CRD Jas Seharga 1.28 Milyar

"Ini milik siapa?" tanya Diaz ketika melihat sebuah jas di kamar Joanna.

Joanna yang sibuk melihat anime favoritnya, 'Soul Land' pun menoleh, "seseorang," jawabnya singkat.

"Kenapa kau membawanya?" tanya Diaz lagi dengan menyerahkan segelas minuman hangat untuk Joanna.

"Celanaku kotor, jadi dia memberikannya padaku."

Diaz meraih jas itu, kemudian memeriksanya dengan teliti, "Pastikan kau mencucinya dengan bersih dan segera mengembalikannya!" perintah Diaz.

"Dia bilang tidak perlu mengembalikannya."

"Kenapa dia sangat dermawan padamu, apa dia menyukaimu?" selidik Diaz, menatap Joanna dengan rasa curiga.

"Bi, apa yang bibi bicarakan? Itu bukan tanda cinta," jawab Joanna sambil menyeruput minuman hangat yang disiapkan Diaz.

"Meskipun begitu kau tetap harus mengembalikannya."

Joanna diam saja. Hanya satu jas saja kenapa membuat Bi Diaz bersikeras memintanya untuk mengembalikannya?

"Haruskah?" tanya Joanna.

Sebenarnya bukan masalah mengembalikannya, tapi Joanna enggan untuk bertemu pria itu lagi.

"Dormeuil Vanquish II. Jas ini berasal dari Perancis dan hanya dibuat untuk seorang pelanggan khusus. Terbuat dari enam jenis kain yang langka. Harga setelan jas ini tak kurang dari 1.28 milyar rupiah. Apa kau yakin tak ingin mengembalikannya?" tanya Diaz.

Joanna tersedak minumannya ketika mendengar penuturan Diaz. Hanya selembar jas saja kenapa bisa semahal itu?

"Jika aku memiliki sembilan jas lagi yang seperti ini, bukankah jumlah itu melebihi harga rumah yang baru saja kubeli?" batin Joanna.

"Siapa yang memberikan jas semahal ini hanya untuk membantumu menutupi celana yang kotor?" selidik Diaz.

Joanna tersenyum canggung, "Itu, sebenarnya aku tidak tahu namanya," jawab Joanna.

"Tidak tahu? Apa kau tidak mengucapkan terimakasih padanya?"

"Tentu saja aku mengatakannya, tapi aku lupa tanya siapa namanya. Bi, jangan marah-marah dia memberikan nomornya padaku kok."

"Lalu tunggu apa lagi, cepat hubungi dia dan katakan akan mengembalikan jas ini secepatnya. Lalu, undang atau traktir dia makan malam saat kita selesai pindah rumah," cerocos Diaz.

"Bi?"

"Joanna, jangan mencari masalah dengan orang kaya dan segera kembalikan jasnya."

"Baiklah, aku akan menghubunginya nanti."

"Hubungi dia sekarang juga, kau akan lupa jika mengulur waktu lebih lama."

"Ah, baiklah."

Joanna mengambil tasnya, mencari selembar kertas yang diberikan Louise. Cukup lama dia mencari, sampai akhirnya menemukan kertas kecil itu terselip diantara pembalut cadangan di dalam tas dan hampir berubah menjadi bubur.

Joanna menekan angka demi angka itu. Sempat melirik Bi Diaz, ingin protes lagi tapi Bi Diaz terlihat sangat serius dengan tatapannya.

Setelah menunggu beberapa saat, tidak ada jawaban dari Louise meskipun Joanna sudah meneleponnya sebanyak tiga kali.

"Bi, orang itu tidak menjawab teleponku. Ini bukan salahku, jadi jangan melihatku seperti itu," kata Joanna.

"Berikan ponselmu!" perintah Diaz.

"Untuk apa?" tanya Joanna.

"Mengirim pesan untuknya," jawab Diaz sambil merampas ponsel Joanna.

Tuan,

Ini aku Joanna.

