang selalu memuji mommynya cantik.

"Ngomong-ngomong, Oskar juga terlihat bahagia akhir-akhir ini, benar kan?" tanya Louise penuh selidik.

Oskar mengangguk dan tersenyum lebar, menunjukkan deretan gigi-giginya yang putih bersih dan rapi.

"Apa alasannya?" tanya Louise penasaran.

"Karena paman mengajakku main. Selain itu, mommyku semakin cantik akhir-akhir ini, jadi Oskar pikir mommy akan segera memberikan daddy baru untuk Oskar," jawab Oskar senang.

"Daddy?" tanya Louise.

"Iya, daddy."

"Bukannya Oskar ingin paman jadi daddymu?" tanya Louise.

"Tapi paman sudah punya pacar. Jadi Oskar harus cari daddy yang lain," jawab Oskar dengan wajah sedih tanpa berusaha menyembunyikannya.

Entah kenapa, mendengar kalimat Oskar barusan membuat Louise sakit. Sepertinya, dia tidak rela jika Oskar harus menyebut pria lain sebagai daddynya.

"Oskar, paman tidak keberatan jadi daddymu," tutur Louise.

"Kalau paman mau jadi daddyku paman harusnya berkencan dengan mommyku, bukan dengan orang lain."

"Oskar,"

Ah Louise tidak tahu harus mengatakan apa. Dia hanya bisa mencium dan memeluknya dengan hangat.

"Jika aku ingin memiliki Oskar dan Joanna, apakah itu terlalu serakah?" batin Louise.

"Kalau begitu bagaimana kalau kita berdoa bersama-sama disini sekarang?" ajak Louise.

"Untuk apa?"

"Agar Oskar segera mendapatkan daddy seperti yang Oskar inginkan," jawab Louise.

Oskar mengangguk, kemudian mereka memperbaiki cara duduk mereka. Melipat tangannya dan bersama-sama menutup mata. Mencoba memohon kepada Tuhan apa yang mereka inginkan. Dalam khusyuknya doa kali ini, Oskar meminta agar mommynya segera mendapatkan seseorang yang bisa menjaga mereka berdua dan hidup bahagia.

Oskar membuka matanya, mengintip Louise untuk sesaat dan tersenyum, "Jika boleh, aku ingin orang itu dia," batin Oskar kemudian kembali menutup matanya.

Sementara Louise, dia berdoa agar Oskar bisa mendapatkan daddy seperti yang dia inginkan, juga menyisipkan doa untuk dirinya sendiri, semoga cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Dan, jika boleh dia ingin Joanna dan Oskar menjadi bagian dari hidupnya selanjutnya. Seharusnya, doa ini tidak terlalu berlebihan bukan?

Dua orang itu tenggelam dalam doa-doa mereka di bawah pohon yang rindang diantara semilirnya angin yang berhembus. Berharap Tuhannya mendengar doa hamba-hamba kecil seperti mereka yang sedang berdoa di atas tanah dan rerumputan. Cukup lama, sampai akhirnya Louise membuka mata karena kata-kata tak terduga yang keluar dari mulut Oskar.

"Kalau Paman William belum menikah, aku akan memintanya jadi daddyku saja lah," kata Oskar sambil berlari ke arah William.

"Oskar, tidak boleh!" larang Louise kemudian mengejarnya dan menghujani Oskar dengan gelitikan di seluruh tubuhnya.

.

.

.

Di sisi yang lain, William dan Ebra juga sudah sangat akrab. Tidak ada kecanggungan yang berarti meskipun hari ini adalah pertemuan pertama mereka. Obrolan mereka mengalir begitu saja seperti Louise dan oskar.

"Paman, bolehkah Ebra bertanya satu rahasia?" tanya Ebra membuka obrolan.

"Boleh, apa itu?" respons William.

Ebra mendekatkan mulutnya ke telinga William dan berbisik, "Apa Paman Louise itu calon daddynya Oskar?" tanya Ebra dengan semangat dan senyum yang mengembang. Telunjuknya mengarah kearah Louise yang sedang menyerang Oskar dengan gelitikan.

"Uhuk, uhuk!"

William terbatuk-batuk begitu mendengar pertanyaan Ebra yang lumayan bar-bar, "Jika Louise mendengar ini, pasti aku akan menjadi sasaran kemarahannya," batin William.

