CRD Nona, Kenapa Mukamu Merah?

"Ada debu yang masuk ke mataku," jawab Joanna asal. Kemudian mengalihkan pandangannya kearah yang lain.

"Kemarilah, aku akan memeriksanya untukmu!"

Louise memang meminta Joanna mendekat, tapi kenyataannya dialah yang melangkah maju kearah Joanna yang semakin menempel di rak. Louise bahkan berani mengangkat wajah Joanna dengan satu tangannya. Membuat Joanna mendongak dan hanya melihat wajah Louise seorang.

Jika Louise bisa melihat wajah ayu yang ingin dia simpan untuk dilihat olehnya sendiri, maka Joanna bisa melihat dengan jelas garis rahang yang tegas milik Louise. Dan, kumis tipis yang menghiasi filtrumnya yang membuatnya terlihat seksi.

DEG.

Joanna terdiam, posisinya saat ini sepertinya tidak benar. Kenapa dia harus berdiri sedekat ini dan menerima bantuan dari pria asing ini. Dia kan hanya berbohong soal debu di matanya?

Lagipula, seharusnya mereka tidak sedekat ini mengingat ini adalah pertemuan kedua mereka yang tidak disengaja.

"Itu tidak perlu," tolak Joanna dengan menepis tangan Louise.

"Jangan menolakku!" cegah Louise.

"Fuuu!"

Louise memberikan tiupan pelan. Kemudian memegang wajah Joanna dengan dua tangannya. Seharusnya adegan seperti ini sudah berakhir, tapi lagi-lagi Louise semakin mendekatkan wajahnya untuk melihat mata Joanna yang bening bagaikan embun pagi.

Dan, yang lebih penting dari itu adalah sebenarnya dia baru mengingat satu hal yang penting. Bahwa kata Oskar, bunganya bisa dimiliki dengan ciuman. Jadi, haruskah dia memulainya sekarang?

Joanna mengernyitkan dahi saat menyadari pria dihadapannya semakin mendekat, "Dia tidak akan menciumku kan?" batinnya.

"Tuan, tidakkah Anda terlalu dekat?" tanya Joanna.

"Ah, aku pikir juga begitu," jawab Louise tanpa dosa.

"Kalau begitu mundurlah!" pinta Joanna.

"Kenapa aku harus mundur. Nona, aku baru saja membantumu mengusir debu di matamu. Sebelum ini, aku juga membantumu mengambil buku untukmu. Apa begini caramu berterimakasih?" tanya Louise.

"Lalu aku harus bagaimana, haruskah aku melahirkan anak untukmu sebagai ucapan terimakasih?" jawab Joanna.

Joanna sengaja mengatakan hal itu. Karena kemarin pria itu memberikan tawaran pernikahan di pertemuan pertama, maka kali ini biarkan Joanna memberikan tawaran untuk melahirkan anak di pertemuan kedua.

Seharusnya tawarannya ini bisa membuat pria itu menjauh kan?

Tapi, Joanna sepenuhnya telah salah. Karena Louise menyambut tawarannya dengan suka cita.

"Nona, kurasa kau berpikir terlalu jauh. Tentu saja bukan seperti itu maksudku. Tapi, kalau kau menginginkannya aku tidak punya pilihan selain menerimanya bukan. Lalu, haruskah kita melakukannya sekarang juga? Kebetulan aku sedang tidak sibuk hari ini."

DEG.

Joanna keder juga. Awalnya dia ingin menyerang, tapi kenapa malah terkena serangan balik yang mematikan?

"Tuan, maaf tapi aku hanya bercanda."

"Sayang sekali, padahal aku sangat serius ingin mewujudkan tawaranmu barusan. Nona, sebaiknya kau berhati-hati. Karena lain kali jika kau memberikan tawaran seperti itu lagi aku tidak akan segan untuk melakukannya," ucap Louise.

Joanna tidak bisa berekspresi, kenapa harus ada lain kali. Pria ini berbicara seolah tahu mereka akan bertemu lagi saja.

"Kalau begitu, ayo!" ajak Louise sambil mengedipkan matanya.

