CRD Aku Tanya Namanya Bukan Pekerjaannya

Mobil milik Joanna baru saja meluncur meninggalkan rumah Nenek Anne. Nenek Anne dan Bibi Lim juga masih berdiri di teras untuk mengantar kepergian Joanna. Baru saja mereka berbalik arah untuk kembali masuk kerumah, tapi terhenti karena mendengar sebuah klakson mobil dari luar gerbang. Seorang security yang baru saja mendorong gerbang untuk menutupnya pun segera mendorong lagi untuk membukanya. Tak berselang lama, dua buah mobil mewah memasuki halaman rumah yang megah itu.

Mereka adalah Jordan Matthew, anak tunggal Nenek Anne. Rose Matthew, menantunya. Juga satu-satunya cucu kandung kesayangannya yang tersisa, Louise Matthew. Sementara William, yang harusnya memiliki posisi sebagai cucu angkat memilih tidak hadir. Tapi, sebagai gantinya dia sudah menemani nenek dan mama angkatnya kemarin selama sehari penuh.

Nenek Anne langsung sempoyongan begitu melihat keturunannya datang, "Seandainya saja Joanna tinggal sedikit lebih lama atau mereka datang lebih cepat satu menit saja," sesal Nenek Anne.

"Sudahlah Nyonya, masih ada kesempatan yang lain di hari mendatang," bujuk Bibi Lim. Tidak ingin majikannya yang sudah semakin tua berpikir terlalu banyak.

Nenek Anne menyambut anak, menantu dan cucunya dengan suka cita. Memeluk Rose dan Jordan sesingkat-singkatnya kemudian beralih memeluk Louise dalam waktu yang cukup lama.

"Ma, sepertinya mama tidak adil pada kami," protes Rose saat menyadari perbedaan durasi pelukan antara yang dia dapatkan dengan yang di dapat Louise.

"Rose, jumlah pelukan yang kau dapatkan selama kepergian Louise itu apa masih kurang banyak untukmu?" tanya Nenek Anne.

"Ma," kata Rose manja.

Nenek Anne geleng-geleng kepala melihat kelakuan menantunya, "Kau sudah berusia lewat setengah abad dan masih manja seperti ini. Apa kau tidak malu pada anakmu?"

"Tidak," jawab Rose. Kemudian ikut-ikutan memeluk mertuanya lagi disaat mertuanya masih berada di pelukan Louise.

Jordan yang melihatnya hanya bisa melengos dan berkelakar, "Rose, katakan saja jika sebenarnya kau ingin memeluk anakmu. Tidak perlu beralasan ingin memeluk mertuamu seperti itu."

Mendengar perkataan Jordan membuat Rose melirik suaminya. Dari sorot matanya, Jordan bisa menerima sinyal yang terpancar dengan sangat kuat seolah memperingatkannya untuk diam.

"Pa, tidakkah papa cemburu padaku?" tanya Louise. Kemudian memeluk dua wanita itu ke masing-masing tangannya dengan erat. Lalu masih melayangkan ciuman di kening mereka.

"Louise, sejujurnya papa sudah cemburu sejak kau masih berada di dalam perut ibumu dan lebih cemburu lagi ketika kau lahir. Mereka tidak hanya mengabaikan papamu ini tapi memperlakukan papa seperti barang yang tak terlihat," jawab Jordan.

Mereka semua tertawa mendengar jawaban Jordan.

"Ma, lihatlah. Tidakkah mama kasian pada papa?" tanya Louise.

"Tidak," jawab Rose sewot. Tapi tangannya sudah kembali memeluk Jordan.

Louise hanya menaikkan satu alisnya melihat tingkah orangtuanya. Kemudian, menyerahkan bunga yang ada ditangannya kepada omanya, "Selamat ulang tahun, Oma!"

"Akhirnya kau ingat juga untuk pulang. Apa kau berencana menunggu Oma mati dulu baru kembali?" protes Nenek Anne saat menerima bunga pemberian Louise.

"Jangan bicara seperti itu, Oma!" jawab Louise lembut.

"Louise, kapan kau berencana menikah?" tanya Nenek Anne tiba-tiba.

