"Hai Tante!!" Sapa pria tampan berseragam Polisi yang pernah Jenny temui.
"Hai sayang! kau sedang bertugas di sini ya?" Mommy Bella terlihat begitu akrab dengan pria tampan tersebut. Dia bahkan sampai merangkul pria tampan tersebut seperti anaknya sendiri.
"Hanya kebetulan lewat saja Tan! ini kan jam makan siang, Tante sendiri sedang apa di sini?" Erfan yang tak lain pria tampan berseragam Polisi itu bertanya seraya melirik ke arah Jenny yang masih memperbaiki penampilannya.
"Tante baru saja selesai membahas kejutan untuk Renata dengan Tante Iren, tapi sejak satu jam yang lalu Tante Iren sudah pulang lebih dulu karena di telepon suaminya," Erfan terlihat menganggukkan kepalanya tanda paham.
Sejurus kemudian Erfan menghadapkan wajahnya ke arah Jenny yang sudah terlihat jauh lebih tenang.
"Kau Nona yang tadi pagi kan?" Tanya Erfan berbasa-basi. Padahal dia memang masih hapal wajah gadis cantik yang menyapanya tadi pagi.
Jenny menautkan kedua alisnya seraya melihat kembali nama tag yang terpasang di baju seragam Erfan, selanjutnya dia pun menganggukkan kepalanya untuk membenarkan dugaan Erfan.
"Kalian sudah saling mengenal ya?" Mommy Bella terlihat lebih antusias karena baru tau jika Erfan dan Jenny sudah saling mengenal.
"Belum Tan, tapi akan!" Ucap Erfan seraya tersenyum manis ke arah Jenny.
"Emm... Nyonya, sepertinya Jenny harus segera pergi sekarang, Jenny masih ada pekerjaan yang harus di selesaikan! Nyonya tidak apa-apa kan kalau Jenny tinggal sekarang?" Seru Jenny yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Mommy Bella seraya tersenyum padanya.
"Tuan Polisi! aku titip Nyonya cantik ini padamu ya! kalau bisa kau antar dia pulang sampai rumahnya dengan selamat juga, ok!" Pinta Jenny yang membuat Mommy Bella kembali tersenyum melihat tingkah gadis cantik yang sudah menolongnya itu.
"Tenang saja Nona, kau tidak perlu cemas, aku pasti akan menjaga Tanteku ini dengan baik! lagi pula aku sudah menganggapnya seperti Mommy ku sendiri, kau tenang saja, ok!" Sahut Erfan seraya memandangi wajah Jenny yang cantik tanpa terlepas sedikit pun.
"Terimakasih banyak ya Jenn! Tante tidak akan pernah melupakan kebaikan mu ini nak, semoga kau selalu di beri kebahagiaan yang melimpah Jenn!" Ucap Mommy Bella tulus.
Setelah dirasa cukup untuk berpamitan, Jenny akhirnya bersiap beranjak dari duduknya. Bersamaan dengan itu, seseorang yang membuat mood Jenny kacau sejak pagi pun terlihat datang menghampiri.
"Mom! apa kau baik-baik saja? Kenny di telepon Tante Iren tadi, katanya Migrain Mom kambuh lagi, jadi Kenn segera kembali lagi ke sini, sebaiknya kita ke rumah sakit saja ya!" Seru Pria tampan yang memakai setelan jas berwarna navy tersebut setelah berhasil menghampiri sang Mommy yang sedang duduk bersama kedua orang yang berbeda jenis kelamin yang duduk membelakanginya.
"Tidak perlu Kenn, Mommy baik-baik saja ko! beruntung Mommy di tolong gadis cantik ini tadi!" Mommy Bella mengusap sebelah lengan Jenny yang baru saja hendak beranjak dari duduknya.
"Kau!!" Ucap Jenny dan Kenny bersamaan setelah kedua tatapan mata mereka saling bertemu.
"Kalian sudah saling mengenal juga ya? wah.... syukurlah, Mommy benar-benar senang hari ini!" Mommy Bella menautkan kedua telapak tangannya di depan dada karena bahagia.
"Hei Tuan! kau sengaja mengikuti ku ya!" Sergah Jenny tanpa basa-basi.
"Apa kau bilang? mengikuti mu? bukannya terbalik, kau yang sengaja kan mengikuti ku sampai ke sini!" Kenny membalikkan pertanyaan Jenny sambil menunjuk kembali hidung mancung gadis cantik itu.
"Eh... sudah-sudah! Kenn! kamu kenapa kasar begitu sih? seharusnya kamu berterimakasih sama Jenny, dia kan sudah menolong Mommy tadi!" Sanggah Mommy Bella yang langsung menepis jari telunjuk Kenny yang mengapung tepat di depan hidung Jenny.
"Mom, dia itu bukan gadis yang baik, Mom jangan tertipu dengan wajah polosnya!" Kenny masih bersikeras memojokkan Jenny sebelum Erfan akhirnya angkat bicara.
"Kenn! sudahlah, sebaiknya kau duduk dulu! ada yang ingin aku ucapkan juga padamu, mumpung Tante juga ada sini," Instruksi Erfan pada ketiga orang berbeda generasi tersebut.
Setelah ketiga orang tadi duduk, Erfan memulai perbincangan di antara mereka berempat. Erfan menjelaskan perihal laporan Jenny tentang kesalahan Kenny saat mengendarai mobil sport mewahnya. Dan hal itu tentu segera disangkal oleh Kenny, pria tampan itu seakan tidak mau mengakui kesalahannya, apa lagi di depan Mommy dan sahabatnya itu. Bisa-bisa martabatnya hancur lebur jika dia membenarkan laporan Jenny tersebut.
