CRD Culik Aku, Paman!

Joanna sibuk menghias sebuah kue ulang tahun di sebuah dapur toko miliknya. Dia tidak sendirian tapi ditemani oleh Bibi Diaz, wanita berusia setengah abad yang sudah dia anggap seperti orangtuanya sendiri.

Bibi Diaz adalah orang yang paling dituakan di tempat ini. Dia juga lah yang paling berjasa membantu Joanna sampai usahanya sampai sebesar ini bahkan juga memiliki cabang.

Selain mereka berdua, disisi yang lain juga ada beberapa orang yang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Ada yang memeriksa oven, membuat adonan, ada yang memotong buah-buahan, memeriksa jumlah pesanan dan sebagainya.

Sementara di bagian depan, dua orang kasir sibuk melayani pembayaran pelanggan. Lalu beberapa orang lainnya lagi sibuk merapikan dan menyortir batas kadaluarsa kue-kue yang ada di etalase.

Membuat kue adalah kesibukan mereka sehari-hari. Toko yang dulunya sangat sederhana kini sudah lumayan berkembang. Pengunjung yang datang mengaku sangat puas dan akhirnya memilih untuk berlangganan. Tak jarang mereka memesan dalam jumlah besar untuk acara-acara tertentu.

Toko itu sendiri memiliki beberapa jenis kue best seller yang harus dipesan beberapa hari sebelumnya. Untuk harganya, ada beberapa yang sengaja Joanna sediakan dengan harga terjangkau. Di hari-hari tertentu Joanna juga mengadakan acara bagi-bagi kue secara gratis di jalanan, terutama untuk orang-orang yang membutuhkan.

"Sepertinya suasana hatimu sedang baik," tegur Bibi Diaz.

Joanna tidak berhenti tersenyum sejak pagi. Tepatnya setelah kembali dari acara pemotretan yang Oskar siapkan untuknya.

"Apakah terlihat jelas, Bi?" respon Joanna. Lamunannya terpecah karena teguran dari Bi Diaz.

"Dari tadi kau tidak berhenti tersenyum. Jadi, apa yang membuatmu sebahagia ini?" tanya Bi Diaz. Dia juga sibuk dengan kue yang lain ditangannya.

"Tentu saja karena Xiao O. Apalagi selain itu, Bi?" jawab Joanna.

"Oskar sudah semakin besar dan semakin pintar. Dia juga semakin mirip denganmu," goda Bibi Diaz.

Joanna yang secara tidak langsung mendapatkan pujian tersenyum lebar. "Tentu saja, dia kan anakku."

"Kau benar. Ngomong-ngomong, kapan pernikahan Alexa digelar?" tanya Diaz.

"Sekitar 2 bulan lagi," jawab Joanna singkat.

"Ingat, kita harus menyiapkan kue pernikahan terbaik untuk mereka. Kita akan membuat kue sebanyak tujuh susun spesial hanya untuk mereka. Bagaimana menurutmu?"

"Tentu saja aku setuju, Bi!"

"Lalu setelah itu, bukankah selanjutnya giliranmu?" goda Bibi Diaz. Dia tersenyum kemudian berlalu dengan membawa peralatan menghias kue kotor ditangannya.

Joanna menatap kepergian Bibi Diaz dengan senyuman merekah. "Aku sudah merasa sangat puas hanya dengan melihat Oskar tumbuh sehat dan bahagia. Aku tidak memerlukan yang lainnya lagi," batin Joanna.

Joanna kembali tersenyum, kali ini bukan karena godaan Bibi Diaz, tapi karena tingkah Xiao O saat pemotretan kemarin. Anak sekecil itu, dia lah yang memberikan arahan untuknya. Dia mengajari bagaimana caranya bergaya di depan kamera. Bagaimana caranya berekspresi, dimana harusnya Joanna meletakkan tangan atau memposisikan kakinya.