"Hmm?" tanya Louise sambil mengangkat salah satu alisnya ketika mendengar pertanyaan sang nenek, "menikah?"

Semua terkejut mendengar pertanyaan Nenek Anne yang begitu tiba-tiba. Mereka bahkan belum melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam rumah, tapi nyonya tua sudah menodong Louise dengan pertanyaan yang membuat Rose tegang.

Rose sangat mengenal watak Louise, anaknya bukanlah seorang yang suka kehidupan pribadinya dicampuri orang lain meskipun itu adalah orang terdekatnya, termasuk Rose dan Jordan yang merupakan orangtuanya sendiri.

Rose dan Jordan bahkan tidak berani bertanya tentang perihal adakah seorang wanita yang Louise kencani saat ini. Rose selalu menahannya meskipun dia sangat penasaran, tapi mertuanya malah dengan santai membahas soal pernikahan tepat di depannya tanpa beban.

Louise adalah Louise, dia tidak suka di dikte apalagi di atur oleh orang lain. Dia hanya akan melakukan apa yang dia inginkan, mengabaikan yang tak perlu. Mengejar apa yang dia inginkan dan membuang yang tak dibutuhkan. Dia bisa membolak-balikkan semuanya sesuai apa yang dia inginkan semudah membalikkan telapak tangannya.

Ya, dia adalah Louise. Jordan Matthew yang notabene adalah ayahnya bahkan tidak berani di hadapan Louise Matthew. Penguasa dari kerajaan bisnis di negeri ini, pemilik seluruh negeri yang bahkan petinggi tunduk akan kekuasaannya. Akan sangat berbahaya jika sampai membuatnya tersinggung sedikit saja.

"Ma, setidaknya biarkan kami masuk terlebih dulu," kata Jordan mencoba mengalihkan pembicaraan, berharap Louise bisa memaklumi pertanyaan sang nenek. Jordan tahu bagaimana sifat-sifat Louise. Dia bisa saja pergi saat ini juga jika moodnya sedang tidak baik. Jordan tidak mau itu terjadi, terlebih di hari spesial ibunya.

"Masuklah," kata Nenek Anne kemudian.

Mereka pun berjalan beriringan untuk masuk kedalam.

"Aku mau ke toilet sebentar," pamit Louise ketika mereka sampai di ruang tengah yang mewah.

Perasaan Rose sedikit was-was. Belum juga meletakkan pantatnya, tapi sudah buru-buru ke kamar mandi. Louise sedang tidak marah kan?

"Louise, bunga pemberianmu ini, bisakah kau meletakkannya di kamar Oma?" pinta Nenek Anne.

Nenek Anne menyodorkan bunga pemberian Louise kepada Louise yang sudah berbalik arah.

"Tentu," jawab Louise singkat.

Louise pergi setelah menerima kembali bunga pemberiannya, menaiki satu demi satu tangga beralaskan karpet mewah dengan gagah. Sedangkan di bawah sana, Nenek Anne, Jordan dan Rose melihat Louise sampai tak terlihat dengan menahan nafas.

"Huh," Rose membuang nafas lega ketika Louise hilang dari pandangan matanya. Syukurlah, anaknya tidak marah, begitu pikirnya.

"Ma, jangan menanyakan hal-hal yang sensitif seperti barusan kepada Louise. Mama kan tahu sendiri bagaimana sifat Louise?" ujar Jordan pelan, takut pembicaraan mereka di dengar anaknya.

"Aku keceplosan," jawab Nenek Anne tak kalah menyesal. Raut wajahnya jelas berubah banyak. Tidak segembira saat Joanna datang.

Sebenarnya Nenek Anne tidak ada niat membahas soal pernikahan. Hanya saja, sejak jauh-jauh hari dia sengaja mengatur sedemikian rupa agar Louise datang di ulang tahunnya hari ini, berharap agar Louise bisa bertemu dengan Joanna.

Tidak bisa dipungkiri, Nenek Anne memang sangat berharap Joanna menjadi cucu menantunya terlepas dari statusnya yang masih misterius. Bahkan meskipun Joanna bukan lagi seorang gadis.

