Flash back
2 hari yang lalu, di tengah siang saat matahari bersinar dengan terik, Cheril berjalan seorang diri mengelilingi sebuah taman yang sangat cantik dan sedap di mata.
Tidak seperti biasanya ia membiarkan kulitnya yang mulus disengat oleh matahari yang luar biasa panas saat itu.
Cheril berjalan, berjalan dan berjalan, seakan menikmati rasa panas yang menghampiri tubuhnya.
Ia baru berhenti di depan sebuah danau yang sangat cantik dan luas.
Ia terpanah akan keindahan nya, danau itu sedikit mengobati rasa rindunya terhadap Geraldo. Karena sebelum Geraldo melanjutkan kuliah S2 nya di luar negeri, mereka berdua sering sekali berjalan berdua mengelilingi taman ini diwaktu sore hari.
Geraldo adalah kekasih Cheril, kurang lebih satu tahun mereka menjalin hubungan asmara sebelum mereka benar-benar hilang kontak saat ini, tapi tidak bisa dikatakan putus juga, karena tidak ada sama sekali kata putus yang terucap diantara mereka berdua.
Cheril bahkan masih menyimpan rasa cinta yang sangat dalam pada nya.
Cheril berjalan mendekati danau, ia memandang sekeliling danau yang indah itu. Menarik nafas dalam kemudian membuang nya pelan sebanyak beberapa kali. Seakan ia sedang menyatukan dirinya dengan alam.
Kemudian otaknya mulai berputar menuju waktu yang paling tidak ingin ia ingat, yaitu pada saat di meja makan pagi ini.
"Pagi Bu, pagi Yah!" Cheril menyapa kedua orangtuanya yang sedang duduk di meja makan.
"Pagi sayang!" Jawab ibu Cheril membalas ucapan anaknya
"Cheril ... Duduklah! Ayah ingin bicara pada mu!" Kata ayah Cheril dengan wajah yang agak serius.
"Ada apa Yah?" Tanya Cheril sambil mengambil roti lapis yang tersedia di atas meja makan dan merebahkan dirinya di atas kursi.
"Cheril, apa kamu ingat dengan Jimmy? Anaknya Om Farhan." Tanya ayah Cheril
Cheril menganggukkan kepalanya sedikit heran karena ayahnya tiba-tiba menanyakan hal itu.
"Iya, ingat Yah. Ada apa memangnya?"
Jelas ia tau lah.
Jimmy dulu pernah menjalin hubungan dengan salah satu teman sekelasnya dan kabarnya sih sudah putus dikarenakan Jimmy selingkuh dengan wanita lain, kabarnya sih Jimmy orangnya agak playboy gitu deh.
Cheril pernah 2x bertemu dengan Jimmy, pertama kali pada saat ulang tahun temannya, dan yang kedua yaitu pada saat peresmian Perusahaan ayahnya yang baru.
Sejak pertama kali bertemu dengan Cheril, Jimmy diam-diam memang sudah menyimpan rasa terhadap nya, tapi pada saat itu ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia sedang berpacaran dengan temannya Cheril.
Dan tidak disangka, Jimmy bertemu lagi dengan Cheril pada saat peresmian perusahaan ayah Cheril yang baru yang dimana ayah dari Jimmy menjadi pemegang saham terbesar di dalamnya.
"Baguslah kamu masih ingat Nak!" Ujar ayah Cheril, pikirnya berarti pertemuan itu berkesan kalau memang Cheril mengingat nya.
Cheril masih bingung dengan maksud ayahnya.
Hup
Ini adalah gigitan kedua pada roti lapis yang ia pegang.
Cheril masih mengunyah dan belum sempat menanyakan maksud ayahnya itu, ayahnya sudah melanjutkan kembali perkataannya yang membuat Cheril kaget luar biasa kemudian dengan kalimat berikutnya;
"Cheril .... Kemarin Om Farhan bilang sama Ayah, bahwa Jimmy menyukai mu, dan kami bermaksud untuk menjodohkan Kalian."
Uhuk uhuk uhuk uhuk
Mendengar kata-kata ayahnya, Cheril tersedak roti yang masih ada di dalam mulutnya itu.
"Kamu tidak apa-apa Cheril?" Tanya ibunya khawatir
"Tidak apa-apa kok Bu!" Jawab Cheril setelah meminum segelas air putih yang disodorkan ibunya.
Suasana hening sesaat karena kejadian barusan, Cheril tidak berani membuka suara, dia tidak memiliki alasan untuk mengatakan tidak, karena keluarganya tidak ada yang tau ia sudah memiliki kekasih, bahkan kalaupun ia bilang sekarang pasti mereka juga tidak akan percaya.
Sedangkan Cheril sendiri masih bingung dimana keberadaan kekasihnya itu saat ini gegara putus kontak sekitar 2 bulan yang lalu.
"Cheril ...." Ayah membuka pembicaraan kembali.
"Apakah saat ini kamu sudah memiliki kekasih?" Tanya ayah Cheril yang membuat Cheril tambah bingung harus jawab apa.
"Ng-nggak kok Yah .." Jawab Cheril kemudian
"Baguslah kalau begitu, jika kamu memang belum memiliki kekasih, perjodohan ini akan Ayah atur secepatnya. Dan bila perlu kalian langsung menikah saja." Sambung ayah yang membuat Cheril semakin kaget
'What? Secepatnya? Menikah? Dengan Jimmy laki-laki yang terkenal playboy itu?'
Cheril bergumam dalam hati.
'Tunggu dulu! Tadi kata Ayah tentang aku yang belum memiliki kekasih, berarti kalau aku jawab punya kekasih mungkin saja Ayah akan membatalkannya.' Cheril masih berpikir dalam hati.
Tapi ia tidak mungkin menjawab punya kekasih saat ini juga, sedangkan Geral juga tidak mungkin bisa ia tarik ke rumahnya saat ini juga kan?! Yang ada nanti ayahnya malah menyuruh Cheril membawa kekasihnya kemari sekarang juga sebagai bukti bahwa memang benar yang ia katakan itu.
Tersusunlah rencana itu dengan rapi di dalam otak Cheril.
'Ok! Aku harus mencari seseorang yang bisa aku ajak nikah sekarang juga ... Tapi nikahnya nikah kontrak saja. Nanti aku akan menuliskan berbagai syarat di dalamnya. Termasuk no sex, dilarang sentuh, seujung jari pun tidak boleh.'
Semua tersusun rapi di dalam kepala Cheril
Yang terpenting aku tidak boleh menikah dengan laki-laki playboy itu.
Hehehehe
Cheril tersenyum licik di dalam hatinya ketika mendapatkan ide cemerlang itu.
Dan terpancar juga dari raut wajahnya.
Dari luar ia tampak seperti orang yang sedang sangat bahagia.
Sementara kedua orangtua Cheril terlihat ikut lega melihat anaknya yang sangat berbahagia itu.
Baguslah pikir Ayah dan Ibunya.
Mereka malah salah menafsirkan senyuman yang tersirat di wajah Cheril.
Mereka bahkan merasa sangat lega karena berpikir anaknya senang dengan rencana perjodohan itu.
*********
Huuuuuuuuuuuuuuuuh
Cheril tersadar dari lamunannya dan ia merasa sangat pegal karena berdiri terlalu lama di tepi danau.
Ia pun berjalan menuju kursi yang tersedia di dekat danau itu dan duduk di sana.
Cheril memejamkan matanya sesaat sambil bersandar di kursi itu, mencoba berpikir keras bagaimana caranya bisa menemukan seorang laki-laki yang bisa dia ajak menikah untuk sementara waktu.
Huuuuuuuuuuh
Cheril kembali membuang nafas kasar.
kemudian menutup kedua wajahnya dengan telapak tangannya.
Mengusap wajah yang cantik itu dengan sedikit kasar masih berusaha untuk berpikir lebih keras lagi.
Bagaimana, bagaimana, bagaimana ....
Huuuuuuuuh
Kembali menghela nafas kasar lagi.
"Ah .... Lebih baik aku ke Butik saja! Nanti baru aku pikirkan lagi." Cheril berkata-kata sendiri dengan suara yang kecil. Jelas hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya karena suasana taman di saat siang hari begitu memang sangat sepi.
Cheril pun berdiri dari tempat duduknya melangkah pergi dari taman dengan suasana hati yang tidak menentu.
Ia tidak begitu memperhatikan jalannya. Bahkan berjalan sambil menundukkan kepala seperti seseorang yang sedang kehilangan sesuatu dan berusaha menemukannya.
Bruuuuk
Tiba-tiba Cheril menabrak sesuatu yang ada di depan dengan sangat keras yang membuat dirinya mundur seketika sambil memegang jidatnya yang terasa sedikit sakit.
"Eh ....
Ternyata yang ia tabrak oleh Cheril tadi adalah seseorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Fahrul Fahrul
tapi tidak tabrak lari kan
2022-01-31
0
Toshio Inge
yesssss
2021-02-22
0
Kadek
lanjutkan kk
mampir aja kk
2020-07-18
0