#Monolog
Cheril dan Dokter Sandi adalah teman satu kelas waktu SMP dulu.
Mereka lumayan dekat dulu, ya bisa dikatakan sahabat dekat.
Mereka memang tidak ada hubungan spesial, apalagi dimasa SMP, masih cinta monyet jugalah kalaupun mereka pernah berhubungan.
Mereka pun mengobrol banyak karena perjumpaan yang tidak terduga itu.
Cheril tidak heran memang, dengan usianya yang baru 19tahun sahabatnya itu sudah bisa menjadi seorang dokter. Itu dikarenakan otaknya yang sangat jenius, IQnya di atas rata rata.
Di bangku SMP, Sandi hanya 1 tahun bersekolah di sana, setelah itu ia sudah langsung meloncati ke jenjang SMU, dan benar saja Cheril yang penasaran dan bertanya, Sandi pun bercerita.
Ia menyelesaikan pendidikan di jenjang SMU juga dalam waktu 1 tahun saja, setelah itu sudah langsung masuk ke Universitas Kedokteran.
Di sana ia menempuh pendidikan kedokteran hanya selama 2tahun.
Wooow.... Amazing kan?
Berarti kira-kira Cheril kelas 2 SMU sahabatnya itu sudah menyelesaikan kuliah kedokterannya, dan melanjutkan 1 tahun di jurusan spesialis jantung.
Dan saat ini Dokter Sandi memiliki gelar Dokter Spesialis Jantung.
Mereka berdua ngobrol panjang lebar sampai hampir lupa mereka sedang ada dimana.
Hingga seorang perawat datang menghampirinya karena ada pasien yang membutuhkan pertolongannya.
"Cheril, aku duluan ya! Oh iya, ini kartu nama ku, hubungi aku kapan pun kamu sempat ya, nanti kita ngobrol lagi."
Itulah kalimat Sandi mengakhiri perbincangan mereka.
************
Setelah selesai bicara dengan Dokter Sandi, Cheril kemudian mengetuk pintu yang ada di depannya.
Baru satu kali ketukan pintu pun sudah terbuka.
"Wow!" Cheril hampir mengetuk wajah yang berdiri dihadapannya.
Cheril sedikit kaget apalagi melihat tatapan dingin Elvano yang tidak biasa itu.
"Ada apa denganmu? Kenapa melihat aku seperti itu?" Tanya Cheril.
"Masuk!" Perintah Elvano singkat, masih memasang wajahnya yang dingin itu.
Cheril pun menaikan alisnya tidak mengerti.
'Wah .... Sepertinya ini orang salah minum obat.
Apa Sandi salah kasih obatnya ya, harusnya kasih ke Ibu malah kasihnya ke Vano.'
Cheril berkata-kata dalam hatinya.
Brakkkk!!
Bunyi suara pintu kuat
Kali ini tidak hanya membuat Cheril kaget, tapi Ibu yang sedang di tempat tidurnya ikut kaget.
"Wah ... orang ini benar-benar salah minum obat." Gumam Cheril pelan.
"Vano .... Kamu kenapa sih?" Tanya ibu Elvano.
Deg
Spontan Elvano tersentak, ia baru ingat kalau ibunya sedang menderita penyakit jantung.
Ya ampun .. Kenapa aku bisa melakukan ini. Untung saja Ibu tidak kenapa-napa.
Bodoh bodoh bodoh
Lagian Dia juga bukan siapa-siapanya aku, kenapa juga harus marah.
Huuuuuuuuh
Dia yang dimaksudkan Elvano adalah Cheril ya gaes.
Menyadari kesalahannya, ia pun berlari kecil ke arah ibunya, bahkan Elvano sedikit menyenggol Cheril, membuat Cheril melototi nya.
Eh, apa-apaan dia.
"Bu, Ibu tidak apa-apa kan?" Tanya Elvano panik.
Ibu tersenyum melihat kekhawatiran Elvano,
mungkin dalam hatinya ia berkata 'Eh, ternyata dia masih sadar kelakuannya yang kekanakan itu bisa membuat pnyakit jantung Ibunya kumat'
Lalu ibu Elvano mengangguk pelan.
Ibu Tidak apa-apa kok. Kamu itu yang ada apa? Kenapa tiba-tiba membanting pintu keras begitu?" Tanya ibu Elvano.
"Kasihan Nak Cheril, dia pasti kaget melihat kamu seperti itu." Lanjut Ibu sambil melemparkan pandangannya ke arah Cheril yang baru saja masuk.
Ah, tidak apa-apa kok Bu, aku bisa memaklumi, anak Ibu itu salah minum obat. SALAH MINUM OBAT.
Ucap Cheril didalam hatinya.
"Maaf Bu!" Jawab Elvano menundukkan kepala.
"Minta maaf ke Cheril sana, bukan ke Ibu!" Tanggap Ibu sedikit mengejek
Benar saja, Elvano menghampiri Cheril, tepat di hadapan Cheril ia berhenti. Membuat Cheril sedikit memundurkan langkahnya. Wah, ejekan Ibu dianggapnya serius.
"Maaf Nona!" Ucap Elvano menatap wajah Cheril sejenak kemudian menunduk lagi.
"Eh, iiya .... Tidak apa-apa kok." Heheheh
Jawab Cheril cengengesan.
Ia juga merasa sedikit kebingungan terutama dengan tatapan Elvano yang menurutnya agak aneh itu.
