Orang Pengirim Bunga

🕵‍♀

🕵‍♀

🕵‍♀

🕵‍♀

🕵‍♀

Malam pun tiba...

Valerie merenung seorang diri sembari memakan mie instan kesukaannya, lagi-lagi Valerie mendengar suara aneh dari luar rumah. Valerie pun beranjak dari duduknya dan mengintip dari balik tirai dan ternyata tidak ada siapa-siapa.

Valerie hendak pergi, tapi sudut matanya melihat ada buket bunga di depan pintunya.

"Astaga, bunga lagi," gumam Valerie.

Valerie pun membuka pintu dan mengambil buket bunga itu.

"Sepertinya aku harus tahu, siapa orang yang sudah mengirim bunga ini," gumam Valerie.

Valerie pun masuk ke dalam rumahnya dan kembali duduk di depan tv dengan menyantap mie instan kesukaannya.

"Si pelaku aja belum ketemu, sekarang nambah lagi masalah, ditambah aku penasaran juga sama tetangga sebelah, sepertinya si Galang orangnya misterius banget deh," gumam Valerie.

***

Keesokan harinya....

Seperti biasa, Julian menjemput Valerie ke rumahnya dan Julian tidak sengaja bertatapan dengan Galang yang baru saja keluar dari dalam rumahnya.

Galang dan Julian saling melemparkan tatapan tajamnya, Julian menatap curiga kepada Galang, sedangkan Galang entah kenapa Julian merasa dia menatapnya dengan tatapan benci.

"Tuh orang kenapa? Ketemu aja baru sekarang tapi kayanya dia benci banget sama aku," batin Julian.

"Ayo Jul, kita berangkat," seru Valerie.

"Pagi Valerie!" sapa Galang dengan senyumannya.

"Ah, pagi Galang."

"Mau berangkat ya?"

"Iya, kalau begitu aku duluan ya."

"Iya, hati-hati di jalan."

Valerie hanya menyunggingkan senyuman canggungnya, entah kenapa Valerie malas banget kalau berhadapan dengan pria hitam manis itu.

Valerie dan Julian pun segera masuk ke dalam mobil dan Julian segera melajukan mobilnya.

"Busyet dah, giliran sama cewek cantik dia nyapa dengan manisnya, di saat melihat aku, kaya yang mau makan aku hidup-hidup," gerutu Julian.

"Aku tuh mulai curiga sama dia Jul, kayanya ada yang gak beres dengan orang itu," seru Valerie.

"Kok, aku merasa dia seorang psikopat deh," sahut Julian.

"Dari mana kamu tahu?"

"Tatapannya Val, kaya menunjukan kebencian yang mendarah daging, kayanya dia suka sama kamu, Val."

"Jangan ngaco, Panjul."

"Percaya deh sama aku, tatapan dia sama kamu itu beda penuh cinta."

Cekiiiiiiittttt....

Julian menginjak rem mobilnya secara mendadak, membuat Valerie terkejut.

"Jul, apa-apaan sih? Kalau mau rem itu pelan-pelan jangan mendadak seperti ini, kalau kita celaka bagaimana?" sentak Valerie.

"Busyet, motor itu nyalip mobil aku Val."

Valerie melihat sebuah motor melaju dengan kecepatan tinggi.

"Ya sudah, buruan jalan lagi."

Julian pun kembali melajukan mobilnya, selama dalam perjalanan Julian terus saja menggerutu mengenai pengendara motor yang tadi menyalipnya, tapi Valerie tampak kesal.

"Panjul, bisa diam tidak? Berisik tahu, dari tadi menggerutu terus kaya Nenek-nenek yang kehilangan sendal jepit aja, nyerocos mulu."

"Yaelah, aku tuh kesal Val, kelakuan dia itu bisa membahayakan nyawa kita."

"Iya, aku juga tahu, tapi kan sekarang orangnya sudah pergi entah ke mana jadi mau kamu menggerutu sampai mulutmu berbusa, gak bakalan kedengaran sama dia," kesal Valerie.

Julian pun terdiam, pagi ini begitu sangat macet sehingga kendaraan Julian pun harus merayap.

Valerie menoleh ke samping, dari kejauhan terlihat pengendara motor yang tadi menyalip mobil Julian sedang membeli bunga.

"Itu, seperti bunga yang sering aku dapatkan," gumam Valerie.

"Kamu bicara apa?" tanya Julian.

"Jul, itu motor yang tadi nyalip mobil kamu dan dia sedang membeli bunga dan bunga itu persis sama seperti bunga yang sering aku dapat."

"Wah, jangan-jangan dia orang yang selama ini mengirimkan bunga untukmu."

"Buruan kejar Jul."