Terimakasih telah meminjamkan jas milikmu, aku akan segera mengembalikannya lain hari. Sebagai ucapan terimakasih, aku ingin mentraktir Anda makan malam.

Itulah pesan yang dikirim oleh Diaz.

"Sudah malam, segera habiskan minumanmu dan pergi tidur!" perintah Diaz sebelum keluar kamar dan menutupnya rapat-rapat.

"Bi, kenapa kau semakin aneh. Sejak kapan bibi tahu rincian jas sampai sedetail itu. Kenapa bibi semakin posesif juga akhir-akhir ini?" batin Joanna.

Joanna bangkit, merenggangkan tubuhnya untuk meredakan nyeri di persendiannya. Menghabiskan sisa minumannya dan pergi ke kamar mandi untuk melakukan rutinitas sebelum tidur.

Tepat saat Joanna membaringkan tubuhnya ponselnya kembali berdering. Itu adalah panggilan dari Louise. Sedikit ragu untuk menjawab, tapi dia harus menjawabnya karena Bi Diaz sudah mengirimkan pesan untuk mentraktir makan.

"Hallo, ini aku," jawab Joanna.

"Aku tahu," kata Louise dari seberang sana.

"Itu, itu kalau kau tidak keberatan aku ingin mentraktirmu makan malam," kata Joanna.

"Kapan?" tanya Louise.

"Aku bisa kapan saja. Bagaimana denganmu?" tanya Joanna.

Louise berpikir sejenak, melihat kalender dan memeriksa kapan dirinya tidak sibuk, "Baiklah, akhir pekan aku akan menjemputmu."

"T-tunggu!" tahan Joanna.

"Hm?" tanya Louise.

"Kau, siapa?" tanya Joanna.

"Louise," jawab Louise singkat.

"Oh, baiklah. Selamat malam!" kata Joanna.

"Joanna!" panggil Louise ketika Joanna akan menutup teleponnya.

"Iya?"

"Apa kau tahu arti Eu te amo?" tanya Louise.

"Tentu saja aku tahu," jawab Joanna.

"Apa itu?" tanya Louise pura-pura tidak mengerti.

"Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu. Baiklah, mulai sekarang kau jadi milikku. Selamat malam, sayang!" goda Louise kemudian menutup teleponnya.

"Ah, bajingan ini. Apa yang dia lakukan barusan. Apa dia menganggap aku sedang menyatakan perasaan kepadanya? Tunggu, kenapa aku harus dijemput. Aku bisa pergi sendiri," kata Joanna uring-uringan.

Dengan cepat, Joanna mengirimkan pesan kepada Louise bahwa dia tidak perlu dijemput. Tapi Louise juga membalas dengan cepat bahwa dia akan tetap menjemputnya dan dia tidak akan membiarkan seorang wanita mentraktirnya.

.

.

.

Hari ini William sangat sibuk, teleponnya tidak berhenti berdering sejak diaktifkan tadi pagi.

"Kurasa Louise benar, aku harus mencari seseorang yang bisa diandalkan dan di percaya untuk membantuku," keluh William lesu.

William mengusap-usap wajahnya sendiri, mencari sisa-sisa kekuatan untuk mengembalikan semangatnya. Hari masih setengah siang tapi kenapa dia sudah selelah ini.

William akhirnya meraih gagang telepon di meja kerjanya, menekan tombol-tombol yang akan menyambungkannya dengan orang yang ditugaskan berjaga di pantry khusus hanya untuk karyawan dengan jabatan khusus seperti William.

Setelah Louise merekrut karyawan besar-besaran tempo hari, Louise sengaja menyediakan fasilitas tambahan untuk karyawan. Sebelumnya karyawan harus membayar jika ingin makan di kantin, kali ini sudah tidak lagi karena Louise sudah mempekerjakan puluhan koki untuk menyediakan makan siang untuk seluruh karyawan secara gratis.

Louise juga sudah membuat kebijakan baru, seluruh karyawan mendapatkan kenaikan gaji berdasarkan lama mereka bekerja di perusahaan. Selain itu, masih ada bonus khusus untuk karyawan yang berdedikasi tinggi dan masih banyak bonus-bonus khusus lainnya.

Tentu saja kebijakan ini seperti angin segar bagi para pekerja, sehingga membuat mereka lebih semangat.

Iya, semuanya semangat, tapi tidak dengan William. Gaji dan bonusnya memang sangat melimpah, lebih dari cukup untuk menghidupinya yang belum melepas masa lajang. Dia juga bisa berfoya-foya dengan uang itu. Tapi terlepas dari itu, pekerjaan yang diterimanya juga jauh lebih melimpah.

"Tolong bawakan aku segelas minum," pinta William ketika teleponnya terangkat.

"Minuman apa yang anda inginkan, Tuan William?" tanya si penerima telepon.

"Apapun boleh," jawab William malas.

"Bagaimana dengan teh?"

"Boleh."

"Tuan William ingin teh merah, teh hijau atau teh hitam?"

"Ku rasa teh hijau lebih baik."

"Bagaimana dengan rasanya? Manis, sedikit manis atau tawar?"

"Sedikit manis."

"Panas atau dingin?"

"Dingin."

"Baiklah, suhu berapa yang Anda inginkan?"

"Aku sudah tidak ingin minum," jawab William akhirnya.

William meletakkan gagang teleponnya dengan kasar. Dia hanya ingin minum segelas teh, tapi kenapa harus serumit itu?

William bukanlah tipe orang yang pemilih sampai harus meminta teh dengan takaran serinci itu. Tidak seperti Louise yang super detail dan menyebalkan. Ya, hari ini Louise dan orang pantry itu sama-sama menyebalkan.

Wajah William kusut, sangat kusut meskipun masih terlihat tampan. Dengan sedikit gontai dia bangkit, berjalan menuju ruangan Louise yang terletak tepat berada di sebelah ruangan miliknya. Belum juga meraih gagang pintu, Louise sudah terlebih dulu membuka pintu itu dari luar.

"Kau mau kemana?" tanya William begitu melihat dandanan Louise yang sudah berubah.

Louise sudah tidak mengenakan setelan jas seperti saat dia datang tadi pagi.

"Menemui Oskar," jawab Louise singkat.

"Lagi?" tanya William.

"Iya, dia baru saja kembali dari liburannya. Kali ini kau juga ikut," perintah Louise.

"Kenapa aku juga ikut?"

"Ini perintah dari atasanmu. Jangan buang-buang waktu, kau harus sampai di bawah dalam waktu 5 menit," titah Louise sambil berlalu, meninggalkan William yang masih mencoba mengumpulkan kekuatan untuk menyusul Louise.

.

.

.

"Paman Louise," teriak Oskar dan Ebra bersamaan, meninggalkan ayunan yang mereka mainkan bersama.

Dua bocah itu berlarian dengan kaki-kaki mereka yang mungil, menyambut paman Louise yang sudah mereka tunggu sejak tadi. Sementara itu, Diaz yang hari itu membawa Oskar dan Ebra hanya tersenyum di tempatnya.

Louise dengan telaten mengangkat mereka satu persatu secara bergiliran, memastikan mereka tidak iri satu sama lain.

"Lihat, coba tebak siapa yang paman bawa hari ini?" tanya Louise kepada Oskar dan Ebra.

"Hallo, anak-anak!" sapa William ramah dan mendekat.

"Hallo Paman, namaku Oskar!"

"Hallo Paman, namaku Ebra!"

Dua bocah itu menyapa William dengan semangat dan mata yang berbinar. William seperti telah menemukan oase di gersang jiwanya ketika melihat mereka yang lucu dan menggemaskan. Melupakan beban dan pekerjaan yang menumpuk di perusahaan.