Joanna sangat geli mengingatnya. Sebenarnya bukan Joanna tidak bisa, hanya saja Joanna terlalu malu harus bergaya di depan orang banyak.

Seandainya hanya ada dirinya sendiri, sudah pasti Joanna berani melakukan pose yang lebih menawan dari kemarin. Tentang foto, sebenarnya Joanna memiliki begitu banyak foto pribadi yang belum dia tunjukkan kepada Oskar. Lagipula Oskar juga tidak pernah sembarangan meminjam ponselnya, jadi foto-foto itu masih tersimpan dengan aman.

"Xiao O, suatu hari mommy akan menunjukkan padamu apa yang dinamakan bergaya," kekeh Joanna.

.

.

.

Beberapa hari telah berlalu. Pagi-pagi sekali Oskar sudah meminta izin untuk pergi mengambil foto yang sengaja dia digandakan tanpa sepengetahuan Joanna.

Joanna sempat menawarkan diri untuk menemaninya tapi Oskar bersikeras untuk menolak. "Aku bukan anak kecil, mommy!" begitu alasannya.

Joanna tidak bisa berbuat apa-apa. Maka dia diam-diam menyuruh salah satu pegawainya untuk mengikutinya dari kejauhan. Tapi dasar bocah pintar, Oskar dengan mudah memergoki pegawai itu. Oskar segera berlari dan bersembunyi. Pegawai mengejar Oskar tapi Oskar telah hilang di persimpangan jalan.

"Tuhan, kenapa larinya cepat sekali!" keluhnya sambil menyeka keringat.

"Bibi, apa kau sedang mengikutiku?" tanya Oskar yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya.

"Oskar kecil, ibumu sangat mengkhawatirkanmu."

"Orang dewasa sungguh merepotkan," keluh Oskar.

Oskar tidak kurang akal, dia memutar otaknya. Dia tidak ingin rencana besarnya ketahuan siapapun. Jadi dia berpura-pura sakit perut dan pergi ke toilet. Dia keluar dari toilet dengan menyelinap diantara keramaian orang, meninggalkan pegawai yang menungguinya di depan toilet.

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, mungkin orang itu akan kembali kerumah dan melapor telah kehilangan jejak Oskar. Tapi Oskar tidak perduli, ini bukan pertama kalinya dia meninggalkan rumah. Seharusnya ibunya sudah paham dan tidak panik.

Setelah melanjutkan perjalanan selama sepuluh menit. Sampai juga Oskar di tempat tujuannya.

"Terimakasih, paman baik!" kata Oskar kepada seseorang yang membantunya menggandakan foto Joanna. Dia sudah membawa ratusan foto Joanna di dalam tas punggungnya.

"Jalanan sangat ramai, bagaimana kalau paman mengantarmu pulang?" tawar paman itu.

"Aku bisa pulang sendiri, terimakasih!" jawab Oskar dengan melambaikan tangannya.

Paman itu hanya geleng-geleng kepala. "Ah, anak jaman sekarang memang sangat pintar. Tapi kemana orangtuanya. Kenapa membiarkan anak sekecil itu berkeliaran sendirian?"

Oskar berniat kembali ke rumahnya. Dia menyusuri jalanan dengan santai. Sesekali dia menepi untuk minum air putih yang Joanna siapkan untuknya.

"Aku lapar," lirih Oskar sembari mengelus perutnya.

Kebetulan Oskar melihat sebuah restoran cepat saji dengan pengunjung yang cukup banyak. Tanpa pikir panjang dia pun langsung menghampiri kedai itu dan memesan makanan ringan.

Oskar memutar pandangan ke segala arah. Tidak ada tempat yang kosong disana. Tetapi di sudut ruangan dia melihat meja yang hanya berisikan satu orang pria dewasa. Oskar ragu, apa tidak apa-apa jika dia meminta izin untuk bergabung. Tapi dia ingat pesan mommy nya bahwa dia bisa menganggu privasi orang lain jika dia bergabung, terlebih untuk orang yang tidak dia kenal.

