#18 Terjadi Sesuatu?

Jadilah pacar untuk diri ini.

“Maafkan saya,” aku menarik nafas, “Satu kali pun saya tidak memikirkan untuk mendapatkan hubungan lebih dengan seseorang.”

Lelaki itu tersenyum sendu seakan ingin menangis.

Apakah saya tidak punya kesempatan?

“Tolong, jangan memaksa saya. Saat ini pun, saya sedang menahan diri,” aku genggam tumpukan kertas di tanganku lebih erat sambil mengeluarkan ekspresi tertekan, “Jangan jadikan saya halangan untuk mimpi anda.”

A ha ha ha... cringe juga nih dialog. Lelah juga lama kelamaan.

Semangat sekali teman-teman satu kelompokku ini ya~ Bisa saja mereka buat naskah yang lebih garing dari sinetron.

Mau bagaimana lagi? Teater pada dasarnya fokus ke pementasan peran, bukan ke pembuatan naskahnya⏤walaupun memang harus bisa juga. Jadinya ya seperti inilah hasil naskah buatan anak-anak awam.

Padahal, mudahnya, senior hanya perlu meminjamkan naskah teater yang lama. Ini kan hanya keperluan latihan.

Yah, aku sih bisa lebih luwes kalau aku yang membuat. Masukku ke ekskul berbarengan dengan adik kelas. Jadinya aku sungkan untuk mendahului karena aku juga tidak tahu apa-apa. Akhirnya aku memilih untuk pasif.

Lain kali aku mau lebih kasih masukkan. Setidaknya untuk cerita yang bertemakan populer seperti ini, bisa aku kurangi ketegangan batin dan membuatnya lebih mudah untuk keluar dari mulut yang kadang malu-malu. Terutama mulutku.

Apa dialog selanjutnya?

Mimpi? Hahaha! Adira, kamu itu mimpiku.

Oke. Setelah itu aku. Langsung aku hayati saja semampuku.

“Anda jahat!” ...hah? “Saya kan jadi tidak bisa... menolak. Baiklah, saya akan jadi pacar anda!”

...

Kenapa ya aku mau masih ekskul ini?

Iiih, sungguh!

Tidak ada lain kali! Aku harus turun tangan untuk merombak naskah ini!! Saat ini juga!

“Saya mau berpacaran dengan anda~” aku menyuarakan kalimatnya dengan suara cempreng mengejek, “Gampangan banget nih cewek!”

“Hehe!”

Hmm?

...

...

...

“Kak Fares?!” kenapa dia sudah ada di depan pintu kamarku?! Yang terbuka?!

“Maaf. Rasyi serius banget, jadi kakak tidak mau ganggu,” Fares memasuki kamar lebih dekat. Ia mengangkat kedua tangannya, “Kakak tidak akan cerita ke siapa-siapa kok.”

Gimana? Aku harus gimana?

Kakiku terjinjit di depannya. Ingin meraih wajahnya yang masih tersenyum...

...

Sial! Kenapa aku begitu pendek! Malu malahan bertambah deh!

“Rasyi mau apa⏤?”

Diam kau! “Kakak nunduk!”

Terdiam Fares kebingungan. Namun tampaknya Fares tidak begitu mempermasalahkan. Ia menunduk ke arahku dan mendekatkankan kepalanya padaku.

Dua tanganku tanpa tanda-tanda mendarat ke kedua pipinya, mencubit kesal. Memanfaatkan dengan lebih baik saat ia sengaja sejajarkan tingginya. Wajah itu tampak jelas dengan rasa terkejutnya.

“Jangan bilang ke siapa-siapa!” aku memanyunkan mulutku sambil masih menahan malu.

Fares terdiam dalam kejutnya, “Ya kan tadi sudah kakak bilang.”

...

Aaaaa....aaa! Aaaaaargh!!

Kenapa sih denganku?! Kelakukan apa sih yang terlintas di otakku?! Semalu itukah aku sampai salah tingkah?! Ini bukannya memperbaiki keadaan tapi yang ada malah semakin malu!!

Jangan tersenyum di keadaan seperti ini dong! “Iya, kakak ingat kok~ Sekarang, bisa lepas cubitannya Rasyi? Sakit nih.”

Oh iya! Langsung aku melepaskannya dan mundur beberapa langkah.

Gila! Aku jadi tidak tahu mau melakukan apa!

