Membully Orang Yang Salah

🕵‍♀

🕵‍♀

🕵‍♀

🕵‍♀

🕵‍♀

Bel istirahat pun berbunyi, membuat Valerie dan Julian merentangkan kedua tangannya.

"Akhirnya istirahat juga, aku sudah sangat lapar ini," seru Valerie.

"Sama, mana tadi aku tidak sempat sarapan," sahut Julian.

Valerie dan Julian pun merapikan alat tulisnya, baru saja keduanya bangkit dari duduknya, sekelompok siswa laki-laki menghampiri mereka berdua.

"Mau kemana kalian?" tanya salah satu siswa yang bernama Roy itu.

"Tadi kalian tidak dengar, bel istirahat berbunyi jadi kita mau ke kantin untuk makan," sahut Valerie dengan santainya.

Roy itu kemudian menarik kerah kemeja Valerie.

"Anak baru berani sekali melawanku!" sentak Roy.

Julian mendorong tubuh Roy. "Santai bro, jangan kasar kepada perempuan," seru Julian.

"Kurang ajar, anak baru berani sekali mendorongku! beri mereka pelajaran!" teriak Roy.

Kedua teman Roy pun mendorong Julian dan Valerie ke dinding kelas, wajah tengil Julian membuat mereka semakin geram. Kedua siswa laki-laki itu hendak memukul Julian, keduanya sudah mengangkat kepalan tangannya dan segera melayangkannya kepada wajah Julian tapi sayang, Valerie langsung menahan kepalan tangan keduanya sehingga kedua siswa itu terkejut.

Valerie meremas tangan keduanya membuat mereka meringis kesakitan, sedangkan Roy tampak membelalakan matanya, dia tidak menyangka kalau perempuan culun itu tenaganya sangat kuat.

Valerie kemudian menghempaskan kedua tangan siswa itu, sehingga keduanya terjerembab ke lantai.

"Jangan pernah mengganggu kita, karena kalian bukan tandingan kita," seru Valerie.

Valerie pun segera meninggalkan kelas dan disusul oleh Julian, di depan pintu seorang siswi perempuan terlihat kagum kepada Valerie yang berani melawan Roy dan teman-temannya.

Sesampainya di kantin, Valerie dan Julian langsung memesan makanan.

"Anak-anak zaman sekarang, masih saja ingin membully anak baru tapi sayangnya mereka salah membully orang," seru Julian dengan mulut penuh makanan.

"Anak-anak tengil itu, hanya membuang-buang tenaga saja bahkan kekuatannya pun tidak sebanding dengan kita," sahut Valerie.

Di saat Valerie dan Julian sedang asyik menyantap makanannya, tiba-tiba seorang siswi perempuan cantik menghampiri mereka.

"Hai, boleh aku gabung dengan kalian?"

"Boleh, duduk saja," sahut Julian dengan antusiasnya.

"Kenalkan nama aku Yuna," seru Yuna sembari mengulurkan tangannya.

Julian dengan cepat membalas uluran tangan Yuna. "Nama aku Julian."

"Iya, aku sudah tahu tadi kan di kelas kalian sudah memperkenalkan diri," sahut Yuna.

"Ah, iya aku lupa."

"Hai Vale, tadi aku lihat kamu jago banget melawan Roy dan teman-temannya, baru kali ini ada anak yang berani sama Roy, apalagi anak baru seperti kamu," seru Yuna.

Valerie hanya tersenyum, dia tidak mau terlalu dekat dengan siapa pun di sekolah ini karena bisa jadi pelakunya ada di dekat dia.

Akhirnya mereka bertiga pun makan bersama dan berbincang-bincang sehingga dalam waktu singkat ketiganya sudah menjadi akrab.

Valerie dan Julian memang pintar dalam hal melakukan penyamaran jadi tidak akan ada yang tahu kalau mereka adalah seorang detektif.

"Eh, sebentar ya, aku ke toilet dulu," seru Yuna.

"Mau aku antar?" seru Julian.

"Gak usah, aku bisa sendiri kok," tolak Yuna.

Akhirnya Yuna pun segera berlari menuju toilet karena dia sudah kebelet, sedangkan Valerie langsung menginjak kaki Julian dengan gemasnya.

"Wadaw, sakit Val, kok kamu injak kaki aku sih," rengek Julian.

"Habisnya keganjenan banget sih kamu."

"Memangnya kenapa? Yuna cantik Val, kali aja bisa pacaran sama dia," sahut Julian.

"Kamu mau jadi Pedopil? suka sama bocah!" sentak Valerie.

Julian langsung membekap mulut Valerie dengan tangannya.

"Astaga Vale, mulutmu kalau ngomong asal mangap aja, aku masih muda Vale gak kalah tampan sama siswa di sini."