Oskar berbalik arah, dia sudah memutuskan untuk membungkus makanannya dan membawanya pulang.

"Anak kecil, apa kau butuh tempat duduk?" tanya seseorang dari belakang.

Oskar menoleh. Pria yang duduk sendirian itu sedang berbicara kepadanya.

"Kemarilah! Kau bisa duduk disini," lanjutnya.

"Benarkah?" tanya Oskar berbunga-bunga.

"Dimana orangtuamu? Panggil mereka untuk segera duduk disini, kebetulan paman sudah selesai," ujar pria itu.

"Tapi masih banyak makanan yang tersisa, paman harus menghabiskannya," jawab Oskar sambil melihat kearah meja.

"Paman bisa membungkusnya, lalu kau dan orangtuamu bisa memakai tempat duduknya."

"Tapi aku sendirian. Paman, bagaimana kalau kita makan bersama. Apa paman keberatan?" tanya Oskar.

"Sendirian?"

"Em," jawab Oskar mengangguk.

"Kalau begitu baiklah, sini paman akan membantumu."

Akhirnya pria itu meletakkan makanan Oskar di meja. Setelah itu membawa Oskar mencuci tangannya. Kemudian masih membantu Oskar duduk dan menyiapkan peralatan makannya dengan terampil. Pria itu memukul ringan kepalanya sendiri, sedikit geli rasanya melihat tingkahnya barusan. Iya, memperlakukan anak kecil seperti tadi adalah sesuatu yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Tidak, lebih tepatnya ini adalah pertama kalinya bagi seorang Louise Matthew untuk melayani seseorang.

"Siapa namamu?" tanya Louise di sela-sela mereka makan.

"Oskar."

"Kenapa kau berkeliaran sendirian?" tanya Louise.

"Ini rahasia, sebenarnya aku sedang menyiapkan kejutan untuk mommy," jawab Oskar berbunga-bunga.

"Kenapa daddymu tidak pergi menyiapkannya bersamamu?" tanya Louise lagi.

"Daddy?" ulang Oskar.

"Iya, daddy."

"Apakah maksudnya Paman Arthur?" tanya Oskar polos.

"Paman Arthur?" tanya Louise tidak mengerti. Apa nama ayah anak ini adalah Arthur?

Apakah Arthur yang dimaksud Oskar adalah Arthur yang sama dengan sahabat lamanya. Tidak mungkin, dunia tidak sesempit itu bukan?

"Mommy dan Bibi Alexa bilang, Oskar bisa menganggap Paman Arthur sebagai daddyku," lanjut Oskar.

"Apa Paman Arthur itu pacar mommymu?" tanya Louise bingung.

"Bukan, Paman Arthur akan segera menikah dengan Bibi Alexa," jawab Oskar.

"Lalu dimana daddymu?"

"Mommy tidak pernah mengatakannya. Mommy tidak ingat apapun setelah aku lahir jadi melupakan daddy," jawab Oskar polos.

Louise tertegun mendengar penuturan Oskar. Dia merasa sedikit bersalah karena telah menanyakan sesuatu yang seharusnya tidak dia tanyakan. "Maaf, paman tidak tahu."

"Tidak apa-apa. Ngomong-ngomong siapa nama paman?" tanya Oskar.

"Louise," jawab Louise singkat.

"Paman Louise, apa paman sudah menikah?" tanya Oskar.

"Belum, kenapa. Jangan bilang kau mau aku jadi daddymu?" tanya Louise tanpa banyak berpikir.

Oskar tak menjawab, dia hanya tertawa lebar karena Louise bisa mengetahui maksud hatinya.

"Dasar anak nakal. Kau masih terlalu kecil untuk ikut-ikutan masalah orang dewasa. Lagipula ini pertemuan pertama kita kenapa kau bersikap tidak sopan dengan memintaku jadi ayahmu. Ini, makanlah ini," kata Louise sembari mengambilkan sepotong daging untuk Oskar.