"Itu, tidak mungkin," jawab William sebelum terjadi kesalahpahaman.

"Kenapa tidak, mereka terlihat sangat cocok bukan?" tanya Ebra lagi. Entah bagaimana menjelaskannya, tapi Ebra sepertinya tidak terima saat mendengar jawaban dari William.

Kali ini, William memperhatikan Louise dan Oskar. William bisa melihat bagaimana Louise menggoda Oskar, menggelitik seluruh tubuhnya, dan mencium pipi juga semua yang ada di wajah Oskar. Bahkan sekarang Louise membiarkan Oskar memanjat perutnya dan berdiam disana untuk melihat sesuatu di ponsel Louise.

Selama ini William tidak pernah melihat Louise sedekat itu dengan anak-anak. Memang, mereka terlihat seperti ayah dan anak. Terlebih, ketika mereka tertawa bersama dan langsung berpelukan. Mereka terlihat seperti seorang ayah yang menjaga anaknya ketika ibunya sedang menyiapkan makan malam.

Eh, tunggu dulu. William berkeringat dingin sekarang. Bukankah dirinya dan Ebra saat ini juga berkelakuan layaknya ayah dan anak?

"Paman?" panggil Ebra ketika melihat William tidak menjawab pertanyaannya dan tenggelam dalam pikiran tentang Louise.

"E-eh iya," jawab William terbata.

"Paman kenapa?" tanya Ebra memastikan, memandang William dengan tatapan aneh.

"Tidak apa-apa, paman hanya terpesona dengan Ebra yang lucu dan menggemaskan," jawab William mencoba mengalihkan pembicaraan tentang Louise.

"Apa Paman William menyukaiku?" tanya Ebra.

"Tentu saja paman menyukaimu," jawab William tanpa ragu.

"Ebra juga sangat menyukai Paman William. Paman, bagaimana kalau Paman William menikah dengan mamaku, lalu Paman Louise menikah dengan mommynya Oskar. Dengan begitu kita bisa terus bermain bersama-sama kan?" tawar Ebra tanpa beban lengkap dengan suara yang lantang.

Ditambah lagi, posisinya yang saat ini tiba-tiba berdiri dan meloncat kegirangan, sangat sukses menarik perhatian Louise dan Oskar yang sekarang melihat kearah mereka.

"Matilah aku! Ebra, kau salah paham. Jangan berbicara sembarangan di hadapan macan yang sedang tertidur," rutuk William dalam hati.

.

.

.

"Itu, apa kau mendengar teriakan Ebra tadi?" tanya William sedikit canggung.

"Tentu," jawab Louise datar.

"Louise, dengarkan aku! Sungguh bukan aku yang mengajarinya. Kau tahu kan, aku bukan orang yang seperti itu," jelas William sebelum terjadi kesalahpahaman yang berkelanjutan.

"Aku tahu."

"Syukurlah kalau kau tahu, aku hampir mati karena kaget saat Ebra berteriak seperti itu tadi," lanjut William.

"Kau kelihatan sangat menyukainya," goda Louise.

"Siapa yang bisa menolak keimutan mereka. Ah, sial! Aku jadi ingin mempunyai anak yang lucu seperti mereka," jawab William tanpa menyaring kata-katanya.

"Kalau begitu nikahi saja ibunya Ebra. Kudengar suaminya meninggal sejak Ebra masih di dalam kandungan," saran Louise.

"Eh, benarkah?" tanya William.

William baru tahu sekarang, kenapa Ebra bisa sangat bahagia saat meminta dirinya menikahi ibunya.

"Aku tahu dari Diaz," lanjut Louise.

"Oh," jawab William singkat.

"Apa kau sedang memikirkan tawaran Ebra untuk menjadi papa sambungnya?" tanya Louise sedikit terkekeh.

"Tidak, siapa juga yang memikirkannya," sanggah William.

"Sungguh?"

"Tentu saja, lagipula aku sudah menemukan seseorang yang menarik di suatu tempat," jelas William.

"Kau sudah menjalin hubungan dengannya?" tanya Louise.

"Aku baru mengenalnya beberapa waktu lalu," jawab William.

"Kalau begitu, semoga beruntung dan segera menikah!" kata Louise dengan senyuman cerah.

