Part 6.Dress mini

"Masa iya aku harus pake pendek begini?".

Hanna menatapi dress mini warna hitam yang membalut tubuhnya dikamar yang terasa bagaikan penjara.Gaun yang memperlihatkan kemolekan tubuhnya itu sangat tak nyaman dipakai Hanna.Tapi anak buah Bagaskara mengharuskan nya memakai gaun itu.

Tok tok.

Kesibukan Hanna mematut diri didepan cermin teralihkan oleh suara ketukan pintu kamarnya.

Tanpa permisi seorang gadis berambut pirang,berparas cantik berkat riasan wajah dan bergaun seksi menyelonong masuk ke kamarnya sambil menenteng tas kosmetik."Haiii,kamu pasti anak baru disini.Kenalin gue Sarah".

Hanna langsung menyalami gadis yang terlihat ramah dan bersahabat itu."Aku Hanna.Oya Sarah,apa kamu kerja disini juga?".

"Bukan kerja,tepatnya bisa dibilang terpaksa gue kerja disini".Sarah yang terpaksa bekerja menjadi wanita penghibur di dunia gemerlap mengerucutkan bibirnya.

Jika saja bukan karna kebutuhan hidup,la takkan pernah menginjak tempat yang bisa merendahkan martabat nya sebagai gadis baik-baik.

"Oh,kurasa nasib kita sama ya Sarah".Hanna menghembuskan nafas memikirkan nasibnya yang sama persis seperti Sarah.

"Ya begitulah kira-kira Hanna".Sarah membenarkan keluhan Hanna yang tak salah.

"Ah iya Sarah.Apa aku harus memakai gaun ini?".Hanna memperlihatkan gaun yang mengekspos bagian dada dan pahanya nya pada Sarah.

"Tentu lah Hanna.Biasakan Lo pake gaun seksi begini mulai sekarang.Kemungkinan Lo bakal pake gaun beginian setiap 3 kali dalam sepekan".

Mata Hanna melotot mendengar harus membiasakan diri memakai gaun mini yang memamerkan keindahan tubuhnya.Seumur-umur baju yang pernah la pakai paling pendek itu sebatas lututnya saja.

Apa jadinya nanti ketika ada yang melihatnya berpakaian mini.Ahhh,sudah pasti akan menjadi santapan mata lelaki yang berpikiran m*sum.

"Tapi,kenapa aku harus pakai baju kurang bahan begini?.Memangnya kita akan kemana?.Bukankah kita akan bekerja?".Sungguh Hanna tak mengerti jenis pekerjaan apa yang harus mengenakan pakaian seseksi itu.

"Hahaha...Hanna,apa kamu ini pura-pura lugu atau memang kamu ini naif sih?".

Hanna yang tak mengerti ucapan Sarah,menepuk jidatnya sendiri.Apa hubungan bajunya dengan sifatnya?.Ahhh,Sarah ini melantur saja."Oh Sarah.Kamu cuma buat kepala ku pusing saja".

"Ok,ok,baik.Pekerjaan utama kita adalah menghibur dan menemani tamu VIP di night club nanti".

Nama yang disebutkan Sarah begitu asing ditelinganya membuat kedua alis Hanna bertaut."Night club?.Klub apa itu?.Klub Sepak bola atau badminton?".

Giliran Sarah yang menepuk jidatnya lantaran keluguan Hanna itu sangat out of the box.Ahhh,bisa-bisanya Hanna tak tau arti night club".Astaga Hanna,itu bukan nama klub cabang olahraga kaliii".

"Lalu apa itu night club?".Hanna yang tak tau apa itu night club dengan ekspresi bingung menatap Sarah.

Maklumlah.Hanna gadis desa yang pendiam dan kurang pergaulan.Didesa mana ada tempat yang namanya dikenal sebagai night club.Desanya dikelilingi gunung,sawah,sungai dan kebun.Selain rumah dan konveksi tempat kerjanya,tak ada tempat lain yang kerap disambangi Hanna.

"Lo bakal tau kalo udah ada disana nanti.Sebaiknya Lo make over tuh muka sebelum Boss datang kemari".Sarah yang melihat wajah Hanna masih polos tanpa riasan,mulai mendandani Hanna dengan alat perangnya sebagai wanita yang dibawanya tadi.