"Paman Louise?" panggil Oskar lagi.

"Hm, ada apa?" sahut Louise.

"Kalau Paman Louise menikah dengan mommyku, paman tidak hanya akan mendapatkan istri yang cantik seperti dewi. Paman juga akan mendapatkan anak yang lucu dan jenius sepertiku. Inilah yang dimaksud dengan 'buy one get one'. Apa paman tidak tertarik?"

Kini giliran Louise yang tertawa lebar. Apakah Oskar sedang menganggap ibu dan dirinya seperti sebuah barang yang dijual?

"Baiklah, paman akan memikirkannya nanti."

"Kalau begitu, Oskar menunggu jawaban paman. Tapi jangan terlalu lama memikirkannya, bisa saja orang lain akan mendapatkan mommyku duluan. Akan sangat terlambat untuk menyesal," kata Oskar memperingatkan.

"Kalau begitu paman pasti akan merebutnya," jawab Louise sambil mencubit kedua pipi Oskar.

"Bagaimana kalau mommyku tidak mau direbut?" tanya Oskar lagi.

"Maka paman akan melakukan apapun untuk mendapatkannya," jawab Louise.

"Apapun, apa itu contohnya. Lalu, jika mommy masih tidak mau, bagaimana?"

"Paman akan menculikmu. Membawamu kerumah paman agar mommy mencarimu. Lalu paman tidak akan membiarkan kalian pergi," jawab Louise.

"Wah, itu terdengar sangat keren!" puji Oskar.

"Keren?" tanya Louise menahan tawa. "Kalau mommymu mendengar ini, dia pasti akan membunuhku," lanjut Louise.

"Tentu saja itu sangat keren. Itu terlihat seperti sesuatu yang akan dilakukan oleh pria sejati. Bukankah begitu?" jawab Oskar antusias.

"Kau ini bicara apa. Bicaralah sesuatu yang sesuai dengan umurmu," pinta Louise gemas.

"Paman, bisakah menculikku sekarang juga. Asal itu paman, aku siap diculik kapanpun juga," tawar Oskar tak menyerah.

"Sekarang?" tanya Louise.

"Hm, tapi biarkan aku menghabiskan makananku dulu. Mommy sangat marah jika melihat aku menyisakan makanan," jawab Oskar dengan cepat.

Louise tidak tahu harus menjawab apa. Dihadapan anak ini, entah kenapa dia tidak bisa berkata tidak. Lalu soal menghabiskan makanan, Louise jadi mengingat sesuatu. Bahwa dulu dia juga akan sangat marah saat adiknya tidak menghabiskan makanannya.

"Baiklah, mari kita buat kesepakatan. Paman baru akan menculikmu jika mommy menolak cinta paman. Tapi, itu tergantung mommymu. Apakah dia bisa membuat paman jatuh cinta, bagaimana?" tawar Louise. Tentu saja tawaran itu disetujui Oskar dengan cepat. Mendapatkan seorang daddy seperti Louise merupakan mimpinya selama ini.

Percakapan mereka terus berlanjut. Mereka yang baru kenal hari itu sudah seperti kenalan lama. Oskar tidak canggung menceritakan apapun pengalaman yang dimilikinya. Tentu saja, yang paling banyak adalah menyanjung Joanna mati-matian. Sementara Louise tidak pernah bosan untuk mendengar dan menanggapi setiap ocehan Oskar. Selain itu, Oskar sepertinya tidak asing untuknya. Pembicaraan mereka baru berhenti ketika Oskar mendapat panggilan telepon dari Joanna yang memintanya untuk segera pulang.

...***...