"Oh iya, ini aku bawakan kamu makan malam. Untuk Ibu juga.
Dan ini juga ada sedikit makanan yang bisa ditinggal untuk dimakan besok pagi waktu sarapan." Kata Cheril sambil menyodorkan beberapa kantong yang berisi makanan ke hadapan Elvano.
Elvano yang tadinya menundukkan kepala pun perlahan mengangkat wajahnya dan mengambil semua kantong plastik yang diberikan Cheril.
"Terimakasih Nona!" Ucapnya seketika dengan raut wajah yang sudah mulai mencair.
Senyuman tipis terlihat jelas di wajahnya yang tampan, tapi Cheril tidak bisa melihat senyuman itu, ia sudah membalikan badannya secepat kilat takut dilihat Cheril. Wajahnya yang tadinya begitu beku malah sudah sangat panas sekarang.
Bisa-bisa Cheril menganggap nya tambah aneh jika melihat itu.
"Ibu .... " Panggil Cheril, dan segera melangkah mendekati ibu Elvano.
Ibu tersenyum mendengar panggilan itu. Dan menggangguk pelan.
Entah kenapa Cheril seperti ada hubungan yang begitu erat dengan ibu Elvano, padahal mereka baru saja kenal, tapi malah sudah seperti hubungan Ibu dan Anak seperti ini.
Elvano pun menyadari hal itu. Diam-diam Elvano juga sedikit membalikkan badannya yang membelakangi Cheril melirik ke arah kedua orang itu.
Kali ini Cheril sudah sedikit membungkukkan badan di dekat tempat tidur ibu Elvano.
"Ibu ... apa masih merasa ada yang tidak enak? " Tanya Cheril.
Ibu Elvano menggeleng pelan.
"Ibu sudah baikan kok. Besok mungkin sudah bisa pulang. " Jawab ibu Elvano dengan penuh keyakinan
"Eh, jangan Bu! Ibu harus tunggu sampai kondisi Ibu benar-benar fit dulu ... Baru boleh pulang." Tanggap Cheril sedikit shock mendengar ungkapan ibu Elvano yang ingin segera pulang.
"Tapi Ibu sudah tidak apa-apa kok!" Ibu Elvano masih ngotot dengan pendiriannya.
Sepertinya dia memang sudah tidak betah berada di Rumah Sakit ini terlalu lama, padahal juga baru 2 hari.
Atau mungkin ia sedang memikirkan biaya Rumah Sakit yang semakin meningkat ya? Pikir Cheril.
Ya, memang ada benarnya sih.
Sedikit banyak ibu memang memikirkan hal itu juga.
"Ibu, dengerkan Cheril .... Ibu jangan berpikir tentang apapun saat ini, apalagi soal biaya Rumah Sakit. Yang terpenting Ibu harus sehat dulu.... Cheril mohon!" Bujuk Cheril.
Mendengar kata-kata Cheril, ibu Elvano jadi terharu.
Tanpa terasa ibu Elvano menitikkan air mata.
"Eh, Ibu .... Kok malah nangis? Jangan menangis Bu!"
Cheril panik melihat ibu Elvano menangis.
Melihat ibunya yang menangis juga nyaris membuat Elvano menghampiri mereka berdua, tapi ia berhasil menahan kakinya.
Ia juga merasa sangat terharu dengan kebaikan Cheril.
Padahal selama SMU dulu juga mereka tidak begitu kenal.
Hingga pada 2 hari yang lalu mereka bertemu itupun dengan kondisi yang bisa dikatakan benar-benar tak terduga dengan rencana Cheril yang bisa dikatakan sedikit gila itu.
Ia tidak menyangka kalau Cheril bisa melakukan hal sejauh ini terhadap nya dan ibu.
Cheril mengusap pipi ibu Elvano,
sedangkan ibu juga memegang pipi Cheril menatap nya lekat dan berkata;
"Makasih ya Nak, Terimakasih banyak .. Kamu sudah sangat baik terhadap Ibu dan vano." Ucap ibu Elvano terisak.
Sekarang Cheril pun ikut menitikkan air mata, mungkin karena suasana haru yang tercipta, tapi ia berusaha menghapusnya dan juga tersenyum lebar.
"Bu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia untuk membantu sesama kita yang membutuhkan." Tanggap Cheril bijak.
"Sudah, sekarang Ibu jangan menangis lagi ya .. " Tambah Cheril lagi sambil mengusap pipi ibu yang sudah basah dengan air mata itu.
Ibu Elvano tersenyum lebar sambil menjawab Cheril;
"Baiklah Nak. Ibu janji ga nangis lagi."
"Nah ... Begini kan cantik." Tanggap Cheril sambil mengejek.
Keduanya pun tertawa lepas.
Yang berada di kejauhan pun sedikit mengeryitkan wajahnya tertawa kecil melihat hubungan Cheril dan ibunya.
Sementara di dalam hati ibu Elvano berkata;
Kamu sungguh berhati mulia Cheril. Vano sungguh beruntung bisa mengenal mu.
Ibu memang sama sekali tidak tau bagaimana sebenarnya hubungan kedua orang itu. Ia masih berpikir Elvano dan Cheril sedang menjalin sebuah hubungan yang biasanya disebut dengan kata "pacaran".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Fahrul Fahrul
lanjut
2022-01-31
0
Lili Chan
cheril emg baik hati sm cpa pn
2020-07-29
2
Echa
pinter banget sekolah cuma 1 tahun😍😍😍
2020-07-16
2