Sayangnya Joanna pulang terlebih dulu karena sebuah urusan, tentu saja ini membuat Nenek Anne kecewa sehingga membuatnya secara tidak sadar membahas tentang pernikahan.

"Mama terlihat kecewa hari ini, ada apa?" tanya Rose kepada Nenek Anne, tangannya memegang tangan yang sudah keriput milik mertuanya dengan lembut.

"Bukan apa-apa," jelas Nenek Anne mencoba menyembunyikan kekecewaannya dengan senyuman.

"Siapa tamu yang baru datang?" tanya Jordan ketika melihat gelas yang baru saja disingkirkan oleh maid.

"Joanna kemari, tapi baru saja pergi sebelum kalian datang," jawab Nenek Anne pelan. Sedikit kesal jika mengingat kembali rencananya yang gagal hari ini.

"Mungkinkah mobil yang berpapasan dengan kami tadi?" tanya Jordan.

"Ma, kenapa mama tidak menahannya sebentar saja? Rose kan juga rindu dengan Oskar," rajuk Rose.

"Kalian itu tahu apa. Oskar sedang pergi liburan dengan paman dan bibinya. Mama sudah mencoba menahannya selama dua jam, tapi akhirnya Joanna bersikeras untuk pulang. Padahal mama ingin sekali Louise dan Joanna bertemu," jawab Nenek Anne panjang lebar.

Jordan dan Rose saling berpandangan. Mereka akhirnya tahu, jadi inilah yang membuat nyonya tua sedikit sensitif hari ini. Raut wajah Rose dan Jordan sedikit berubah. Bukan karena tidak menyukai Joanna, tidak. Mereka pun juga sangat menyukainya. Hanya saja sesuatu yang buruk pernah terjadi beberapa tahun yang lalu ketika mereka mencoba memperkenalkan Louise dengan beberapa gadis.

Mereka tidak tahu standar seperti apa yang Louise inginkan. Dari banyaknya gadis dengan berbagai latar belakang sudah pernah mereka kumpulkan, beberapa kolega mereka juga sering mencoba untuk menjodohkan anak mereka, tapi Louise tetap tidak bergeming. Tidak ada satupun dari mereka yang berhasil memenangkan hati Louise. Parahnya, mereka diusir bahkan sebelum mendekat.

"Ma, jangan seperti itu lagi. Mama masih ingat kan bagaimana kejadian waktu itu?" tanya Rose mengingatkan nyonya tua.

"Hhhh, lalu sebaiknya bagaimana. Apa kalian tidak ingin segera menimang seorang cucu?"

Pertanyaan nyonya tua membuat Jordan dan Rose terdiam. Jauh di dalam lubuk hatinya, mereka sangat ingin. Terlebih ketika mereka berkumpul dengan rekan-rekan bisnisnya, sesekali mereka juga akan membahas soal cucu mereka yang lucu. Tentu itu membuat mereka sangat iri. Tapi entahlah, sepertinya Louise masih belum ingin melepas masa lajangnya. Mungkin, hatinya mati setelah dia kehilangan adik kandung kesayangannya.

"Apa oma sudah sangat menginginkan seorang cicit?" tanya Louise lantang. Dia baru saja turun dari lantai atas dan mendengar beberapa obrolan antara orangtua dan neneknya.

Mereka sedikit kaget, tapi karena sudah terlanjur basah ya sudah. Mau bagaimana lagi?

"Louise, kau juga tahu sendiri oma sudah semakin tua. Tidak tahu sampai kapan bisa bertahan hidup," jawab Nenek Anne lirih.

"Louise akan memastikan oma hidup lama dan melihat banyak cicit nantinya," jawab Louise sambil duduk di sebelah Nenek Anne, kemudian merangkulnya.

Nenek Anne menghirup nafasnya panjang. Dia tahu, jawaban seperti ini yang akan dia dapatkan, "Baiklah, terserah kau saja!" ujar Nenek Anne pasrah. Dia tidak akan pernah menang jika harus berdebat dengan Louise.

"Kalau memang oma sangat menginginkan cicit, Louise bisa membawakan seorang anak yang lucu," lanjut Louise.

"Louise! Apa jangan-jangan kau sudah punya anak diluar sana?" tanya Nenek Anne kaget.