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

ganti cover lagi ya😁

2022-10-26

1

Norintan Nazmie Tim's Sha

Norintan Nazmie Tim's Sha

😍😅😂🤣

2022-10-18

0

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

Tu mulut MasyaAllah

2022-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 CRD Seseorang Di Tengah Hujan
2 CRD Daddy Untuk Mommy
3 CRD Pembuahan Oskar (21+)
4 CRD Foto Eksklusif Mommy
5 CRD Culik Aku, Paman!
6 CRD Paman yang Lain
7 CRD Pertemuan Pertama yang Gagal
8 CRD Janji Mommy
9 CRD Transformasi Joanna
10 CRD Louise & Jo Moment
11 CRD Mawar Hanya Untuk Mommy
12 CRD Aku Tanya Namanya Bukan Pekerjaannya
13 CRD Kabar Josephineku
14 CRD Ada Debu Dimataku
15 CRD Nona, Kenapa Mukamu Merah?
16 CRD Jas Seharga 1.28 Milyar
17 CRD Sejumput Doa Oskar
18 CRD Pertama dan Kedua Hanya Tentang Urutan
19 CRD Sekali Saja, Biarkan Aku Memelukmu!
20 CRD Lupakan Soal Kencan
21 CRD Ingin Bertemu Adikku?
22 CRD Sekelompok Idiot
23 CRD Hitungan Menit
24 CRD Musuh Jutaan Wanita
25 CRD Louise vs Sir Alex
26 CRD Tersesat
27 CRD Hukuman Untuk Joanna
28 Pengumuman
29 CRD Joanna, Ayo Menikah! (21+)
30 CRD Kenapa Mommy Merah-merah
31 CRD Met Gala
32 CRD Cari Mati
33 CRD Identitas William
34 CRD Salah Merestui Menantu
35 CRD Mati Karena Rindu
36 CRD Datang dan Pergi Sesuka Hatimu
37 CRD Obat Nyamuk Super
38 CRD Beban Hidup Louise
39 CRD Tutorial Menjahit
40 CRD Broken Heart
41 CRD Perlindungan Berlapis Jose
42 CRD Daddy, Ayo Menjemput Mommy
43 CRD Maaf, Aku Salah
44 CRD Calon Mertua Sialan
45 CRD Dari William untuk Joanna
46 CRD Kalian yang Menikah, Kenapa Aku yang Bulan Madu?
47 CRD Oskar, Kau Lewat Mana Saat Lahir?
48 CRD Memelukmu Sepanjang Malam
49 CRD Putriku Masih Perawan
50 CRD Apa Aku Bisa Menolak?
51 CRD She is Back
52 CRD Mommy, Xiao O Berdarah
53 CRD Ibu Kandung Oskar
54 CRD Menjenguk Oskar
55 CRD Agria's Threat
56 CRD Pintar Menidurkan Anak
57 CRD Dua Hati yang Patah
58 CRD Arthur & William
59 CRD Obat Tidur Untuk Joanna
60 CRD Will, Apa Oskar Anakmu?
61 CRD Mengambil Kembali Oskar
62 CRD Perpisahan Joanna & Xiao O
63 CRD Now I Know
64 CRD Jose is Back
65 CRD Terserah
66 CRD Menunggu Sebelum Bertindak
67 CRD Aku Ini Mahal
68 CRD Menemui Edgar
69 CRD Kembalilah Jose
70 CRD Xiao O Rindu Mommy
71 CRD Pilih Siapa Ibumu
72 CRD Menemui Louise
73 CRD Jauhi Edgar
74 CRD Sebuah Kotak Kecil
75 CRD Karma Joanna
76 CRD Anak Katak (21+)
77 Promosi Novel Baru
78 CRD Jangan Berteriak
79 CRD Ini Yang Terakhir
80 CRD Permintaan Terakhir
81 CRD Apa Ini Kematian?
82 CRD Menggantikan Peran Juan
83 CRD Fight Again
84 CRD Fight Again II