"Sialan, mereka jauh lebih imut saat dilihat secara langsung. Pantas saja Louise seringkali tersenyum sendiri seperti orang gila ketika menceritakan mereka. Seandainya aku tahu bertemu mereka semenyenangkan ini, aku pasti akan pergi lebih awal untuk menemui mereka," jerit William dalam hati.

"Kau kenapa?" tanya Louise kepada William.

"Tidak apa-apa, hanya saja aku merasa tiba-tiba suasana hatiku menjadi lebih baik," jawab William sambil mengelus rambut bocah-bocah yang masih berdiri dihadapannya.

"Ayo, kita menemui Nenek Diaz terlebih dulu," ajak Louise sambil menggenggam tangan Oskar dan Ebra.

"Paman Louise, aku memegang tangan Paman William saja boleh?" tanya Ebra.

Louise terkejut, kemudian menoleh ke arah William.

"Tentu saja, sini berikan tanganmu!" pinta William senang.

Mereka pun berjalan kearah Diaz. Louise yang sudah pernah bertemu dengan Diaz langsung menyapanya tanpa ragu, kemudian memperkenalkan William kepadanya.

Diaz merespon kembali dengan baik. Oskar dan Ebra menyukai Louise dan William, begitu pula sebaliknya. Jadi tidak ada alasan untuk melarang mereka bermain bersama.

Setelah menyapa dan mengobrol sebentar, Louise dan William mengajak dua bocah itu bermain di sekitaran taman. Mereka berlari bersama, saling kejar-kejaran, tertawa bersama, berteriak bersama.

Diaz sangat bahagia melihatnya. Louise dan William, mereka berdua nampak seperti dua orang ayah yang sedang bermain dengan anak-anak mereka.

Entah bagaimana awalnya, tapi ibu-ibu lain yang berada di sekitar sana mulai tertarik dengan keseruan Oskar dan Ebra sehingga meminta izin agar anak-anak mereka boleh bergabung untuk bermain bersama.

Louise dan William tak keberatan, mereka membiarkan Oskar dan Ebra bermain sepuasnya dengan teman-teman barunya. Sementara mereka duduk di kursi pinggir taman untuk istirahat sejenak.

"Menyenangkan bukan?" tanya Louise sambil mengusap keringatnya.

"Benar, aku tidak menyangka akan sebahagia ini setelah bermain dengan mereka," tutur William.

"Ngomong-ngomong, apa kau sudah melakukan pekerjaanmu?" tanya Louise mengingatkan.

"Yang mana?" tanya William bingung. Louise memberinya begitu banyak pekerjaan akhir-akhir ini, jadi pekerjaan mana yang dimaksud Louise?

"Permintaan Oskar tempo hari, apa kau sudah menyebarkan selebarannya?" tanya Louise mengingatkan.

"I-itu, sudah tapi belum semuanya. Nanti aku akan menyuruh orang untuk menyelesaikannya," jawab William asal.

Masih ingat dengan kejutan yang Oskar siapkan untuk Joanna?

Kejutan itu adalah, Oskar berencana mengadakan kencan buta untuk sang mommy. Jadi Oskar menyebarkan ratusan foto mommynya lengkap dengan profilnya.

Melihat usaha Oskar yang sungguh-sungguh, tentu saja Louise berinisiatif untuk membantu. Jadi Louise meminta semua selebaran itu beserta tasnya dan berjanji untuk menyebarkannya nanti.

Bodohnya, Louise tidak memeriksa selebaran yang dia terima dari Oskar. Dia langsung menyerahkan begitu saja kepada William beserta tas kecil itu, sementara William yang akhir-akhir ini sibuk dengan setumpuk pekerjaan langsung menyerahkan tas berisi selebaran itu kepada bawahannya.

Jadi, kalau begini kapan Louise tahu bahwa Joanna adalah mommy kesayangan yang sangat Oskar banggakan?

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

mahal banget sih 😱

2022-11-11

1

Dehan

Dehan

louise 😂😂
receh 😂😂

2022-09-13

0

Dehan

Dehan

wkwkwk

2022-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 CRD Seseorang Di Tengah Hujan
2 CRD Daddy Untuk Mommy
3 CRD Pembuahan Oskar (21+)
4 CRD Foto Eksklusif Mommy
5 CRD Culik Aku, Paman!
6 CRD Paman yang Lain
7 CRD Pertemuan Pertama yang Gagal
8 CRD Janji Mommy
9 CRD Transformasi Joanna
10 CRD Louise & Jo Moment
11 CRD Mawar Hanya Untuk Mommy
12 CRD Aku Tanya Namanya Bukan Pekerjaannya
13 CRD Kabar Josephineku
14 CRD Ada Debu Dimataku
15 CRD Nona, Kenapa Mukamu Merah?
16 CRD Jas Seharga 1.28 Milyar
17 CRD Sejumput Doa Oskar
18 CRD Pertama dan Kedua Hanya Tentang Urutan
19 CRD Sekali Saja, Biarkan Aku Memelukmu!
20 CRD Lupakan Soal Kencan
21 CRD Ingin Bertemu Adikku?
22 CRD Sekelompok Idiot
23 CRD Hitungan Menit
24 CRD Musuh Jutaan Wanita
25 CRD Louise vs Sir Alex
26 CRD Tersesat
27 CRD Hukuman Untuk Joanna
28 Pengumuman
29 CRD Joanna, Ayo Menikah! (21+)
30 CRD Kenapa Mommy Merah-merah
31 CRD Met Gala
32 CRD Cari Mati
33 CRD Identitas William
34 CRD Salah Merestui Menantu
35 CRD Mati Karena Rindu
36 CRD Datang dan Pergi Sesuka Hatimu
37 CRD Obat Nyamuk Super
38 CRD Beban Hidup Louise
39 CRD Tutorial Menjahit
40 CRD Broken Heart
41 CRD Perlindungan Berlapis Jose
42 CRD Daddy, Ayo Menjemput Mommy
43 CRD Maaf, Aku Salah
44 CRD Calon Mertua Sialan
45 CRD Dari William untuk Joanna
46 CRD Kalian yang Menikah, Kenapa Aku yang Bulan Madu?
47 CRD Oskar, Kau Lewat Mana Saat Lahir?
48 CRD Memelukmu Sepanjang Malam
49 CRD Putriku Masih Perawan
50 CRD Apa Aku Bisa Menolak?
51 CRD She is Back
52 CRD Mommy, Xiao O Berdarah
53 CRD Ibu Kandung Oskar
54 CRD Menjenguk Oskar
55 CRD Agria's Threat
56 CRD Pintar Menidurkan Anak
57 CRD Dua Hati yang Patah
58 CRD Arthur & William
59 CRD Obat Tidur Untuk Joanna
60 CRD Will, Apa Oskar Anakmu?
61 CRD Mengambil Kembali Oskar
62 CRD Perpisahan Joanna & Xiao O
63 CRD Now I Know
64 CRD Jose is Back
65 CRD Terserah
66 CRD Menunggu Sebelum Bertindak
67 CRD Aku Ini Mahal
68 CRD Menemui Edgar
69 CRD Kembalilah Jose
70 CRD Xiao O Rindu Mommy
71 CRD Pilih Siapa Ibumu
72 CRD Menemui Louise
73 CRD Jauhi Edgar
74 CRD Sebuah Kotak Kecil
75 CRD Karma Joanna
76 CRD Anak Katak (21+)
77 Promosi Novel Baru
78 CRD Jangan Berteriak
79 CRD Ini Yang Terakhir
80 CRD Permintaan Terakhir
81 CRD Apa Ini Kematian?
82 CRD Menggantikan Peran Juan
83 CRD Fight Again
84 CRD Fight Again II
85 CRD Makam Juan Matthew