"Mana mungkin," kilah Louise.

"Louise jangan main-main! Kau ini sangat suka kehidupan malam, siapa tahu kau berbuat yang tidak-tidak dan menghasilkan seorang anak?" cecar Rose.

"Ma, aku tahu batasanku."

"Lalu anak siapa yang akan kau bawakan untuk nenekmu?" tanya Jordan tak kalah penasaran.

"Kalian akan melihatnya nanti, Louise pastikan kalian akan menyukainya," jawab Louise percaya diri.

"Sungguh bukan anakmu?" tanya Rose meyakinkan.

Bukan tanpa alasan, masih segar di ingatan Rose bagaimana perasaannya ketika seorang perempuan mendatangi kediamannya disaat keluarga besar Matthew sedang berduka. Lebih tepatnya saat Juan, anak keduanya tutup usia di usia muda.

Saat itu, seorang perempuan yang tidak diketahui identitasnya mengaku telah hamil anak Louise dan meminta pertanggungjawaban.

"Sungguh," jawab Louise sambil menegakkan dua jari miliknya.

"Bagus kalau begitu," kata Rose lega. Detak jantungnya yang tadi berirama cepat mulai kembali normal seperti sedia kala.

"Ngomong-ngomong, di kamar oma ada bunga yang lain, dari siapa?" tanya Louise kepada Nenek Anne.

Mawar putih dan Lilac, kebetulan sekali bunga itu adalah bunga yang sama dengan bunga yang dibeli oleh gadis yang Louise jumpai di toko tadi.

"Itu pemberian dari salah satu kenalan oma," jawab Nenek Anne sedikit gugup, tidak ingin Louise mengetahui rencananya untuk mempertemukan Louise dengan Joanna.

"Siapa?" tanya Louise memastikan.

"Itu, seorang pemilik toko langganan oma."

"Oma, aku tanya siapa namanya bukan pekerjaannya," desak Louise.

"I-itu Joanna."

Nenek Anne sedikit kaku, pun dengan Rose dan Jordan. Ketiga orangtua itu sudah mulai mengeluarkan keringat dingin sekarang.

"Louise, itu bukan seperti yang kau pikirkan. Dia hanya datang berkunjung," kata Jordan. Memberikan penjelasan sebelum Louise berpikiran macam-macam.

Louise hanya diam, tapi tersenyum tipis mendengar jawaban neneknya, "Jo, Joanna rupanya," batin Louise.

"Oma, berapa banyak cicit yang oma mau?" tanya Louise tiba-tiba.

Nenek Anne menyempatkan diri melihat anak dan menantunya. Apa maksudnya, Louise tidak pernah membahas masalah ini sebelumnya.

Rose dan Jordan hanya bisa bertaruh. Mereka saling berpandangan sebelum akhirnya mengangguk kepada ibu mereka seolah berkata 'jawab saja'.

"Mungkin sepuluh," jawab Nenek Anne.

"Hanya pemberian dariku, atau ditambah dengan pemberian William?" tanya Louise.

"Ehm, terserah kalian. Tapi sepertinya lebih banyak lebih bagus."

"Oh, baiklah. Louise mengerti."

"Louise, apa maksudmu?" tanya Rose penasaran.

"Apa kau sudah memutuskannya?" tambah Jordan.

"Apanya yang mengerti?" tanya Nenek Anne meminta penjelasan.

Ketiga orang tua itu mulai kepo dengan penuturan Louise, saat ini mereka memasang wajah dan telinga mereka baik-baik untuk mendengarkan jawaban Louise.

"Aku mengerti, berapa banyak uang yang harus kucari untuk menghidupi mereka nanti," jawab Louise.

Ketiga orangtua itu menepuk jidatnya masing-masing. Mereka pikir Louise akan mengatakan 'aku akan membicarakannya dengan pasanganku' atau 'baiklah aku akan segera menikah'. Nyatanya jawaban Louise melenceng sangat jauh dari perkiraan mereka.

Louise tersenyum, kemudian merebahkan tubuhnya di sofa dan menyandarkan kepalanya di pangkuan omanya tercinta. Louise bisa melihat orang-orang yang dikasihinya itu merubah ekspresinya karena kecewa.