85 CRD Makam Juan Matthew
86 CRD Pulang Ke Rumahku
87 CRD Aku Lebih Suka Praktek
88 CRD Pindah Kamar
89 CRD Keputusan William
90 CRD Minum Bareng
91 CRD Lembur Bareng
92 CRD Bobok Bareng
93 CRD Louise, I Love You!
94 CRD Mommy Galak
95 CRD Aku Menemukanmu, Tuan!
96 CRD Hubungan William & Joanna
97 CRD Eduardo Silva
98 CRD Transplantasi
99 CRD Tiga Kekuatan Besar
100 CRD Kenapa Kau Juga Punya?
101 CRD Sebuah Fakta
102 CRD Janji William
103 CRD Wedding Day
104 CRD Tempat Tinggal Baru
105 CRD Bencana Untuk William
106 CRD Cara Apapun
107 CRD Samaran Louise
108 CRD Make A Baby
109 CRD Make A Baby Again
110 CRD Gendong Aku
111 CRD Pertunjukan Bakat
112 CRD Nafas Buatan
113 CRD Mau Ditinggal?
114 CRD Nanti Oskar Bangun
115 CRD I'm On Your Tummy, Mommy!
116 CRD Panen
117 CRD I'm Sleeping On Mommy's Tummy, Dad!
118 CRD Will, Titip Anakku
119 CRD Menjenguk Anakku
120 CRD Hidung Mancung Cucuku
121 CRD Pasti Perempuan
122 CRD Apa Melahirkan Selalu Sakit?
123 CRD Aku Harus Antri
124 CRD Tendangan Louise Kecil
125 CRD Reagan Kashawn Matthew
126 CRD Kebelet Pipis
127 CRD Pembukaan Awal
128 CRD I'm Not Crying, Mom!
129 CRD Doa Arthur
130 CRD She Will Back
131 CRD Dia Ibumu
132 CRD Abixz99
133 CRD Pesan Agria
134 CRD Tunggu Mama, Nak!
135 CRD Kau Dimana, Anakku?
136 CRD Mama, Tolong!
137 CRD Kesepakatan
138 CRD Akhir Hidup Anye
139 CRD Oskar Mau Ditukar
140 CRD Mama, Terimakasih!
141 CRD Kunjungan Daisy
142 CRD Jatah Ranjang
143 CRD Stella is Back
144 CRD Axel, Prince atau Shidqy?
145 CRD Interogasi
146 CRD Satu Jari Saja Belum Cukup
147 CRD Rubah Betina
148 CRD Semakin Rumit
149 CRD Kita Bisa Bercerai Sekarang
150 CRD Jangan Pedulikan Aku!
151 CRD Bekal
152 CRD Baby George
153 CRD Panggil Aku Kakak!
154 CRD Siapa Dia?
155 CRD Raksasa Besar
156 CRD Mengejar Louise
157 CRD Apa Aku Sudah Tidak Menarik?
158 CRD Hampir Tiba
159 CRD Segelas Alkohol Untuk William
160 CRD Hadiah Untuk Daisy
161 CRD Penyusup Profesional atau Pembunuh Profesional?
162 CRD Cosplay Jadi Cicak
163 CRD Kau Mati Saja
164 CRD Apa Kau Menyukaiku, Will?
165 CRD Malam Pertama
166 CRD Apa Kau Mau Mengintip?
167 CRD Sudah Kembali Normal
168 CRD Kenapa Kau Sangat Bau?
169 CRD Panggil William
170 CRD Tetua Memanggil Anda, Tuan!
171 CRD Hamil Lagi?
172 CRD Tanpamu
173 CRD Malam Pembunuhan
174 CRD Oh, Masih Hidup?
175 CRD Louise Matthew?
176 CRD Junior Uwu
177 CRD Akhiri Saja
178 CRD Tiger Position
179 CRD Daddy atau Mommy?
180 CRD Malam Terakhir
181 CRD Rencana Oskar Matthew
182 CRD Cerai
183 CRD Makanan Ikan
184 Pengumuman
185 CRD Mengembalikan Joanna
186 Tamat
Episodes