“Ya sudah, makan malam yuk,” Fares masih saja mengelus kepalaku.

Bisu aku karena malu yang masih merajalela. Aku hanya mengikuti langkahnya. Dengan wajah yang memerah tentu semakin malu dengan kelakuanku tadi.

“Rasyi? Kenapa, sayang?” tante Sari yang menyambutku di salah satu sisi meja. Ia mendekat ke arahku, “Kamu sakit?”

“Sakit hati,” aargh! Aku bicara apa lagi sih?!

“Hah?”

“Bukan! Bukan kenapa-napa! Rasyi tidak kenapa-napa kok,” aku melambaikan kedua tanganku.

Sari tampak khawatir. Namun aku rasa aku tahu darimana sikap Fares yang tidak mau ikut campur masalah orang itu. Sari pun sepertinya memilih untuk ikuti alur.

“Duduk yuk. Makan dulu, tidur juga jangan malam-malam kayak kemarin loh,” Sari mendorongku pelan mendekati kursi kosong.

Udahlah! Aku ambil duduk saja!

“Oh iya, Rasyi,” paman Hendra yang sudah melahap sesendok nasi akhirnya mengunyah habis apa yang ada di mulutnya, “Papamu sudah balik.”

Hmm? “Kok? Papa tidak ada kabar-kabar ke aku?”

“Rizki langsung sibuk sama urusan rumah sakit. Urgent katanya. Jadi masih belum bisa ke sini. Menginap saja dulu di sini sampai Rizki jemput,” Hendra kembali menyantap makan malamnya.

Masalah apa sampai bisa se-darurat itu? Padahal papa pun tidak bertanggung jawab atas semuanya yang ada di rumah sakit. Benar-benar seperti orang yang paling penting ya~

Yah, itu kan bukan sekali dua kali. Wajar saja.

...)(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(...

“Ucu cu cu~ Puspus unyu~” kambuh lagi si Firna.

Firna selalu lemah sama kucing. Lebih-lebih kalau kucing sekampungan mengelilinginya.

Sekolah ini memang cocok dengan Firna. Tidak ada waktu sekalipun dimana murid sekolah tidak bertemu dengan kucing. Namun untuk Firna, semua itu tidak cukup kalau tidak mengunjungi ke komplek mereka.

“Lihat Rasyi~ Dia imut banget~!” Firna yang kambuh ini mengangkat satu dari anak kucing itu dan menunjukkan di depan wajahku.

“Iya, iya...,” aku juga suka kucing tapi tidak sampai seperti Firna.

Tidak ada yang bisa sampai se-fanatik Firna. Aku? Ya pastinya iya iya saja dan tidak ada alasan untuk menolak di setiap kali aku diajak kemari.

“Aaa! Jangan~” aku mendapati satu kucing menarik-narik ujung gelangku, “Jangan dimainin~”

Kuangkat satu kucing yang iseng itu dan meletakkannya di pangkuanku. Menjauhkan gelang dari tanah rerumputan yang aku duduki saat ini. Tampaknya aku harus melepas dan menyembunyikannya dulu sebelum semakin dirusak oleh kucing yang lain.

Gelang ini tidak boleh sampai rusak! Ini adalah salah satu dari banyaknya hadiah dari Jagad. Kalau rusak satu saja, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri.

Bukan karena aku tidak bisa membelinya. Hadiah ini, kenyataannya, tidak mungkin aku terima lagi dari orang yang sama.

Ia mendengar atau tidak, aku sudah berjanji untuk menjaga semua ini. Baik yang aku bawa sekarang sampai benda yang cukup besar berkumpul di rumah.

“Itu yang dari kak Jagad kan?” Firna ternyata masih ingat.

Aku tersenyum, “Iya. Waa!” kucing ini masih saja berusaha menangkap gelangku.

Rasa takutku akan lepasnya tali rajutan gelang itu. Manik-manik kecil yang manis bisa saja berceceran nanti apalagi manisnya gantungan bunga kecil di satu sisi.

Semakin menjadi-jadi ketakutan ini dengan lebih banyaknya kucing yang menyerangku.

“Hahaha, Rasyi jadi dikepung.”

“Firna! Tolong~!” dengan kecepatan yang aku bisa, tanganku memasukkan gelang itu ke dalam kantong seragam putihku.

“Hahahahaha, iya sabar~” ia mendekatiku, dengan sangat pelan.

