Assalamu'alaikum guys... sorry ya Mom baru bisa update lagi nih, tapi tenang aja hari ini mom akan kasih spesial 4 episode langsung, so!!!! pantengin terus ceritanya ya, dan jangan lupa kasih dukungan terbaik kalian... happy reading...
“Erfan!” Panggil Renata saat sudah sampai di hadapan pria tampan tersebut.
“Re! a…apa yang kau lakukan di sini?” Erfan segera membenarkan posisi duduknya dan segera beranjak berdiri menghampiri Renata yang sudah berlinang air mata.
“Siapa gadis ini?” Bukannya menjawab Renata malah balik bertanya pada Erfan.
“Dia… kekasihku!” Jenny langsung tersedak ketika mendengar pengakuan Erfan.
“Uhuk…uhuk…” Jenny terbatuk-batuk.
Jenny segera menyeruput minuman dingin yang tadi Erfan berikan untuknya, seketika tenggorokannya langsung segar dan melenyapkan suara batuk akibat keterkejutannya.
“Kau pasti bohong kan Fan, sejak kapan kau memiliki hubungan dengan wanita lain selain denganku?” Renata menatap tajam ke arah Erfan, menelisik kejujuran dari kedua bola mata pria tampan itu.
“Sejak hari ini! aku baru saja akan menjadikan dia kekasihku setelah makan siang romantis ini,” Erfan terlihat sengaja membuat Renata semakin cemburu padanya agar gadis itu bisa berhenti berharap padanya.
Renata yang sakit hati dan juga semakin kesal akhirnya memilih kembali ke tempatnya berkemah bersama Kenny. Dengan derai air mata yang masih membasahi pipinya Renata menghentakkan kakinya hingga menghilang dari pandangan kedua anak manusia yang masih mematung di tempatnya masing-masing.
“Fan, apa dia kekasihmu? aku rasa, aku harus meminta maaf padanya, dia pasti sudah salah paham pada kita, aku akan menyu…” Tiba-tiba Erfan menempelkan jari telunjuk tangannya di bibir Jenny.
“Sttttt!! sudah biarkan saja, itu memang yang aku mau!”.
“Sebaiknya kita selesaikan saja makan siangnya, setelah ini aku akan mengajakmu ke tempat selanjutnya,” Erfan melanjutkan kegiatannya mengunyah makanan makan siang mereka yang sempat tertunda.
Tepat pukul 13.30 Erfan membawa pergi Jenny dari Danau menuju tempat berikutnya yang akan dia tunjukkan pada Jenny.
“Re? apa yang terjadi? kenapa kau menangis seperti ini?” Kenny begitu terkejut saat mendapati Renata kembali dengan keadaan menangis.
“Kenn, ayo pulang! aku tidak ingin berlama-lama lagi di sini!” Renata mulai mengemasi makanan dan tikar yang mereka gunakan untuk berkemah.
Dengan cekatan Kenny membantu Renata tanpa berucap atau bertanya lagi, yang dia tau saat ini Renata sedang tidak baik-baik saja, dia harus memikirkan cara untuk menghibur gadis pujaan hatinya itu.
Sejurus kemudian Kenny dan Renata tengah berada di dalam mobil yang melaju, saat ini Kenny berencana membawa Renata ke sebuah butik untuk mengambil gaun pesanan Mommy Iren yang akan Renata gunakan nanti malam.
“Re, kita ke butik dulu ya! tadi sebelum berangkat Tante Iren menyuruhku mengambil gaun pesanannya, katanya gaun itu untuk kau gunakan nanti malam,” Renata hanya diam tanpa berniat menyahut ucapan Kenny, pandangannya masih kosong menatap ke depan jalanan.
Setibanya di depan sebuah butik, Kenny segera membukakan pintu mobilnya untuk Renata dan mengajaknya masuk ke dalam butik untuk sekalian mencoba gaunnya sebelum di bawa pulang oleh mereka.
“Ayo Re!” Seru Kenny seraya mengulurkan tangannya ke hadapan Renata.
“Kenn! apa kau juga akan meninggalkanku?” Renata kembali terisak saat Kenny masih menunggunya untuk turun dari mobil.
Kenny sempat terkejut dengan penuturan Renata, namun sesegera mungkin dia meyakinkan gadis pujaannya itu.
“Re! aku akan selalu ada untukmu, mungkin akhir-akhir ini aku memang selalu sibuk di kantor, tapi percayalah ! aku tidak perah berpikir untuk meninggalkanmu, aku… menyayangimu tulus dari dasar hatiku Re!” Kenny menggenggam kedua tangan Renata dan meyakinkan gadisnya itu agar tidak berpikiran buruk tentangnya.
“Apa benar begitu Kenn? jika benar, aku sangat beruntung memiliki sahabat sepertimu,” Tiba-tiba saja Renata memeluk Kenny dan menumpahkan kesedihannya di dalam pelukan pria tampan itu.