"Ada apa dengannya?" batin William. Menatap Louise dengan wajah penuh kecurigaan.

William melepas pandangannya kearah lain. Jika dipikir-pikir hari ini sungguh hebat. Dirinya tak menyangka mendapatkan kejutan tak terduga yang bertubi-tubi.

Keterkejutannya yang pertama datang dari rasa nyamannya bermain-main dengan anak-anak itu. Lalu yang kedua, melihat Louise bisa bertingkah seperti itu bersama Oskar. Dan yang ketiga, mendengar tanggapan Louise yang ditujukan untuknya. Biasanya Louise akan menggoda atau mencibirnya ketika dia membahas soal wanita, tapi untuk kali ini Louise sepertinya malah mendukungnya.

"Terimakasih," ucap William sambil menutup pintu mobil.

Louise baru saja mengantarkan William sampai rumah dengan selamat. Setelah William turun, Louise segera memutar arah dan memacu mobil dengan kecepatan tinggi menuju rumahnya.

Terpopuler

Comments

Dehan

Dehan

wahhh bijak bgt oskar..

2022-10-28

1

Dani irwandi

Dani irwandi

autor pahlawan sejati mampir kak

2022-10-07

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Doa, Louise dan Oskar mirip😁

2022-08-28

0

lihat semua
Episodes
1 CRD Seseorang Di Tengah Hujan
2 CRD Daddy Untuk Mommy
3 CRD Pembuahan Oskar (21+)
4 CRD Foto Eksklusif Mommy
5 CRD Culik Aku, Paman!
6 CRD Paman yang Lain
7 CRD Pertemuan Pertama yang Gagal
8 CRD Janji Mommy
9 CRD Transformasi Joanna
10 CRD Louise & Jo Moment
11 CRD Mawar Hanya Untuk Mommy
12 CRD Aku Tanya Namanya Bukan Pekerjaannya
13 CRD Kabar Josephineku
14 CRD Ada Debu Dimataku
15 CRD Nona, Kenapa Mukamu Merah?
16 CRD Jas Seharga 1.28 Milyar
17 CRD Sejumput Doa Oskar
18 CRD Pertama dan Kedua Hanya Tentang Urutan
19 CRD Sekali Saja, Biarkan Aku Memelukmu!
20 CRD Lupakan Soal Kencan
21 CRD Ingin Bertemu Adikku?
22 CRD Sekelompok Idiot
23 CRD Hitungan Menit
24 CRD Musuh Jutaan Wanita
25 CRD Louise vs Sir Alex
26 CRD Tersesat
27 CRD Hukuman Untuk Joanna
28 Pengumuman
29 CRD Joanna, Ayo Menikah! (21+)
30 CRD Kenapa Mommy Merah-merah
31 CRD Met Gala
32 CRD Cari Mati
33 CRD Identitas William
34 CRD Salah Merestui Menantu
35 CRD Mati Karena Rindu
36 CRD Datang dan Pergi Sesuka Hatimu
37 CRD Obat Nyamuk Super
38 CRD Beban Hidup Louise
39 CRD Tutorial Menjahit
40 CRD Broken Heart
41 CRD Perlindungan Berlapis Jose
42 CRD Daddy, Ayo Menjemput Mommy
43 CRD Maaf, Aku Salah
44 CRD Calon Mertua Sialan
45 CRD Dari William untuk Joanna
46 CRD Kalian yang Menikah, Kenapa Aku yang Bulan Madu?
47 CRD Oskar, Kau Lewat Mana Saat Lahir?
48 CRD Memelukmu Sepanjang Malam
49 CRD Putriku Masih Perawan
50 CRD Apa Aku Bisa Menolak?
51 CRD She is Back
52 CRD Mommy, Xiao O Berdarah
53 CRD Ibu Kandung Oskar
54 CRD Menjenguk Oskar
55 CRD Agria's Threat
56 CRD Pintar Menidurkan Anak
57 CRD Dua Hati yang Patah
58 CRD Arthur & William
59 CRD Obat Tidur Untuk Joanna
60 CRD Will, Apa Oskar Anakmu?
61 CRD Mengambil Kembali Oskar
62 CRD Perpisahan Joanna & Xiao O
63 CRD Now I Know
64 CRD Jose is Back
65 CRD Terserah
66 CRD Menunggu Sebelum Bertindak