“Aauw! Dicakarin nih~!” aku mengulurkan tanganku ke arahnya, “Fir~ na~!”

“Iya, ayo!” dia akhirnya sungguh-sungguh berdiri dan mengambil langkah untuk membantuku lepas dari para genggaman kucing yang kepo, “Dadah meong meong ucuu~”

Bibirku yang tidak terbuka untuk komen apapun. Kupeluk tangan Firna dan menariknya pelan menjauhi kawanan para keimutan ini. Membawanya masuk ke peradaban sekolah yang lebih ramai.

Waktu istirahat ini selalu saja penuh dengan setiap putih abu-abu yang beraktivitas bebas.

Firna tidak mengelak sama sekali saat aku masuk ke jalanan sekolah sambil memeluk tangannya, “Eh? Itu di Sagara kan?”

Oh, benar. Dia berjalan ke arah sini!!

Huuuh! Padahal pagi sampai sekarang aku bisa tenang-tenang saja. Tidak bisa ya aku bebas sebentar saja dari kreatifitas jahil si kembar?!

Tarik nafas~ dan bersiaplah!

Eh?

Heh?

“Loh? Kalian bertengkar ya?” Firna sama terkejutnya denganku.

“Tidak...,” secara teknis memang tidak ada perkelahian.

Keributan dan kekacauan yang selalu diberikan oleh mulut hewan liar itu hanya sekedar bagaimana ia berteman. Kemarahanku hanya sekedar reaksi wajar. Lebih dari itu, aku tidak berniat untuk sungguh-sungguh bertengkar dengannya.

Sebentar, kenapa Sagara sendirian? Dimana Sovian?

