Part 5.Drama di lobby hotel.

Rayn yang tak sengaja melihat Hanna teraniaya seorang lelaki di lobby hotel,urung turut campur tangan dalam urusan lelaki yang merupakan anak buah Bagaskara salah satu penguasa tempat usaha yang berada di hotel itu.Rayn sadar,terlibat masalah dengan Bagaskara atau anak buahnya malah akan memperkeruh suasana.

Jika Rayn memaksakan diri menolong Hanna,mungkin Hanna malah akan lebih tersakiti dan tersiksa.Bagaskara takkan membiarkan Hanna pergi dengan tenang.Bagaskara akan mengejar Hanna tanpa henti hingga ketemu dan menyiksanya setelah itu.

Siapa yang tak mengenal Bagaskara yang notabene pemilik Night Club kelas atas yang terdapat di hotel mewah itu.Bagaskara dikenal pengusaha yang kejam dan raja tega dibalik kesuksesan dan ketampanan nya.Siapa pun yang menghalangi Bagaskara akan berakhir dengan kematian.

Rayn sangat mengenal sosok Bagaskara yang takkan pernah melepaskan nya dan takkan segan pula melukai Hanna jika melawan dan memberontak.Baik la maupun Hanna pasti akan bernasib sama nanti nya.

"Maaf.Gue gak mau berurusan dengan Bagaskara.Gue harap gadis itu selamat".Rayn hanya bisa memandangi Hanna yang memasuki lift bersama anak buah Bagaskara.

Rayn terpaku mendapati Hanna menatapnya dengan aura mengerikan sebelum pintu lift tertutup.Hanna seakan ingin membunuhnya saat itu juga.Tapi apa dayanya jika la tak bisa berbuat banyak selain diam mematung dan menyimak saja.

Rayn kembali melangkahkan kakinya menuju restoran di mana kolega bisnis nya menanti nya dengan rasa penyesalan mengungkung hatinya tak bisa menolong Hanna.

"How are you Mr Alvarez?".Rayn menyalami pria berkebangsaan Singapura yang menyambutnya ramah kedatangannya ketika tiba di restoran.

"l'm fine.Thanks.Sit down please!".

"Thanks you sir".Rayn duduk di hadapan koleganya yang berwarga negara asing itu."Sorry if l'm late,sir.There was a bit of a nuisance".Rayn menyesalkan keterlambatan nya datang ke restoran lantaran terhambat oleh drama yang diperankan Hanna dan anak buah Bagaskara.

Masalahnya,koleganya itu sangatlah penting bagi kemajuan perusahaan yang dipimpinnya yang bergerak di sektor industri.Tentunya usaha itu membutuhkan modal yang sangat besar.

Tak ayal Rayn butuh suntikan dana demi bisa terus memproduksi berbagai macam jenis kain hasil karya yang diturunkan mendiang kakek dan mendiang sang ayah.Rayn yang menjadi penerus dari generasi ketiga sudah pasti harus melanjutkan dan mempertahankan usaha turun temurun keluarga nya itu.

"It's ok.l understand.Let's just discuss our cooperative project".

Rayn tersenyum atas kebaikan yang ditunjukkan Mr Alvarez berwajah khas Asia dan bermata sipit itu."Ok.Thanks for your understanding sir".

"You're welcome".

"Alright.Let's get straight to the point sir".

Rayn dan koleganya mulai membahas kerjasama yang akan menjadi titik terang dalam menjaga kelangsungan perusahaannya yang kini sedang mengalami goncangan.

Perusahaan yang digeluti Rayn itu kekurangan dana dan merosot tajam penghasilan nya sehingga Rayn mencari investor asing seperti Alvarez yang bersedia menanamkan modal di tempat usaha nya itu.

Benar-benar mendebarkan jantung Hanna berhadapan dengan pria seperti Bagaskara.Hanna pikir seorang Bagaskara lebih mengerikan dan menakutkan dari anak buahnya yang bersikap arogan tadi.

Ternyata Bagaskara begitu rupawan meski terlihat lebih tua dari pemuda tampan yang disangka akan mengulurkan tangannya ketika la butuhkan tadi di lobby.

Hanya saja,Bagaskara terlihat garang dan tatapan matanya tajam.Tak selembut netra pemuda yang membuat nya geleng-geleng kepala melihat nya didzolimi anak buah Bagaskara.

"Jadi kamu gadis yang direkomendasikan Fandy pada ku.Sungguh indah dan luar biasa.Kupikir Fandy akan memberiku gadis payah dan tidak secantik dirimu.Baguslah.Kamu sesuai ekspektasi ku,nona Hanna Anindya".

Hanya dengan menatap mata Bagaskara saja,bulu halus Hanna langsung merinding dan tak bisa berkata-kata.

"Perkenalkan,aku Bagaskara.Tapi kamu boleh memanggil ku Bagas".

"Aaaku Hanna pak".Bersentuhan tangan dengan pria segagah Bagaskara,tangan Hanna gemetar menyambut uluran tangan Bagaskara yang kokoh seakan terasa meremukkan tulang jemarinya.

