🕵♀
🕵♀
🕵♀
🕵♀
🕵♀
Mobil Julian sampai di sekolah, untung saja mereka tidak terlambat sekolah tinggal 5 menit lagi, gerbang akan segera ditutup.
"Untung kita tidak terlambat," seru Valerie.
Julian dan Valerie pun dengan cepat melangkahkan kakinya menuju kelas, di depan kelas Dion sudah menunggu keduanya dengan tatapan tajamnya.
"Dari mana saja kalian, jam segini baru datang?" tanya Dion dingin.
"Maaf Bos, barusan ada sedikit masalah, aku mengejar orang yang selama ini sudah mengirimkan bunga kepadaku," sahut Valerie.
"Terus, kamu bisa menangkapnya?"
"Iya Bos, aku berhasil menangkapnya, tapi orang itu bilang, dia hanya suruhan di saat aku tanya siapa yang menyuruhnya, dia hanya bungkam tidak mau bicara sama sekali," sahut Valerie.
"Kita sudah menyerahkan orang itu ke Komandan Alan, rencananya pulang sekolah nanti, aku dan Valerie akan ke kantor Polisi," seru Julian.
"Ya sudah, cepat kalian masuk."
"Baik Bos."
Valerie dan Julian pun akhirnya masuk ke dalan kelas, begitu pun dengan Dion yang memutuskan untuk masuk ke dalam kelas, tapi baru saja Dion membalikan tubuhnya, Dion langsung terdiam.
Dion kembali membalikan tubuhnya, dari kejauhan Dion melihat si pelaku sedang berdiri di depan sebuah kelas.
"Dasar, masih saja dia mencari korbannya," batin Dion dengan menyunggingkan sedikit senyumannya.
Di saat proses belajar mengajar, Dion pun keluar dari dalam kelasnya. Instingnya mengatakan kalau si pelaku akan melakukan aksinya saat ini.
Dion mulai memperhatikan setiap sudut sekolahan itu, tatapannya mengarah ke sebuah gudang belakang. Dion mulai melangkahkan kakinya dengan cara mengendap-ngendap.
Dion menyunggingkan senyumannya dan menepuk pundak si pelaku yang sedang berdiri di samping toilet perempuan.
"Sedang apa kamu di sini?" tanya Dion.
Si pelaku gelagapan, dan susah payah menelan salivanya saat melihat tatapan tajam Dion yang sangat penuh dengan intimidasi.
"Pak Ismail."
Dion menempelkan sesuatu di tubuh si pelaku tanpa si pelaku tahu, bagaimana pun Dion butuh bukti karena polisi tidak akan mempercai instingnya.
"Ti-tidak Pak, sa-ya lagi memeriksa keadaan sekolah takutnya ada murid yang bolos karena di jam-jam seperti ini biasanya banyak murid yang bolos," dusta si pelaku.
"Oh iya."
"Iya Pak."
Siswi perempuan itu pun keluar dari toilet dan terkejut saat melihat ada Dion di depan pintu toilet.
"Pak Ismail."
"Cepat masuk kelas, jangan berlama-lama di dalam toilet."
"Ba-baik Pak."
Siswi itu pun dengan cepat berlari menuju kelasnya, sedangkan Dion kembali menatap si pelaku.
"Baiklah, tetap awasi anak-anak jangan sampai ada yang bolos."
"Baik Pak."
Dion pun segera meninggalkan tempat itu, sedangkan si pelaku tampak mengepalkan tangannya.
"Guru sialan, kenapa dia bisa sampai ke sini," gumam si pelaku.
***
Waktu pulang pun tiba...
Valerie saat ini sedang menunggu Julian di parkiran, rencananya Valerie dan Julian akan langsung menuju kantor polisi untuk bertemu dengan orang yang Valerie tangkap tadi pagi.
"Astaga, si Panjul ke toilet lama banget sih, apa yang dia keluarin? Masa iya, dia ngeluarin batu," gerutu Valerie.
Tanpa sepengetahuan Valerie, ada seseorang di belakang Valerie yang berjalan mengendap-ngendap dan dirasa tidak ada orang yang melihat, dia membekap mulut Valerie dengan sapu tangan yang sudah di olesi obat bius.
Belum juga Valerie berontak, Valerie sudah tidak sadarkan diri. Orang itu langsung mengangkat tubuh Valerie dan memasukannya ke sebuah mobil.
"Sorry Val, lama habisnya perutku mules banget," seru Julian tanpa melihat Valerie.
Julian tampak celingukan mencari keberadaan Valerie.
"Val, kamu di mana?"
Julian mencari Valerie tapi dia tidak melihat Valerie, kemudian Julian pun menghubungi ponsel Valerie tapi ternyata ponselnya tidak aktif.
"Lah, tumben sekali ponselnya tidak aktif? Ke mana dia."
Julian kembali masuk ke dalam sekolah dan mencari keberadaan Valerie, hingga Julian pun menabrak Dion yang baru saja keluar dari ruangannya.
"Allahuakbar, maaf Bos."
"Ada apa?" tanya Dion.
"Aku sedang cari Valerie, Bos."
"Valerie? Bukannya tadi Valerie sama kamu?"
