✨
Hanna yang berseragam waiters mematut diri didepan cermin.Profesi barunya menjadi pelayan klab di senangi Hanna meski tak nyaman.Bekerja menjadi pelayan bukanlah sesuatu yang membuat Hanna minder atau malu,hanya saja tempatnya tak sesuai.
Untungnya seragam kerja yang dipakai nya sekarang lebih tertutup daripada baju mini,seksi yang kurang bahan.Cuma memamerkan lekuk tubuhnya yang semok dan area privat nya saja.Seperti gundukan bukit kembar nya dan paha mulusnya.
"Kamu sudah selesai bersiap Hanna?.Keluarlah sekarang!,jika sudah siap".
Astaga.Sepenting apa dirinya sampai disusul Bagaskara ke kamarnya?.Biasanya Bagaskara menyuruh anak buahnya dan tidak datang sendiri.
Hanna yang memakai rok span hitam,kemeja krem dan rompi hitam,segera keluar dari kamar nya dan bertemu Bagaskara di ambang pintu."Aku sudah siap,Pak Boss".
"Hanna pakai masker ini!".
Hanna menatapi masker sebagai penutup wajahnya yang diberikan Bagaskara."Kenapa aku harus pakai ini?.Aku bukan anggota badan intelijen negara atau agen rahasia yang sedang menyamar kan Boss?".
"Dengar Hanna.Aku tidak mau ada yang menggangu mu.Jika ada yang menggangu mu lagi,katakan pada ku atau panggil anak buah ku.Mengerti?".
Bagaskara ini aneh tetapi baik.Terlihat buas tetapi perhatian.Hanna benar-benar tak mengerti,kenapa Bagaskara bersikap seperti itu padanya?.Membedakan dirinya dari temannya yang lain.
"Aku bisa menjaga diriku sendiri Boss.Jadi,Boss gak perlu kuatirkan aku.Tapi,kenapa Boss mencemaskan aku?".
Tak hanya aneh dan janggal gestur perhatian yang diperlihatkan Bagaskara padanya itu bahkan bisa dibilang terlalu berlebihan.Tentunya mustahil Hanna tidak curiga dan heran dengan sikap Bagaskara itu.
"Aku cuma mau melindungi pegawai ku saja dari bahaya.Lagipula kamu masih punya hutang pada ku kan?.Ingatkah itu Hanna?".
Hutang?.Mana mungkin Hanna melupakan uang yang tak pernah jatuh ke tangan nya.Bahkan tak pernah dilihatnya sama sekali.
"Ahhh begitu ya?.Jadi itu alasannya?.Tapi uang Boss itu bukan aku yang ambil kan?".
Mengganti uang yang tak tau berapa jumlahnya bukan perkara mudah bagi Hanna.Gadis miskin seperti nya,mana mampu mengganti uang yang jatuh ke tangan Fandy.
"Soal itu aku tidak peduli.Setau ku aku sudah membayar mahal dirimu pada Fandy.Mana aku tau jika Fandy akan membawa kabur uang mu itu?".
Benar.Hanna akui jika Bagaskara memang tak tau menahu soal uang itu.Tetapi la lebih tak mengerti kenapa harus mengganti uang tersebut yang nominal angka nya masih misterius.
"Berapa besar hutang yang harus aku bayar sebenarnya Boss?".Hanna sangat penasaran sekali.
"Jika memotong setengah dari gaji mu sebulan,butuh waktu satu tahun untuk melunasinya,Hanna".
"Apa?."Jantung Hanna terasa terlontar naik seakan seperti menembus langit."Jadi,aku harus bekerja disini selama setahun?.Apa Boss bercanda?".
Setahun?.Yang benar saja.Bekerja sehari saja terasa bagaikan sebulan.Apalagi harus bekerja setahun di klab.Seandainya tidak miskin,la ingin sekali mengganti uang yang dibawa lari Fandy itu.
"Benar.Tepat sekali".
Hanna pikir Bagaskara cuma mengerjai saja.Ternyata malah di benarkan.
"Baiklah.Aku akan bekerja keras untuk melunasi hutang ku itu.Kalau perlu,ambil saja semua gaji ku setiap bulannya".Saking kesalnya,Hanna melengos pergi dari hadapan Bagaskara yang memeras waktunya selama satu tahun dengan bekerja di klab demi uang yang tak pernah la cicipi sama sekali sedikit pun dan sepeser pun.
.....
Ketenangan batin Rayn terusik Hanna.Rayn rela melanggar janjinya untuk tak menginjak lagi tempat yang begitu sangat dihindari nya.Sekali berjumpa di klab dengan Hanna,hati dan pikiran nya menagih tuk kembali menjumpai Hanna.
"Hanna,dimana kamu?".
Disofa mana pun Hanna tak kelihatan,sedangkan rindu nya sudah membuncah.Hati dan pikiran nya menuntut ingin segera bertemu Hanna.