"Apa?,pak?.Kamu barusan memanggil ku pak?".

Hanna tertunduk menghindari tatapan Bagaskara yang sebuas singa jantan hendak menerkam mangsanya."Ma' maaf.Aaku tidak biasa memanggil orang yang lebih tua dari ku cuma namanya saja".

"Baiklah.Padahal aku sudah memberi mu pengecualian.Tapi aku senang kamu bersikap sopan.Kamu pasti gadis yang baik hati,Hanna".

Mata Hanna yang seindah pelangi dan berbulu mata lentik berkedip-kedip menatap netra Bagaskara yang kian mengikis jarak yang hanya sejengkal saja dari wajahnya.

Kembali Hanna menurunkan pandangannya menghindari tatapan Bagaskara yang sulit diartikan dan terasa mengintimidasi nya."Ma maaf pak.A'apa pekerjaan ku disini kalau boleh aku tau?".

"Apa Fandy tidak bilang pada mu?.Ahhh,aku tau.Sudah pasti Fandy membual kan?".

Hanna terdiam.Tak dapat melontarkan perihal Fandy yang telah menjebaknya ke sarang singa jantan yang tampak buas tapi sedang jinak itu.

"Ck,ck,ck.Sayang sekali,gadis secantik dan selugu dirimu harus berada di sini.Tapi,ku pastikan kamu akan kerasan disini.Aku akan memperlakukan mu dengan baik dan menjaga mu seperti berlian.".

Hanna menghela saja nafasnya mendengar kata-kata memuakkan yang dilontarkan Bagaskara."Sebenarnya apa pekerjaan ku pak?.Tolong jelaskan.Jangan membuat ku bingung dan penasaran".

"Hahaha...".

Tersentak tubuh Hanna mendengar suara menggelegar tawa Bagaskara yang mengejutkan jantung nya.

"Rupanya kamu sangat naif,nona cantik".

Mata Hanna yang secerah mentari pagi terpejam merasakan sentuhan tangan Bagaskara di pipinya yang terasa mematahkan tulang sendinya.Terasa lemas dan tak bertenaga kaki nya disentuh lelaki asing yang bukan teman atau kerabatnya.

"Kamu akan mengerti nanti malam,sayang ku".

Sayang ku?.Astaga.Bulu kuduk Hanna seketika berdiri mendengar Bagaskara memanggil nya dengan sebutan sayang.Ahhh,bisa-bisanya Bagaskara melontarkan kata-kata romantis disaat perasaan nya sedang tak karuan.Bagaskara benar-benar tak melihat situasi dan kondisi nya saat ini yang ketakutan setengah mati.

"Sekarang,istirahatlah di kamar mu yang sudah ku sediakan untuk mu,nona cantik".

Cantik?.Hanna mengerutkan dahinya.Semudah itu Bagaskara memujinya cantik yang terasa terdengar seperti sebuah cibiran.Lihatlah penampilan nya sekarang yang dekil,lusuh dan norak.Benar-benar kurang percaya diri dan insecure.Mana bisa gadis sepertinya dibilang cantik.

"Ben,antar gadis cantik ini ke kamar nya".

"Baik Boss".

Hanna berdecak kagum.Hanya sekali perintah anak buah Bagaskara langsung tunduk dan patuh pada tuannya.Bagaskara begitu terlihat berkuasa dan menakutkan.

"Ayo nona!,ikuti aku".

"Mari pak".Gontai nya Hanna melangkah mengikuti anak buah Bagaskara yang membawanya pergi dari ruang yang katanya manager tempat kerja baru nya menuju ke ruangan yang terlihat lebih mirip asrama.

Banyak kamar berjajar memiliki desain dan eksterior yang sama.Berinterior dan berfurniture sama pula yang kelihatannya seperti sudah ada penghuninya.Entah siapa yang menempati kamar-kamar tersebut,Hanna sangat penasaran dan ingin sekali melihat seperti apa wajah-wajah yang menghuni kamar-kamar itu.

"Ini kamar mu nona.Masuklah dan tetap didalam!.Jangan pergi keluar tanpa seijin tuan Bagaskara.Aku akan memanggil mu kemari jika waktu mu bekerja sudah tiba".

Hanna memutar jengah bola matanya mendengar lontaran peringatan anak buah Bagaskara yang ditujukan untuk nya.Tentu saja la takkan pergi kemanapun ditempat yang terasa bagaikan penjara dimana banyak anak buah Bagaskara berjaga-jaga di setiap titik sudut tempat itu.

"Baik".

Hanna memasuki kamarnya yang terbilang cukup nyaman dan luas dibandingkan kamar nya yang berada di rumah nya sendiri.Tidak semewah kamar di hotel-hotel tetapi cukup bagus dan yang paling penting ada tempat tidur serta kamar mandi.

👇🏻👇🏻👇🏻

*Pusing deh pala author mencari figur yang cocok menjadi Hanna,Rayn Bagaskara dan Adrian.

*Adakah yang bisa memberiku saran dan ide?...🤕🤧

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!