"Aku,aku...Entahlah Hanna.Apa aku bisa melakukan itu?".Rayn gamang bisa membantu merubah nasib Hanna atau tidak.
Rayn tak memiliki banyak keberanian melawan pemilik night club yang kekuasaan,kekuatan dan kekayaan nya melebihi dirinya.Lelaki seperti Bagaskara bukanlah lawan yang setara dengan nya.Jika la nekat melarikan Hanna,bukan hanya la yang dilukai,Hanna pun akan terlukai.
Hanna menatap Rayn yang tertunduk lesu.Tersirat sesuatu diwajah Rayn yang sulit diartikan oleh nya.Seolah ada sesuatu yang disembunyikan Rayn darinya."Tidak apa-apa Rayn.Jangan memaksakan diri mu jika tidak sanggup.Sekuat mungkin aku akan menghadapi setiap ujian ku,Rayn".
Siap tak siap dan mau tak mau Hanna takkan menyerah dalam menghadapi ujian.Apa yang terjadi pada nya sudah ditentukan Tuhan.Tak satu pun yang dapat menghalangi campur tangan Tuhan terkecuali atas ijin-Nya.Semua yang telah,belum dan akan terjadi sudah menjadi kehendak Tuhan.
"Terima kasih Hanna".Hanna menggenggam tangan nya,perasaan Rayn bergetar.
Sentuhan tangan Hanna begitu menenangkan hati nya dan membuat nya nyaman.Ahhh,la semakin betah saja di night club karna Hanna dan Hanna.
Upsss.Hanna menarik kembali tangannya yang menggenggam erat tangan Rayn.Ia terlupa jika tak boleh terbawa perasaan pada tamu night club.Kata siapa?, tentunya kata Bagaskara.
"Apa kamu sering kemari Rayn?".Hanna ingin menguji kejujuran Rayn.
"Ini malam pertama aku menginjakkan kakiku disini lagi.Dulu aku suka menghabiskan waktu ku disini,tapi tidak terlalu sering".Rayn tak mau munafik jika la suka clubing.
Rayn berkata jujur,Hanna salut dan terkesan."Kupikir,semua laki-laki itu baik jika ada maunya.Termasuk kamu Rayn.Tapi aku senang bisa menjadi teman mu Rayn.Aku merasa,kamu lelaki yang baik dan jujur".
Hanna memuji nya,meleleh hati Rayn."Aku pun merasa kamu gadis yang baik Hanna.Tidak seperti gadis-gadis yang pernah aku temui dulu".
Bisa dibilang gadis yang pernah Rayn kenal di night club tak ada pilihan.Semua pada agresif,suka main peluk cium dan materialistis pula.
"Tapi,kurasa sepertinya kamu harus membayar ku mahal Rayn.Aku disini bekerja mencari uang kan".
Astaga.Ternyata Hanna sama saja seperti gadis lainnya.Matrealistis.Rayn tak habis pikir kenapa semua wanita itu materialistis?.Tetapi tak apalah jika gadis itu Hanna.
"Berapa tarif mengobrol dengan mu sampai tempat ini tutup,Hanna?".
Wahhh,dengan sombongnya Rayn menantang nya.Hanna jadi penasaran setebal apa dompet Rayn?."Heyyy,kamu serius Rayn?.Uangmu nanti akan habis karna aku lho".
"Apapun akan ku lakukan untuk mu Hanna.Asal kamu jangan meminta ku melawan Boss mu itu".Rayn tak mau mati ditangan lelaki sadistis seperti Bagaskara.
Daebakkk.Hanna tak meragukan kekayaan Rayn jika jawaban Rayn demikian."Apa kamu takut pada Boss ku,Rayn?".
Melihat Rayn hanya tersenyum getir,itu sudah cukup membuktikan jika Rayn memang benar takut pada Bagaskara.Ya,dibalik paras Bagaskara yang tampan memang terlihat seolah menyimpan sesuatu yang sulit dibaca Hanna.
Sebenarnya apa yang ditakutkan oleh Rayn dalam diri Bagaskara?.Benar-benar membuat Hanna bingung,penasaran dan bertanya-tanya.Harus la selidiki dan cari tau alasan Rayn yang misterius itu.
✨
Pagi hari Bagaskara menanti Hanna diruangannya.Senalaman Hanna telah membuat hatinya resah lantaran kedekatan Hanna dengan Rayn.Sebagai pemilik night club generasi kedua yang diwariskan Papa tirinya itu merasa dikhianati oleh Hanna dan Rayn.