Tentunya Sarah yang pandai merias wajah itu mendapat perintah dari Bagaskara untuk mendandani Hanna.Sentuhan tangan Sarah yang lihai menggunakan kosmetik membuat Hanna terlihat kian cantik dengan polesan flawless diwajah Hanna yang sudah cantik itu.

Hanna yang sudah selesai didandani Sarah masih ragu memakai halter dress yang dikenakan nya itu."Sarah,apa boleh aku ganti baju nya?.Baju ini terlalu pendek untuk ku,Sarah.Aku gak nyaman pakai baju model begini".Hanna menunjuk dada dan pahanya nya yang terekspos sempurna pada Sarah.

"Ok,terserah Lo.Jangan salahkan gue kalo Lo nanti dilabrak Boss Bagas".

Dilabrak?.Ahhh,jelas Hanna tak mau.Tak marah pun Bagaskara terlihat garang,apalagi jika marah.

"Baiklah.Aku pakai ini saja".Hanna mengalah memakai gaun yang disiapkan Bagaskara untuk nya.

Ya,daripada nanti kena labrak Bagaskara.Bisa-bisa pulang ke desa nanti tinggal nama nya saja.Bukannya untung malah buntung.

"Cheerrr!!!.Bersulang untuk Adrian!!!".Aflan mendahului mengacungkan gelas wine nya yang langsung disusul Adrian,Farhan dan Arya.

Ditemani dan dirayakan tiga sahabat nya dihari ulang tahun nya,Adrian begitu senangnya."Thanks guys.Kalian memang sahabat gue yang terbaik.Kalian mau datang kemari untuk merayakan ulang tahun gue".

Ada rasa sedih yang tersembunyi di balik senyum Adrian.Wujud Rayn belum juga muncul di night club.Padahal Rayn paling Adrian harapkan datang.

"Dri,mana Rayn?.Kenapa dia gak muncul?".Aflan menanyakan keberadaan Rayn yang tak hadir di pesta perayaan hari jadi Adrian yang ke 27.

Padahal Rayn sahabat paling dekat dengan Adrian.Tak seperti nya,Farhan dan Arya yang terhalang intensitas untuk berkumpul lantaran sibuk mengurus perusahaan masing-masing.

Rayn,Adrian,Aflan,Farhan dan Arya sudah bersahabat sejak kuliah dan terlahir dari keluarga cukup mumpuni.Kelima nya mewarisi harta kekayaan keluarga dan perusahaan milik keluarga masing-masing.

Sayangnya Adrian mengalami kebangkrutan dan terlilit hutang akibat hobi anehnya yang sering jajan sembarangan.Dari kelima pemuda itu Adrian lah yang terbokbrok dan berotak agak sengklek.

"Sepertinya dia marah sama gue".Muka Adrian berubah lesu mengingat debatnya dengan Rayn menjelang siang tadi.

"Apa yang Lo lakukan sampai Rayn marah,Dri?".Arya yang biasa melihat kedekatan Adrian dan Rayn penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi sampai Rayn marah pada Adrian.

"Cuma salah paham.Ahhh,sudahlah.Mendingan kalian nikmati pesta nya".Adrian yang tak ingin merusak momen indah di hari ulang tahun nya meminta Aflan,Farhan dan Arya untuk bersenang-senang.

"Ok.Ayo kita dancing".Arya menggamit lengan Farhan dan Aflan menuju Dance Floor.

Pemuda yang mulai dipengaruhi miras itu berjoget ria di lantai dansa bersama para gadis yang berjingkrak-jingkrak menikmati iringan musik yang dimainkan Disk Jockey.

Tinggallah Adrian mengambil kesempatan nya dalam kesunyian.Adrian menci*mi teman gadis nya yang sandaran di sofa.Malam ini Adrian tak mungkin melewatkan hari jadinya tanpa berkencan dengan teman satu malam nya.Belum sempurna petualangan Adrian di night club tanpa berc*mbu mesra.

"Ekhm.Sorry Dri,gue ganggu Lo".

Adrian yang asyik bermesraan menghentikan aksi liarnya ketika mendengar suara Rayn.