Tanpa persetujuan Joanna, Louise sudah menarik Joanna untuk mengikuti langkahnya. Setelah beberapa langkah, Joanna baru menyadari apa yang terjadi dan menarik kembali tangannya.

Louise yang menyadari itu segera menoleh dan mendapatkan kembali tangan Joanna, "Nona, kenapa mukamu sangat merah setiap memegang tanganku?"

"Aku, tidak terbiasa."

"Kalau begitu kau harus membiasakan diri mulai sekarang, ayo!"

"Tunggu, kenapa menarikku seperti ini? Apa yang kau lakukan?" tanya Joanna.

Joanna sudah melupakan sopan santunnya dengan memanggil Louise dengan sebutan kau.

"Tentu saja membawamu membaca buku. Apalagi? Atau kau ingin yang lain. Misalnya, mengawali proses pembuahan di rahimmu?"

"Kau, kau?" Joanna tidak bisa berkata-kata lagi di hadapan pria mesum yang masih memegang tangannya dengan kuat.

Mereka berjalan beriringan, menuju tempat yang disediakan di dalam perpustakaan untuk membaca buku.

Di tempat itu mereka duduk berhadapan, saling diam meskipun sedang berduaan. Sementara Joanna, dia mencoba tenang meskipun jantungnya berlarian.

Menit-menit awal, sesekali Joanna akan melihat kearah Louise. Pria itu sudah sibuk dengan dunianya, tidak memperhatikan Joanna lagi. Beberapa waktu kemudian, Joanna pun juga tenggelam dengan bukunya.

Detik berganti menit, menit berlalu menjadi jam. Tak terasa sudah dua jam lamanya mereka ditempat yang sama tanpa bersuara. Joanna bahkan tidak sadar hari sudah semakin larut, yang lebih parah adalah Joanna tidak menyadari kehadiran penjaga perpustakaan yang menghampirinya sekitar satu jam yang lalu.

Penjaga itu berniat menyuruh Louise dan Joanna pulang dan kembali lagi besok. Melihat Joanna yang masih membaca, Louise memutuskan untuk meminta izin kepada petugas untuk membiarkan mereka tinggal lebih lama hanya untuk hari itu.

Untungnya petugas itu tidak keberatan memenuhi permintaan Louise. Selain itu, petugas juga mempertimbangkan Joanna yang notabene adalah pengunjung setia di perpustakaan itu. Bisa dibilang mereka kenalan yang cukup dekat mengingat Joanna sering membantunya bahkan sering membawakan sekedar makan siang untuknya.

Drrt. .

Tiba-tiba telepon Joanna berdering. Louise melirik, ingin sekali melihat siapa yang menelepon Joanna.

"Hallo?" jawab Joanna.

"Kau dimana?" tanya Bibi Diaz dari seberang sana.

"Aku, masih di perpustakaan," jawab Joanna.

"Segeralah pulang! Hari sudah larut!"

"Astaga," pekik Joanna kaget.

Joanna segera melihat jam yang melingkar di tangannya, benar saja waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, "Baiklah Bi, aku akan segera pulang."

Sambungan telepon terputus. Joanna memeriksa sekitar, lampu-lampu sudah mulai dinyalakan. Di dalam juga sudah tidak ada orang lain lagi kecuali dirinya dan pria yang belum Joanna tahu namanya.

"Kau juga belum pulang?" tanya Joanna sambil membereskan barang-barangnya.

"Aku menunggumu," jawab Louise.

"Dasar aneh," gerutu Joanna.

Joanna segera bangkit, mengambil tasnya dan bersiap pergi tapi Louise menahannya.

"Apalagi ini?" batin Joanna.

"Kau tidak bisa pergi dengan keadaan seperti itu," kata Louise.

"Kenapa tidak bisa?" tanya Joanna tak mengerti.

Louise tidak menjawab, tapi dia membuang nafasnya dan bangkit. Melepaskan jas milikinya, kemudian mengikatnya ke pinggang Joanna untuk menutupi sesuatu, "Celanamu kotor."