"Haiii Ren.Selamat datang bro?".
"Lo pasti kesepian sampai datang lagi kemari".
Diharapkan Hanna yang datang,malah Farhan dan Arya yang muncul.
"Gue cuma ngusir rasa suntuk dan bosan".Rayn asal menjawab pertanyaan Arya yang menudingnya kesepian.
"Lo mau gue carikan teman kencan buat menghibur hati Lo biar muka Lo gak kayak benang kusut?".
Muka Rayn yang kusut berubah garang dicibir Arya."Haishhh,dasar otak mesum.Gue bukan predator ranjang macam Lo berdua".
"Hallahhh,munafik Lo.Belum tau aja Lo rasanya.Makanya bisa bilang begitu.Coba dulu baru protes".
Kalau bukan temannya,ingin sekali Rayn gampar mulut Arya yang melontarkan kata-kata pedas.
"Udah lah.Jangan ganggu Rayn.Ayo kita bersenang-senang".
Untungnya ada Farhan yang mengajak Arya ke Dance Floor.Bisa lepas kontrol emosi Rayn jika teman yang agak eling dan tidak miring dibandingkan Adrian dan Arya itu tak membawa pergi Arya.Habis babak belur mungkin muka Arya di hajar Rayn.
.....
Hanna sibuk melayani tamu member VIP klab dengan tenang.Lantaran wajah cantiknya bertopeng masker.Penutup wajah nya itu menyelamatkan Hanna dari godaan lelaki bertangan liar dan nakal.Bahkan sosok Nino yang terus-menerus mencari nya tak mengenalinya sehingga Nino bisa Hanna hindari.
Tidak sia-sia Bagaskara membekalinya masker itu.Hanna merasa berterima kasih atas perhatian kecil yang ditunjukkan Bagaskara.Nino saja tak mengenalinya.
Berjalan kesana kemari dari satu meja ke meja lainnya cukup mengurus tenaga Hanna.Kaki Hanna yang tak terbiasa menggunakan heels terasa pegal dan nyeri.
Hanna beristirahat sejenak guna meregangkan otot-otot kakinya yang terasa kaku di toilet.Membasuh muka nya yang banjir keringat dan terkontaminasi asap rokok.
Pekerjaan yang sama beresiko nya dengan pekerjaan nya yang sebelumnya.Sama-sama bergelut dengan asap rokok yang mencemari udara dunia malam yang gemerlap itu.Tetapi Hanna harus tetap bertahan demi cicilan hutangnya yang tak ternilai.
Sejurus keluar dari toilet,Hanna bertubrukan dengan seorang lelaki yang baru keluar dari toilet pria.
"Astaga".Hanna nyaris terpental kebelakang dan terjatuh jika lelaki itu tak memegangi lengannya.
"Upsss.Sorry.Lo gak apa-apa kan?".
Hanna menggelengkan kepala memastikan jika la baik-baik saja."Gak apa-apa.Aku cuma kaget saja".
"Lo cewek yang bersama Rayn kemarin malam kan?".
Hanna menutupi pin nama yang di pandangi lelaki yang mengenalnya dan kenal Rayn pula."Kamu mengenali aku?".
"Tentu saja.Lo pake baju badut sekali pun,gue bisa kenali wajah Lo yang ber- aura laksana Dewi dari kayangan".
Tersenyum Hanna dipuji lelaki yang berteman dengan Rayn itu."Makasih pujian nya.Tapi maaf,aku harus pergi".
Melenggang pergi Hanna kembali ke klab tuk memulai pekerjaannya yang tertunda sesaat.Ternyata didepan meja bar,Nino sudah menunggu nya.Tidak mudah juga menghindari dan mengelabui si Nino itu.
"Hallo sayang.Jadi nama Lo Hanna ya?.Gue cari Lo kemana-mana Hanna.Rupanya Lo ada disini".
Hanna menghempas tangan Nino yang mencoba mencolek dagunya."Jaga sikapmu.Aku bukan wanita penghibur lagi yang bisa kamu perlakuan semena-mena,tuan Nino".
"Sayangnya,Lo harus ingat ucapan gue tadi siang,nona Hanna".
Bukannya takut atau pergi di bentaknya,Nino malah balik mengertak nya,Hanna tak habis pikir dengan sikap Nino yang tak gentar mengincar nya."Baiklah.Aku akan temani kamu.Tapi ada syaratnya,kamu jangan macam-macam ya?!".
"Sebagai pangeran yang sedang jatuh cinta pada tuan putri,gue akan menuruti apapun kemauan Lo,my princess.Asalkan Lo bersama gue".
Muak,jengah dan jijik Hanna mendengar mulut manis Nino yang sok puitis dan romantis itu,kornea Hanna berputar-putar."Gombalan receh".