Ferdy Sebastian,Papa sambung nya itu lelaki paruh baya yang menikahi Mama nya,Eva,sejak la masih balita.Mama nya meminta cerai dari Papa nya demi bisa menikah dengan Ferdy yang lebih kaya dan mapan dari Papa nya yang hanya pegawai negeri biasa kala itu.
Akibat keegoisan dan keserakahan Mama nya itu,Ia terpisah dari Papa kandung nya sendiri selama puluhan tahun lamanya dan tak merasakan kasih sayang figur seorang ayah kandung.
Terkadang la ingin sekali memarahi Mama nya itu dan melampiaskan kekesalannya,tapi peristiwa itu sudah lama terjadi.Tak ada gunanya dibahas dan diungkit kembali.Sudah lama berlalu dan sudah basi.
Namun ada satu hikmah yang la syukuri.Ia mewarisi separuh harta kekayaan Papa tiri nya itu yang tak memiliki anak lain kecuali dari Mama nya.Sedangkan sebagian harta kekayaan Papa tirinya itu diwarisi adik tiri se-lbu,Bianca Sebastian.
"Selamat pagi Boss.Ada apa Boss memanggil ku kemari sepagi ini?".Lamunan Bagaskara buyar ketika Hanna memasuki ruangan kepimpinannya.
Bagaskara beranjak mendekati Hanna yang berdiri mematung."Duduklah Hanna".Melihat Hanna duduk di sofa,Bagaskara duduk didekat Hanna.
Bagaskara mengernyit melihat Hanna menggeser posisi duduk nya dan kian menjauh darinya.What the heck?.Hanna sudi duduk bersama Rayn,tetapi enggan duduk bersamanya seolah Hanna takut didekatinya.Padahal banyak wanita lain yang bersaing mengincarnya.Maklumlah,lelaki mapan dan matang seusia dirinya yang sudah 33 tahun ini masih belum memiliki pasangan.
Penolakan Hanna itu sontak membuat Bagaskara merasa bingung,heran dan penasaran.Apa yang kurang darinya coba?.Ia tampan,gagah,tajir dan berkuasa.Ya,meskipun usianya tak semuda Rayn.Tapi bukankah lelaki yang lebih tua itu lebih berkarisma dan berwibawa?.
Astaga.Bagaimana bisa la sebagai pewaris kedua harta kekayaan milik Papa tirinya itu yang memiliki saham pula di hotel sekelas Royal Palace dimana tempat night club nya kini bernaung,kalah saing dengan Rayn?.Sulit dipercaya.
"Boss,kenapa diam saja?.Apa yang mau Boss katakan?".Bagaskara hanya menatapnya,Hanna memecahkan kebisuan Bagaskara.
"Ahhh iya.Maaf,aku sedang memikirkan sesuatu.Hanna,aku ingin bilang,jika kamu sebaiknya menjadi waiters saja".
Girang hati Hanna dialihkan menjadi waiters.Itu lebih baik ketimbang menjadi wanita penghibur lelaki kurang kerjaan.Harus bertingkah genit,centil dan harus mau disentuh sana-sini.Tapi kenapa harus menjadi waiter?,yang berarti penunggu atau kurang lebih menjadi sekuriti.Ahhh,sama juga bohong kalau tugas nya menjadi sekuriti.
"Waiter?.Apa tugas ku dialihkan jadi sekuriti Boss?".Hanna ogah jika harus melawan dan meringkus penjahat.
Gadis lemah dan penakut seperti nya mana berani dihadapkan para penjahat dan semacamnya.Belum apa-apa kaki nya sudah gemetar duluan.
Penunggu?.Waiters saja artinya Hanna tak tau.Benar-benar memalukan dan membuat Bagaskara ingin geleng-geleng kepala oleh kurangnya wawasan Hanna."Bukan Hanna.Kamu ku tugaskan jadi pelayan yang mengantarkan pesanan minuman atau makanan untuk tamu".
Barulah"Oooh itu maksudnya.Ku pikir aku jadi sekuriti.Mana sesuai dengan karakter ku yang penakut dan pemalu ini Boss".
"Hanna,Hanna,apa memang sepolos ini dirimu Hanna?.Bahkan dengan mudahnya kamu cepat bergaul dengan tamu klab,tadi malam".Bagaskara tak bisa melupakan kedekatan Hanna dan Rayn tadi malam yang tertawa ngakak.