Episodes
1 #0 Prolog
2 #1 Dua Tahun dan Saat Ini
3 #2 Ayo Kita Mulai!
4 #3 Pembiasaan
5 #4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6 #5 Sehari yang Damai
7 #6 Dongeng?
8 #7 Kabar Pembuat Onar
9 #8 Sovian Sagara
10 #9 Cakap-Cakap Sejenak
11 #10 Ulah Baru?
12 #11 di Rumah Kenalan
13 #12 Lagi Lagi
14 #13 Bicara dengan Marah
15 #14 Mulai Event Baru
16 #15 Drama Aneh di Pagi Hari
17 #16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18 #17 Tanggal ke Tujuh Belas
19 #18 Terjadi Sesuatu?
20 #19 Sagara Seperti Semestinya
21 #20 Dibawa Firasat
22 #21 Debat Saja lagi!
23 #22 Kita Sudahi Konfliknya
24 #23 Manisnya Si kembar
25 #24 Malam Hari kok Begini?
26 #25 Lepaskanlah~
27 #26 Mencari Keuntungan
28 #27 Detektif Menemukan Sesuatu
29 #28 Rencana Pembasmian Lele
30 #29 Memang Kacau
31 #30 Undangan
32 #31 Ayo Jalan-Jalan
33 #32 Memperbaiki Hati
34 #33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35 #34 Seperti Ini Lagi
36 #35 di Sela Pemulihan
37 #36 Tirisnya Cedera
38 #37 Penarik Ragu Hati
39 Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40 #38 Setengah Lingkaran
41 #39 Karut Tak Larut
42 #40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43 #41 Sorak Sorai Penguat Diri
44 #42 Pelarian
45 #43 Sekilas Tawa
46 #44 Bertahan
47 #45 Keraguan dan Luka
48 #46 Aaaaaaa
49 #47 Setelah Tegang...
50 #48 Tegang Lagi
51 #49 Cinta itu Memang Tegang
52 #50 Tidak Tahu!!
53 #51 Emosi tak Jelas
54 #52 Amarah dan Debat
55 #53 Awal di Kisah yang Lalu
56 #54 Masa Lalu yang Sesak
57 #55 Kejutan
58 #56 SOS!!
59 #57 Hujan Oh Hujan
60 #58 Sehabis Hujan
61 #59 Pintu Ruang Dokter
62 #60 Kesibukan Ruang Dokter
63 #61 Sebelum Istirahat
64 #62 Dingin dan Takut
65 #63 Kencan dengan Putri Ini
66 #64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67 #65 Kunjungan yang Membangongkan
68 #66 Masalah Masalah Masalah
69 #67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70 #Special New Year : Sweet Fireworks
71 #68 Kencan yang Berubah
72 #69 Pasar di Rumah
73 #70 Tenang Sebelum Badai
74 #71 Mara di Petang
75 #72 Mara yang Gelap
76 #73 Rintikan yang Menyayat
77 #74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78 #75 Triple Kejutan
79 #76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80 #77 Ajakan
81 #78 Teraduk-Aduk
82 #79 Perubahan
83 #80 Mencari Udara Segar
84 #81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85 #82 Bertabrakan
86 Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87 Pengumuman : Emma Di Sini~
88 #83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89 #84 Satu Goyah
90 #85 Mari Kita Bicarakan
91 #86 Apa yang Harus Dilakukan
92 #87 Tenang yang Diharapkan
93 #88 Panggilan
94 #89 Tak Berujung
95 #90 Permintaan tak Terduga
96 #91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97 #92 Tak Dapat Diperbaiki
98 #93 Hari Libur
99 #94 Mengunjungi Tamu
100 #95 Ketakutan Kembali
101 #96 Menyerah?
102 #97 Setangkai Bunga
103 #98 Buket Bunga
104 #99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105 #100 Are You Love Him?
106 #Special 100: Big Family?!
107 #101 Dari Hongkong!!
108 #102 Dekorasi Membawa Demo
109 #103 Rampung Kah?
110 #104 A I U E O
111 #105 Kayaknya
112 #106 Kesibukan
113 #107 Silap Malam
114 #108 Arus Semakin Jauh
115 #109 Deklarasi
116 #110 Baiklah! Silahkan!
117 #111 Saha?
118 #112 Saatnya Konsultasi?
119 #113 As Ta Ga
120 #114 Pelan-Pelan
121 #115 Berpikir Sampai Hujan
122 #116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123 #117 Gosong!!
124 #118 Datang dan Pergi
125 #119 Magnet ya?
126 #120 Dua Orang ini
127 #121 Inginnya Liburan
128 #122 Gelombang Emosi
129 #123 Gemuruh Ombak
130 #124 Kakak dan Adik
131 #125 Burung Ketiga
132 #126 Kuncup yang Terbuka
133 #127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134 #128 Pencarian Penemuan
135 #129 Permulaan
136 #130 Pengakuan Tak Sampai
137 #131 Angin Datang
138 #132 Keberanian
139 #133 Tabrak Saja Terus!
140 #134 Rusuh di Mall Lagi
141 #135 Silent Date?!
142 #136 Romantis nih?!
143 #137 Kasmaran di Mana-Mana
144 #138 Cinta?
145 #139 The Adaptation Period
146 #140 Continues
147 #141 Hearts
148 #142 Happy
149 #143 Curhatan Membawa Ribut
150 #144 Kejutan yang Tidak Lucu
151 #145 Rencanakan Saja
152 #146 Tak Ada Ketenangan
153 #147 Yang Ada di Samping
154 #148 Konfirmasi
155 #149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156 Pengumuman : Sapa Finale
157 #Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158 #Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159 #Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160 #Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161 #Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162 #Special6 Urdha dan Azkia
163 #SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164 Pengumuman : Good Bye~
Episodes