"Apa jangan-jangan aku tembus?" batin Joanna.

Sial, kenapa selalu saja terjadi hal memalukan seperti ini di hadapan pria ini.

"Nona, ada apa denganmu. Apa kau malu?" tanya Louise.

"Tidak."

"Tapi kenapa sekarang bukan hanya celanamu yang merah tapi wajahmu juga?"

"Tuan yang terhormat, bisakah menyimpan pertanyaan itu untukmu sendiri? Bagaimana kau bisa bertanya seperti itu kepada seorang wanita?"

Bukannya menanggapi, Louise malah tersenyum melihat Joanna yang memprotesnya, "Ingatlah untuk minum sesuatu yang hangat agar kau tetap sehat," lanjut Louise.

"Berikan alamatmu, aku akan mengembalikan jas ini setelah aku mencucinya."

"Apa aku terlihat sangat perhitungan? Hanya sebuah jas saja, kau tidak perlu mengembalikannya."

"Kalau begitu, terimakasih. Aku pergi sekarang," pamit Joanna.

"Nona, ada sesuatu yang kau lupakan."

"Apa?"

"Ini nomor teleponku. Hubungi aku jika kau rindu," jawab Louise dengan menyerahkan nomor teleponnya yang dia tulis di secarik kertas. Bukan dengan kartu namanya.

Joanna menerima kertas itu, meletakkannya ke tas dan segera pergi. Dia tidak bisa berlama-lama bersama pria aneh ini.

"Apa Joanna sering datang kemari?" tanya Louise kepada penjaga.

"Benar, Tuan! Dia kemari setidaknya dua kali dalam seminggu," jawab penjaga itu sopan.

"Baiklah, aku mengerti. Ini untukmu, terimakasih telah mengijinkan kami tinggal lebih lama," ujar Louise sambil memberikan amplop berisikan beberapa lembar uang pecahan ratusan ribu.

"Ini, tidak perlu. Saya sudah mendapatkan gaji dari menjaga perpustakaan ini," tolak petugas itu sopan.

"Maaf, tadi aku tidak sengaja mendengar pembicaraanmu, cucumu sedang sakit bukan? Paman bisa menggunakannya untuk berobat."

Petugas merasa terharu oleh kebaikan Louise, dia tidak menyangka perbuatan kecilnya memberikannya berkah luar biasa hari ini.

"Terimakasih," ucap petugas bertubuh renta itu sopan.

Louise segera mengambil ponselnya, menelepon seseorang yang saat ini pasti sedang uring-uringan dengan tumpukan pekerjaan yang Louise tinggalkan.

"Kau dimana?" tanya William begitu mengangkat telepon dari seberang sana.

Louise tidak menjawab pertanyaan William, tapi malah memberikan setumpuk pekerjaan baru untuknya, "Will, dengarkan aku baik-baik. Perpustakaan umum di dekat pantai yang ku kunjungi hari ini, aku menginginkannya. Aku menginginkan daerah disekitarnya juga. Segera hubungi arsitek terbaik untuk merancang perpustakaan yang nyaman dengan taman dan pemandangan yang indah. Aku ingin perpustakaan ini di bangun ulang dengan ukuran yang lebih besar, juga dilengkapi dengan buku-buku yang lebih banyak. Jangan lupa membuka beberapa kedai makanan disekitarnya dan rekrut beberapa pekerja. Tak peduli bagaimanapun caranya, aku ingin pembangunan ulang perpustakaan ini selesai dalam waktu satu bulan," pinta Louise panjang lebar.

"Louise, kau gila!" jawab William di seberang sana dengan memukul meja.

"Sudahlah, cepatlah urus itu semua secepat mungkin, sudah tidak banyak waktu yang tersisa. Jangan marah-marah lagi, aku sedang dalam perjalanan menuju kantor sekarang," kata Louise kemudian menutup panggilannya.

"Paman, setelah perpustakaan yang baru selesai dibangun kuharap paman bersedia tetap menjaganya untukku. Tentu saja dengan gaji yang lebih besar dari yang sekarang. Apa paman tidak keberatan?" tanya Louise lagi.

"Tentu saja, tapi kenapa sampai harus membeli perpustakaan dan daerah di sekitarnya?"

"Karena wanitaku menyukainya," jawab Louise tanpa ragu kemudian tersenyum.

.

.

.

William melipat kedua tangannya, duduk tepat di hadapan Louise yang kini sudah bersamanya.

Baru tadi siang Louise ogah-ogahan memeriksa tumpukan laporan itu, tapi sekembalinya dari perpustakaan Louise langsung bekerja dengan maksimal seolah tidak akan ada hari esok.

Ratusan tanda tangan beserta stempel telah dibubuhkan, puluhan proposal juga sudah di cek dan disetujui dengan mudah.

Malam ini, bukan hanya Louise yang lembur, tapi William pun juga kena imbasnya karena harus mengurus segala perintilan tentang perpustakaan.

Louise hanya membutuhkan waktu 2 jam untuk menyelesaikan semuanya. Muka William ditekuk dengan bentuk bibir yang mengerucut dengan sempurna. Jika Louise bisa menyelesaikan semua pekerjaannya secepat ini, lalu kenapa tidak melakukannya sejak pagi? Setidaknya mereka tidak harus lembur seperti ini agar bisa pulang lebih awal untuk beristirahat.

"Pulanglah duluan, aku tahu kau lelah!" kata Louise memulai obrolan.

"Ada apa denganmu?" tanya William.

"Kenapa?"

"Belakangan ini kau semakin aneh."

"Will, apa kau sangat menganggur sampai punya waktu untuk memprotesku?"

"Tidak. Aku sangat sibuk," jawab William cepat.

"Carilah seseorang yang bisa dipercaya untuk membantumu. Kau terlalu sibuk belakangan ini," pinta Louise.

"Apa kau meremehkanku?" protes William.

"Tidak. Hanya saja kau tidak bisa terus bekerja. Sesekali kau bisa mengambil cuti mencari wanita lalu menikah dan melahirkan anak untuk mama dan nenekmu."

"Apa kau sedang memperdulikanku?"

"Sepertinya begitu," jawab Louise sambil menutup lembar terakhir proposalnya.

"Jangan pedulikan aku. Bukankah kau sebaiknya juga melakukan hal yang sama?" tanya William.

"Aku sedang melakukannya sekarang kok," jawab Louise.

William memasang wajah tak percaya. Sejak kapan Louise dekat dengan seseorang? Tapi, begitu juga bagus.

"Kudengar Arthur akan segera menikah, apa kau sudah tahu?" tanya William mengalihkan pembicaraan.

Louise, Arthur dan William adalah sahabat lama. Saat Louise dan William pergi ke luar negeri, Arthur memilih untuk tetap tinggal dan meneruskan bisnis orangtuanya.

Arthur cukup kompeten menjalankan bisnisnya meskipun beberapa kali terkena musibah. Salah satu musibah terbesar yang menghebohkan publik saat itu adalah kebakaran yang terjadi di hotel bintang lima terbaik miliknya. Saat itu Arthur baru saja terjun di dunia bisnis dan dia merugi dengan jumlah yang sangat fantastis.

Berbagai kemungkinan penyebab kebakaran mencuat ke publik, termasuk kemungkinan bahwa pelaku pembakaran adalah pihak dari lawan bisnisnya.

Tapi setelah penyelidikan yang begitu lama, petugas memastikan penyebab kebakaran saat itu dikarenakan konsleting arus listrik. Kasus pun di tutup tidak lama setelah itu. Walaupun tidak puas dengan hasil akhirnya, tapi Arthur tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima kenyataan.

Untunglah ada Louise yang membantu disaat keuangannya sedang pailit sehingga Arthur bisa kembali membangun bisnisnya. Berkat kerja kerasnya, bisnis miliknya kini berkembang dengan sangat baik, bahkan hampir sejajar dengan bisnis perhotelan milik Louise Matthew.

"Sudah lama aku tidak menemui Arthur bagaimana denganmu, Will?" tanya Louise.

"Aku akan mengatur waktu untuk bertemu dengannya."

"Baiklah!"

Terimakasih untuk pembaca yang bersedia mampir ❤️

Jangan lupa jaga kesehatan ya😚😚

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

iklan sama bunga 🌹 sudah mendarat Thor 🤗 ttp semangat 💪

2022-11-11

1

Dehan

Dehan

hadehhh kalau sultan mah bebas.. mau beli tinggal tunjuk aja, bkn beli jajan loh beli perpustakaan.. 😂😂

2022-09-13

0

tintakering

tintakering

tiga sekawan rupanya😁

2022-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 CRD Seseorang Di Tengah Hujan
2 CRD Daddy Untuk Mommy
3 CRD Pembuahan Oskar (21+)
4 CRD Foto Eksklusif Mommy
5 CRD Culik Aku, Paman!
6 CRD Paman yang Lain
7 CRD Pertemuan Pertama yang Gagal
8 CRD Janji Mommy
9 CRD Transformasi Joanna
10 CRD Louise & Jo Moment
11 CRD Mawar Hanya Untuk Mommy
12 CRD Aku Tanya Namanya Bukan Pekerjaannya
13 CRD Kabar Josephineku
14 CRD Ada Debu Dimataku
15 CRD Nona, Kenapa Mukamu Merah?
16 CRD Jas Seharga 1.28 Milyar
17 CRD Sejumput Doa Oskar
18 CRD Pertama dan Kedua Hanya Tentang Urutan
19 CRD Sekali Saja, Biarkan Aku Memelukmu!
20 CRD Lupakan Soal Kencan
21 CRD Ingin Bertemu Adikku?
22 CRD Sekelompok Idiot
23 CRD Hitungan Menit
24 CRD Musuh Jutaan Wanita
25 CRD Louise vs Sir Alex
26 CRD Tersesat
27 CRD Hukuman Untuk Joanna
28 Pengumuman
29 CRD Joanna, Ayo Menikah! (21+)
30 CRD Kenapa Mommy Merah-merah
31 CRD Met Gala
32 CRD Cari Mati
33 CRD Identitas William
34 CRD Salah Merestui Menantu
35 CRD Mati Karena Rindu
36 CRD Datang dan Pergi Sesuka Hatimu
37 CRD Obat Nyamuk Super
38 CRD Beban Hidup Louise
39 CRD Tutorial Menjahit
40 CRD Broken Heart
41 CRD Perlindungan Berlapis Jose
42 CRD Daddy, Ayo Menjemput Mommy
43 CRD Maaf, Aku Salah
44 CRD Calon Mertua Sialan
45 CRD Dari William untuk Joanna
46 CRD Kalian yang Menikah, Kenapa Aku yang Bulan Madu?
47 CRD Oskar, Kau Lewat Mana Saat Lahir?
48 CRD Memelukmu Sepanjang Malam
49 CRD Putriku Masih Perawan
50 CRD Apa Aku Bisa Menolak?
51 CRD She is Back
52 CRD Mommy, Xiao O Berdarah
53 CRD Ibu Kandung Oskar
54 CRD Menjenguk Oskar
55 CRD Agria's Threat
56 CRD Pintar Menidurkan Anak
57 CRD Dua Hati yang Patah
58 CRD Arthur & William
59 CRD Obat Tidur Untuk Joanna
60 CRD Will, Apa Oskar Anakmu?
61 CRD Mengambil Kembali Oskar
62 CRD Perpisahan Joanna & Xiao O
63 CRD Now I Know
64 CRD Jose is Back
65 CRD Terserah
66 CRD Menunggu Sebelum Bertindak
67 CRD Aku Ini Mahal
68 CRD Menemui Edgar
69 CRD Kembalilah Jose
70 CRD Xiao O Rindu Mommy
71 CRD Pilih Siapa Ibumu
72 CRD Menemui Louise
73 CRD Jauhi Edgar
74 CRD Sebuah Kotak Kecil
75 CRD Karma Joanna
76 CRD Anak Katak (21+)
77 Promosi Novel Baru
78 CRD Jangan Berteriak
79 CRD Ini Yang Terakhir
80 CRD Permintaan Terakhir
81 CRD Apa Ini Kematian?
82 CRD Menggantikan Peran Juan
83 CRD Fight Again
84 CRD Fight Again II
85 CRD Makam Juan Matthew
86 CRD Pulang Ke Rumahku
87 CRD Aku Lebih Suka Praktek
88 CRD Pindah Kamar
89 CRD Keputusan William
90 CRD Minum Bareng
91 CRD Lembur Bareng
92 CRD Bobok Bareng
93 CRD Louise, I Love You!
94 CRD Mommy Galak
95 CRD Aku Menemukanmu, Tuan!
96 CRD Hubungan William & Joanna
97 CRD Eduardo Silva
98 CRD Transplantasi
99 CRD Tiga Kekuatan Besar
100 CRD Kenapa Kau Juga Punya?
101 CRD Sebuah Fakta
102 CRD Janji William
103 CRD Wedding Day
104 CRD Tempat Tinggal Baru
105 CRD Bencana Untuk William
106 CRD Cara Apapun
107 CRD Samaran Louise
108 CRD Make A Baby
109 CRD Make A Baby Again
110 CRD Gendong Aku
111 CRD Pertunjukan Bakat
112 CRD Nafas Buatan
113 CRD Mau Ditinggal?
114 CRD Nanti Oskar Bangun
115 CRD I'm On Your Tummy, Mommy!
116 CRD Panen
117 CRD I'm Sleeping On Mommy's Tummy, Dad!
118 CRD Will, Titip Anakku
119 CRD Menjenguk Anakku
120 CRD Hidung Mancung Cucuku
121 CRD Pasti Perempuan
122 CRD Apa Melahirkan Selalu Sakit?
123 CRD Aku Harus Antri
124 CRD Tendangan Louise Kecil
125 CRD Reagan Kashawn Matthew
126 CRD Kebelet Pipis
127 CRD Pembukaan Awal
128 CRD I'm Not Crying, Mom!
129 CRD Doa Arthur
130 CRD She Will Back
131 CRD Dia Ibumu
132 CRD Abixz99
133 CRD Pesan Agria
134 CRD Tunggu Mama, Nak!
135 CRD Kau Dimana, Anakku?
136 CRD Mama, Tolong!
137 CRD Kesepakatan
138 CRD Akhir Hidup Anye
139 CRD Oskar Mau Ditukar
140 CRD Mama, Terimakasih!
141 CRD Kunjungan Daisy
142 CRD Jatah Ranjang
143 CRD Stella is Back
144 CRD Axel, Prince atau Shidqy?
145 CRD Interogasi
146 CRD Satu Jari Saja Belum Cukup
147 CRD Rubah Betina
148 CRD Semakin Rumit
149 CRD Kita Bisa Bercerai Sekarang
150 CRD Jangan Pedulikan Aku!
151 CRD Bekal
152 CRD Baby George
153 CRD Panggil Aku Kakak!
154 CRD Siapa Dia?
155 CRD Raksasa Besar
156 CRD Mengejar Louise
157 CRD Apa Aku Sudah Tidak Menarik?
158 CRD Hampir Tiba
159 CRD Segelas Alkohol Untuk William
160 CRD Hadiah Untuk Daisy
161 CRD Penyusup Profesional atau Pembunuh Profesional?
162 CRD Cosplay Jadi Cicak
163 CRD Kau Mati Saja
164 CRD Apa Kau Menyukaiku, Will?
165 CRD Malam Pertama
166 CRD Apa Kau Mau Mengintip?
167 CRD Sudah Kembali Normal
168 CRD Kenapa Kau Sangat Bau?
169 CRD Panggil William
170 CRD Tetua Memanggil Anda, Tuan!
171 CRD Hamil Lagi?
172 CRD Tanpamu
173 CRD Malam Pembunuhan
174 CRD Oh, Masih Hidup?
175 CRD Louise Matthew?
176 CRD Junior Uwu
177 CRD Akhiri Saja
178 CRD Tiger Position
179 CRD Daddy atau Mommy?
180 CRD Malam Terakhir
181 CRD Rencana Oskar Matthew
182 CRD Cerai
183 CRD Makanan Ikan
184 Pengumuman
185 CRD Mengembalikan Joanna
186 Tamat
Episodes

