6 tahun yang lalu
JEDER. .
CRSSHHH. .
Malam itu hujan turun dengan derasnya. Lengkap dengan sambaran petir yang melambai-lambai di angkasa.
Seorang wanita muda dengan paras cantik jelita memasuki sebuah kamar hotel yang sudah disewa oleh seorang Tuan Muda dari keluarga Matthew.
Sebelumnya, wanita itu mendengar pembicaraan dari sekumpulan wanita muda di sebuah pesta. Mengatakan bahwa Tuan Muda itu sangat tampan di samping memiliki bisnis yang menjanjikan. Selain itu ada juga rumor yang menyebutkan bahwa Tuan Muda Matthew sangatlah sulit untuk di dekati.
Gadis itu sangat penasaran sebenarnya seperti apa rupanya. Dia pun memberanikan diri untuk mencari tahu, jika pria itu benar-benar tampan maka dia akan mencoba mendekatinya. Dengan statusnya yang seorang putri bangsawan dengan wajah yang mempesona seharusnya bukanlah perkara yang sulit untuk menarik perhatiannya bukan?
Kebetulan, malam itu mereka menginap di hotel yang sama setelah sebuah acara perjamuan. Hal ini semakin mempermudah dirinya untuk memulai aksi konyolnya. Dengan berbagai usaha dan cara liciknya akhirnya dia berhasil menyelinap masuk atas bantuan seseorang yang dia bayar dengan harga mahal.
Uang tak menjadi masalah karena gadis itu termasuk orang yang berada.
Gadis itu berjalan mengendap-endap dan melangkah perlahan agar tidak menimbulkan suara. Di ruangan yang temaram itu, dia bisa melihat seorang lelaki tertidur di ranjang. Wajahnya tidak jelas, hanya sebagian tubuhnya saja yang sedikit terlihat. Tapi aroma tubuh pria itu benar-benar sangat menggoda seolah menarik dirinya agar semakin mendekat.
Gadis itu semakin memperpendek jarak diantara mereka. Dia sudah melangkah sejauh ini, akan sia-sia saja jika dia tidak berhasil melihat wajah pria misterius yang tertidur pulas di hadapannya. Benar tampankah atau malah sebaliknya?
Gadis itu mengangkat tangannya, berniat menyibak selimut yang menutupi Tuan Muda Matthew. Tapi tangannya sudah tertangkap oleh Matthew yang sedang berada di bawah pengaruh alkohol. Tanpa di duga pria ituangsung menariknya ke atas ranjang.
BRUK
Gadis itu terjerembab di atas tubuh Matthew yang kekar.
"Hotel ini benar-benar memiliki pelayanan yang memuaskan," ujar Matthew dengan senyuman tipis. Rambutnya yang gondrong dan acak-acakan semakin membuat wajahnya tertutup sempurna.
Matthew baru saja mengkonsumsi minuman keras dan kebetulan seorang gadis memasuki kamarnya. Kewarasannya sedang tidak bersamanya, jadi apa yang terjadi berikutnya sudah pasti adalah sebuah kesalahan.
Tanpa permisi, tangannya langsung meraba apapun benda milik wanita yang kini duduk di atasnya.
"Lepaskan, aku bukan seseorang yang dikirim untuk memuaskanmu!" teriak gadis itu, namun tidak didengar oleh siapapun kecuali mereka berdua.
"Apa kau pikir aku percaya ucapanmu. Lalu memangnya kenapa. Karena sudah disini maka jangan pernah berpikir bisa pergi sesuka hatimu," ujar Matthew sinis.
"B-biarkan aku,-" gadis itu ingin memohon untuk pergi tapi berhenti bersuara karena Matthew sudah membungkam mulutnya dengan ciuman.
Gadis itu menolak sekuat tenaga, tapi apalah daya.Di hadapan pria kekar ini dia bagaikan seekor nyamuk yang tidak memiliki kekuatan. Dia menerima serangan demi serangan yang menghujani seluruh tubuhnya. Membuat pertahanannya runtuh dan mulai menikmati sentuhan-sentuhan Matthew.
Dia masih tidak bisa melihat wajah pria itu. Tapi suaranya, tubuhnya, aromanya, semuanya sudah cukup untuk membuktikan bahwa pria yang sedang mencumbuinya pastilah seorang pria yang luar biasa.
Gadis itu tidak bisa bergerak sedikitpun karena kini sudah terhimpit di bawah, dia pasrah. Berteriak pun tidak ada gunanya karena tidak akan ada yang menolongnya. Matanya terbelalak begitu pria itu merobek semua pakaian yang menempel di tubuhnya. "Oh tidak, jangan lakukan itu!" pekiknya.
"Sayangnya bagian-bagian tubuhmu mengatakan hal yang berbeda, dia sudah sangat menginginkannya, Sayang!" ucap pria itu dengan senyum kemenangan setelah menyentuh area terlarang milik sang gadis.
Gadis itu meremang, dia hanya bisa menutup matanya membayangkan apa yang akan terjadi. Bukan ini yang diinginkannya.
Tapi siapa yang harus disalahkan. Tentu saja dirinya sendiri yang begitu ceroboh. Hal yang ditakutinya pun terjadi begitu saja tanpa bisa dia hindari. Jalanan miliknya sudah sangat licin akibat rangsangan bertubi-tubi yang dilancarkan Matthew sehingga semakin mempermudah Matthew untuk mulai berkelana di dalamnya.
Apanya yang jangan lakukan?
Buktinya, pada akhirnya gadis itulah yang semangat bergerak untuk menyongsong kenikmatannya. Bahkan gerakannya menjadi semakin liar dan memohon kepada Matthew untuk kembali bergerak saat menyadari Matthew berhenti.
"Murahan," batin Matthew.
Entah berapa lama waktu yang mereka habiskan, seharusnya itu sangat lama. Tapi anehnya itu tidak pernah membuat Matthew puas. Dia melakukannya lagi dan lagi tanpa memberikan jeda kepada gadis itu untuk beristirahat sampai membuatnya pingsan.
Gadis itu terbangun keesokan harinya saat sinar matahari menerangi kamar hotel. Dia menggeliat, merasakan nyeri di seluruh tubuh terutama bagian sensitifnya. Matthew sudah tidak berada di ruangan itu.
Dia segera bangkit dengan langkah tertatih untuk membersihkan diri kemudian membalut tubuhnya dengan handuk yang tersedia disana.
Matanya tak sengaja melihat selembar cek dan sebuah catatan yang sepertinya ditujukan untuknya. Dia menggapai kertas itu dan membaca isinya.
'Seharusnya ini bayaran yang cukup untukmu,' itulah kalimat yang tertera diatasnya.
Gadis itu merobek catatan beserta cek yang berisikan angka 10 digit itu. "Matthew, kau brengsek! Aku bukan wanita seperti itu, bajingan!" umpatnya geram.
"Aku adalah seorang putri dari keluarga bangsawan, bagaimana bisa kau melakukan ini padaku, Matthew?" teriaknya dalam kesendirian.
Setelah kejadian itu, Matthew benar-benar hilang bagaikan di telan bumi. Sekeras apapun gadis itu mencari, dia tidak pernah bisa menemukannya. Dia bahkan diusir saat berkunjung kerumahnya.
Pada akhirnya, yang dia temukan hanyalah kabar bahwa Matthew pergi keluar negeri untuk mengembangkan bisnisnya.
Gadis itu semakin kelimpungan saat keluarganya menemukan sebuah alat tes kehamilan miliknya yang dia buang di pembuangan sampah. Alat itu, setidaknya disana menunjukkan bahwa gadis itu tengah hamil anak Matthew. Dia kalang kabut, dia tahu apa konsekuensinya jika sampai hamil tanpa seorang suami. Tapi, keberadaan Matthew benar-benar tidak bisa dia ditemukan.
Bahkan meskipun ditemukan, apa yang bisa dia lakukan. Bagi keluarga Matthew yang kelewat kaya raya, keluarga bangsawannya bukanlah apa-apa. Mereka tidak akan mungkin percaya meskipun dia berbicara yang sesungguhnya. Lalu bagaimanakah seharusnya. Haruskah gadis itu menggugurkan kandungannya. Dia baru berusia kurang dari dua puluh tahun waktu itu.
.
.
.
Di ruangan tertinggi sebuah gedung pencakar langit seorang CEO tampan dan berbakat sedang berkutat dengan pekerjaannya. Matanya dengan jeli memeriksa laporan-laporan penting yang menumpuk di meja kerja. Dia harus memastikan tidak ada kesalahan dalam laporan itu sebelum membubuhkan tanda tangannya.
Dia adalah Louise Matthew.
Pemilik saham terbesar di perusahaan raksasa yang merajai pasar internasional. Bisnisnya menjamur dari kota besar sampai kota kecil. Sedangkan bidang usahanya tidak terhitung jumlahnya.
Mulai dari bisnis real estate, restoran atau rumah makan dan sebagainya di seluruh negeri. Pertambangan, kilang minyak dan masih memiliki usaha di bidang ekspor impor yang sangat berkembang pesat akhir-akhir ini. Tentu saja dengan memiliki begitu banyak usaha itu dia harus mempekerjakan orang-orang kepercayaan untuk membantu mengawasi perkembangan bisnisnya.
Dengan banyaknya bisnis yang ia geluti baik di dalam maupun luar negeri tentu membuat namanya tercantum sebagai pengusaha muda terkaya seantero negeri ini. Tapi Louise memilih untuk menyembunyikan sebagai besar bisnisnya yang berbasis di luar negeri dari publik dengan menutupinya menggunakan nama samaran. Dengan begini, orang-orang tidak akan tahu bahwa ternyata dia sudah mengembangkan bisnisnya hingga sepesat itu di luar negeri. Orang-orang hanya akan tahu Louise merupakan pebisnis muda yang berbakat dan handal dalam negeri untuk saat ini.
Menit-menit berlalu begitu saja. Sudah beberapa jam Louise nyaris tidak meninggalkan tempat duduknya.
"Akhirnya selesai," ujar Louise setelah menyelesaikan pekerjaan terakhirnya malam itu.
Setelah berkutat sepanjang malam, Louise memutuskan untuk pulang diantar seorang sopir dan seorang yang setia dan terus mengikutinya kemanapun dia pergi, namanya William.
"Apa kau sudah menemukannya, Will?" tanya Louise sembari menatap langit malam.
"Masih belum, mereka sudah melakukan yang terbaik tapi sampai sekarang belum menemukan hasil yang memuaskan. Info terakhir yang di peroleh sepertinya dia pernah tinggal di kota X," urai William.
"Kalau begitu atur jadwal untuk kembali ke kota itu," titah Louise tanpa mengalihkan pandangannya.
Louise masih menatap langit malam. Dia harus menemukan gadis itu, dan menanyakan keberanian darimana yang membuatnya begitu lancang memasuki kamar seorang Tuan Muda dari penerus Matthew.
"Baiklah," jawab William singkat.
Sekilas, William melihat wajah Louis Matthew dari pantulan kaca spion. William tahu Louise pasti sedang mengenang kehidupan masa lalunya.
Di masa itu, Louise hidup cukup bahagia meskipun terpisah dari keluarganya. Dia harus tinggal di tempat yang berbeda, sementara orangtua dan adiknya selalu hidup bersama.
Suatu hari, Louise berkunjung untuk menemui keluarganya dan berencana membawa mereka ikut serta. Tapi, sebuah berita duka menyita kebahagiaannya yang sudah di depan mata. Satu-satunya adik kesayangannya mati sebelum mereka sempat pergi.
Setelah kejadian itu, Louise memutuskan untuk pergi dan menenangkan diri. Tapi, tidak lama setelah kepergiannya, dia menerima kabar bahwa seorang gadis mencoba menemui orangtuanya dan mengatakan bahwa dia telah mengandung anak Louise. Tentu saja Louise tidak menanggapi pengakuan gila gadis itu dan tidak pernah memikirkannya sedikit pun hingga saat ini.
Sejak saat itulah Louise tidak pernah kembali. Dia menetap di luar negeri selama enam tahun lamanya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Ade Bunda86
lanjut...
2022-10-26
1
NatalieLaurentRenes
oohh ngono toh ceritainya
2022-09-25
0
Yuni Triana
salam kenal Thor dari Pulang Malu Tak Pulang Rindu🙏🙏🤗
2022-09-10
0