Valerie menghempaskan tangan Julian. "Muda jidatmu, usia sudah tua juga ngaku-ngaku muda, bagaimana pun kamu sama Yuna itu selisih umurnya 10 tahun, seharusnya Yuna itu pantesnya jadi anak kamu."

"Allohuakbar, aku tidak setua itu Vale."

Julian mendekat ke arah Valerie dan merangkul pundak Valerie.

"Kalau begitu, kamu aja yang jadi pacar aku."

"Idih ogah, tipe aku itu pengusaha minimal calon pacar aku CEO gitulah," sahut Valerie dengan senyumannya.

Julian menyentil jidat Valerie membuat Valerie menatap tajam ke arah Julian.

"Mana ada CEO yang mau sama kamu, sudah pendek, penampilan biasa-biasa saja, gak menarik sama sekali," ledek Julian.

"Apa kamu bilang?"

Julian pun dengan cepat berlari kabur meninggalkan Valerie.

***

Waktu pulang pun tiba...

"Val, aku duluan ya! Wakil ketua menyuruhku untuk ke suatu tempat dulu, kita bertemu di kantor," seru Julian.

"Oke..."

Julian pun segera masuk ke dalam taksi yang sudah dia pesan, sedangkan Valerie memilih berjalan ke halte karena Valerie tipe orang yang sangat perhitungan jadi dia lebih memilih naik bus dibandingkan taksi yang ongkosnya pasti sangat mahal.

Valerie berjalan dengan gontai, hingga tiba-tiba tiga orang preman menghadang Valerie.

"Astaga, ada apa lagi ini?" seru Valerie.

"Hai Nona, kamu sudah mempermalukan bos kami jadi sekarang kamu harus menerima balasannya," seru salah satu preman.

"Bos yang mana? yang kamu maksud?" tanya Valerie.

"Bos Roy."

"Oh, jadi kalian orang bayarannya si bocah tengil? ya ampun, aku capek jangan mengajaku berkelahi, mana cuacanya panas gini lagi, sudah sana minggir, aku mau pulang," seru Valerie dengan melanjutkan langkahnya.

Tapi salah satu dari preman itu menarik tas sekolah Valerie.

"Sombong sekali kamu, memangnya kamu tidak takut kepada kami!"

"Takut? kenapa aku harus takut sama kalian? sudah lepaskan tas aku, aku mau pulang."

"Kurang ajar, dia meremehkan kita, hajar dia!" teriak salah satu preman itu.

Ketiganya langsung menyerang Valerie, tapi Valerie dengan sigap menghalau pukulan ketiganya, hingga akhirnya terjadilah perkelahian antara Valerie dan tiga preman itu.

Perkelahian berjalan sengit, walaupun Valerie sempat mendapatkan pukulan tapi Valerie yang mengalahkan ketiganya. Ketiga pria tampan itu langsung terkapar di jalanan dengan wajah yang babak belur.

Valerie melihat kalau busnya akan segera berangkat.

"Astaga, ini semua gara-gara kalian. Pak, tunggu!" teriak Valerie yang langsung berlari mengejar bus itu.

Beruntung, sopir busnya mendengar teriakan Valerie dan langsung berhenti. Valerie segera masuk ke dalam bus itu.

Sedangkan Roy, yang dari tadi memperhatikan Valerie dari dalam mobilnya tampak terkejut dengan beladiri yang dimiliki wanita berkacamata itu, Roy tidak menyangka kalau dibalik penampilan culunnya ternyata Valerie sangat jago beladiri.

"Siapa sebenarnya perempuan itu?" gumam Roy.

Sementara itu di dalam bus, nafas Valerie tampak ngos-ngosan bahkan penampilannya pun sangat acak-acakan.

"Bocah tengil sialan, bikin capek saja. Dia sudah membully orang yang salah," batin Valerie.

Valerie memegang sudut bibirnya yang sedikit lebam terkena pukulan preman tadi.

🕵‍♀

🕵‍♀

🕵‍♀

🕵‍♀

🕵‍♀

Ayo guys, jangan lupa dukungannya kirim gift sebanyak-banyaknya karena ada hadiah pulsa bagi yang beruntung. Ajak juga teman-teman kalian untuk mampir ke karyaku🙏🙏

Juara 1 : 100k.

Juara 2 : 75k.

Juara 3 : 50k.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Beda 10 tahun?? Berarti Julian 27 ya,Vale 25 tahun,, Ada tuh yg beda umur belasan tahun malah, Gak ada salahnya kalo emang Jodoh..

