Identitas Tersembunyi

🕵‍♀

🕵‍♀

🕵‍♀

🕵‍♀

🕵‍♀

Cukup lama Valerie berusaha melepaskan diri, hingga akhirnya Valerie pun bisa terlepas juga dan Valerie segera keluar dari kamar hotel itu.

Valerie menghampiri Julian yang sedang berbincang-bincang dengan Komandan polisi yang bekerja sama dengan mereka.

Keduanya tampak terkejut melihat penampilan Valerie yang acak-acakan.

“Astaga, kenapa dengan penampilan kamu, Val?” tanya Julian.

Valerie langsung memukul Julian dengan tas tangannya secara membabi buta.

“Ini semua gara-gara kamu, kamu memang tidak pernah becus dalam bekerja. Kamu tahu tadi itu pesta kolan renang, dan aku diharuskan memakai baju minim banget sampai-sampai aku merobek gaun mahalku, pokoknya aku tidak mau tahu, kamu harus menggantinya!” teriak Valerie yang terus saja memukul Julian.

“Iya-iya, nanti aku ganti, sudah dong jangan mukul aku terus sakit tahu!”

Komandan polisi itu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Valerie dan juga Julian. Mereka adalah partner kerja yang sangat solid, tapi kadang-kadang sikap mereka menjadi konyol dan seperti anak kecil.

“Sudah stoooopp!”

Valerie dan Julian terkejut dan langsung terdiam dengan sikap yang sempurna seperti sedang upacara.

“Kalian itu selalu saja seperti ini, jadi sekarang mana barang buktinya, Val?” tanya sang Komandan.

“Ah, maaf Komandan saya tidak berhasil mengambil barang buktinya karena seorang pria membawanya pergi,” sahut Valerie dengan senyum canggungnya.

“Apa? Pria siapa?”

“Saya juga tidak tahu, Komandan,” lirih Valerie dengan menundukan kepalanya.

“Astaga.”

Komandan polisi yang bernama Allan itu, akhirnya memerintahkan anak buahnya untuk mencari seorang pria yang keluar dari hotel dengan membawa sebuah koper.

Valerie dan Julian pun pamit pulang, malam ini Valerie sangat lelah bahkan pria misterius itu sudah membuat bahu Valerie sakit.

“Apa mungkin pria itu masih kelompok mereka?” seru Julian.

“Entahlah, aku juga gak tahu. Pokoknya malam ini misi kita gagal dan aku sangat sial. Mana gaunku sudah robek lagi, ditambah bahuku sakit gara-gara pria brengsek itu,” gerutu Valerie.

“Tapi kamu memakai gaun minim gitu, kelihatan seksi loh, Val,” goda Julian.

Valerie kembali mengangkat tangannya hendak memukul Julian tapi Julian dengan reflek melindungi kepalanya dengan satu tangannya karena saat ini Julian sedang mengendarai mobilnya.

“Ampun Val, jangan pukul lagi bisa-bisa kepalaku  benjol kalau kamu pukul lagi,” rengek Julian.

“Makanya jangan bicara sembarangan.”

Tidak membutuhkan waktu lama, mobil Julian pun sampai di depan rumah Valerie. Valerie segera turun dari dalam mobil dan meninggalkan Julian tanpa bicara sepatah kata pun.

“Astaga, wanita itu, bilang terima kasih kek, kebiasaan deh,” gerutu Julian.

Julian pun mulai melajukan mobilnya meninggalkan rumah Valerie, ternyata di sana ada dua Ibu-ibu yang kebetulan baru pulang dari warung.

“Tuh kan benar apa kata aku, si Valerie itu kerjanya gak benar, setiap hari pulang malam, mana sekarang penampilannya seperti itu lagi,” seru salah satu tetangga Valerie.

“Iya, pasti barusan dia diantarkan oleh Om-om,” sahut Ibu-ibu satunya lagi.

Valerie yang hendak membuka pintu, seketika menghentikan langkahnya karena mendengar cibiran dari tetangganya itu.

Valerie ingin sekali merobek mulut para tetangganya yang setiap hari selalu menggosipkannya. Valerie memang menyembunyikan identitasnya, tidak ada yang tahu siapa Valerie sebenarnya.

Mereka hanya tahu kalau Valerie bekerja serabutan, bahkan banyak yang bilang kalau Valerie pengangguran karena kebanyakan diam di rumah.

“Dasar Ibu-ibu kurang kerjaan, selalu saja kepo sama urusanku,” batin Valerie.

Akhirnya dengan kesalnya, Valerie pun masuk ke dalam rumahnya, tidak lupa Valerie membanting pintunya membuat kedua Ibu-ibu itu terlonjak kaget.

Valerie pun langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sembari memijat pundaknya yang terasa sangat sakit.

“Siapa pria itu? Apa dia merupakan gembong narkoba juga?” gumam Valerie.