"Aish, kenapa ekspresi kalian berubah seperti itu. Kalau kalian kecewa, jangan kecewa padaku. Kecewalah pada wanita yang memberikan seikat bunga untuk oma hari ini. Dia mengabaikan tawaran pernikahan dariku," lanjut Louise.

Louise memejamkan matanya. Dia tahu, orang itu pasti dia. Karena bunga yang ada di kamar omanya meninggalkan jejak aroma yang sama seperti yang ditinggalkan gadis itu di tangannya.

"Joanna, tunggulah sebentar lagi. Ini hanya soal waktu."

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

semangat 💪 ☺️

2022-11-04

1

Dani irwandi

Dani irwandi

jawaban yg bagus louise

2022-10-04

1

Mr. A.N

Mr. A.N

btw, kopi sdh mendarat y kak, semangat nulisnya💪👍

2022-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 CRD Seseorang Di Tengah Hujan
2 CRD Daddy Untuk Mommy
3 CRD Pembuahan Oskar (21+)
4 CRD Foto Eksklusif Mommy
5 CRD Culik Aku, Paman!
6 CRD Paman yang Lain
7 CRD Pertemuan Pertama yang Gagal
8 CRD Janji Mommy
9 CRD Transformasi Joanna
10 CRD Louise & Jo Moment
11 CRD Mawar Hanya Untuk Mommy
12 CRD Aku Tanya Namanya Bukan Pekerjaannya
13 CRD Kabar Josephineku
14 CRD Ada Debu Dimataku
15 CRD Nona, Kenapa Mukamu Merah?
16 CRD Jas Seharga 1.28 Milyar
17 CRD Sejumput Doa Oskar
18 CRD Pertama dan Kedua Hanya Tentang Urutan
19 CRD Sekali Saja, Biarkan Aku Memelukmu!
20 CRD Lupakan Soal Kencan
21 CRD Ingin Bertemu Adikku?
22 CRD Sekelompok Idiot
23 CRD Hitungan Menit
24 CRD Musuh Jutaan Wanita
25 CRD Louise vs Sir Alex
26 CRD Tersesat
27 CRD Hukuman Untuk Joanna
28 Pengumuman
29 CRD Joanna, Ayo Menikah! (21+)
30 CRD Kenapa Mommy Merah-merah
31 CRD Met Gala
32 CRD Cari Mati
33 CRD Identitas William
34 CRD Salah Merestui Menantu
35 CRD Mati Karena Rindu
36 CRD Datang dan Pergi Sesuka Hatimu
37 CRD Obat Nyamuk Super
38 CRD Beban Hidup Louise
39 CRD Tutorial Menjahit
40 CRD Broken Heart
41 CRD Perlindungan Berlapis Jose
42 CRD Daddy, Ayo Menjemput Mommy
43 CRD Maaf, Aku Salah
44 CRD Calon Mertua Sialan
45 CRD Dari William untuk Joanna
46 CRD Kalian yang Menikah, Kenapa Aku yang Bulan Madu?
47 CRD Oskar, Kau Lewat Mana Saat Lahir?
48 CRD Memelukmu Sepanjang Malam
49 CRD Putriku Masih Perawan
50 CRD Apa Aku Bisa Menolak?
51 CRD She is Back
52 CRD Mommy, Xiao O Berdarah
53 CRD Ibu Kandung Oskar
54 CRD Menjenguk Oskar
55 CRD Agria's Threat
56 CRD Pintar Menidurkan Anak
57 CRD Dua Hati yang Patah
58 CRD Arthur & William
59 CRD Obat Tidur Untuk Joanna
60 CRD Will, Apa Oskar Anakmu?
61 CRD Mengambil Kembali Oskar
62 CRD Perpisahan Joanna & Xiao O
63 CRD Now I Know
64 CRD Jose is Back
65 CRD Terserah
66 CRD Menunggu Sebelum Bertindak
67 CRD Aku Ini Mahal
68 CRD Menemui Edgar
69 CRD Kembalilah Jose
70 CRD Xiao O Rindu Mommy
71 CRD Pilih Siapa Ibumu
72 CRD Menemui Louise
73 CRD Jauhi Edgar
74 CRD Sebuah Kotak Kecil
75 CRD Karma Joanna
