Part 20.Takdir macam apa?

.....

"Renataaa...!.Gue disini!".Bianca melambai ke arah Bestie nya Renata yang baru tiba di Indonesia setelah terbang dari Swiss.

"Biancaaa...Gue kangen elo Bi".

"Gue juga kangen elo,Ren".

Bianca dan Renata melepas rindu dengan cipika cipiki,berpelukan dan berjingkrak girang di parkiran mobil bandara tempat Bianca menjanjikan akan menjemput Renata.

Hari kelulusan ketika seragam putih abu-abu adalah hari terakhir kebersamaan Bianca dan Renata.Bianca harus berpisah lantaran Renata kuliah di Swiss.

Renata sengaja memilih Swiss sebagai tujuan melanjutkan pendidikan nya lantaran ingin mengikuti jejak sosok cinta bertepuk sebelah tangan nya yang juga pernah berkuliah di universitas terbaik di Swiss.

Dari dulu sampai sekarang kadar cinta Renata sedikit pun tak berubah pada sosok itu.Cinta Renata malah kian menggebu ketika diterjang rasa rindu pada sosok itu.Pernah ditolak dijodohkan oleh cinta pertama nya akan tetapi tak membuat Renata jera dan bahkan tak pernah berhenti mencintai sosok itu.

Bianca memasukkan koper Renata ke bagasi mobil nya dan memaksa Renata duduk di kursi kemudi."Giliran elo jadi sopir Ren.Tangan gue kebas dan pegal kelamaan pegang setir".

"Ok!".Renata mengambil kunci mobil yang dilemparkan Bianca ke arahnya dan mengambil alih kursi kemudi mobil Bianca.

Mobil yang Bianca dan Renata tumpangi mulai bergerak maju meninggalkan parkiran bandara Soekarno-Hatta.

"Ren,elo bermalam di rumah gue saja!.Elo gak gue ijinkan menginap di hotel manapun.Lagipula rumah elo gak di Jakarta lagi dan orang tua elo pindah ke Bali.Jadi gak ada pilihan lain selain tidur di rumah gue".

Rumah Bianca selalu terbuka lebar pintu nya untuk Renata sampai kapan pun.Apalagi Renata tak memiliki kerabat lain di Jakarta selain dirinya.Sedangkan orang tua Renata sendiri ada di Bali dan menetap di sana.

"Tentu gue mau Bi.Tapi sebelum itu,gue harus menemui seseorang yang gue rindukan dulu Bi".

Jengah Bianca dengan Renata yang Bucin terhadap cinta pertama sekaligus cinta sepihaknya.Renata itu cantik dan elegan,tetapi masih saja mengharapkan cinta lelaki yang tak pernah mencintainya.

"Cinta elo sebesar apa sih pada cowok itu,Ren?.Apa elo gak naksir sama kakak gue yang setampan Arjuna?".Bianca pernah mencoba mencomblangkan Renata dan kakaknya tetapi selalu gagal.

"Gue suka kak Bagas tapi cinta gue cuma buat dia seorang".Hati Renata tak bisa dipaksa untuk berpaling dari lelaki pujaan nya meskipun cinta nya sudah ditolak dan perasaan nya diabaikan.

"Heran deh gue sama elo Ren".Bianca geleng-geleng kepala melihat Renata yang senyum-senyum sendiri seolah sedang membayangkan sesuatu.

Apa kepala Renata kebentur atau kerasukan?,sampai Renata tak bisa melupakan lelaki yang telah membuat hatinya patah.

"Kenapa cuma dia saja yang elo cinta?".Kepala Bianca seakan terasa mau meledak saking pusing nya memikirkan keteguhan hati dan kesetiaan Renata dalam mencintai seseorang meskipun cinta nya tak pernah terbalaskan.

"Didunia ini seolah gak ada lelaki lain selain dia.Mendingan kak Bagas ketimbang cowok itu".Dibandingkan dengan lelaki manapun Bianca yakin jika kakaknya lebih baik dan pantas menjadi kekasih Renata.

"Elo gak pernah ketemu dia dan cuma liat fotonya saja.Mungkin jika elo ketemu dia akan berpikir lain Bi.Dia tampan,keren dan...".

"Stooop".Langsung saja Bianca memotong Renata dan menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya dalam sesaat.

Telinga Bianca terasa mau pecah mendengar Renata selalu memuji dan memuja lelaki yang lelaki yang menolak cintanya dan enggan pula menerima perjodohan."Bagi gue cowok tertampan di dunia ini cuma kak Bagas,dan cowok yang cocok buat elo itu cuma kakak gue Ren.Titik gak pake koma".