"Ren!.Lo datang juga?".Adrian menatap sahabatnya yang sangat dinantikan nya hadir di pesta ulang tahun nya yang dirayakan di night club berkelas atas itu.

"Ya.Gue disini Dri".

Melihat Rayn masih mematung di tempatnya dan takkan duduk sebelum gadis disampingnya pergi,Adrian mengode gadis yang dicumbui nya untuk segera enyah dari sisinya yang tentunya dapat dimengerti gadis penghibur nya di night club itu.

"Ren,gue pikir Lo masih marah sama gue dan gak bakalan datang kemari".Adrian menatap Rayn yang mengambil alih kursi teman kencannya.

"Terpaksa gue kemari seandainya gue gak sayang Lo sebagai teman terbaik gue,kawan".

Rayn bilang sayang,Adrian langsung merengkuh tubuh Rayn dan mengecup pipi nya juga."Oh Ren.Gue juga sayang Lo Ren".

"Haishhh najis gue Dri.Gak usah peluk cium gue juga kali Lo Dri".Rayn langsung mendorong sahabat sengkleknya yang main sosor saja.

Malu lah Rayn.Apa kata orang nanti jika melihat nya dipeluk dan dicium Adrian.Di kira nanti jeruk makan jeruk.

"Hahaha...".Adrian malah menertawakan Rayn yang mengusap pipinya yang basah bekas kecupan nya."Oya Ren,Lo mau minum apa?.Gue pesankan".

"Terserah.Asal jangan yang beralkohol.Nyokap bisa ngamuk kalo gue mabuk".Rayn tak mau pulang ke rumah dalam keadaan sempoyongan dan bau alkohol.Bisa-bisa Mama nya histeris dan bakal pingsan melihatnya begitu.

"Okelah.Lo tunggu disini".Adrian yang paham dengan permintaan Rayn pergi ke memesan minuman.

Rayn menghela terus nafas nya duduk sendirian di kursi menunggu Adrian membelikan nya minuman.Malas sebenarnya Rayn datang ke night club jika bukan karna rasa sayang nya pada Adrian.

Daripada merenung,Rayn memerhatikan setiap wajah yang menghiasi night club.Siapa tau ada wanita cantik yang bisa diajak nya bicara malam ini.

"Gadis itu".Tak disangka dan tak diduga,Rayn menangkap sosok gadis yang seperti nya la kenal.

Hanya saja penampilan gadis itu jauh berbeda yang terlihat lebih cantik,seksi dan menggoda.Pokoknya,wahhh dan aduhai.Tak seperti ketika Rayn temui tadi siang di lobby yang berpenampilan emhhh.Begitu tak enak dipandang mata dan menyedihkan.

"Sepertinya gue kenal dia.Apa dia gadis yang tadi siang itu?".Mata Rayn memicing melihat gadis yang terlihat tak nyaman mengenakan halter dress.Hanna.

"Ren,nih minuman Lo.Soft drink dan non alkohol.Khusus gue belikan buat Lo".Adrian menyodorkan segelas minuman ringan pada Rayn yang matanya entah kemana."Ren!.Lo dengar gue gak sih?".

"Tapi dia berbeda.Sangat cantik,seksi dan menggoda".Rayn yang terpana melihat Hanna,masih tak menyadari jika Adrian ada didekatnya dan sedang bicara padanya.

"Astaga.Ren!!!".Adrian yang mulai kesal tak digubris Rayn,menimpuk kepala Rayn dengan bungkus rokok.

Kacau,kacau,kacau.Rayn terus mengabaikannya dan malah fokus memerhatikan gadis yang duduk sendirian di kursi yang menghadap ke arahnya dibawah sinar temaram lampu diskotik.

Gadis yang baru kali pertama dilihat nya di night club itu memang bisa dibilang begitu mempesona dan menawan.Tak heran jika Rayn sampai terpesona dan terus menatap gadis cantik itu tanpa berkedip.

Wajah gadis itu memang lain dari yang lain.Polesan makeup yang menghiasi wajah gadis itu tak berlebihan.Masih terlihat natural dan tak seperti wanita lain yang menor.Gestur gadis itu pasif dan tak seagresif wanita lain yang meramaikan night club.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!