86 CRD Pulang Ke Rumahku
87 CRD Aku Lebih Suka Praktek
88 CRD Pindah Kamar
89 CRD Keputusan William
90 CRD Minum Bareng
91 CRD Lembur Bareng
92 CRD Bobok Bareng
93 CRD Louise, I Love You!
94 CRD Mommy Galak
95 CRD Aku Menemukanmu, Tuan!
96 CRD Hubungan William & Joanna
97 CRD Eduardo Silva
98 CRD Transplantasi
99 CRD Tiga Kekuatan Besar
100 CRD Kenapa Kau Juga Punya?
101 CRD Sebuah Fakta
102 CRD Janji William
103 CRD Wedding Day
104 CRD Tempat Tinggal Baru
105 CRD Bencana Untuk William
106 CRD Cara Apapun
107 CRD Samaran Louise
108 CRD Make A Baby
109 CRD Make A Baby Again
110 CRD Gendong Aku
111 CRD Pertunjukan Bakat
112 CRD Nafas Buatan
113 CRD Mau Ditinggal?
114 CRD Nanti Oskar Bangun
115 CRD I'm On Your Tummy, Mommy!
116 CRD Panen
117 CRD I'm Sleeping On Mommy's Tummy, Dad!
118 CRD Will, Titip Anakku
119 CRD Menjenguk Anakku
120 CRD Hidung Mancung Cucuku
121 CRD Pasti Perempuan
122 CRD Apa Melahirkan Selalu Sakit?
123 CRD Aku Harus Antri
124 CRD Tendangan Louise Kecil
125 CRD Reagan Kashawn Matthew
126 CRD Kebelet Pipis
127 CRD Pembukaan Awal
128 CRD I'm Not Crying, Mom!
129 CRD Doa Arthur
130 CRD She Will Back
131 CRD Dia Ibumu
132 CRD Abixz99
133 CRD Pesan Agria
134 CRD Tunggu Mama, Nak!
135 CRD Kau Dimana, Anakku?
136 CRD Mama, Tolong!
137 CRD Kesepakatan
138 CRD Akhir Hidup Anye
139 CRD Oskar Mau Ditukar
140 CRD Mama, Terimakasih!
141 CRD Kunjungan Daisy
142 CRD Jatah Ranjang
143 CRD Stella is Back
144 CRD Axel, Prince atau Shidqy?
145 CRD Interogasi
146 CRD Satu Jari Saja Belum Cukup
147 CRD Rubah Betina
148 CRD Semakin Rumit
149 CRD Kita Bisa Bercerai Sekarang
150 CRD Jangan Pedulikan Aku!
151 CRD Bekal
152 CRD Baby George
153 CRD Panggil Aku Kakak!
154 CRD Siapa Dia?
155 CRD Raksasa Besar
156 CRD Mengejar Louise
157 CRD Apa Aku Sudah Tidak Menarik?
158 CRD Hampir Tiba
159 CRD Segelas Alkohol Untuk William
160 CRD Hadiah Untuk Daisy
161 CRD Penyusup Profesional atau Pembunuh Profesional?
162 CRD Cosplay Jadi Cicak
163 CRD Kau Mati Saja
164 CRD Apa Kau Menyukaiku, Will?
165 CRD Malam Pertama
166 CRD Apa Kau Mau Mengintip?
167 CRD Sudah Kembali Normal
168 CRD Kenapa Kau Sangat Bau?
169 CRD Panggil William
170 CRD Tetua Memanggil Anda, Tuan!
171 CRD Hamil Lagi?
172 CRD Tanpamu
173 CRD Malam Pembunuhan
174 CRD Oh, Masih Hidup?
175 CRD Louise Matthew?
176 CRD Junior Uwu
177 CRD Akhiri Saja
178 CRD Tiger Position
179 CRD Daddy atau Mommy?
180 CRD Malam Terakhir
181 CRD Rencana Oskar Matthew
182 CRD Cerai
183 CRD Makanan Ikan
184 Pengumuman
185 CRD Mengembalikan Joanna
186 Tamat
Episodes

Updated 186 Episodes

1
CRD Seseorang Di Tengah Hujan
2
CRD Daddy Untuk Mommy
3
CRD Pembuahan Oskar (21+)
4
CRD Foto Eksklusif Mommy
5
CRD Culik Aku, Paman!
6
CRD Paman yang Lain
7
CRD Pertemuan Pertama yang Gagal
8
CRD Janji Mommy
9
CRD Transformasi Joanna
10
CRD Louise & Jo Moment
11
CRD Mawar Hanya Untuk Mommy
12
CRD Aku Tanya Namanya Bukan Pekerjaannya
13
CRD Kabar Josephineku
14
CRD Ada Debu Dimataku
15
CRD Nona, Kenapa Mukamu Merah?
16
CRD Jas Seharga 1.28 Milyar
17
CRD Sejumput Doa Oskar
18
CRD Pertama dan Kedua Hanya Tentang Urutan
19
CRD Sekali Saja, Biarkan Aku Memelukmu!
20
CRD Lupakan Soal Kencan
21
CRD Ingin Bertemu Adikku?
22
CRD Sekelompok Idiot
23
CRD Hitungan Menit
24
CRD Musuh Jutaan Wanita
25
CRD Louise vs Sir Alex
26
CRD Tersesat
27
CRD Hukuman Untuk Joanna
28
Pengumuman
29
CRD Joanna, Ayo Menikah! (21+)
30
CRD Kenapa Mommy Merah-merah
31
CRD Met Gala
32
CRD Cari Mati
33
CRD Identitas William
34
CRD Salah Merestui Menantu
35
CRD Mati Karena Rindu
36
CRD Datang dan Pergi Sesuka Hatimu
37
CRD Obat Nyamuk Super
38
CRD Beban Hidup Louise
39
CRD Tutorial Menjahit
40
CRD Broken Heart
41
CRD Perlindungan Berlapis Jose
42
CRD Daddy, Ayo Menjemput Mommy
43
CRD Maaf, Aku Salah
44
CRD Calon Mertua Sialan
45
CRD Dari William untuk Joanna
46
CRD Kalian yang Menikah, Kenapa Aku yang Bulan Madu?
47
CRD Oskar, Kau Lewat Mana Saat Lahir?
48
CRD Memelukmu Sepanjang Malam
49
CRD Putriku Masih Perawan
50
CRD Apa Aku Bisa Menolak?
51
CRD She is Back
52
CRD Mommy, Xiao O Berdarah
53
CRD Ibu Kandung Oskar
54
CRD Menjenguk Oskar
55
CRD Agria's Threat
56
CRD Pintar Menidurkan Anak
57
CRD Dua Hati yang Patah
58
CRD Arthur & William
59
CRD Obat Tidur Untuk Joanna
60
CRD Will, Apa Oskar Anakmu?
61
CRD Mengambil Kembali Oskar
62
CRD Perpisahan Joanna & Xiao O
63
CRD Now I Know
64
CRD Jose is Back
65
CRD Terserah
66
CRD Menunggu Sebelum Bertindak
67
CRD Aku Ini Mahal
68
CRD Menemui Edgar
69
CRD Kembalilah Jose
70
CRD Xiao O Rindu Mommy
71
CRD Pilih Siapa Ibumu
72
CRD Menemui Louise
73
CRD Jauhi Edgar
74
CRD Sebuah Kotak Kecil
75
CRD Karma Joanna
76
CRD Anak Katak (21+)
77
Promosi Novel Baru
78
CRD Jangan Berteriak
79
CRD Ini Yang Terakhir
80
CRD Permintaan Terakhir
81
CRD Apa Ini Kematian?
82
CRD Menggantikan Peran Juan
83
CRD Fight Again
84
CRD Fight Again II
85
CRD Makam Juan Matthew
86
CRD Pulang Ke Rumahku
87
CRD Aku Lebih Suka Praktek
88
CRD Pindah Kamar
89
CRD Keputusan William
90
CRD Minum Bareng
91
CRD Lembur Bareng
92
CRD Bobok Bareng
93
CRD Louise, I Love You!
94
CRD Mommy Galak
95
CRD Aku Menemukanmu, Tuan!
96
CRD Hubungan William & Joanna
97
CRD Eduardo Silva
98
CRD Transplantasi
99
CRD Tiga Kekuatan Besar
100
CRD Kenapa Kau Juga Punya?
101
CRD Sebuah Fakta
102
CRD Janji William
103
CRD Wedding Day
104
CRD Tempat Tinggal Baru
105
CRD Bencana Untuk William
106
CRD Cara Apapun
107
CRD Samaran Louise
108
CRD Make A Baby
109
CRD Make A Baby Again
110
CRD Gendong Aku
111
CRD Pertunjukan Bakat
112
CRD Nafas Buatan
113
CRD Mau Ditinggal?
114
CRD Nanti Oskar Bangun
115
CRD I'm On Your Tummy, Mommy!
116
CRD Panen
117
CRD I'm Sleeping On Mommy's Tummy, Dad!
118
CRD Will, Titip Anakku
119
CRD Menjenguk Anakku
120
CRD Hidung Mancung Cucuku
121
CRD Pasti Perempuan
122
CRD Apa Melahirkan Selalu Sakit?
123
CRD Aku Harus Antri
124
CRD Tendangan Louise Kecil
125
CRD Reagan Kashawn Matthew
126
CRD Kebelet Pipis
127
CRD Pembukaan Awal
128
CRD I'm Not Crying, Mom!
129
CRD Doa Arthur
130
CRD She Will Back
131
CRD Dia Ibumu
132
CRD Abixz99
133
CRD Pesan Agria
134
CRD Tunggu Mama, Nak!
135
CRD Kau Dimana, Anakku?
136
CRD Mama, Tolong!
137
CRD Kesepakatan
138
CRD Akhir Hidup Anye
139
CRD Oskar Mau Ditukar
140
CRD Mama, Terimakasih!
141
CRD Kunjungan Daisy
142
CRD Jatah Ranjang
143
CRD Stella is Back
144
CRD Axel, Prince atau Shidqy?
145
CRD Interogasi
146
CRD Satu Jari Saja Belum Cukup
147
CRD Rubah Betina
148
CRD Semakin Rumit
149
CRD Kita Bisa Bercerai Sekarang
150
CRD Jangan Pedulikan Aku!
151
CRD Bekal
152
CRD Baby George
153
CRD Panggil Aku Kakak!
154
CRD Siapa Dia?
155
CRD Raksasa Besar
156
CRD Mengejar Louise
157
CRD Apa Aku Sudah Tidak Menarik?
158
CRD Hampir Tiba
159
CRD Segelas Alkohol Untuk William
160
CRD Hadiah Untuk Daisy
161
CRD Penyusup Profesional atau Pembunuh Profesional?
162
CRD Cosplay Jadi Cicak
163
CRD Kau Mati Saja
164
CRD Apa Kau Menyukaiku, Will?
165
CRD Malam Pertama
166
CRD Apa Kau Mau Mengintip?
167
CRD Sudah Kembali Normal
168
CRD Kenapa Kau Sangat Bau?
169
CRD Panggil William
170
CRD Tetua Memanggil Anda, Tuan!
171
CRD Hamil Lagi?
172
CRD Tanpamu
173
CRD Malam Pembunuhan
174
CRD Oh, Masih Hidup?
175
CRD Louise Matthew?
176
CRD Junior Uwu
177
CRD Akhiri Saja
178
CRD Tiger Position
179
CRD Daddy atau Mommy?
180
CRD Malam Terakhir
181
CRD Rencana Oskar Matthew
182
CRD Cerai
183
CRD Makanan Ikan
184
Pengumuman
185
CRD Mengembalikan Joanna
186
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!