"Maksud Boss Rayn?.Apa Boss mengawasi ku?".Semalam Hanna tak melihat Bagaskara diarea night club selain anak buahnya,tentunya Hanna menjadi penasaran.
"A aku,aku tidak sengaja melihat mu saat memantau keadaan".
Hanna tersenyum melihat Bagaskara terlihat gugup dan canggung,padahal la hanya menggodanya saja.Aduh Rayn ini,bagaimana bisa takut pada lelaki seperti Bagaskara yang ketika berhadapan dengan nya saja tingkah nya sangat lucu.Luntur momok Bagaskara yang menakutkan di mata Rayn itu bagi Hanna.
✨
Rayn masih belum juga bangun tidur padahal hari sudah menjelang siang dan Rayn juga harus pergi ke kantor.Bingung Aruni jadinya.Harus membangunkan Rayn atau membiarkan Rayn tidur saja yang baru pulang ke rumah jam 3 pagi tadi?.
Aruni bisa menebak Rayn pergi kemana hingga pulang sedini itu.Tetapi Aruni merasa lega tak mencium bau sesuatu yang menyengat di mulut Rayn selain bau asap rokok.
"Rayn sayang.Kenapa kamu ke night club lagi nak?.Kamu ingkari janji mu pada Mama,kenapa?".Aruni mengelus kepala Rayn yang masih meringkuk di balik selimut tanpa berganti pakaian dulu.
Aruni pernah mengingatkan Rayn untuk tak pergi lagi ke tempat yang tidak mendatangkan manfaat itu dan Rayn sudah berjanji pada dirinya takkan menginjak tempat itu.Tetapi rupanya Rayn mengingkari janjinya itu.
Cukup hari itu menjadi hari terakhir bagi Rayn ke tempat yang mana telah membuat nya mabuk berat dan meracau tak jelas hingga Papa nya mengalami serangan jantung.Aruni tak mau Rayn membuat onar yang hanya akan mengakibatkan sesuatu yang buruk saja.
Sejurus sapuan tangan Aruni yang lembut dikepalanya,Rayn terusik dari tidurnya yang lelap.Rayn membuka matanya dan tersenyum pada wanita yang begitu la sayang."Mama,Mama sudah bangun?".Rayn senyumi Mama nya yang menatapnya lembut.
Untung la masih memiliki Mama yang bisa menjadi penyemangat hidup nya itu masih ada didunia ini sehingga la tak kesepian.Ada yang menyayangi dan memerhatikan nya.
"Mama cuma mau bilang,ini sudah waktunya berangkat ke kantor nak.Apa kamu akan bekerja hari ini?".
"Jam berapa sekarang Ma?".Rayn tak mau terlambat pergi bekerja.
"Jam delapan,sayang".
Waktu terasa cepat berlalu,padahal baru saja la terlelap.Rayn beranjak dari tempat tidur."Baiklah Ma.Aku akan bersiap sekarang."Gontai dan dalam keadaan masih mengantuk Rayn berjalan ke kamar mandi."Oiya Ma,bisakah tolong siapkan setelan jas dengan kemeja ku yang warna merah muda dan celana putih?".
"Baiklah.Akan Mama siapkan".
"Thanks Mam.Aku sayang Mama".Rayn yang menyembulkan kepalanya dicelah pintu kamar mandi mengerucutkan bibirnya menghadiahi Mama nya ciuman jauh dan kedipan mata.
"Love you more,Dear".Aruni meniru Rayn yang bertingkah genit seperti lelaki buaya darat sebelum Rayn menghilang dibalik pintu kamar mandi.
Aruni menyiapkan permintaan Rayn.Sebenarnya tanpa disuruh pun Aruni akan melakukan itu.Tetapi kenapa Rayn meminta warna baju yang akan dipakainya hari ini?.Merah muda.Kenapa harus merah muda coba?,seperti orang yang sedang jatuh cinta saja.
"Apa mungkin Rayn sedang jatuh cinta?.Siapa gadis yang berhasil mencuri hati Rayn?".Aruni penasaran dengan gadis yang bisa meluluhkan hati Rayn.
Selama ini Rayn tak pernah menceritakan soal wanita selain pekerjaan dan teman-teman gaul bobroknya itu.Adrian,Arfan, Farhan dan Arya yang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.Tetapi ya,jika dibandingkan dengan keempat teman Rayn,putra nya lah yang paling baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments