#Monolog
Sebelum Cheril benar-benar meninggalkan rumah sakit, ia sudah lebih dulu pergi ke bagian kasir Rumah Sakit untuk menanyakan semua biaya Rumah Sakit yang sudah berjalan sejauh ini, setelah membayar semua tagihan saat itu Cheril juga meninggalkan sejumlah uang yang cukup besar yang dirasa sudah cukup hingga ibu Elvano kleuar dari Rumah Sakit tersebut. Karena Cheril sudah menanyakan lebih dulu perkiraan keseluruhan biaya yang dibutuhkan hingga ibu keluar dari Rumah Sakit nanti.
Sedangkan uang yang ia berikan kepada Elvano tadi sebenarnya memiliki tujuan lain.
Cheril sengaja memberikan Elvano uang itu supaya Elvano memilki pegangan yang bisa ia gunakan untuk keperluan dirinya dan juga ibunya.
Tanpa Cheril sadari, ia telah melakukan terlalu banyak hal, yang tujuan awalnya ia hanya berjanji akan melunasi semua biaya Rumah Sakit, nyatanya ia bahkan memberikan lebih daripada itu.
Ya, pada hakekatnya, Cheril memang adalah seorang gadis yang baik sih.
Ia memiliki sifat seperti ayahnya yang suka membantu orang lain yang sedang dalam kesusahan.
Walaupun kali ini dengan sedikit rencananya yang terselubung.
***********
Setelah dari kasir, Cheril menuju tempat parkir dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju Butik.
Sebelum itu ia juga menyempatkan diri mampir ke salah satu restoran yang cukup terkenal dan membungkus beberapa bungkus makanan untuk karyawannya.
Iya kan? Cheril memang orang yang baik. Ia selalu memperdulikan karyawannya, setiap ia ke butik, jika berpas2n dengan jam makan siang ia pasti akan membeli makan siang, jika tidak tepat pada waktu makan siang, ia biasanya hanya membeli beberapa makanan ringan saja.
Beberapa menit kemudian Cheril tiba di Butik. Jarak Butik dari Rumah Sakit tidak begitu jauh, paling hanya memakan waktu sekitar 20menit jika ia tidak mampir membeli makanan tadi. itu pun pada waktu jam sibuk seperti ini yang biasanya jalanan sedikit macet, jika pada jam sepi sepertinya hanya memakan waktu 10 menit saja.
Setelah memarkirkan mobil, Cheril kemudian masuk ke dalam Butik.
"Eh, Selamat siang Non ... " Sapa Devi.
"Selamat siang Mbak Devi ... " Balas Cheril
Devi adalah karyawan senior di sini, ia sudah dipercayakan oleh Cheril menangani semua urusan Butik ini, dan umurnya juga jauh di atas Cheril.
"Selamat siang Mbak Cheril ... "
"Selamat siang Mbak Cheril ... "
Sapa kedua karyawannya yang lain.
"Selamat siang Filly dan Lia" Jawab Cheril kepada kedua karyawannya itu
"O iya, nih ada makanan untuk kalian ... " Ucapkan Cheril sambil menyodorkan sekantong makanan ke arah karyawannya.
Dan Lia segera meraih kantong itu.
"Terimakasih ya Non, terimakasih Mbak ... " Ucap karyawan Cheril serempak.
"Iya ... Sama-sama ..." Hehe ..
Tanggap Cheril sambil tersenyum kecil.
"Mbak Dev, apakah ada masalah di Butik?" Tanya Cheril
"Eh, tidak Non, semua baik-baik saja kok ... " Jawab Devi yakin.
"Baik, baguslah kalau begitu ... "
Cheril senang mendengar semuanya baik-baik saja.
"Mari semuanya makan siang dulu ... Sudah waktunya untuk makan siang ... " Ucap Cheril kemudian. Sambil memancungkan mulutnya menunjuk ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan hampir pukul 12 siang.
"Baik Non, baik Mbak ... " Jawab Karyawan Cheril serentak.
Mereka akhirnya menggelar makan siang bersama, termasuk juga Cheril. Cheril juga membelikan 1 bungkus makan siang untuk dirinya sendiri. Kadang-kadang Cheril memang memilih makan bersama dengan karyawannya, jika tidak ia akan membawa makan siang miliknya ke lantai atas untuk makan di sana seorang diri.
Karena sifat Cheril yang sangat baik inilah, semua karyawannya sangat setia.
Devi sudah mngabdikan diri sejak Butik ini baru buka sekitar 4 tahun yang lalu. Waktu itu Cheril baru kelas 1 SMU, sedangkan Filly dan Lia mereka masuk setelah Butik ini sudah berjalan sekitar 1tahun kemudian. Hingga hari ini belum ada pergantian karyawan sama sekali.