Terpaksa Hanna duduk di kursi bar menemani Nino.Hanna tak mau mencari masalah dengan Nino yang bisa berbuat nekad melakukan sesuatu pada dirinya.Entah kenapa harus Nino yang gencar mengejarnya.Kenapa bukan Rayn?.
Bicara soal Rayn.Hanna kepikiran Rayn.Dimana Rayn?,dan apa yang Rayn lakukan?.Hanna ingin sekali berjumpa dengan Rayn,detik ini juga.Bukan Nino ataupun lelaki lain.
.....
Rayn yang diam melamun dan hanya memutar-mutar gelas minuman nya,terlonjak dikagetkan Adrian yang menepuk bahu nya.
"Awas kesambet lho.Melamun malam-malam begini nanti disatroni jin genit penghuni klab ini.Mau Lo?".
Mimik muka Rayn yang semula terlihat jinak berubah buas."Apaan sih Lo,b*ngke?.Lo senang banget liat gue sedih,tapi Lo sedih kalo liat gue senang".
"Sensitif Lo Ren.Datang bulan ya?".
"Kurang kerjaan Lo ganggu gue mulu.Minggat Lo dari hadapan gue!".Rayn mengedarkan pandangannya mencari seraut wajah cantik yang la rindukan.
Eneg hati Rayn diganggu Adrian yang jahil,usil,kepo dan kurang kerjaan.Apalagi melihat muka Adrian yang menyebalkan,hati Rayn makin eneg saja.
"Lo cari siapa Bro?.Celingukan dari tadi.Apa gadis itu yang Lo cari?".
Sejurus Adrian menunjuk seorang gadis bermasker dan berseragam waiters yang duduk di bar melayani rivalnya,Nino.Rayn berdecak sebal.Hanna lah yang la cari,bukannya pelayan klab.
"Waiters?.Lo pikir gue sengklek kayak Lo?.Cewek mana pun Lo gerus".
"Astoge Ren.Itu gadis yang Lo sukai.Dia diover jadi waiters bro".
"Lo jangan mengada-ada ya!.Gadis itu gak mungkin Hanna".
"Nah itu dia namanya.Hanna.Gue liat sendiri name tag di seragam yang gadis itu pake".
"Awas kalo Lo bohongi gue!".Rayn yang ingin membuktikan jika gadis yang dimaksud Adrian itu benar adalah Hanna,menghampiri meja bartender.
"Rayn.Kamu disini?".
Nama nya dipanggil,terbukti jika gadis yang duduk bersama Nino itu memang benar Hanna.Pantas Hanna tak bisa dikenali nya,Hanna terlihat berbeda dengan seragam baru nya sebagai waiters.
Rayn merasa terkecoh dengan penampilan Hanna sekarang,memandangi Hanna dari rambut Hanna yang digelung sampai sepatu heels hitam yang dipakai Hanna."Hanna.Jadi benar ini kamu?.Kenapa kamu memakai baju itu?.Bagaimana bisa kamu bersama cecunguk ini?".
Sedari awal Rayn mencari Hanna,rupanya Hanna malah duduk berduaan bersama Nino.Sulit dipercaya Rayn,kemarin malam Hanna menolak mentah-mentah Nino,tetapi sekarang malah asyik bersama Nino.Semudah itu hati Hanna berubah dan berpaling ke lain lelaki selain dirinya.
"Heyyy!!!.Gadis ini gue bayar buat temani gue.Pergi Lo!.Menjauh dari gue dan cewek gue".
Cewek gue?.Tak bisa diterima Rayn pernyataan Nino itu.Bisa-bisanya Nino mengatakan Hanna 'cewek gue'.Hanna hanya miliknya sampai kapan pun.Tak ada yang bisa memisahkan nya dengan Hanna selain takdir Tuhan.
Kian tajam tatapan mata Rayn melihat Nino berani menggenggam tangan Hanna.Hati nya seketika terasa terbakar bara api."Siapa pun gak boleh ada yang merebut Hanna dari gue.Terkecuali Tuhan.Hanna itu milik gue".Sekali tarikan saja,Hanna sudah berpindah ke tangan Rayn.
"Hanna,katakan dengan jelas pada cowok belagu ini.Apa kamu kekasih nya atau bukan?".
"A aku,aku...Bu,bu kan kekasih Rayn.Kami,cuma berteman".
"Berteman?".Melemas kaki Rayn mendengar jawaban Hanna yang menyakitkan dan terasa menusuk tulang rusuk nya.
Hanna hanya menganggap nya sebagai teman saja.Itu memang benar adanya.Teman tetaplah teman.Kenapa la harus menyukai gadis yang menganggap nya teman?.Tidak bisakah Hanna merasakan sesuatu yang tumbuh di dalam sanubarinya dalam semalam?.Sulitkah Hanna melihat percikan dimatanya yang jatuh cinta pada pertemuan kedua?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments