Ya, hanya untuk Jenny tentunya. Karena dia pikir Kenny hanya berusaha menyenangkan istrinya, sehingga pemilik Restoran pun hanya berbaik hati pada Jenny yang di anggapnya memang sedang mengandung itu.
“Wah… terimakasih banyak ya paman, emm… yummy, makanannya benar-benar lezat paman, masakan mu memang yang terbaik!” Jenny mengacungkan kedua jari jempol tangannya ke hadapan sang pemilik Restoran setelah mencicipi masakan spesial dari Restoran tersebut.
“Syukurlah kalau kau suka, ayo habiskan! aku akan membuatkan mu minuman spesialnya juga, aku yakin kau juga pasti menyukainya nanti,” Seru sang pemilik Restoran seraya kembali melangkah menuju dapurnya.
“Hei… apa itu benar-benar lezat? apa kau tidak ingin berbagi denganku?” Bisik Kenny yang terus menatap Jenny yang sedang melahap makanannya.
“Tentu saja lezat, ini kan masakan spesial paman tadi, emm… rasanya benar-benar begitu nikmat,” Kenny menelan saliva nya saat Jenny menyuapkan makanan ke mulut gadis itu, dengan perlahan dia meraih salah satu piring yang masih berisi masakan sea food yang terlihat menganggur belum Jenny sentuh.
Namun seketika tangannya di tepis oleh Jenny, yang tak rela membagi makanannya dengan Kenny.
Plak…
“Astaga! kau benar-benar pelit beo! aku kan hanya ingin mencicipinya sedikit,” Tutur Kenny.
“Tidak boleh!”.
Sejurus kemudian, pemilik Restoran pun kembali dengan segelas minuman spesial untuk dia berikan pada Jenny.
“Nona, ini minumannya! semoga kau juga menyukainya,” Sang pemilik Restoran menaruh minuman Jenny di atas meja, dan ikut duduk bergabung dengan kedua anak manusia yang tak pernah akur itu.
“Paman, apa kau tidak memberikan satu gelas lagi untuk ku? kenapa dari tadi hanya dia saja yang kau layani? aku kan juga mau minuman seperti itu!” Rengek Kenny saat melihat Jenny menyeruput minumannya.
“Ya ampun sayang, kau cemburu padaku dan baby kita ya?” Ucap Jenny sambil melahap kembali makanannya.
“Benar Tuan, masa kau tidak ingin mengalah pada mereka sih!” Kenny terlihat menghela kasar nafasnya, dia tidak bisa berkata-kata lagi dan terus menyaksikan Jenny yang begitu lahap menyantap makanannya.
Sesekali Kenny terlihat menelan saliva nya sendiri karena tergiur dengan makanan yang Jenny lahap, hingga akhirnya Jenny berbaik hati memberinya sisa makanannya untuk Kenny.
“Sayang, aku sudah kenyang! ini untukmu, habiskan ya!” Jenny memberikan sisa makanannya pada Kenny.
“Haist! kau tidak salah memberiku sisa makananmu ini?” Kenny menggerutu saat melihat sisa makanan yang di berikan Jenny padanya. Hanya tertinggal beberapa butir kerang yang masih terlihat utuh.
“Kalau kau tidak mau ya sudah!”.
“Sayang… aku ingin pulang! aku ingin beristirahat sekarang, biar baby kita tetap sehat!” Jenny bergelayut manja di lengan Kenny, gadis ini benar-benar membuatnya geram.
“Ha… ya sudah aku akan membayar makanannya dulu, kau pergilah duluan, aku akan menyusul mu!” Kenny merogoh sakunya dan mengeluarkan kembali black card nya.
“Tidak mau, aku ingin di gendong!” Rengek Jenny yang membuat Kenny memutar kedua bola matanya jengah.
“Astaga, kenapa kau malah bertingkah seperti ini sekarang?”.
“Sudahlah Tuan, turuti saja! wanita hamil memang selalu menginginkan hal yang aneh-aneh,” Ucap pemilik Restoran mendukung aksi Jenny.
Dengan terpaksa akhirnya Kenny menuruti keinginan konyol istri palsunya itu, namun belum sempat dia melakukannya pemilik Restoran kembali menegurnya setelah menggesek black card milik Kenny yang ternyata sudah di blokir oleh Mommy Bella.
“Tuan, sepertinya kartu mu ini sudah tidak bisa di gunakan lagi!” Ucap pemilik Restoran.
“Astaga, ini pasti bagian dari hukuman Mommy juga,” Batin Kenny.
“Sayang! ada apa? kenapa kau malah diam? paman boleh aku lihat tagihannya?” Jenny membulatkan matanya sempurna saat menyaksikan tagihan yang harus dia bayar untuk semua makanan yang dia lahap tadi.
“Astaga, kenapa sangat mahal sekali?” Kenny segera menyambar daftar tagihan dari tangan Jenny.