"Begini Kenn! Tante! beruntung Erfan saat ini bertemu dengan kalian di sini, sebenarnya ada yang Erfan ingin bicarakan pada kalian!" Erfan men jeda sebentar ucapannya sebelum dia melanjutkan kembali apa yang akan dia sampaikan.
"Apa yang ingin kau bicarakan Fan? ayo ceritakan saja, jangan buat Tante jadi penasaran!" Cerca Mommy Bella yang sudah tidak sabar dengan penuturan Erfan selanjutnya.
"Iya Fan, katakan saja!" Timpal Kenny.
"Baiklah! aku akan langsung pada intinya saja deh kalau begitu!".
"Jadi, tadi pagi itu aku mendapat laporan dari Nona Jenny, dia melaporkan kesalahan pengemudi sebuah mobil sport mewah yang menyalahi aturan berkendara, dan setelah aku cek nomer seri mobilnya, ternyata mobil itu atas nama kau Kenn!" Tutur Erfan seraya menatap Kenny penuh sangsi.
"Astaga Kenn! apa itu benar? apa yang kau perbuat hingga Jenny melaporkanmu nak?" Mommy Bella terlihat begitu terkejut dengan penuturan Erfan. Dia kembali memegangi kepalanya yang tadi sempat membaik.
"Nyonya! Nyonya tidak apa-apa kan? maafkan Jenny ya Nyonya, Jenny melaporkannya karena dia tidak mau mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab, bahkan untuk sekedar meminta maaf pun dia tidak lakukan!" Seru Jenny menghampiri Mommy Bella seraya memijat sebelah lengan wanita paruh baya itu karena merasa bersalah.
"Tidak Jenn, kamu tidak perlu meminta maaf! Tante pikir Kenny memang harus di hukum, karena ini bukan pertama kalinya dia melanggar peraturan yang ada, benar kan Fan?" Ucap serius Mommy Bella seraya menatap Erfan.
"Iya Tante, Erfan rasa kali ini Kenny memang harus di hukum!" Sahut Erfan yang membuat Kenny semakin tidak berdaya di depan ketiga orang tersebut.
"Fan, ayolah! itu hanya cerita karangannya saja, kau percaya kan padaku!" Bujuk Kenny dengan wajah memelas.
"Sorry Kenn, tapi di sana ada bukti rekaman CCTV juga, jadi kali ini kau harus mempertanggung jawabkan nya!" Sahut Erfan yang membuat Kenny harus menelan saliva nya susah payah.
"Sudahlah Fan, sebaiknya Tante saja yang memberinya hukuman, sepertinya Tante tau hukuman apa yang harus Kenny terima!" Bukannya membela sang anak, Mommy Bella malah terlihat tersenyum licik seraya memikirkan hukuman untuk anaknya.
"Astaga Mom, Kenny ini anak Mommy! kenapa Mommy malah membela gadis menyebalkan ini!".
"Heh gadis licik, kau sengaja kan mendekati Mommy ku, kau sudah memperalatnya kan supaya menghukum ku?" Kenny menatap tajam ke arah Jenny yang masih duduk di tempatnya semula.
"Sembarangan! Hei Tuan! asal kau tau ya, aku tidak pernah memanfaatkan status atau pun jabatan seseorang untuk kepentingan pribadiku sendiri, aku rasa ini hanya balasan untuk orang-orang yang tidak bertanggung jawab sepertimu!" Lantang Jenny dengan berani.
"Sudah-sudah! Kenn, Mommy tidak membela siapapun di sini, Mommy hanya ingin kau belajar bertanggung jawab, jadi sebaiknya kau menurut saja,".
"Mulai saat ini Mommy akan mencabut seluruh fasilitas yang kamu nikmati selama ini selama waktu yang tidak menentu, kau harus belajar hidup mandiri dan lebih menghargai orang lain dengan hidup sendiri di Apartemen sederhana yang akan Mommy sediakan untukmu nanti, dan kau tidak boleh menolaknya lagi!" Mommy Bella segera merogoh hand bag nya untuk mencari ponselnya yang akan dia gunakan untuk menghubungi seseorang yang bisa membantunya menyiapkan segala keperluan Kenny selama di Apartemen nanti.
Sementara Erfan hanya bisa tersenyum melihat tingkah sahabatnya yang sudah tidak berdaya tersebut. Dia paling tau kalau Kenny paling tidak bisa hidup sendirian di tempat baru, Kenny sedikit kesulitan dalam hal beradaptasi dengan hal-hal baru, terutama tempat baru.
"Puas kau!" Umpat Kenny pada sang gadis, Jenny sendiri terlihat cuek seraya mengangkat bahunya dan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Sudahlah Kenn, terima saja hukumannya! lagi pula Tante masih sangat baik memberimu tempat tinggal sementara!" Erfan berusaha meyakinkan jika tindakan Mommy Bella merupakan tindakan yang tepat untuk Kenny.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf ya guys, hari ini Mom telat up, anak Mom lagi demam nih... Mom minta doanya ya🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Mom juga minta jejak dukungan terbaik dari kalian juga ya readers tercinta 🙏🏻🤗
see you next episode 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
😍syg lon 😍
mmpir kx, semngt y
2023-01-19
0
gegechan (ig:@aboutgege_)
Seru banget liat mereka berdua tengkar, makanya Kenny lain kali kalo salah tanggung jawab... semangat author
2022-12-25
1
🤗🤗
setuju lah
2022-10-23
0