67 CRD Aku Ini Mahal
68 CRD Menemui Edgar
69 CRD Kembalilah Jose
70 CRD Xiao O Rindu Mommy
71 CRD Pilih Siapa Ibumu
72 CRD Menemui Louise
73 CRD Jauhi Edgar
74 CRD Sebuah Kotak Kecil
75 CRD Karma Joanna
76 CRD Anak Katak (21+)
77 Promosi Novel Baru
78 CRD Jangan Berteriak
79 CRD Ini Yang Terakhir
80 CRD Permintaan Terakhir
81 CRD Apa Ini Kematian?
82 CRD Menggantikan Peran Juan
83 CRD Fight Again
84 CRD Fight Again II
85 CRD Makam Juan Matthew
86 CRD Pulang Ke Rumahku
87 CRD Aku Lebih Suka Praktek
88 CRD Pindah Kamar
89 CRD Keputusan William
90 CRD Minum Bareng
91 CRD Lembur Bareng
92 CRD Bobok Bareng
93 CRD Louise, I Love You!
94 CRD Mommy Galak
95 CRD Aku Menemukanmu, Tuan!
96 CRD Hubungan William & Joanna
97 CRD Eduardo Silva
98 CRD Transplantasi
99 CRD Tiga Kekuatan Besar
100 CRD Kenapa Kau Juga Punya?
101 CRD Sebuah Fakta
102 CRD Janji William
103 CRD Wedding Day
104 CRD Tempat Tinggal Baru
105 CRD Bencana Untuk William
106 CRD Cara Apapun
107 CRD Samaran Louise
108 CRD Make A Baby
109 CRD Make A Baby Again
110 CRD Gendong Aku
111 CRD Pertunjukan Bakat
112 CRD Nafas Buatan
113 CRD Mau Ditinggal?
114 CRD Nanti Oskar Bangun
115 CRD I'm On Your Tummy, Mommy!
116 CRD Panen
117 CRD I'm Sleeping On Mommy's Tummy, Dad!
118 CRD Will, Titip Anakku
119 CRD Menjenguk Anakku
120 CRD Hidung Mancung Cucuku
121 CRD Pasti Perempuan
122 CRD Apa Melahirkan Selalu Sakit?
123 CRD Aku Harus Antri
124 CRD Tendangan Louise Kecil
125 CRD Reagan Kashawn Matthew
126 CRD Kebelet Pipis
127 CRD Pembukaan Awal
128 CRD I'm Not Crying, Mom!
129 CRD Doa Arthur
130 CRD She Will Back
131 CRD Dia Ibumu
132 CRD Abixz99
133 CRD Pesan Agria
134 CRD Tunggu Mama, Nak!
135 CRD Kau Dimana, Anakku?
136 CRD Mama, Tolong!
137 CRD Kesepakatan
138 CRD Akhir Hidup Anye
139 CRD Oskar Mau Ditukar
140 CRD Mama, Terimakasih!
141 CRD Kunjungan Daisy
142 CRD Jatah Ranjang
143 CRD Stella is Back
144 CRD Axel, Prince atau Shidqy?
145 CRD Interogasi
146 CRD Satu Jari Saja Belum Cukup
147 CRD Rubah Betina
148 CRD Semakin Rumit
149 CRD Kita Bisa Bercerai Sekarang
150 CRD Jangan Pedulikan Aku!
151 CRD Bekal
152 CRD Baby George
153 CRD Panggil Aku Kakak!
154 CRD Siapa Dia?
155 CRD Raksasa Besar
156 CRD Mengejar Louise
157 CRD Apa Aku Sudah Tidak Menarik?
158 CRD Hampir Tiba
159 CRD Segelas Alkohol Untuk William
160 CRD Hadiah Untuk Daisy
161 CRD Penyusup Profesional atau Pembunuh Profesional?
162 CRD Cosplay Jadi Cicak
163 CRD Kau Mati Saja
164 CRD Apa Kau Menyukaiku, Will?
165 CRD Malam Pertama
166 CRD Apa Kau Mau Mengintip?
167 CRD Sudah Kembali Normal
168 CRD Kenapa Kau Sangat Bau?
169 CRD Panggil William
170 CRD Tetua Memanggil Anda, Tuan!
171 CRD Hamil Lagi?
172 CRD Tanpamu
173 CRD Malam Pembunuhan
174 CRD Oh, Masih Hidup?
175 CRD Louise Matthew?
176 CRD Junior Uwu
177 CRD Akhiri Saja
178 CRD Tiger Position
179 CRD Daddy atau Mommy?
180 CRD Malam Terakhir
181 CRD Rencana Oskar Matthew
182 CRD Cerai
183 CRD Makanan Ikan
184 Pengumuman
185 CRD Mengembalikan Joanna
186 Tamat
Episodes

Updated 186 Episodes

1
CRD Seseorang Di Tengah Hujan
2
CRD Daddy Untuk Mommy
3
CRD Pembuahan Oskar (21+)
4
CRD Foto Eksklusif Mommy
5
CRD Culik Aku, Paman!
6
CRD Paman yang Lain
7
CRD Pertemuan Pertama yang Gagal
8
CRD Janji Mommy
9
CRD Transformasi Joanna
10
CRD Louise & Jo Moment
11
CRD Mawar Hanya Untuk Mommy
12
CRD Aku Tanya Namanya Bukan Pekerjaannya
13
CRD Kabar Josephineku
14
CRD Ada Debu Dimataku
15
CRD Nona, Kenapa Mukamu Merah?
16
CRD Jas Seharga 1.28 Milyar
17
CRD Sejumput Doa Oskar
18
CRD Pertama dan Kedua Hanya Tentang Urutan
19
CRD Sekali Saja, Biarkan Aku Memelukmu!
20
CRD Lupakan Soal Kencan
21
CRD Ingin Bertemu Adikku?
22
CRD Sekelompok Idiot
23
CRD Hitungan Menit
24
CRD Musuh Jutaan Wanita
25
CRD Louise vs Sir Alex
26
CRD Tersesat
27
CRD Hukuman Untuk Joanna
28
Pengumuman
29
CRD Joanna, Ayo Menikah! (21+)
30
CRD Kenapa Mommy Merah-merah
31
CRD Met Gala
32
CRD Cari Mati
33
CRD Identitas William
34
CRD Salah Merestui Menantu
35
CRD Mati Karena Rindu
36
CRD Datang dan Pergi Sesuka Hatimu
37
CRD Obat Nyamuk Super
38
CRD Beban Hidup Louise
39
CRD Tutorial Menjahit
40
CRD Broken Heart
41
CRD Perlindungan Berlapis Jose
42
CRD Daddy, Ayo Menjemput Mommy
43
CRD Maaf, Aku Salah
44
CRD Calon Mertua Sialan
45
CRD Dari William untuk Joanna
46
CRD Kalian yang Menikah, Kenapa Aku yang Bulan Madu?
47
CRD Oskar, Kau Lewat Mana Saat Lahir?
48
CRD Memelukmu Sepanjang Malam
49
CRD Putriku Masih Perawan
50
CRD Apa Aku Bisa Menolak?
51
CRD She is Back
52
CRD Mommy, Xiao O Berdarah
53
CRD Ibu Kandung Oskar
54
CRD Menjenguk Oskar
55
CRD Agria's Threat
56
CRD Pintar Menidurkan Anak
57
CRD Dua Hati yang Patah
58
CRD Arthur & William
59
CRD Obat Tidur Untuk Joanna
60
CRD Will, Apa Oskar Anakmu?
61
CRD Mengambil Kembali Oskar
62
CRD Perpisahan Joanna & Xiao O
63
CRD Now I Know
64
CRD Jose is Back
65
CRD Terserah
66
CRD Menunggu Sebelum Bertindak
67
CRD Aku Ini Mahal
68
CRD Menemui Edgar
69
CRD Kembalilah Jose
70
CRD Xiao O Rindu Mommy
71
CRD Pilih Siapa Ibumu
72
CRD Menemui Louise
73
CRD Jauhi Edgar
74
CRD Sebuah Kotak Kecil
75
CRD Karma Joanna
76
CRD Anak Katak (21+)
77
Promosi Novel Baru
78
CRD Jangan Berteriak
79
CRD Ini Yang Terakhir
80
CRD Permintaan Terakhir
81
CRD Apa Ini Kematian?
82
CRD Menggantikan Peran Juan
83
CRD Fight Again
84
CRD Fight Again II
85
CRD Makam Juan Matthew
86
CRD Pulang Ke Rumahku
87
CRD Aku Lebih Suka Praktek
88
CRD Pindah Kamar
89
CRD Keputusan William
90
CRD Minum Bareng
91