Semua pakaian yang dijual di Butik ini juga sangat Elegan dan Gramor, karena ini memang Butik khusus pakaian branded.
Perancang busana butik ini sebagian besar adalah berasal dari perusahaan ayah Cheril, jadi bisa dibayangkan, perusahaan ayahnya yang cukup besar itu juga membuat Butik ini sangat terkenal dengan kemewahan dari pakaian yang dijual di Butik milik Cheril ini.
Setelah mereka selesai makan, Cheril memilih menuju ruangan khusus untuk dirinya sendiri, yaitu ruang istirahatnya di lantai atas gedung tersebut.
Di sana terdapat tempat tidur untuk ia beristirahat, juga ad sofa yang sangat nyaman dan berapa peralatan kantor seperti meja dan kursi kerja yang dilengkapi dengan 1set komputer dan 1 buah mesin jahit.
Cheril ingin menyelesaikan pembukaannya sesuai dengan yang sudah ia rencanakan tadi pagi, setiap awal bulan seperti ini Cheril memang biasanya akan mengerjakan pembukuan Butiknya. Ia hanya meriksanya sih, karena Devi sudah menyelesaikan semua itu.
Oh iya, ada yang penasaran, kenapa bisa ada mesin jahit di sana? Jawabannya adalah dikarenakan Cheril adalah seorang calon Desainer.
Saat ini Cheril sedang mengambil jurusan kuliah di bagian Desainer.
Entah sejak kapan ia begitu tertarik dengan bidang desainer, namun mungkin saja semua ada hubungannya dengan perusahaan ayahnya, dimana sejak usia Cheril masih dini, ia sudah sering diajak oleh ayahnya bermain ke Perusahaan Indos Perkasa. Di sana bahkan ia sudah berinteraksi dengan sangat baik dengan para Desainer yang ada dan Cheril juga sering minta diajarkan membuat pola sejak usianya masih SD.
Mungkin saat itu hanya untuk sekedar bermain-main saja, namun lama-kelamaan ia jadi sangat menyukai dunia desainer.
Setelah semua urusan pembukuan selesai Cheril membaringkan diri sejenak.
Bruuuuuuuk
Cheril menjatuhkan diri di atas tempat tidur.
Ketika ia memejamkan mata, tiba-tiba semua memorynya berputar menuju Rumah Sakit.
"Oh iya .... " Gumam Cheril pelan. Dan tersentak seketika, Cheril sedang teringat sesuatu.
Kemudian ia meraih ponsel yang ada di meja kerja dan menelpon seseorang.
"Hallo .... "
Terdengar suara di balik telepon
"Hallo .... Selamat siang Maneger Billy .... " Sapa Cheril sopan
"Eh, Selamat siang Nona Cheril .... "
Yang di balik telepon baru sadar ternyata Cheril yang menelepon setelah mendengar suara Cheril.
"Ada apa Nona ?" Tanya Manager Billy
"Begini, jika ada seseorang yang bernama Elvano menelepon untuk mencari pekerjaan, langsung diterima ya! Nanti saya yang akan bertanggung jawab jika pak Direktur menanyakan soal itu." Jelas Cheril yang membuat Manager Billy mengerutkan alisnya.
"Ba-baik Nona ... " Jawab Manager Billy sedikit gelagapan karena bingung.
"Terimakasih Manager Billy!"
"Sama-aama Nona!" Tanggap Manager Billy singkat.
"Selamat siang !" Ucap Cheril sekali lagi. Lalu segera menutup telepon tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya lagi.
Tentu saja Manager Billy sangat bingung mendengar semua yang diucapkan oleh Cheril. Selama ini Indos Perkasa belum pernah menerima karyawan tanpa melalui seleksi yang ketat. Dan satu lagi, saat ini perusaan juga belum membutuhkan tenaga tambahan.
Ya, Karena Nona Cheril sudah bicara dengan begitu jelas, Manager Billy juga tidak memiliki hak untuk menjawab lebih banyak. Cheril jelas lebih memiliki hak dalam hal ini. Jadi Manager Billy lebih memilih menjawab baik dan iya saja.
Setelah itu Cheril kembali memejamkan matanya, tidak lama kemudian ia pun tertidur di atas tempat tidur yang terletak di butik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Fahrul Fahrul
lanjut Thor ceritanya asik
2022-01-31
0
🐾COCO🐾
suka dgn ceritanya
2021-06-07
0
Priska Anita
Mampir untuk dukung terus author-nya 💜
2020-08-07
1