76 CRD Anak Katak (21+)
77 Promosi Novel Baru
78 CRD Jangan Berteriak
79 CRD Ini Yang Terakhir
80 CRD Permintaan Terakhir
81 CRD Apa Ini Kematian?
82 CRD Menggantikan Peran Juan
83 CRD Fight Again
84 CRD Fight Again II
85 CRD Makam Juan Matthew
86 CRD Pulang Ke Rumahku
87 CRD Aku Lebih Suka Praktek
88 CRD Pindah Kamar
89 CRD Keputusan William
90 CRD Minum Bareng
91 CRD Lembur Bareng
92 CRD Bobok Bareng
93 CRD Louise, I Love You!
94 CRD Mommy Galak
95 CRD Aku Menemukanmu, Tuan!
96 CRD Hubungan William & Joanna
97 CRD Eduardo Silva
98 CRD Transplantasi
99 CRD Tiga Kekuatan Besar
100 CRD Kenapa Kau Juga Punya?
101 CRD Sebuah Fakta
102 CRD Janji William
103 CRD Wedding Day
104 CRD Tempat Tinggal Baru
105 CRD Bencana Untuk William
106 CRD Cara Apapun
107 CRD Samaran Louise
108 CRD Make A Baby
109 CRD Make A Baby Again
110 CRD Gendong Aku
111 CRD Pertunjukan Bakat
112 CRD Nafas Buatan
113 CRD Mau Ditinggal?
114 CRD Nanti Oskar Bangun
115 CRD I'm On Your Tummy, Mommy!
116 CRD Panen
117 CRD I'm Sleeping On Mommy's Tummy, Dad!
118 CRD Will, Titip Anakku
119 CRD Menjenguk Anakku
120 CRD Hidung Mancung Cucuku
121 CRD Pasti Perempuan
122 CRD Apa Melahirkan Selalu Sakit?
123 CRD Aku Harus Antri
124 CRD Tendangan Louise Kecil
125 CRD Reagan Kashawn Matthew
126 CRD Kebelet Pipis
127 CRD Pembukaan Awal
128 CRD I'm Not Crying, Mom!
129 CRD Doa Arthur
130 CRD She Will Back
131 CRD Dia Ibumu
132 CRD Abixz99
133 CRD Pesan Agria
134 CRD Tunggu Mama, Nak!
135 CRD Kau Dimana, Anakku?
136 CRD Mama, Tolong!
137 CRD Kesepakatan
138 CRD Akhir Hidup Anye
139 CRD Oskar Mau Ditukar
140 CRD Mama, Terimakasih!
141 CRD Kunjungan Daisy
142 CRD Jatah Ranjang
143 CRD Stella is Back
144 CRD Axel, Prince atau Shidqy?
145 CRD Interogasi
146 CRD Satu Jari Saja Belum Cukup
147 CRD Rubah Betina
148 CRD Semakin Rumit
149 CRD Kita Bisa Bercerai Sekarang
150 CRD Jangan Pedulikan Aku!
151 CRD Bekal
152 CRD Baby George
153 CRD Panggil Aku Kakak!
154 CRD Siapa Dia?
155 CRD Raksasa Besar
156 CRD Mengejar Louise
157 CRD Apa Aku Sudah Tidak Menarik?
158 CRD Hampir Tiba
159 CRD Segelas Alkohol Untuk William
160 CRD Hadiah Untuk Daisy
161 CRD Penyusup Profesional atau Pembunuh Profesional?
162 CRD Cosplay Jadi Cicak
163 CRD Kau Mati Saja
164 CRD Apa Kau Menyukaiku, Will?
165 CRD Malam Pertama
166 CRD Apa Kau Mau Mengintip?
167 CRD Sudah Kembali Normal
168 CRD Kenapa Kau Sangat Bau?
169 CRD Panggil William
170 CRD Tetua Memanggil Anda, Tuan!
171 CRD Hamil Lagi?
172 CRD Tanpamu
173 CRD Malam Pembunuhan
174 CRD Oh, Masih Hidup?
175 CRD Louise Matthew?
176 CRD Junior Uwu
177 CRD Akhiri Saja
178 CRD Tiger Position
179 CRD Daddy atau Mommy?
180 CRD Malam Terakhir
181 CRD Rencana Oskar Matthew
182 CRD Cerai
183 CRD Makanan Ikan
184 Pengumuman
185 CRD Mengembalikan Joanna
186 Tamat
Episodes

Updated 186 Episodes

1
CRD Seseorang Di Tengah Hujan
2
CRD Daddy Untuk Mommy
3
CRD Pembuahan Oskar (21+)
4
CRD Foto Eksklusif Mommy
5
CRD Culik Aku, Paman!
6
CRD Paman yang Lain
7
CRD Pertemuan Pertama yang Gagal
8
CRD Janji Mommy
9
CRD Transformasi Joanna
10
CRD Louise & Jo Moment
11
CRD Mawar Hanya Untuk Mommy
12
CRD Aku Tanya Namanya Bukan Pekerjaannya
13
CRD Kabar Josephineku
14
CRD Ada Debu Dimataku
15
CRD Nona, Kenapa Mukamu Merah?
16
CRD Jas Seharga 1.28 Milyar
17
CRD Sejumput Doa Oskar
18
CRD Pertama dan Kedua Hanya Tentang Urutan
19
CRD Sekali Saja, Biarkan Aku Memelukmu!
20
CRD Lupakan Soal Kencan
21
CRD Ingin Bertemu Adikku?
22
CRD Sekelompok Idiot
23
CRD Hitungan Menit
24
CRD Musuh Jutaan Wanita
25
CRD Louise vs Sir Alex
26
CRD Tersesat
27
CRD Hukuman Untuk Joanna
28
Pengumuman
29
CRD Joanna, Ayo Menikah! (21+)
30
CRD Kenapa Mommy Merah-merah
31
CRD Met Gala
32
CRD Cari Mati
33
CRD Identitas William
34
CRD Salah Merestui Menantu
35
CRD Mati Karena Rindu
36
CRD Datang dan Pergi Sesuka Hatimu
37
CRD Obat Nyamuk Super
38
CRD Beban Hidup Louise
39
CRD Tutorial Menjahit
40
CRD Broken Heart
41
CRD Perlindungan Berlapis Jose
42
CRD Daddy, Ayo Menjemput Mommy
43
CRD Maaf, Aku Salah
44
CRD Calon Mertua Sialan
45
CRD Dari William untuk Joanna
46
CRD Kalian yang Menikah, Kenapa Aku yang Bulan Madu?
47
CRD Oskar, Kau Lewat Mana Saat Lahir?
48
CRD Memelukmu Sepanjang Malam
49
CRD Putriku Masih Perawan
50
CRD Apa Aku Bisa Menolak?
51
CRD She is Back
52
CRD Mommy, Xiao O Berdarah
53
CRD Ibu Kandung Oskar
54
CRD Menjenguk Oskar
55
CRD Agria's Threat
56
CRD Pintar Menidurkan Anak
57
CRD Dua Hati yang Patah
58
CRD Arthur & William
59
CRD Obat Tidur Untuk Joanna
60
CRD Will, Apa Oskar Anakmu?
61
CRD Mengambil Kembali Oskar
62
CRD Perpisahan Joanna & Xiao O
63
CRD Now I Know
64
CRD Jose is Back
65
CRD Terserah
66
CRD Menunggu Sebelum Bertindak
67
CRD Aku Ini Mahal
68
CRD Menemui Edgar
69
CRD Kembalilah Jose
70
CRD Xiao O Rindu Mommy
71
CRD Pilih Siapa Ibumu
72
CRD Menemui Louise
73
CRD Jauhi Edgar
74
CRD Sebuah Kotak Kecil
75
CRD Karma Joanna
76
CRD Anak Katak (21+)
77
Promosi Novel Baru
78
CRD Jangan Berteriak
79
CRD Ini Yang Terakhir
80
CRD Permintaan Terakhir
81
CRD Apa Ini Kematian?
82
CRD Menggantikan Peran Juan
83
CRD Fight Again
84
CRD Fight Again II
85
CRD Makam Juan Matthew
86
CRD Pulang Ke Rumahku
87
CRD Aku Lebih Suka Praktek
88
CRD Pindah Kamar
89
CRD Keputusan William
90
CRD Minum Bareng
91