“Astaga kenapa tagihannya sebanyak ini?” Gumam Kenny pelan namun masih bisa di dengar oleh sang pemilik Restoran.
“Kenapa? aku sudah berbaik hati memberi kalian diskon dengan harga itu,”.
Kenny menghela kasar nafasnya, dia mencoba memberikan kembali beberapa ATMnya pada pemilik Restoran, namun semuanya nihil. Tidak ada satu pun yang bisa Kenny gunakan malam itu.
“Tuan, sepertinya semua ATM ini sudah tidak berfungsi, kalian jangan coba-coba menipuku ya! kalian harus membayar semua makanannya sekarang juga!” Tegur Pemilik Restoran .
“Tuan, bagaimana ini? aku tidak mau masuk penjara gara-gara tidak membayar makanan yang sudah aku makan!” Bisik Jenny gelisah.
“Ini semua gara-gara ulah mu beo, kalau kau tidak melaporkanku waktu itu, Mommy pasti tidak akan memberikan hukuman ini padaku, sekarang kau lihat sendiri kan akibatnya?” Gerutu Kenny tak kalah berbisik.
“Hei Tuan, Nona, kalian mau aku laporkan pada polisi atau bayar makanannya sekarang juga! cepatlah! kalian sudah menyita banyak waktu istirahatku dari tadi!” Tegur pemilik Restoran kembali.
“Haist! ok-ok, aku akan bayar cash! tidak sabaran sekali sih!” Sahut Kenny seraya membuka dompetnya kembali dan menarik beberapa uang yang ada di dalamnya.
“Ini!” Seru Kenny seraya memberikan uang tagihan makanannya.
“Nah, begini dong! kan kita tidak perlu bersitegang seperti tadi kalau lancar pembayarannya,” Sahut pemilik Restoran seraya mengibaskan uang pemberian dari Kenny di depan wajahnya sendiri.
“Ya sudah kalau begitu kita pergi sekarang ya sayang!” Ucap Jenny yang langsung menarik sebelah lengan Kenny untuk berjalan keluar Restoran tersebut.
Setelah menyelesaikan pembayaran, Kenny segera bergegas pergi ke area parkiran Restoran seraya merangkul pinggang Jenny dan segera membukakan pintu mobilnya untuk sang istri palsunya itu. Mereka masih saja bersandiwara agar pria paruh baya pemilik Restoran tersebut tak curiga pada mereka.
“Sebaiknya kau mengantarku pulang sekarang! aku benar-benar sudah lelah! mana kaki dan keningku sakit sekali lagi!” Kenny menghadap Jenny saat mereka sudah berada di dalam mobil.
“Apa masih terasa sakit? kita ke rumah sakit saja ya sekarang! aku takut otakmu sedikit eror akibat terbentur tadi,” Kenny mendekatkan kembali wajahnya.
Dengan sigap kali ini Jenny segera menghindari tatapan Kenny, dia tidak ingin kejadian memalukan tadi terulang lagi.
“Kurang ajar! kau pikir otak ku in…emm!”.
Jenny tercekat saat bi***nya kembali di bungkam oleh bi*** Kenny, meski kali ini hanya kecupan singkat, namun tetap saja membuat jantung gadis itu berpacu kencang tak beraturan.
“Astaga!! kenapa dia mencium ku lagi?pria ini benar-benar menyebalkan, kenapa aku bisa kecolongan lagi sih,” Sesal Jenny dalam hatinya.
“Kau jangan terlalu percaya diri, pemilik Restoran itu masih mengawasi kita, aku terpaksa melakukannya! lagi pula itu juga merupakan hukuman dari ku, karena kau sudah menguras habis isi dompetku malam ini,” Ucap Kenny seakan mengerti dengan kebingungan Jenny.
“Haist! kau tidak sedang berbohong kan?” Jenny memicingkan matanya ke arah Kenny.
“Kalau kau tak percaya lihat saja sendiri!” Dengan cepat Jenny mencari keberadaan pria paruh baya bertubuh tambun pemilik Restoran tersebut.
Dan ternyata Kenny tidak berbohong, pria paruh baya itu terlihat sedang berjalan menghampiri mereka yang sudah duduk manis di dalam mobil Kenny.
Tok… tok…tok…
Sang pemilik Restoran mengetuk kaca mobil Kenny di sisi yang di tempati oleh Jenny. Sesegera mungkin Jenny membuka kaca mobil tersebut dan bertanya pada pria paruh baya itu.
“Ada apa paman?” Tanya Jenny.
“Sepertinya kalian melupakan ini,” Ucap Pemilik Restoran.
Tinggalkan jejak dukungan terbaiknya ya guys...
See you next episode...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
auliasiamatir
hayoo apa yang ketinggalan
2023-01-25
0
Senajudifa
suruh aj jenny yg byr kn dia yg paling banyak mskannya
2022-11-28
1
🤗🤗
apa yg ketinggalan.
2022-10-31
1