Updated 164 Episodes

1
#0 Prolog
2
#1 Dua Tahun dan Saat Ini
3
#2 Ayo Kita Mulai!
4
#3 Pembiasaan
5
#4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6
#5 Sehari yang Damai
7
#6 Dongeng?
8
#7 Kabar Pembuat Onar
9
#8 Sovian Sagara
10
#9 Cakap-Cakap Sejenak
11
#10 Ulah Baru?
12
#11 di Rumah Kenalan
13
#12 Lagi Lagi
14
#13 Bicara dengan Marah
15
#14 Mulai Event Baru
16
#15 Drama Aneh di Pagi Hari
17
#16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18
#17 Tanggal ke Tujuh Belas
19
#18 Terjadi Sesuatu?
20
#19 Sagara Seperti Semestinya
21
#20 Dibawa Firasat
22
#21 Debat Saja lagi!
23
#22 Kita Sudahi Konfliknya
24
#23 Manisnya Si kembar
25
#24 Malam Hari kok Begini?
26
#25 Lepaskanlah~
27
#26 Mencari Keuntungan
28
#27 Detektif Menemukan Sesuatu
29
#28 Rencana Pembasmian Lele
30
#29 Memang Kacau
31
#30 Undangan
32
#31 Ayo Jalan-Jalan
33
#32 Memperbaiki Hati
34
#33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35
#34 Seperti Ini Lagi
36
#35 di Sela Pemulihan
37
#36 Tirisnya Cedera
38
#37 Penarik Ragu Hati
39
Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40
#38 Setengah Lingkaran
41
#39 Karut Tak Larut
42
#40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43
#41 Sorak Sorai Penguat Diri
44
#42 Pelarian
45
#43 Sekilas Tawa
46
#44 Bertahan
47
#45 Keraguan dan Luka
48
#46 Aaaaaaa
49
#47 Setelah Tegang...
50
#48 Tegang Lagi
51
#49 Cinta itu Memang Tegang
52
#50 Tidak Tahu!!
53
#51 Emosi tak Jelas
54
#52 Amarah dan Debat
55
#53 Awal di Kisah yang Lalu
56
#54 Masa Lalu yang Sesak
57
#55 Kejutan
58
#56 SOS!!
59
#57 Hujan Oh Hujan
60
#58 Sehabis Hujan
61
#59 Pintu Ruang Dokter
62
#60 Kesibukan Ruang Dokter
63
#61 Sebelum Istirahat
64
#62 Dingin dan Takut
65
#63 Kencan dengan Putri Ini
66
#64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67
#65 Kunjungan yang Membangongkan
68
#66 Masalah Masalah Masalah
69
#67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70
#Special New Year : Sweet Fireworks
71
#68 Kencan yang Berubah
72
#69 Pasar di Rumah
73
#70 Tenang Sebelum Badai
74
#71 Mara di Petang
75
#72 Mara yang Gelap
76
#73 Rintikan yang Menyayat
77
#74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78
#75 Triple Kejutan
79
#76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80
#77 Ajakan
81
#78 Teraduk-Aduk
82
#79 Perubahan
83
#80 Mencari Udara Segar
84
#81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85
#82 Bertabrakan
86
Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87
Pengumuman : Emma Di Sini~
88
#83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89
#84 Satu Goyah
90
#85 Mari Kita Bicarakan
91
#86 Apa yang Harus Dilakukan
92
#87 Tenang yang Diharapkan
93
#88 Panggilan
94
#89 Tak Berujung
95
#90 Permintaan tak Terduga
96
#91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97
#92 Tak Dapat Diperbaiki
98
#93 Hari Libur
99
#94 Mengunjungi Tamu
100
#95 Ketakutan Kembali
101
#96 Menyerah?
102
#97 Setangkai Bunga
103
#98 Buket Bunga
104
#99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105
#100 Are You Love Him?
106
#Special 100: Big Family?!
107
#101 Dari Hongkong!!
108
#102 Dekorasi Membawa Demo
109
#103 Rampung Kah?
110
#104 A I U E O
111
#105 Kayaknya
112
#106 Kesibukan
113
#107 Silap Malam
114
#108 Arus Semakin Jauh
115
#109 Deklarasi
116
#110 Baiklah! Silahkan!
117
#111 Saha?
118
#112 Saatnya Konsultasi?
119
#113 As Ta Ga
120
#114 Pelan-Pelan
121
#115 Berpikir Sampai Hujan
122
#116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123
#117 Gosong!!
124
#118 Datang dan Pergi
125
#119 Magnet ya?
126
#120 Dua Orang ini
127
#121 Inginnya Liburan
128
#122 Gelombang Emosi
129
#123 Gemuruh Ombak
130
#124 Kakak dan Adik
131
#125 Burung Ketiga
132
#126 Kuncup yang Terbuka
133
#127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134
#128 Pencarian Penemuan
135
#129 Permulaan
136
#130 Pengakuan Tak Sampai
137
#131 Angin Datang
138
#132 Keberanian
139
#133 Tabrak Saja Terus!
140
#134 Rusuh di Mall Lagi
141
#135 Silent Date?!
142
#136 Romantis nih?!
143
#137 Kasmaran di Mana-Mana
144
#138 Cinta?
145
#139 The Adaptation Period
146
#140 Continues
147
#141 Hearts
148
#142 Happy
149
#143 Curhatan Membawa Ribut
150
#144 Kejutan yang Tidak Lucu
151
#145 Rencanakan Saja
152
#146 Tak Ada Ketenangan
153
#147 Yang Ada di Samping
154
#148 Konfirmasi
155
#149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156
Pengumuman : Sapa Finale
157
#Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158
#Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159
#Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160
#Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161
#Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162
#Special6 Urdha dan Azkia
163
#SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164
Pengumuman : Good Bye~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!