Updated 186 Episodes

1
CRD Seseorang Di Tengah Hujan
2
CRD Daddy Untuk Mommy
3
CRD Pembuahan Oskar (21+)
4
CRD Foto Eksklusif Mommy
5
CRD Culik Aku, Paman!
6
CRD Paman yang Lain
7
CRD Pertemuan Pertama yang Gagal
8
CRD Janji Mommy
9
CRD Transformasi Joanna
10
CRD Louise & Jo Moment
11
CRD Mawar Hanya Untuk Mommy
12
CRD Aku Tanya Namanya Bukan Pekerjaannya
13
CRD Kabar Josephineku
14
CRD Ada Debu Dimataku
15
CRD Nona, Kenapa Mukamu Merah?
16
CRD Jas Seharga 1.28 Milyar
17
CRD Sejumput Doa Oskar
18
CRD Pertama dan Kedua Hanya Tentang Urutan
19
CRD Sekali Saja, Biarkan Aku Memelukmu!
20
CRD Lupakan Soal Kencan
21
CRD Ingin Bertemu Adikku?
22
CRD Sekelompok Idiot
23
CRD Hitungan Menit
24
CRD Musuh Jutaan Wanita
25
CRD Louise vs Sir Alex
26
CRD Tersesat
27
CRD Hukuman Untuk Joanna
28
Pengumuman
29
CRD Joanna, Ayo Menikah! (21+)
30
CRD Kenapa Mommy Merah-merah
31
CRD Met Gala
32
CRD Cari Mati
33
CRD Identitas William
34
CRD Salah Merestui Menantu
35
CRD Mati Karena Rindu
36
CRD Datang dan Pergi Sesuka Hatimu
37
CRD Obat Nyamuk Super
38
CRD Beban Hidup Louise
39
CRD Tutorial Menjahit
40
CRD Broken Heart
41
CRD Perlindungan Berlapis Jose
42
CRD Daddy, Ayo Menjemput Mommy
43
CRD Maaf, Aku Salah
44
CRD Calon Mertua Sialan
45
CRD Dari William untuk Joanna
46
CRD Kalian yang Menikah, Kenapa Aku yang Bulan Madu?
47
CRD Oskar, Kau Lewat Mana Saat Lahir?
48
CRD Memelukmu Sepanjang Malam
49
CRD Putriku Masih Perawan
50
CRD Apa Aku Bisa Menolak?
51
CRD She is Back
52
CRD Mommy, Xiao O Berdarah
53
CRD Ibu Kandung Oskar
54
CRD Menjenguk Oskar
55
CRD Agria's Threat
56
CRD Pintar Menidurkan Anak
57
CRD Dua Hati yang Patah
58
CRD Arthur & William
59
CRD Obat Tidur Untuk Joanna
60
CRD Will, Apa Oskar Anakmu?
61
CRD Mengambil Kembali Oskar
62
CRD Perpisahan Joanna & Xiao O
63
CRD Now I Know
64
CRD Jose is Back
65
CRD Terserah
66
CRD Menunggu Sebelum Bertindak
67
CRD Aku Ini Mahal
68
CRD Menemui Edgar
69
CRD Kembalilah Jose
70
CRD Xiao O Rindu Mommy
71
CRD Pilih Siapa Ibumu
72
CRD Menemui Louise
73
CRD Jauhi Edgar
74
CRD Sebuah Kotak Kecil
75
CRD Karma Joanna
76
CRD Anak Katak (21+)
77
Promosi Novel Baru
78
CRD Jangan Berteriak
79
CRD Ini Yang Terakhir
80
CRD Permintaan Terakhir
81
CRD Apa Ini Kematian?
82
CRD Menggantikan Peran Juan
83
CRD Fight Again
84
CRD Fight Again II
85
CRD Makam Juan Matthew
86
CRD Pulang Ke Rumahku
87
CRD Aku Lebih Suka Praktek
88
CRD Pindah Kamar
89
CRD Keputusan William
90
CRD Minum Bareng
91