"Iya Bos, tadi Valerie nunggu di parkiran dan aku ke toilet dulu karena gak tahan perut aku mules tapi di saat aku kembali, Valerie sudah tidak ada mana ponselnya gak aktif lagi, Valerie itu seumur-umur gak pernah matiin ponsel," sahut Julian.
Dion tampak berpikir, kemudian melihat jam tangan canggihnya dan dengan cepat segera berlari ke parkiran membuat Julian panik dan ikut menyusul Dion.
"Bawa mobil aku," seru Dion dengan melempar kunci mobilnya kepada Julian.
"Kita mau ke mana, Bos? Terus bagaimana dengan mobilku?"
"Sudah jangan banyak ngomong, buruan!" bentak Dion.
Julian merasa takut dan akhirnya menurut dengan permintaan Bosnya itu.
"Dasar bodoh, buat apa aku kasih jam tangan khusus buatmu dan Valerie kalau kalian tidak menggunakannya dengan baik!" sentak Dion.
Julian terdiam dan melihat jam tangannya yang sekarang menyala tanda ada bahaya.
"Astaga, Valerie dalam bahaya!" pekik Julian yang baru menyadarinya.
"Pantas saja pelakunya gak kalian temukan, kerja kalian sangat lamban," seru Dion.
"Maaf Bos."
"Ikuti terus titik merah itu."
"Baik Bos."
Julian segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, sementara itu Valerie mulai membuka matanya. Valerie memicingkan matanya, dan melihat ke sekelilingnya terlihat sepi dan ternyata kedua tangan Valerie sudah terikat.
"Di mana ini?" gumam Valerie.
Tiba-tiba, pintu ruangan itu terbuka dan Valerie menoleh ke arah pintu.
"Hallo cantik."
Valerie langsung membelalakan matanya. "Galang...."
Galang tampak menyunggingkan senyumannya dan menghampiri Valerie kemudian berjongkok di hadapan Valerie.
"Aku sudah menduganya, pasti kamu orangnya," seru Valerie dengan tatapan kesalnya.
"Hebat, selain cantik, kamu juga ternyata pintar sekali," sahut Galang dengan mengusap wajah Valerie.
"Apa tujuan kamu melakukan semua ini?" tanya Valerie.
"Sejak pertama kali melihatmu, aku sudah jatuh cinta kepadamu, dan aku tidak suka kamu dekat-dekat dengan pria itu."
"Kamu tidak mempunyai hak melarang aku untuk dekat dengan siapa pun karena kamu bukan siapa-siapanya aku dan aku tidak kenal denganmu."
"Kamu akan menjadi milikku Valerie, dan siapa pun tidak boleh memilikimu."
"Cih, menjijikan sekali sikapmu."
Galang langsung mencengkram wajah Valerie setelah mendengar Valerie mengucapkan kata-kata yang menyulut kemarahan Galang.
"Kamu berani melawan kepadaku?" seru Galang.
"Aku tidak takut padamu, Galang. Orang suruhanmu sudah ditangkap oleh Polisi dan aku yakin sebentar lagi, kamu juga akan ditangkap."
"Tidak semudah itu sayang, kamu tidak punya bukti untuk menjebloskanku ke penjara. Sekarang kamu santai-santai dulu saja di sini, karena sebentar lagi aku akan membawamu pergi dan kita akan menikah kemudian hidup bahagia bersama anak-anak kita."
"Sinting."
Galang tersenyum, kemudian ponsel Galang pun berdering dan Galang memilih untuk pergi meninggalkan Valerie.
"Jaga dia."
"Baik Bos."
Kedua anak buah Galang pun berjaga-jaga di depan pintu.
"Aku yakin, si pelaku pembunuhan dan pemerkosaan berantai itu Galang dan luka yang ada di kakinya adalah luka tembakanku bukan luka kecelakaan," batin Valerie.
Valerie mulai mencari cara untuk keluar dari ruangan itu, beruntung hanya tangannya saja yang diikat tidak dengan kakinya.
Valerie berusaha bangkit dan Valerie melihat kalau jendela ruangan itu pecah, Valerie pun menghampiri jendela itu dan menggesekan tali yang mengikat tangannya. Setelah terlepas, Valerie berjalan mengendap-ngedap dan bersembunyi di balik pintu.
Valerie melempar kayu supaya anak buah Galang masuk ke dalam.
"Suara apa itu?"
Kedua anak buah Galang pun langsung masuk dan terkejut karena Valerie sudah tidak ada.
"Ke mana dia?"
Bugg...
Valerie langsung memukul kedua anak buah Galang, ketiganya terlibat perkelahian tapi tetap saja Valerie yang menang.
Valerie mengendap-ngendap mencari jalan keluar, hingga Valerie pun berhasil kabur dan Galang tidak tahu sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
😘😍 fans girl RAP LINE 😍😘
Vale u tu hebat banget sih, aing jadi ngefans dah cantik jago bela diri, dari dulu aing juga pingin belajar beladiri tapi sayang GK kesampaian 😩😩
2023-02-08
0
❤️Akunku
makin seru aja nih ,ayo Vale kabur yg jauh cepet
2022-09-07
2
ghan sha
OOO si Galang tenyata
2022-09-04
1