Saking kelelahannya, Valerie pun akhirnya langsung terlelap.

Sementara itu, si pria tampan yang misterius itu saat ini sedang mengendarai mobilnya sembari sesekali celingukan ke kiri dan ke kanan, entah apa yang dia cari.

Hingga dia menemukan sebuah gang kecil dan ternyata dugaannya benar kalau si pria tua dan anak buahnya sedang bersembunyi di sana. Dia pun turun dari dalam mobil dan menggeret koper itu mendekati para penjahat itu.

“Nah, itu dia orang yang sudah membawa koperku. Ternyata kamu dengan senang hati mengantarkan nyawa kamu ke sini. Habisi orang itu!” teriak si pria tua.

Anak buah si pria tua yang berjumlah 5 orang itu langsung menyerangnya, tapi sayang kelima anak buah si pria tua dengan mudahnya bisa dia kalahkan.

“Kurang ajar,” gumam si pria tua.

Si pria tua itu memutuskan untuk melarikan diri tapi dengan cepat dia melempar koper yang dia bawa ke arah si pria tua sehingga si pria tua itu langsung pingsan.

Dia mengikat mereka jadi satu dan menyimpan koper itu di samping mereka, setelah itu dia pun mengotak-ngatik ponselnya. Setelah selesai, dia pun kembali masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan para penjahat itu dalam keadaan tak sadarkan diri dan terikat.

 

***

Keesokan harinya...

Valerie mulai merentangkan kedua tangannya.

“Aw....”

Valerie kembali meringis karena pundaknya masih saja terasa sakit.

“Hari ini aku harus menemui Dr.Nico, sepertinya pundak aku bermasalah,” gumam Valerie.

Valerie pun mulai bangun dan menyambar handuk, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Beberapa saat kemudian, Valerie pun selesai mandi dan segera berganti pakaian, hari ini Valerie ingin bersantai ria di rumah sembari menunggu misi selanjutnya.

Valerie membuka lemari es dan ternyata tidak makanan yang bisa Valerie makan.

“Ya ampun, ternyata aku lupa belanja bulanan,” gumam Valerie.

Akhirnya dengan terpaksa Valerie pun keluar rumah untuk mencari penjual lontong yang setiap pagi memang suka lewat di depan rumahnya.

Sebenarnya Valerie sangat malas keluar rumah karena para tetangga keponya selalu saja mencibirnya. Valerie berdiri di depan pagar rumahnya sembari celingukan dan kebetulan sekali tukang lontong baru saja lewat.

“Bang, beli dong satu porsi.”

“Siap Neng.”

Tiba-tiba tiga orang tetangga kepo Valerie pun lewat di hadapan Valerie.

“Bang, bayarnya pakai uang kan? Bukan pakai sesuatu?” sindir salah satu Ibu-ibu.

“Ya pakai uanglah Bu, memangnya mau bayar pakai apa?” sahut si tukang lontong.

“Kali aja di bayar plus-plus.”

“Iya, kalau gak ada kita pasti Abang bakalan di bawa masuk ke dalam rumahnya.”

Valerie sudah mengepalkan tangannya, Ibu-ibu itu sungguh sudah sangat keterlaluan. Setelah selesai, Valerie pun langsung masuk ke dalam rumahnya, sungguh Valerie ingin sekali menyumpal mulut Ibu-ibu itu dengan sambel lontong.

“Menyebalkan sekali sih, mereka. Kurang kerjaan ngurusin hidup orang,” kesal Valerie.

Valerie pun makan lontong itu dengan kesalnya, hingga tidak lama kemudian ponsel Valerie pun berbunyi dan tertera nama Julian di sana.

“Astaga, ada apa lagi sih?”

Valerie pun segera mengangkat telepon dari Julian.

📞”Hallo!”

📞”Kamu harus segera ke kantor, ada hal penting yang harus kamu tahu.”

📞”Tidak bisakah besok saja, hari ini aku ingin rebahan.”

📞”Tidak bisa, pokoknya kamu harus datang sekarang juga.”

Tut..tut..tut..

Julian langsung mematikan ponselnya membuat Valerie sangat kesal.

“Astaga, kenapa sih, pagi ini orang-orang sungguh sangat menyebalkan!” teriak Valerie dengan mengacak-ngacak rambutnya frustasi.

Valerie pun segera mengganti pakaiannya dan dengan cepat memesan taksi, entah hal penting apa yang akan dibicarakan dengannya.

 

Terpopuler

Comments

𝙿𝙾𝙿𝙿𝚈 𝚂𝚄𝚂𝙰𝙽

𝙿𝙾𝙿𝙿𝚈 𝚂𝚄𝚂𝙰𝙽

Memangnya kenapa? aku gak pernah setting tempat di luar negeri karena memang aku gak tahu, jadi aku settingnya di Indonesia saja.