CRD Lembur Bareng
92
CRD Bobok Bareng
93
CRD Louise, I Love You!
94
CRD Mommy Galak
95
CRD Aku Menemukanmu, Tuan!
96
CRD Hubungan William & Joanna
97
CRD Eduardo Silva
98
CRD Transplantasi
99
CRD Tiga Kekuatan Besar
100
CRD Kenapa Kau Juga Punya?
101
CRD Sebuah Fakta
102
CRD Janji William
103
CRD Wedding Day
104
CRD Tempat Tinggal Baru
105
CRD Bencana Untuk William
106
CRD Cara Apapun
107
CRD Samaran Louise
108
CRD Make A Baby
109
CRD Make A Baby Again
110
CRD Gendong Aku
111
CRD Pertunjukan Bakat
112
CRD Nafas Buatan
113
CRD Mau Ditinggal?
114
CRD Nanti Oskar Bangun
115
CRD I'm On Your Tummy, Mommy!
116
CRD Panen
117
CRD I'm Sleeping On Mommy's Tummy, Dad!
118
CRD Will, Titip Anakku
119
CRD Menjenguk Anakku
120
CRD Hidung Mancung Cucuku
121
CRD Pasti Perempuan
122
CRD Apa Melahirkan Selalu Sakit?
123
CRD Aku Harus Antri
124
CRD Tendangan Louise Kecil
125
CRD Reagan Kashawn Matthew
126
CRD Kebelet Pipis
127
CRD Pembukaan Awal
128
CRD I'm Not Crying, Mom!
129
CRD Doa Arthur
130
CRD She Will Back
131
CRD Dia Ibumu
132
CRD Abixz99
133
CRD Pesan Agria
134
CRD Tunggu Mama, Nak!
135
CRD Kau Dimana, Anakku?
136
CRD Mama, Tolong!
137
CRD Kesepakatan
138
CRD Akhir Hidup Anye
139
CRD Oskar Mau Ditukar
140
CRD Mama, Terimakasih!
141
CRD Kunjungan Daisy
142
CRD Jatah Ranjang
143
CRD Stella is Back
144
CRD Axel, Prince atau Shidqy?
145
CRD Interogasi
146
CRD Satu Jari Saja Belum Cukup
147
CRD Rubah Betina
148
CRD Semakin Rumit
149
CRD Kita Bisa Bercerai Sekarang
150
CRD Jangan Pedulikan Aku!
151
CRD Bekal
152
CRD Baby George
153
CRD Panggil Aku Kakak!
154
CRD Siapa Dia?
155
CRD Raksasa Besar
156
CRD Mengejar Louise
157
CRD Apa Aku Sudah Tidak Menarik?
158
CRD Hampir Tiba
159
CRD Segelas Alkohol Untuk William
160
CRD Hadiah Untuk Daisy
161
CRD Penyusup Profesional atau Pembunuh Profesional?
162
CRD Cosplay Jadi Cicak
163
CRD Kau Mati Saja
164
CRD Apa Kau Menyukaiku, Will?
165
CRD Malam Pertama
166
CRD Apa Kau Mau Mengintip?
167
CRD Sudah Kembali Normal
168
CRD Kenapa Kau Sangat Bau?
169
CRD Panggil William
170
CRD Tetua Memanggil Anda, Tuan!
171
CRD Hamil Lagi?
172
CRD Tanpamu
173
CRD Malam Pembunuhan
174
CRD Oh, Masih Hidup?
175
CRD Louise Matthew?
176
CRD Junior Uwu
177
CRD Akhiri Saja
178
CRD Tiger Position
179
CRD Daddy atau Mommy?
180
CRD Malam Terakhir
181
CRD Rencana Oskar Matthew
182
CRD Cerai
183
CRD Makanan Ikan
184
Pengumuman
185
CRD Mengembalikan Joanna
186
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!