2023-08-27

1

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

dimana aj msh bnyk pembulian y... SMP sekarang kyknya udah mendarah daging.... menyedihkan 😞

2022-12-26

1

Arsyad Al Ghifari🥰

Arsyad Al Ghifari🥰

tukang bully itu di mana mana selalu ada dari SD sampai SMA bahkan kuliah

2022-09-29

2

lihat semua
Episodes
1 Valerie Whitney
2 Identitas Tersembunyi
3 Melakukan Penyamaran
4 Membully Orang Yang Salah
5 Penemuan Mayat
6 Tukang Cilok Ganteng
7 Mulai Menyusun Rencana
8 Misi Gagal
9 Kematian Yuna
10 Tetangga Baru
11 Pengagum Rahasia
12 Hampir Tertangkap
13 Kedatangan Jesika
14 Rossa Mendapatkan Teror
15 Siapa Galang, Sebenarnya?
16 Orang Pengirim Bunga
17 Penculikan Valerie
18 Tertangkapnya Galang
19 Inisial Nama
20 Pacar Bohong-bohongan
21 Makan Malam
22 Pembalasan Dendam
23 Masa Lalu Gilang
24 Cemburu
25 Jesika Yang Keras Kepala
26 Kelakuan Calon Mertua
27 Kembali Membuat Ulah
28 Kelakuan Dion Dan Valerie
29 Keberangkatan Yang Penuh Drama
30 Welcome Bangkok
31 Mulai Merasakan Keanehan
32 Bau Anyir
33 Dalam Bahaya
34 Ruangan Bawah Tanah
35 Pasangan Kanibal
36 Masalalu Valerie
37 Perdagangan Manusia
38 Valerie Tertembak
39 Moment Mengharukan
40 Getaran-getaran Cinta
41 Kebahagiaan Valerie
42 Kepulangan Petra
43 Feeting Baju Pengantin
44 Percobaan Yang Gagal
45 Kelakuan Dion dan Petra
46 Undangan Makan Malam
47 Dia Adalah Orangnya
48 Masa Lalu Lion, Ferdinan, Andri
49 Mencari Bukti
50 Valerie Dalam Bahaya
51 Kepanikan Semua Orang
52 Pencarian Valerie
53 Amukan Dion Dan Papi Lion
54 Menanti Keajaiban
55 Hukuman Untuk Jesika
56 Merindukan Valerie
57 Siuman
58 Pernikahan
59 Kekonyolan Di Malam Pertama
60 Akhir Yang Luar Biasa (END)
61 EXRTRA PART
62 EXTRA PART
63 Julian & Vanessa
64 Julian & Vanessa
65 Julian & Vanessa
66 Virlie Halbert
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Valerie Whitney
2
Identitas Tersembunyi
3
Melakukan Penyamaran
4
Membully Orang Yang Salah
5
Penemuan Mayat
6
Tukang Cilok Ganteng
7
Mulai Menyusun Rencana
8
Misi Gagal
9
Kematian Yuna
10
Tetangga Baru
11
Pengagum Rahasia
12
Hampir Tertangkap
13
Kedatangan Jesika
14
Rossa Mendapatkan Teror
15
Siapa Galang, Sebenarnya?
16
Orang Pengirim Bunga
17
Penculikan Valerie
18
Tertangkapnya Galang
19
Inisial Nama
20
Pacar Bohong-bohongan
21
Makan Malam
22
Pembalasan Dendam
23
Masa Lalu Gilang
24
Cemburu
25
Jesika Yang Keras Kepala
26
Kelakuan Calon Mertua
27
Kembali Membuat Ulah
28
Kelakuan Dion Dan Valerie
29
Keberangkatan Yang Penuh Drama
30
Welcome Bangkok
31
Mulai Merasakan Keanehan
32
Bau Anyir
33
Dalam Bahaya
34
Ruangan Bawah Tanah
35
Pasangan Kanibal
36
Masalalu Valerie
37
Perdagangan Manusia
38
Valerie Tertembak
39
Moment Mengharukan
40
Getaran-getaran Cinta
41
Kebahagiaan Valerie
42
Kepulangan Petra
43
Feeting Baju Pengantin
44
Percobaan Yang Gagal
45
Kelakuan Dion dan Petra
46
Undangan Makan Malam
47
Dia Adalah Orangnya
48
Masa Lalu Lion, Ferdinan, Andri
49
Mencari Bukti
50
Valerie Dalam Bahaya
51
Kepanikan Semua Orang
52
Pencarian Valerie
53
Amukan Dion Dan Papi Lion
54
Menanti Keajaiban
55
Hukuman Untuk Jesika
56
Merindukan Valerie
57
Siuman
58
Pernikahan
59
Kekonyolan Di Malam Pertama
60
Akhir Yang Luar Biasa (END)
61
EXRTRA PART
62
EXTRA PART
63
Julian & Vanessa
64
Julian & Vanessa
65
Julian & Vanessa
66
Virlie Halbert

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!