Julian membunyikan klakson mobilnya, setelah lumayan lengang, Julian pun langsung menancab gas.

"Kejar Jul, jangan sampai lolos."

Mobil Julian dan motor itu saling kejar, pengendara motor tahu kalau dia sedang di kejar oleh Julian dan Valerie.

"Sial, aku ketahuan," gumam si pemotor.

Pemotor itu semakin menambah kecepatan motornya, begitu pun dengan Julian yang ikut menambah kecepatan mobilnya

"Lebih cepat lagi Jul!" teriak Valerie.

"Ini sudah cepat, Vale."

Jarak mobil Julian dengan motor itu sudah sangat dekat.

"Salip motor itu."

"Serius kamu Val?"

"Serius, buruan."

"Oke."

Julian kembali menambah kecepatan mobilnya, hingga mobil Julian pun berhasil menyusul motor itu dan dengan cepat memutar mobilnya dan menghalangi si pemotor.

Si pemotor tampak membelalakan matanya karena tidak menyangka mobil Julian bisa menyusulnya, dengan sekuat tenaga si pemotor menghentikan motornya sehingga terdengar suara decitan ban motor yang menggesek aspal sangat nyaring.

Bruuukkkk...

Motornya terjatuh dan si pemotor pun ikut terjatuh, tapi si pemotor segera bangkit dan lari.

"Tunggu kamu, jangan kabur!" teriak Valerie.

Valerie segera turun dari dalam mobil dan mengejar si pemotor, sedangkan Julian menghubungi Komandan Alan.

Valerie terus mengejar si pemotor, hingga Valerie menemukan sebuah batu, kemudian Valerie melepmparnya dan ternyata tepat sasaran, batu itu mengenai helmnya dan dia langsung terjatuh.

Valerie tidak menyia-nyiakannya, dengan cepat mengejar si pelaku di saat si pelaku akan kabur, Valerie dengan cepat menarik jaket yang dia pakai.

"Mau ke mana kamu?"

Valerie mengunci kedua tangan si pemotor ke belakang dengan keadaan telungkup.

"Siapa kamu sebenarnya?"

"Valerie!"

Valerie pun menoleh, ternyata Julian sesang berlari ke arahnya bersamaan dengan Komandan Alan dan kedua anak buahnya.

"Jul, buka helmnya, siapa sebenarnya orang ini?" seru Valerie.

Julian pun dengan paksa melepaskan helm si pemotor, Valerie dan Julian tidak mengenal orang itu.

"Siapa kamu sebenarnya? Selama ini kamu kan yang suka mengirimkan bunga kepadaku?" tanya Valerie.

Si pemotor itu bungkam, Valerie pun menekan tangan si pemotor sehingga si pemotor berteriak kesakitan.

"Jawab, apa tujuan kamu mengirimkan bunga kepadaku?" bentak Valerie.

"A-aku ti-tidak ta-hu, a-ku ha-nya di-suruh," sahut si pemotor.

"Siapa yang sudah menyuruhmu?" tanya Julian.

Si pemotor kembali bungkam, dia sama sekali tidak mau mengatakan siapa yang menyuruhnya.

"Cepat jawab!"

Bugg...

Valerie memukul wajah si pelaku sampai hidungnya keluar darah.

"Sudah Vale, orang ini serahkan kepada kami biar kami yang mengurusnya," seru Komandan Alan.

Valerie pun menurut dan menyerahkan orang itu kepada Komandan Alan.

"Komandan, aku yakin orang ini ada hubungannya juga dengan si pelaku pembunuhan dan pemerkosaan berantai itu, paksa dia untuk mengaku kalau tidak mau mengaku, siksa saja sampai dia mau memberitahukan siapa yang sudah menyuruhnya," seru Valerie.

"Kamu tenang saja Vale, kami tahu apa yang harus kami lakukan. Bawa dia ke kantor polisi!" seru Komandan Alan.

"Siap, Komandan."

Kedua anak buah Komandan Alan pun membawa si pemotor ke kantor polisi.

"Kamu tenang saja Vale, aku akan buat dia mengaku."

"Terima kasih Komandan, aku serahkan semuanya kepada Komandan."

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu."

Komandan Alan pun akhirnya pergi, Valerie dan Julian pun kembali ke dalam mobilnya untuk menunju sekolah.