2023-01-16

0

Maryani

Maryani

setting cerita di mana? di LN atau Indonesia?😁😁😁

2023-01-16

1

❤️Akunku

❤️Akunku

siapakah diaa ,kepo banget

2022-08-29

3

lihat semua
Episodes
1 Valerie Whitney
2 Identitas Tersembunyi
3 Melakukan Penyamaran
4 Membully Orang Yang Salah
5 Penemuan Mayat
6 Tukang Cilok Ganteng
7 Mulai Menyusun Rencana
8 Misi Gagal
9 Kematian Yuna
10 Tetangga Baru
11 Pengagum Rahasia
12 Hampir Tertangkap
13 Kedatangan Jesika
14 Rossa Mendapatkan Teror
15 Siapa Galang, Sebenarnya?
16 Orang Pengirim Bunga
17 Penculikan Valerie
18 Tertangkapnya Galang
19 Inisial Nama
20 Pacar Bohong-bohongan
21 Makan Malam
22 Pembalasan Dendam
23 Masa Lalu Gilang
24 Cemburu
25 Jesika Yang Keras Kepala
26 Kelakuan Calon Mertua
27 Kembali Membuat Ulah
28 Kelakuan Dion Dan Valerie
29 Keberangkatan Yang Penuh Drama
30 Welcome Bangkok
31 Mulai Merasakan Keanehan
32 Bau Anyir
33 Dalam Bahaya
34 Ruangan Bawah Tanah
35 Pasangan Kanibal
36 Masalalu Valerie
37 Perdagangan Manusia
38 Valerie Tertembak
39 Moment Mengharukan
40 Getaran-getaran Cinta
41 Kebahagiaan Valerie
42 Kepulangan Petra
43 Feeting Baju Pengantin
44 Percobaan Yang Gagal
45 Kelakuan Dion dan Petra
46 Undangan Makan Malam
47 Dia Adalah Orangnya
48 Masa Lalu Lion, Ferdinan, Andri
49 Mencari Bukti
50 Valerie Dalam Bahaya
51 Kepanikan Semua Orang
52 Pencarian Valerie
53 Amukan Dion Dan Papi Lion
54 Menanti Keajaiban
55 Hukuman Untuk Jesika
56 Merindukan Valerie
57 Siuman
58 Pernikahan
59 Kekonyolan Di Malam Pertama
60 Akhir Yang Luar Biasa (END)
61 EXRTRA PART
62 EXTRA PART
63 Julian & Vanessa
64 Julian & Vanessa
65 Julian & Vanessa
66 Virlie Halbert
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Valerie Whitney
2
Identitas Tersembunyi
3
Melakukan Penyamaran
4
Membully Orang Yang Salah
5
Penemuan Mayat
6
Tukang Cilok Ganteng
7
Mulai Menyusun Rencana
8
Misi Gagal
9
Kematian Yuna
10
Tetangga Baru
11
Pengagum Rahasia
12
Hampir Tertangkap
13
Kedatangan Jesika
14
Rossa Mendapatkan Teror
15
Siapa Galang, Sebenarnya?
16
Orang Pengirim Bunga
17
Penculikan Valerie
18
Tertangkapnya Galang
19
Inisial Nama
20
Pacar Bohong-bohongan
21
Makan Malam
22
Pembalasan Dendam
23
Masa Lalu Gilang
24
Cemburu
25
Jesika Yang Keras Kepala
26
Kelakuan Calon Mertua
27
Kembali Membuat Ulah
28
Kelakuan Dion Dan Valerie
29
Keberangkatan Yang Penuh Drama
30
Welcome Bangkok
31
Mulai Merasakan Keanehan
32
Bau Anyir
33
Dalam Bahaya
34
Ruangan Bawah Tanah
35
Pasangan Kanibal
36
Masalalu Valerie
37
Perdagangan Manusia
38
Valerie Tertembak
39
Moment Mengharukan
40
Getaran-getaran Cinta
41
Kebahagiaan Valerie
42
Kepulangan Petra
43
Feeting Baju Pengantin
44
Percobaan Yang Gagal
45
Kelakuan Dion dan Petra
46
Undangan Makan Malam
47
Dia Adalah Orangnya
48
Masa Lalu Lion, Ferdinan, Andri
49
Mencari Bukti
50
Valerie Dalam Bahaya
51
Kepanikan Semua Orang
52
Pencarian Valerie
53
Amukan Dion Dan Papi Lion
54
Menanti Keajaiban
55
Hukuman Untuk Jesika
56
Merindukan Valerie
57
Siuman
58
Pernikahan
59
Kekonyolan Di Malam Pertama
60
Akhir Yang Luar Biasa (END)
61
EXRTRA PART
62
EXTRA PART
63
Julian & Vanessa
64
Julian & Vanessa
65
Julian & Vanessa
66
Virlie Halbert

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!