CRD Lembur Bareng
92
CRD Bobok Bareng
93
CRD Louise, I Love You!
94
CRD Mommy Galak
95
CRD Aku Menemukanmu, Tuan!
96
CRD Hubungan William & Joanna
97
CRD Eduardo Silva
98
CRD Transplantasi
99
CRD Tiga Kekuatan Besar
100
CRD Kenapa Kau Juga Punya?
101
CRD Sebuah Fakta
102
CRD Janji William
103
CRD Wedding Day
104
CRD Tempat Tinggal Baru
105
CRD Bencana Untuk William
106
CRD Cara Apapun
107
CRD Samaran Louise
108
CRD Make A Baby
109
CRD Make A Baby Again
110
CRD Gendong Aku
111
CRD Pertunjukan Bakat
112
CRD Nafas Buatan
113
CRD Mau Ditinggal?
114
CRD Nanti Oskar Bangun
115
CRD I'm On Your Tummy, Mommy!
116
CRD Panen
117
CRD I'm Sleeping On Mommy's Tummy, Dad!
118
CRD Will, Titip Anakku
119
CRD Menjenguk Anakku
120
CRD Hidung Mancung Cucuku
121
CRD Pasti Perempuan
122
CRD Apa Melahirkan Selalu Sakit?
123
CRD Aku Harus Antri
124
CRD Tendangan Louise Kecil
125
CRD Reagan Kashawn Matthew
126
CRD Kebelet Pipis
127
CRD Pembukaan Awal
128
CRD I'm Not Crying, Mom!
129
CRD Doa Arthur
130
CRD She Will Back
131
CRD Dia Ibumu
132
CRD Abixz99
133
CRD Pesan Agria
134
CRD Tunggu Mama, Nak!
135
CRD Kau Dimana, Anakku?
136
CRD Mama, Tolong!
137
CRD Kesepakatan
138
CRD Akhir Hidup Anye
139
CRD Oskar Mau Ditukar
140
CRD Mama, Terimakasih!
141
CRD Kunjungan Daisy
142
CRD Jatah Ranjang
143
CRD Stella is Back
144
CRD Axel, Prince atau Shidqy?
145
CRD Interogasi
146
CRD Satu Jari Saja Belum Cukup
147
CRD Rubah Betina
148
CRD Semakin Rumit
149
CRD Kita Bisa Bercerai Sekarang
150
CRD Jangan Pedulikan Aku!
151
CRD Bekal
152
CRD Baby George
153
CRD Panggil Aku Kakak!
154
CRD Siapa Dia?
155
CRD Raksasa Besar
156
CRD Mengejar Louise
157
CRD Apa Aku Sudah Tidak Menarik?
158
CRD Hampir Tiba
159
CRD Segelas Alkohol Untuk William
160
CRD Hadiah Untuk Daisy
161
CRD Penyusup Profesional atau Pembunuh Profesional?
162
CRD Cosplay Jadi Cicak
163
CRD Kau Mati Saja
164
CRD Apa Kau Menyukaiku, Will?
165
CRD Malam Pertama
166
CRD Apa Kau Mau Mengintip?
167
CRD Sudah Kembali Normal
168
CRD Kenapa Kau Sangat Bau?
169
CRD Panggil William
170
CRD Tetua Memanggil Anda, Tuan!
171
CRD Hamil Lagi?
172
CRD Tanpamu
173
CRD Malam Pembunuhan
174
CRD Oh, Masih Hidup?
175
CRD Louise Matthew?
176
CRD Junior Uwu
177
CRD Akhiri Saja
178
CRD Tiger Position
179
CRD Daddy atau Mommy?
180
CRD Malam Terakhir
181
CRD Rencana Oskar Matthew
182
CRD Cerai
183
CRD Makanan Ikan
184
Pengumuman
185
CRD Mengembalikan Joanna
186
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!