"Gue gak merasakan apapun setiap kali ketemu kak Bagas.Berbeda ketika gue ketemu dia.Hati gue berdebar dan merasa bahagia.Lagipula kak Bagas gak tertarik sama gue dan cuma menganggap gue seperti elo".

Bianca menatap Renata yang sibuk memutar bundelan setir mobil."Apa elo gak lelah Ren?".Sudah pernah disakiti perasaannya tetapi Renata tak kapok atau trauma."Patah hati berulang kali tapi elo gak menyerah mengejar cowok impian elo itu.Yang benar saja".Cinta seakan diatas segala nya daripada bahagia dimata Renata,bola mata Bianca dibuat berputar-putar.

Bianca jengah melihat Renata yang lebih memilih mencintai lelaki yang tak mencintainya dan lebih suka mencintai daripada dicintai.Bukannya mencari lelaki lain dan hidup bahagia bersama lelaki itu,malah memilih setia meskipun harus menderita.

"Itulah kekuatan cinta Bi.Gue akan berlari mengejar nya sampai garis ke finis yaitu KUA.Gue gak kan menyerah selama dia masih membujang".

"Cape dehhh".Tepuk jidat Bianca jadinya dengan kegigihan Renata dalam mengejar cinta yang tak pasti.

Lelah hati Bianca seringkali menyadarkan Renata dari tingkat kehaluan Renata yang kian lama kian meroket tinggi tetapi tak pernah Renata hiraukan.Tak sadarkah Renata jika suatu saat nanti hal itu akan membuatnya jatuh dan hancur?.

.....

Hanna POV.

Aku tak tau kemana Boss Bagas akan membawa ku pergi.Aku hanya menuruti perintah nya saja.Entah kenapa Dia mau membantu ku berubah?,aku penasaran alasannya tapi aku percaya Dia tidak akan berniat jahat pada ku dan tanpa pamrih.

Aku menyadari Dia begitu lekat menatap ku.Entah apa yang Dia pikirkan tentang ku?,aku tidak peduli.Memandangi mobil unik dan keren yang melaju didepan mobil Boss Bagas malah lebih menarik perhatian ku.

"Boss!.Awaaasss!".

Insiden yang tak diduga terjadi ketika mobil yang Boss Bagas kendarai menabrak mobil didepan yang mendadak berhenti di tengah jalan.Kaget bukan main saat dua mobil bertubrukan.Bisa saja aku dan Dia sudah tewas di tempat saat ini jika saja Dia tak segera menghentikan mobilnya.Tapi Tuhan masih melindungi kami berdua dan masih memberi kesempatan tetap hidup.

Kulihat bemper belakang mobil yang ditabrak Boss terlihat penyok.Aku yakin pemilik mobil itu akan murka seandainya tau kondisi mobil nya saat ini.Bisa ku bayangkan bagaimana kemarahan yang terpancar diwajah pemilik mobil itu.

"Keluar Lo!".

Oh Tuhan.Kenapa dunia begitu sempit?.Pemilik mobil itu ternyata Rayn.Takdir macam apa ini?.Apa yang Tuhan rencanakan?.Aku,Dia dan Rayn dilibatkan dalam suatu kondisi yang tidak mengenakkan.

Sebenarnya aku penasaran,apa yang Boss Bagas dan Rayn bicarakan?.Keduanya bersitegang dengan tatapan tak bersahabat terpaut dinetra Dia dan Rayn.Jika saja Dia tidak meminta ku berdiam diri di dalam mobil,aku sudah beranjak dari duduk ku.

Kian lama kian menegangkan dan tidak kondusif.Aku tidak bisa diam saja.Larangan Dia aku langgar.Keluar dari mobil adalah keputusan yang tepat.Dia dan Rayn harus ku lerai sebelum adu jotos akibat masalah ini.

"Boss!.Rayn!.Apa yang sedang kalian lakukan?".

Perhatian Dia dan Rayn teralihkan pada ku.Aku tidak suka jika menyelesaikan masalah memakai kekerasan fisik.Setiap masalah yang terjadi bisa dibicarakan baik-baik tanpa harus ada perkelahian.

Rayn POV.

Sungguh mengejutkan dan diluar dugaan ku.Rupanya Bagaskara tidak sendiri.Dia bersama Hanna,gadis yang telah meremukkan hati ku.

"Hanna,kamu mau pergi kemana bersama pak tua ini?".Muka Bagaskara yang membuat ku muak ku tunjuk dengan telunjuk ku.

"Jaga mulut mu bocah arogan!.Aku tidak setua orang yang sudah kau renggut hidup nya dari ku".

Tuduhan Bagaskara pada ku sangat tidak ku mengerti.Tatapan ku kian tajam menatapnya."Aku bertanya pada Hanna bukan dirimu.Tapi,apa maksud dari ucapan mu?.Jelaskan lebih detail tentang orang itu?".