“Sebenarnya apa yang terjadi Re? siapa yang sudah membuatmu menangis seperti ini? apa itu Erfan?” Batin Kenny.
Renata melerai pelukannya setelah jauh lebih tenang, dia mencoba mengatur perasaannya agar tak berlarut dalam kekecewaan. Dengan sigap Kenny membantunya turun dari mobil dan menghampiri butik untuk mencoba gaun yang akan Renata gunakan nanti malam.
*****
Seorang gadis cantik terlihat masih enggan turun setelah melihat sebuah butik ternama yang ternyata menjadi tempat tujuan mereka saat ini. Sang pria terus saja membujuknya dengan berbagai cara, hingga akhirnya dia pun menceritakan alasannya mengajak gadis itu kemari.
“Ayolah Jenn, kau hanya perlu mencoba beberapa gaun saja, jika sudah ada yang cocok, kita langsung pergi ke tempat selanjutnya,” Erfan terlihat terus memelas demi membujuk Jenny.
“Tapi untuk apa aku mencoba gaun-gaun itu? aku tidak percaya diri memakainya, gaun-gaun di sini terlalu bagus-bagus untuk aku kenakan, selain itu pasti harganya mahal-mahal semua,” Erfan benar-benar merasa gemas setelah mendengar penuturan Jenny yang begitu polos.
Jika kebanyakan wanita senang di ajak pergi ke butik, lain hal nya dengan Jenny yang kini malah merasa minder. Dia tidak pernah kepikiran untuk membeli pakaian atau pun gaun di sebuah butik, apalagi itu butik ternama, sudah bisa di pastikan jika harga pakaiannya tidak akan ada yang murah untuk ukuran kantong Jenny yang berpenghasilan pas-pasan dari hasil kerja kerasnya mendekor.
“Ok-ok, aku akan memberitahumu alasanku membawamu ke sini,” Erfan memberi jeda sebentar ucapannya.
“Sebenarnya aku ingin kau menemaniku malam ini untuk menghadiri sebuah pesta, dan aku mau kau memakai gaun yang terbaik untuk kita pergi nanti, so! kau mau kan menemaniku?” Jenny terlihat berpikir sejenak, dia masih ragu untuk mengindahkan ajakan Erfan.
“Please… aku janji tidak akan lama!” Erfan menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada untuk membujuk .
“Emm… baiklah, tapi aku harus memberitahu orang rumah dulu agar mereka tidak mencemaskan aku,” Jenny merogoh sakunya untuk mencari ponsel miliknya dan segera mencari nomer rumah untuk memberi kabar.
Erfan terlihat berbinar dengan keputusan Jenny, dia pun segera mengajak Jenny masuk ke dalam butik setelah Jenny memutuskan sambungan telponnya.
“Kenn, kau coba yang ini ya! sepertinya ini cocok dengan warna kulitmu,” Kenny menerima satu set pakaian berwarna putih pilihan Renata,
“Ok! aku coba dulu ya,” Kenny bergegas ke ruangan ganti untuk mencobanya.
Sementara itu, Renata masih asik melihat pantulan dirinya di cermin setelah mencoba gaun pesanan Mommy nya. Berbarengan dengan itu, Erfan terlihat berjalan masuk bersama Jenny yang mengekor di balik tubuh tegapnya.
“Jenn, kau pilihlah satu yang kau suka, aku akan mencari pakaian untukku di sebelah sana!” Erfan menunjuk salah satu rak pakaian pria.
“Baiklah, aku akan menemui mu nanti jika sudah menemukan yang cocok,” Jenny segera berkeliling melihat-lihat koleksi gaun di butik tersebut.
Hingga akhirnya pilihannya jatuh pada satu gaun selutut berwarna putih dengan bagian bahu yang sedikit terbuka. Menunjukkan kesan manis dan anggun untuk gadis mana pun yang menggunakannya. Jenny memilihnya karena model gaun tersebut tak begitu mencolok dan terbuka namun tetap elegan. Dia menyandarkan gaun tersebut di depan dadanya sambil bercermin, dan tanpa sengaja dia bertemu dengan gadis cantik yang sempat di buat menangis oleh Erfan di Danau tadi.
“Eh… sorry aku tidak sengaja,” Ucap Renata yang tak sengaja menyenggol lengan Jenny yang sedang bercermin mencoba gaun yang dia pilih tadi.
“Nona!” Seru Jenny.
Jangan lupa dukungan terbaiknya ya guys, see you next episode...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
anan
hadir k
2023-01-01
0
auliasiamatir
keny cinta Renata, Renata cinta erfan ,erfan suka jenny
2023-01-01
0
gegechan (ig:@aboutgege_)
Renata marah ga ya sama jenny, walaupun jenny ga tau si sebenernya kalo Renata suka sama erfan...
Semangat terus kak
2023-01-01
1