Updated 186 Episodes

1
CRD Seseorang Di Tengah Hujan
2
CRD Daddy Untuk Mommy
3
CRD Pembuahan Oskar (21+)
4
CRD Foto Eksklusif Mommy
5
CRD Culik Aku, Paman!
6
CRD Paman yang Lain
7
CRD Pertemuan Pertama yang Gagal
8
CRD Janji Mommy
9
CRD Transformasi Joanna
10
CRD Louise & Jo Moment
11
CRD Mawar Hanya Untuk Mommy
12
CRD Aku Tanya Namanya Bukan Pekerjaannya
13
CRD Kabar Josephineku
14
CRD Ada Debu Dimataku
15
CRD Nona, Kenapa Mukamu Merah?
16
CRD Jas Seharga 1.28 Milyar
17
CRD Sejumput Doa Oskar
18
CRD Pertama dan Kedua Hanya Tentang Urutan
19
CRD Sekali Saja, Biarkan Aku Memelukmu!
20
CRD Lupakan Soal Kencan
21
CRD Ingin Bertemu Adikku?
22
CRD Sekelompok Idiot
23
CRD Hitungan Menit
24
CRD Musuh Jutaan Wanita
25
CRD Louise vs Sir Alex
26
CRD Tersesat
27
CRD Hukuman Untuk Joanna
28
Pengumuman
29
CRD Joanna, Ayo Menikah! (21+)
30
CRD Kenapa Mommy Merah-merah
31
CRD Met Gala
32
CRD Cari Mati
33
CRD Identitas William
34
CRD Salah Merestui Menantu
35
CRD Mati Karena Rindu
36
CRD Datang dan Pergi Sesuka Hatimu
37
CRD Obat Nyamuk Super
38
CRD Beban Hidup Louise
39
CRD Tutorial Menjahit
40
CRD Broken Heart
41
CRD Perlindungan Berlapis Jose
42
CRD Daddy, Ayo Menjemput Mommy
43
CRD Maaf, Aku Salah
44
CRD Calon Mertua Sialan
45
CRD Dari William untuk Joanna
46
CRD Kalian yang Menikah, Kenapa Aku yang Bulan Madu?
47
CRD Oskar, Kau Lewat Mana Saat Lahir?
48
CRD Memelukmu Sepanjang Malam
49
CRD Putriku Masih Perawan
50
CRD Apa Aku Bisa Menolak?
51
CRD She is Back
52
CRD Mommy, Xiao O Berdarah
53
CRD Ibu Kandung Oskar
54
CRD Menjenguk Oskar
55
CRD Agria's Threat
56
CRD Pintar Menidurkan Anak
57
CRD Dua Hati yang Patah
58
CRD Arthur & William
59
CRD Obat Tidur Untuk Joanna
60
CRD Will, Apa Oskar Anakmu?
61
CRD Mengambil Kembali Oskar
62
CRD Perpisahan Joanna & Xiao O
63
CRD Now I Know
64
CRD Jose is Back
65
CRD Terserah
66
CRD Menunggu Sebelum Bertindak
67
CRD Aku Ini Mahal
68
CRD Menemui Edgar
69
CRD Kembalilah Jose
70
CRD Xiao O Rindu Mommy
71
CRD Pilih Siapa Ibumu
72
CRD Menemui Louise
73
CRD Jauhi Edgar
74
CRD Sebuah Kotak Kecil
75
CRD Karma Joanna
76
CRD Anak Katak (21+)
77
Promosi Novel Baru
78
CRD Jangan Berteriak
79
CRD Ini Yang Terakhir
80
CRD Permintaan Terakhir
81
CRD Apa Ini Kematian?
82
CRD Menggantikan Peran Juan
83
CRD Fight Again
84
CRD Fight Again II
85
CRD Makam Juan Matthew
86
CRD Pulang Ke Rumahku
87
CRD Aku Lebih Suka Praktek
88
CRD Pindah Kamar
89
CRD Keputusan William
90
CRD Minum Bareng
91
CRD Lembur Bareng
92
CRD Bobok Bareng
93
CRD Louise, I Love You!
94
CRD Mommy Galak
95
CRD Aku Menemukanmu, Tuan!
96
CRD Hubungan William & Joanna
97
CRD Eduardo Silva
98
CRD Transplantasi
99
CRD Tiga Kekuatan Besar
100
CRD Kenapa Kau Juga Punya?
101
CRD Sebuah Fakta
102
CRD Janji William
103
CRD Wedding Day
104
CRD Tempat Tinggal Baru
105
CRD Bencana Untuk William
106
CRD Cara Apapun
107
CRD Samaran Louise
108
CRD Make A Baby
109
CRD Make A Baby Again
110
CRD Gendong Aku
111
CRD Pertunjukan Bakat
112
CRD Nafas Buatan
113
CRD Mau Ditinggal?
114
CRD Nanti Oskar Bangun
115
CRD I'm On Your Tummy, Mommy!
116
CRD Panen
117
CRD I'm Sleeping On Mommy's Tummy, Dad!
118
CRD Will, Titip Anakku
119
CRD Menjenguk Anakku
120
CRD Hidung Mancung Cucuku
121
CRD Pasti Perempuan
122
CRD Apa Melahirkan Selalu Sakit?
123
CRD Aku Harus Antri
124
CRD Tendangan Louise Kecil
125
CRD Reagan Kashawn Matthew
126
CRD Kebelet Pipis
127
CRD Pembukaan Awal
128
CRD I'm Not Crying, Mom!
129
CRD Doa Arthur
130
CRD She Will Back
131
CRD Dia Ibumu
132
CRD Abixz99
133
CRD Pesan Agria
134
CRD Tunggu Mama, Nak!
135
CRD Kau Dimana, Anakku?
136
CRD Mama, Tolong!
137
CRD Kesepakatan
138
CRD Akhir Hidup Anye
139
CRD Oskar Mau Ditukar
140
CRD Mama, Terimakasih!
141
CRD Kunjungan Daisy
142
CRD Jatah Ranjang
143
CRD Stella is Back
144
CRD Axel, Prince atau Shidqy?
145
CRD Interogasi
146
CRD Satu Jari Saja Belum Cukup
147
CRD Rubah Betina
148
CRD Semakin Rumit
149
CRD Kita Bisa Bercerai Sekarang
150
CRD Jangan Pedulikan Aku!
151
CRD Bekal
152
CRD Baby George
153
CRD Panggil Aku Kakak!
154
CRD Siapa Dia?
155
CRD Raksasa Besar
156
CRD Mengejar Louise
157
CRD Apa Aku Sudah Tidak Menarik?
158
CRD Hampir Tiba
159
CRD Segelas Alkohol Untuk William
160
CRD Hadiah Untuk Daisy
161
CRD Penyusup Profesional atau Pembunuh Profesional?
162
CRD Cosplay Jadi Cicak
163
CRD Kau Mati Saja
164
CRD Apa Kau Menyukaiku, Will?
165
CRD Malam Pertama
166
CRD Apa Kau Mau Mengintip?
167
CRD Sudah Kembali Normal
168
CRD Kenapa Kau Sangat Bau?
169
CRD Panggil William
170
CRD Tetua Memanggil Anda, Tuan!
171
CRD Hamil Lagi?
172
CRD Tanpamu
173
CRD Malam Pembunuhan
174
CRD Oh, Masih Hidup?
175
CRD Louise Matthew?
176
CRD Junior Uwu
177
CRD Akhiri Saja
178
CRD Tiger Position
179
CRD Daddy atau Mommy?
180
CRD Malam Terakhir
181
CRD Rencana Oskar Matthew
182
CRD Cerai
183
CRD Makanan Ikan
184
Pengumuman
185
CRD Mengembalikan Joanna
186
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!