Sosok yang Bagaskara maksudkan membuat ku penasaran.Apa kaitan orang itu dengan ku dan Bagaskara?.Siapa orang yang telah ku renggut hidupnya dari perjaka tua ini?.

"Tidak sekarang!.Akan ku jelaskan jika kesabaran ku sudah terkuras habis.Tapi satu hal yang harus kau ingat!.Jangan pernah bermimpi akan hidup bahagia.Kau akan ku buat meratapi setiap kesalahan yang dulu pernah kau lakukan".

Sinis nya ku tatap Bagaskara yang begitu misterius dan mencurigakan.Tidak tau latar belakang ku dan jati diri ku tapi seolah sangat mengenal ku begitu baik.

"Siapa kau sebenarnya?".Terpaksa aku bersikap arogan pada orang yang lebih tua dari ku.Ku cengkeraman kerah jas Bagaskara yang membuat ku naik darah."Memang nya apa kesalahan yang ku lakukan pada mu?.Bertemu saja langka,tapi seakan kau mengenal ku sejak lama".

Cuma kepopuleran Bagaskara saja yang sering ku dengar di night club,tapi rupa wajah nya baru-baru ini saja aku tau.

"Baiklah.Kita selesaikan masalah ini sampai disini.Pergi bersama Hanna lebih baik daripada meladeni bocah arogan dan tidak berguna seperti mu".

Astaga.Apa Dia pikir lebih baik dari ku?.Aku lebih tampan dari diri nya dan lebih muda pula.Jelas aku yang lebih pantas disandingkan dengan Hanna.Sudah membuat ku tersinggung Bagaskara malah enyah dan membawa Hanna masuk ke mobil nya yang tidak kalah kerennya dari mobil milik ku.

"Heiii,kauuu...Katakan dulu maksud ucapan mu itu!.Hanna,jauhi lelaki itu!.Pergilah darinya dan datang lah pada ku!".Ku tendang bemper mobil Bagaskara yang membawa Hanna pergi dariku."Dasar perjaka tua!.Dia menjatuhkan harga diri gue didepan Hanna".

Kembali aku ke mobilku dengan menelan ludah yang terasa pahit dan hati terasa bagaikan eceng gondok yang terbakar sinar matahari ditengah hari.Terasa panas membara.

"Bro.Are you okay?".

Tidak ku pedulikan Adrian yang ingin tau suasana hati ku saat ini.Ku relaksasi pikiran dan perasaan ku yang semrawut dengan bersandar di kursi dan memejamkan mata.

Hanna memilih pergi bersama Bagaskara meskipun aku sudah meminta nya

"Sorry Bro.Kita cuma bisa nonton sambil memanjatkan doa agar elo dan pemilik klab itu gak jambak-jambakan".Lelucon Arya membuat ku tersenyum miring.

Tidak mungkin lelaki jantan seperti ku berkelahi layak nya wanita.Apalagi lawan tanding ku adalah perjaka tua seperti Bagaskara.Aku bukanlah pria arogan yang suka berlaku kasar pada yang lebih tua meskipun sedikit hilang kontrol padanya tadi.

"Keluar pun percuma bro.Daripada jadi kambing conge yang bisanya cuma melongo saja,lebih baik kita diam disini saja".Pengecut bak keledai seperti Farhan mana berani mendekati Bagaskara yang sebuas macan tutul.

Farhan,Arya dan Adrian bisanya cuma bersembunyi dibalik punggung orang lain atau melihat saja dari kejauhan saat genting.Nyali mereka bertiga itu kecil dan tak sebesar otak m*sum mereka.

"Elo semua memang pengecut.Ayo jalan!".Jengah dan muak aku mendengar argumen ketiga teman ku yang diselimuti rasa takut dan pecundang sejati.

"Siap Capt!".Kembali Arya melajukan mobil ku yang bempernya penyok lantaran ulah perjaka tua itu.

I dunno why?.Setiap kali melihat Hanna bersama lelaki lain hatiku terasa sakit dan perih.Beginikah rasanya yang namanya terbakar api cemburu?.Apalagi ketika Hanna bersama Bagaskara.Mendidih rasanya darah ku.

Padahal disetiap denyut jantung ku mentasbihkan 'Aku mencintai mu Hanna',dan setiap helaan nafas ku melafazkan 'Aku merindukan mu Hanna'.Aku bukan budak cinta tapi kenapa aku begini?.Rasa ini begitu membelenggu hati ku setiap waktu.Racun ini tidak ada penawar nya selain diri Hanna.Ya cuma Hanna seorang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!