Terpopuler

Comments

❤️Akunku

❤️Akunku

wah orang suruhannya udah ketangkep nih ,kira2 bakal buka mulut apa tetep diem yaa

2022-09-07

2

kayla azzahra

kayla azzahra

siapa dalangnya y, klo pengirim bunga hanya org suruhan...

next kak, semangat.... 🥳🥳🥳🥳🥳

2022-09-06

1

ghan sha

ghan sha

lnjut

2022-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 Valerie Whitney
2 Identitas Tersembunyi
3 Melakukan Penyamaran
4 Membully Orang Yang Salah
5 Penemuan Mayat
6 Tukang Cilok Ganteng
7 Mulai Menyusun Rencana
8 Misi Gagal
9 Kematian Yuna
10 Tetangga Baru
11 Pengagum Rahasia
12 Hampir Tertangkap
13 Kedatangan Jesika
14 Rossa Mendapatkan Teror
15 Siapa Galang, Sebenarnya?
16 Orang Pengirim Bunga
17 Penculikan Valerie
18 Tertangkapnya Galang
19 Inisial Nama
20 Pacar Bohong-bohongan
21 Makan Malam
22 Pembalasan Dendam
23 Masa Lalu Gilang
24 Cemburu
25 Jesika Yang Keras Kepala
26 Kelakuan Calon Mertua
27 Kembali Membuat Ulah
28 Kelakuan Dion Dan Valerie
29 Keberangkatan Yang Penuh Drama
30 Welcome Bangkok
31 Mulai Merasakan Keanehan
32 Bau Anyir
33 Dalam Bahaya
34 Ruangan Bawah Tanah
35 Pasangan Kanibal
36 Masalalu Valerie
37 Perdagangan Manusia
38 Valerie Tertembak
39 Moment Mengharukan
40 Getaran-getaran Cinta
41 Kebahagiaan Valerie
42 Kepulangan Petra
43 Feeting Baju Pengantin
44 Percobaan Yang Gagal
45 Kelakuan Dion dan Petra
46 Undangan Makan Malam
47 Dia Adalah Orangnya
48 Masa Lalu Lion, Ferdinan, Andri
49 Mencari Bukti
50 Valerie Dalam Bahaya
51 Kepanikan Semua Orang
52 Pencarian Valerie
53 Amukan Dion Dan Papi Lion
54 Menanti Keajaiban
55 Hukuman Untuk Jesika
56 Merindukan Valerie
57 Siuman
58 Pernikahan
59 Kekonyolan Di Malam Pertama
60 Akhir Yang Luar Biasa (END)
61 EXRTRA PART
62 EXTRA PART
63 Julian & Vanessa
64 Julian & Vanessa
65 Julian & Vanessa
66 Virlie Halbert
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Valerie Whitney
2
Identitas Tersembunyi
3
Melakukan Penyamaran
4
Membully Orang Yang Salah
5
Penemuan Mayat
6
Tukang Cilok Ganteng
7
Mulai Menyusun Rencana
8
Misi Gagal
9
Kematian Yuna
10
Tetangga Baru
11
Pengagum Rahasia
12
Hampir Tertangkap
13
Kedatangan Jesika
14
Rossa Mendapatkan Teror
15
Siapa Galang, Sebenarnya?
16
Orang Pengirim Bunga
17
Penculikan Valerie
18
Tertangkapnya Galang
19
Inisial Nama
20
Pacar Bohong-bohongan
21
Makan Malam
22
Pembalasan Dendam
23
Masa Lalu Gilang
24
Cemburu
25
Jesika Yang Keras Kepala
26
Kelakuan Calon Mertua
27
Kembali Membuat Ulah
28
Kelakuan Dion Dan Valerie
29
Keberangkatan Yang Penuh Drama
30
Welcome Bangkok
31
Mulai Merasakan Keanehan
32
Bau Anyir
33
Dalam Bahaya
34
Ruangan Bawah Tanah
35
Pasangan Kanibal
36
Masalalu Valerie
37
Perdagangan Manusia
38
Valerie Tertembak
39
Moment Mengharukan
40
Getaran-getaran Cinta
41
Kebahagiaan Valerie
42
Kepulangan Petra
43
Feeting Baju Pengantin
44
Percobaan Yang Gagal
45
Kelakuan Dion dan Petra
46
Undangan Makan Malam
47
Dia Adalah Orangnya
48
Masa Lalu Lion, Ferdinan, Andri
49
Mencari Bukti
50
Valerie Dalam Bahaya
51
Kepanikan Semua Orang
52
Pencarian Valerie
53
Amukan Dion Dan Papi Lion
54
Menanti Keajaiban
55
Hukuman Untuk Jesika
56
Merindukan Valerie
57
Siuman
58
Pernikahan
59
Kekonyolan Di Malam Pertama
60
Akhir Yang Luar Biasa (END)
61
EXRTRA PART
62
EXTRA PART
63
Julian & Vanessa
64
Julian & Vanessa
65
Julian & Vanessa
66
Virlie Halbert

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!