CRD Lembur Bareng
92
CRD Bobok Bareng
93
CRD Louise, I Love You!
94
CRD Mommy Galak
95
CRD Aku Menemukanmu, Tuan!
96
CRD Hubungan William & Joanna
97
CRD Eduardo Silva
98
CRD Transplantasi
99
CRD Tiga Kekuatan Besar
100
CRD Kenapa Kau Juga Punya?
101
CRD Sebuah Fakta
102
CRD Janji William
103
CRD Wedding Day
104
CRD Tempat Tinggal Baru
105
CRD Bencana Untuk William
106
CRD Cara Apapun
107
CRD Samaran Louise
108
CRD Make A Baby
109
CRD Make A Baby Again
110
CRD Gendong Aku
111
CRD Pertunjukan Bakat
112
CRD Nafas Buatan
113
CRD Mau Ditinggal?
114
CRD Nanti Oskar Bangun
115
CRD I'm On Your Tummy, Mommy!
116
CRD Panen
117
CRD I'm Sleeping On Mommy's Tummy, Dad!
118
CRD Will, Titip Anakku
119
CRD Menjenguk Anakku
120
CRD Hidung Mancung Cucuku
121
CRD Pasti Perempuan
122
CRD Apa Melahirkan Selalu Sakit?
123
CRD Aku Harus Antri
124
CRD Tendangan Louise Kecil
125
CRD Reagan Kashawn Matthew
126
CRD Kebelet Pipis
127
CRD Pembukaan Awal
128
CRD I'm Not Crying, Mom!
129
CRD Doa Arthur
130
CRD She Will Back
131
CRD Dia Ibumu
132
CRD Abixz99
133
CRD Pesan Agria
134
CRD Tunggu Mama, Nak!
135
CRD Kau Dimana, Anakku?
136
CRD Mama, Tolong!
137
CRD Kesepakatan
138
CRD Akhir Hidup Anye
139
CRD Oskar Mau Ditukar
140
CRD Mama, Terimakasih!
141
CRD Kunjungan Daisy
142
CRD Jatah Ranjang
143
CRD Stella is Back
144
CRD Axel, Prince atau Shidqy?
145
CRD Interogasi
146
CRD Satu Jari Saja Belum Cukup
147
CRD Rubah Betina
148
CRD Semakin Rumit
149
CRD Kita Bisa Bercerai Sekarang
150
CRD Jangan Pedulikan Aku!
151
CRD Bekal
152
CRD Baby George
153
CRD Panggil Aku Kakak!
154
CRD Siapa Dia?
155
CRD Raksasa Besar
156
CRD Mengejar Louise
157
CRD Apa Aku Sudah Tidak Menarik?
158
CRD Hampir Tiba
159
CRD Segelas Alkohol Untuk William
160
CRD Hadiah Untuk Daisy
161
CRD Penyusup Profesional atau Pembunuh Profesional?
162
CRD Cosplay Jadi Cicak
163
CRD Kau Mati Saja
164
CRD Apa Kau Menyukaiku, Will?
165
CRD Malam Pertama
166
CRD Apa Kau Mau Mengintip?
167
CRD Sudah Kembali Normal
168
CRD Kenapa Kau Sangat Bau?
169
CRD Panggil William
170
CRD Tetua Memanggil Anda, Tuan!
171
CRD Hamil Lagi?
172
CRD Tanpamu
173
CRD Malam Pembunuhan
174
CRD Oh, Masih Hidup?
175
CRD Louise Matthew?
176
CRD Junior Uwu
177
CRD Akhiri Saja
178
CRD Tiger Position
179
CRD Daddy atau Mommy?
180
CRD Malam Terakhir
181
CRD Rencana Oskar Matthew
182
CRD Cerai
183
CRD Makanan Ikan
184
Pengumuman
185
CRD Mengembalikan Joanna
186
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!