“Tapi aku ingin pulang sekarang, jika kau ingin pergi, pergi saja sendiri! tidak perlu mengajakku!” Sanggah Jenny.
“Tidak bisa! pokoknya kau harus ikut denganku malam ini!” Ucap Kenny dengan seringai di bibirnya.
“Tuan! kau tidak sedang merencanakan sesuatu yang jahat padaku kan?” Jenny terlihat takut dan cemas.
Pasalnya kini Kenny semakin melajukan mobilnya ke daerah yang begitu sepi, di tambah malam yang semakin larut membuat jalanan semakin gelap dan sunyi.
“Tuan! aku akan melompat jika kau tidak menghentikan mobil ini sekarang juga!”Ucap Jenny berusaha menyembunyikan ketakutannya.
Sebisa mungkin gadis itu mencoba untuk tenang, tapi tetap saja. Seringai mencurigakan yang Kenny perlihatkan di wajah tampannya, membuat Jenny berpikiran buruk tentang pria di sampingnya itu.
“Kau tidak bisa kabur dari mobilku ini, sudah! kau duduk manis saja, aku tidak akan membawamu kemana-mana ko!” Kekeh Kenny seraya kembali fokus mengemudi.
Sepanjang perjalanan Jenny merapal doa, dia benar-benar gelisah. Hingga akhirnya bunyi perutnya membuat Kenny melirik kembali ke arah wajah gadis itu.
Kruyukk….
“Kau belum makan sejak pagi ya? kenapa cacing perutmu terdengar berisik sekali?” Ejek Kenny.
“Ini semua gara-gara kau! aku jadi tidak sempat memakan hidangan lezat di acara tadi, padahal aku sudah sangat menantikannya,”Gerutu Jenny seraya memegangi perutnya yang sedang berdemo meminta di isi.
“Haist! beo betina ini ternyata menggemaskan juga! kenapa aku jadi tidak tega ya melihatnya kelaparan seperti ini?” Batin Kenny seraya membelokkan mobilnya ke sebuah Restoran sea food yang kebetulan dia lihat.
Jenny mengerutkan keningnya, dia memicingkan matanya ke arah Kenny seakan meminta penjelasan setelah melihat sebuah Restoran sea food di depannya.
“Kenapa? bukannya kau lapar? ayo turun! aku tidak mau di tuduh pelit oleh beo betina sepertimu!” Kenny segera turun dari mobilnya yang sudah dia tepi kan di sebuah halaman parkir Restoran sea food tersebut.
“Baguslah kalau kau sadar,” Ucap Jenny seraya mengikuti Kenny turun dari mobil dan mengekor pria tampan itu masuk ke dalam Restoran dengan menyeret-nyeret kakinya yang sedikit lecet.
Saat Kenny sudah jauh melangkah ke dalam Restoran, dirinya belum menyadari jika Jenny masih tertinggal jauh di belakangnya.
“Astaga! beo betina ini benar-benar sangat merepotkan!” Umpat Kenny saat tersadar jika Jenny masih berjalan dengan heels yang membuatnya kesulitan melangkah seraya menghampirinya.
“Hei beo! Kau tidak bisa berjalan lebih cepat lagi ya, dasar merepotkan!” Gerutu Kenny menghampiri.
“Kau pikir mudah ya berjalan cepat dengan menggunakan heels seperti ini? dasar pria menyebalkan!” Gerutu Jenny.
“Aww…”Pekik Jenny saat merasakan tumitnya yang semakin lecet.
Tanpa Jenny duga Kenny berjongkok melepaskan heels yang dia kenakan dan menggantinya dengan sepatu yang sebelumnya Kenny lepaskan dari kakinya sendiri.
“Eh…tidak usah Tuan, kau akan bertelanjang kaki nantinya, aku masih tahan ko pakai heels ini!” Sanggah Jenny, namun tak di gubris sama sekali oleh Kenny yang meneruskan aksinya mengganti heels Jenny dengan sepatu yang dia gunakan.
“Sudahlah, ayo asuk! aku juga sudah lapar sekarang!” Seru Kenny melenggang pergi sambil menenteng sepasang heels yang tadi Jenny gunakan.
“Kenapa dia berubah menjadi manis seperti ini sekarang? ah… sudahlah, yang penting sekarang perutku di isi dulu biar kenyang,” Gumam Jenny seraya melangkah mengikuti jejak Kenny ke dalam Restoran.
Di dalam Restoran yang ternyata sudah tutup tersebut Kenny terlihat sedikit berdebat karena sang pemilik Restoran yang tetap kukuh tidak ingin melayaninya karena semua pegawainya sudah pulang, meski Kenny mengeluarkan black card nya, keputusan pemilik Restoran tersebut tetap tak goyah sedikit pun. Hingga akhirnya Kenny memiliki sebuah ide yang dia yakini akan berhasil.
“Tunggu-tunggu, ok! aku akan jujur padamu sekarang, sebenarnya aku hanya ingin memenuhi keinginan istriku yang sedang hamil, saat ini dia tengah menginginkan makanan laut,” Ucap Kenny seraya menunjukkan tatapan memelas nya.
“Kau pasti hanya mencari alasan kan ?” Tiba-tiba Jenny menghampiri Kenny yang sudah terlihat putus asa.
Ternyata sedari tadi Jenny mendengar dan memperhatikan perjuangan Kenny yang sedang membujuk pemilik Restoran, hingga akhirnya dia ikut turun tangan mengimbangi sandiwara yang di lakukan oleh Kenny untuk meyakinkan pemilik Restoran tersebut.
“Sayang!! apa kita bisa makan sekarang? aku rasa baby kita benar-benar sudah sangat kelaparan!” Rengek Jenny dengan nada yang begitu manja seraya mengusap perutnya seolah ada kehidupan di dalamnya.
Pemilik Restoran sedikit tidak tega setelah melihat Jenny yang begitu memelas pada suaminya, akhirnya pemilik Restoran pun luluh dan membuatkan makanan untuk di santap malam itu.
“Aku masih membujuk pemilik Restorannya sayang, kau duduklah dulu! kasian baby kita kalau kau terlalu banyak bergerak,” Kenny tak kalah ambil peran dalam sandiwara tersebut untuk meyakinkan pemilik Restoran setelah melihat kode kedipan mata dari Jenny.
Di rangkul nya bahu Jenny yang dia giring ke sebuah kursi pelanggan di Restoran tersebut, namun aksi Jenny yang ternyata memiliki bakat berakting tersembunyi tersebut belum berhenti sampai di sana, dia kembali berbalik ke arah sang pemilik Restoran untuk semakin meyakinkannya agar dia bisa makan malam di Restoran tersebut.
“Paman, kau pasti buatkan makanan untuk baby kami kan, aku yakin paman adalah orang yang baik, paman tidak akan membiarkan baby kami ngeces kan setelah lahir nanti!” Jenny menautkan kedua tangannya hingga menyatu dan menaruhnya di bawah dagu seraya menunjukkan wajah memelas nya.
“Baiklah-baiklah, karena aku adalah orang baik, aku akan buatkan makanan khusus untukmu Nona, tunggulah! aku sendiri yang akan membuatkannya untukmu!” Seketika mata Jenny berbinar bahagia. Akhirnya sandiwaranya membuahkan hasil juga.
“Benarkah paman? wah… terimakasih banyak ya, kau memang paman terbaik yang pernah aku temui,” Jenny langsung memeluk sebelah tangan pria paruh baya bertubuh tambun pemilik Restoran tersebut.
“Hahaha… begitu ya! baiklah akan aku buatkan kau menu spesial dari Restoran ku, tunggu sebentar ya,” Pemilik Restoran pun bergegas ke dalam dapurnya.
“Haist! ternyata kau pintar menjilat juga ya!” Bisik Kenny yang saat ini sudah duduk di salah satu kursi Restoran tersebut.
“Aku bukan penjilat, tapi aku memang berbakat dalam berakting, hihi,” Balas Jenny tak kalah berbisik seraya terkekeh.
Sekitar 40 menit kemudian, berbagai hidangan sea food tersaji di atas meja Jenny. Pemilik Restoran tersebut ternyata benar-benar baik, dia memberikan beberapa menu spesialnya pada kedua anak manusia yang sedang bersandiwara tersebut.
“Silahkan menikmati Nona, semoga bayinya tidak ngeces ya saat lahir nanti,” Ucap sang pemilik Restoran setelah menghidangkan beberapa menu spesialnya untuk Jenny.
Ya, hanya untuk Jenny tentunya. Karena dia pikir Kenny hanya berusaha menyenangkan istrinya, sehingga pemilik Restoran pun hanya berbaik hati pada Jenny yang di anggapnya memang sedang mengandung itu.
“Wah… terimakasih banyak ya paman, emm… yummy, makanannya benar-benar lezat paman, masakan mu memang yang terbaik!” Jenny mengacungkan kedua jari jempol tangannya ke hadapan sang pemilik Restoran setelah mencicipi masakan spesial dari Restoran tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
Jejak dukungan terbaiknya jangan lupa ya guys, see you next episode...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
auliasiamatir
haha part ini serasa nonton drama korea.
2023-01-25
0
auliasiamatir
keny belum sadar kalau dia dah jatuh cinta sama jenny
2023-01-25
0
teti kurniawati
Top momi.. aku suka bahasa momi yang bagus.. aku masih harus banyak belajar😊🙏
2022-11-27
0