#10 Ulah Baru?

Hm? Ada toples kaca yang imut. Banyak gulungan kertas kecil di dalamnya. Warna-warni itu disusun sedemikian rupa layaknya pelangi.

Kenapa ada di mejaku?

“Punya kamu ya?” Harun duduk di kursi depanku dan menghadapkan tubuhnya ke arahku.

“Bukan,” aku mengambil duduk.

Aku mengamati lebih dekat toples kecil kaca itu sambil melepaskan ransel simple dengan warna cream dan hijau sage. Ditemani gantungan kunci boneka teddy bear coklat yang berbulu halus dan tebal.

“Terus punya siapa?” Firna yang sedari tadi sudah datang di sampingku ikut kebingungan dengan apa yang aku genggam.

“Coba aku buka saja deh,” kuputar tutup hitam dari toples yang tingginya tidak lebih dari sepuluh sentimeter.

Entah bagaimana hatiku berdetak kencang. Harun memang mengatakan seakan tidak tahu akan hal ini, tapi siapa yang tahu kalau saja dia berbohong dan membuatkan surprise untukku. Aku akan tahu saat aku membuka salah satu gulungan kertasnya.

Warna merah di atas menarik perhatian jariku. Terbukalah gulungan itu dan aku pun membaca⏤

Langsung aku mengembalikan kertas itu dan menutupnya. Mengulurkannya dengan rasa tidak mau tahu, “Harun~ Tolong dibuangkan ya~” senyum ini aku paksa untuk menahan amarahku.

“Loh? Kenapa? Apa isinya?” Firna tampak penasaran.

Harun ikut penasaran dan membuka toples itu setelah menerimanya dariku. Membuka kertas yang kupaksa masuk tadi. Ya, mukanya bukan pertanda baik.

“Apa sih?” Firna langsung merebut apa yang ada di tangan Harun yang terkejut. Terdiam ia dibuat oleh tulisan itu, “Oh, kerjaan si duo itu ya?”

Sungguh! Mereka niat sekali membuat yang seperti ini!

Apa benar seluruh kertas di toples kaca berisikan semua ejekan yang biasa mereka sebutkan dalam satu minggu ini?!

Kalau saja aku menceritakannya ke orang-orang luar, mungkin mereka akan mengatakan itu hanya iseng dan menganggapnya lucu.

Lucu dari mananya?! Semenjak hari aku berpapasan dengan mereka, yang mereka lakukan selama seminggu adalah mengejekku yang aneh-aneh! Seminggu penuh sapaan mereka isinya hanya tentang seberapa pendeknya aku.

Bahkan mereka tidak memanggilku dengan sebutan kakak!

Tekadku memang masih utuh untuk setidaknya tidak pura-pura menjadi orang asing bagi mereka, tapi rasanya itu malah memberatkan jiwaku. Mereka malah semakin meningkatkan kadar kreatifitas dalam kejahilan mereka.

Kemarin saja mereka meminta orang untuk memberikan aku buket dengan pesan ejekan dari mereka.

Dasar si kembar kurang kerjaan!!

“Sudah aku bilang, mereka tidak berguna. Jangan urusi mereka lagi,” Harun kembali ke mode kasar, “Kenapa sih kamu masih mau membela mereka?”

Entahlah. Kenapa ya, Rasyi?

“Aku sudah janji sama papa,” alasan saja yang keluar dari mulutku.

“Rasyi selalu saja terlalu baik~” Firna mengetukkan pundakku dengan pundaknya.

Iya, aku dibesarkan terlalu baik. Bahkan kalimat papa seakan menghipnotisku untuk tetap bertahan. Khususnya yang bilang ada yang perlu aku tanyakan langsung pada mereka.

Ataukah mungkin aku ditarik oleh rasa kepo-ku.

Hah, aku memasukkan diriku sendiri dalam masalah.

Dengan kesal Harun berdiri dari “Ya sudah. Aku buang ini dulu.”

Berbalik aku beri senyum, “Makasih~”

Lelaki hanya membalas senyumanku. Membawa hadiah toples yang disiapkan para iblis.

Sekarang, apa yang harus aku lakukan tentang si kembar yang manis?

“Tapi, Rasyi, bukannya kamu bilang papa-mu juga tergantung sama kamunya. Kenapa jadinya kamu yang pingin banget begitu?” Firna kembali membahas.

Itu dia masalahnya. Sepertinya ada yang tertinggal di ujung lidah, “Itu⏤”

“Jangan tarik-tarik!”

Ribut-ribut apa yang lagi-lagi muncul sekarang? Di depan kelas?

“Sakit we!”

Heh?

“Ikut saja!”

Kenapa lagi ini?! Apa lagi kejadian yang membuat Harun sampai menyeret si kembar menuju kemari?!

“Harun, kenapa bawa-bawa mereka?” terima kasih Firna sudah menyuarakan isi hatiku yang bergejolak ini.

“Mereka mau bikin jebakan untuk Rasyi, lagi,” lelaki ini masih menahan gerak si kembar yang pada dasarnya memang lebih pendek dari Harun.

Tidak seharusnya aku bertanya, tapi…, “Jebakan apa?”

Wajah Harun tampak ragu, “Mereka… mau bikin confetti pakai… tumpukan kertas yang isinya olok-olok buat kamu.”

Sudah aku sudah lebih baik aku tidak bertanya.

Itu kan surprise terniat dari adik-adikku yang manis. Lebih lagi ini akan merepotkanku untuk harus membersihkan bekas kerjaan mereka. Yang harus aku lakukan pastinya menunggu, bukannya mengacaukan surprise mereka.

Ndasmu!

Di dalam imajinasiku yang meliar, aku ingin sekali melempar toples kaca tadi ke arah mereka! Wahai para iblis! Bertaubatlah!!

“Rasyi masih saja tersenyum ya, aslinya pasti kesal~” Firna menusuk-nusuk wajahku yang ternyata benar masih mode tersenyum manis.

Aku tahu ini adalah kenakalan kekanak-kanakan yang paling niat yang pernah aku rasakan. Namun bagaimana bisa aku sabar dengan kelakuan yang menumpuk seperti ini? Manusia tetap saja manusia!

Salah satu dari si kembar yang aku yakini adalah Sagara itu kuincar tangannya. Menarik pelan mendekatiku. Untung sekali aku sudah terbiasa tersenyum manis di segala kondisi.

“Duduk dulu yuk. Kita ngobrol sedikit~” ikuti saja kata-kata kakak kelasmu yang cantik ini. Sekali saja~!

“Dih! Sudah dibilangin jangan tebar pesona.”

Nih anak aku colok saja hidungnya pakai tutup pulpen, mungkin ya?

“Tidak usah repot-repot, Rasyi. Aku hukum saja mereka setelah ini,” Harun, tolong jangan keluar dari karakter.

“Wah, Harun parah,” satu dari mereka yang aku tahu bernama Sovian ini malah memulai membuka moncongnya.

“Iya,” Sagara ikut-ikutan, “Padahal yang mulai masalah ke kami kan Rasyi.”

Dibilangin! Kalian yang cegat aku di pintu!!

Sebelum semua orang semakin mendidih amarahnya sampai ke ubun-ubun, aku harus bertindak. Aku langsung saja deh ke permasalahannya.

“Kalian sebenci itunya denganku?” kukeluarkan wajah sedih paling maksimal yang bisa aku lakukan.

Harun tampak terkejut, “Jangan pikirkan mereka, Rasyi. Mereka⏤”

“Kami tidak benci Rasyi kok.”

“Kata siapa emang?”

...

Tolong nih. Kalau tidak benci, kenapa mereka sebesar itu niatnya mengerjaiku?

Firna ikut kebingungan, “Tapi kan kalian selalu gangguin Rasyi.”

Sagara mengeluarkan wajah seperti orang bodoh. “Memangnya kami mengganggu?”

“Kami cuma mau bergaul sama kamu,” Sovian tersenyum, “Itu yang kamu mau kan?”

Wow.

“Itu cuma alasan!” Harun sepertinya sudah mencapai batas, “Kalian jelas-jelas kerjain Rasyi satu minggu ini!”

“Sudah dibilangin kan, kami itu mau bergaul saja,” Sagara menekankan apa yang dia sudah sebut tadi.

“Bergaul tapi seperti itu?!” tolong, Harun. Tenang dulu….

“Aku dan Vian juga seperti itu. Kami saling kerjain. Tapi kami tidak papa tuh,” wajah Sagara sudah sangat menjengkelkan.

“Kalau kalian mau begitu, lakukan antara kalian saja. Jangan ke orang lain,” Harun masih saja mengamuk.

“Rasyi tidak pernah protes tuh,” Sagara menunjukku, “ Lihat tuh, dia senyum-senyum saja.”

Aku tersenyum karena aku tidak bisa menahan rasa maluku! Semua orang di kelas ini sudah menatapi kami sambil berbisik-bisik ria. Aku tidak bisa memindahkan wajah ini ke suatu tempat. Tentu saja aku hanya bisa tersenyum!

Namun, “Bukan begitu!!” berteriak aku tidak mau tahu lagi.

Fuuh! Semuanya tenang juga akhirnya.

“Ra, Rasyi” Firna sepertinya sampai terkejut sekali.

Aku menyatukan kedua tanganku di dekat wajahku, “Maaf, Sovian, Sagara. Ayah kita bertiga memang meminta aku untuk temani kalian, tapi aku tidak bisa ikut cara kalian.”

Sepertinya mereka masih mendengarkanku.

“Tapi aku akan bantuin kalian kalau kalian butuh aku kok,” aku menatap mereka berusaha mengeluarkan keseriusanku, “Jadi, mm…,” kutahan bicaraku sesaat, “Tolong jangan kasar-kasar denganku ya? Please.”

Aku sudah mengatakan selembut mungkin. Kalau tidak bisa berhasil juga, berarti mereka memang tidak bisa tertolong⏤

“Baiklah.”

Heh?

“Maaf ya, kami tidak akan begitu lagi kok,” Sovian melanjutkan ucapan Sagara,

Pergi mereka meninggalkan kami. Tanpa membiarkan aku bernafas terlebih dahulu dari rasa terkejutku.

Si kembar itu sungguh mendengarkanku?!

“Rasyi,” Harun memecahkan rasa terkejut ini, “Rasyi percaya omongan mereka?”

Tentu saja! “Tidak.”

Episodes
1 #0 Prolog
2 #1 Dua Tahun dan Saat Ini
3 #2 Ayo Kita Mulai!
4 #3 Pembiasaan
5 #4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6 #5 Sehari yang Damai
7 #6 Dongeng?
8 #7 Kabar Pembuat Onar
9 #8 Sovian Sagara
10 #9 Cakap-Cakap Sejenak
11 #10 Ulah Baru?
12 #11 di Rumah Kenalan
13 #12 Lagi Lagi
14 #13 Bicara dengan Marah
15 #14 Mulai Event Baru
16 #15 Drama Aneh di Pagi Hari
17 #16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18 #17 Tanggal ke Tujuh Belas
19 #18 Terjadi Sesuatu?
20 #19 Sagara Seperti Semestinya
21 #20 Dibawa Firasat
22 #21 Debat Saja lagi!
23 #22 Kita Sudahi Konfliknya
24 #23 Manisnya Si kembar
25 #24 Malam Hari kok Begini?
26 #25 Lepaskanlah~
27 #26 Mencari Keuntungan
28 #27 Detektif Menemukan Sesuatu
29 #28 Rencana Pembasmian Lele
30 #29 Memang Kacau
31 #30 Undangan
32 #31 Ayo Jalan-Jalan
33 #32 Memperbaiki Hati
34 #33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35 #34 Seperti Ini Lagi
36 #35 di Sela Pemulihan
37 #36 Tirisnya Cedera
38 #37 Penarik Ragu Hati
39 Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40 #38 Setengah Lingkaran
41 #39 Karut Tak Larut
42 #40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43 #41 Sorak Sorai Penguat Diri
44 #42 Pelarian
45 #43 Sekilas Tawa
46 #44 Bertahan
47 #45 Keraguan dan Luka
48 #46 Aaaaaaa
49 #47 Setelah Tegang...
50 #48 Tegang Lagi
51 #49 Cinta itu Memang Tegang
52 #50 Tidak Tahu!!
53 #51 Emosi tak Jelas
54 #52 Amarah dan Debat
55 #53 Awal di Kisah yang Lalu
56 #54 Masa Lalu yang Sesak
57 #55 Kejutan
58 #56 SOS!!
59 #57 Hujan Oh Hujan
60 #58 Sehabis Hujan
61 #59 Pintu Ruang Dokter
62 #60 Kesibukan Ruang Dokter
63 #61 Sebelum Istirahat
64 #62 Dingin dan Takut
65 #63 Kencan dengan Putri Ini
66 #64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67 #65 Kunjungan yang Membangongkan
68 #66 Masalah Masalah Masalah
69 #67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70 #Special New Year : Sweet Fireworks
71 #68 Kencan yang Berubah
72 #69 Pasar di Rumah
73 #70 Tenang Sebelum Badai
74 #71 Mara di Petang
75 #72 Mara yang Gelap
76 #73 Rintikan yang Menyayat
77 #74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78 #75 Triple Kejutan
79 #76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80 #77 Ajakan
81 #78 Teraduk-Aduk
82 #79 Perubahan
83 #80 Mencari Udara Segar
84 #81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85 #82 Bertabrakan
86 Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87 Pengumuman : Emma Di Sini~
88 #83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89 #84 Satu Goyah
90 #85 Mari Kita Bicarakan
91 #86 Apa yang Harus Dilakukan
92 #87 Tenang yang Diharapkan
93 #88 Panggilan
94 #89 Tak Berujung
95 #90 Permintaan tak Terduga
96 #91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97 #92 Tak Dapat Diperbaiki
98 #93 Hari Libur
99 #94 Mengunjungi Tamu
100 #95 Ketakutan Kembali
101 #96 Menyerah?
102 #97 Setangkai Bunga
103 #98 Buket Bunga
104 #99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105 #100 Are You Love Him?
106 #Special 100: Big Family?!
107 #101 Dari Hongkong!!
108 #102 Dekorasi Membawa Demo
109 #103 Rampung Kah?
110 #104 A I U E O
111 #105 Kayaknya
112 #106 Kesibukan
113 #107 Silap Malam
114 #108 Arus Semakin Jauh
115 #109 Deklarasi
116 #110 Baiklah! Silahkan!
117 #111 Saha?
118 #112 Saatnya Konsultasi?
119 #113 As Ta Ga
120 #114 Pelan-Pelan
121 #115 Berpikir Sampai Hujan
122 #116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123 #117 Gosong!!
124 #118 Datang dan Pergi
125 #119 Magnet ya?
126 #120 Dua Orang ini
127 #121 Inginnya Liburan
128 #122 Gelombang Emosi
129 #123 Gemuruh Ombak
130 #124 Kakak dan Adik
131 #125 Burung Ketiga
132 #126 Kuncup yang Terbuka
133 #127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134 #128 Pencarian Penemuan
135 #129 Permulaan
136 #130 Pengakuan Tak Sampai
137 #131 Angin Datang
138 #132 Keberanian
139 #133 Tabrak Saja Terus!
140 #134 Rusuh di Mall Lagi
141 #135 Silent Date?!
142 #136 Romantis nih?!
143 #137 Kasmaran di Mana-Mana
144 #138 Cinta?
145 #139 The Adaptation Period
146 #140 Continues
147 #141 Hearts
148 #142 Happy
149 #143 Curhatan Membawa Ribut
150 #144 Kejutan yang Tidak Lucu
151 #145 Rencanakan Saja
152 #146 Tak Ada Ketenangan
153 #147 Yang Ada di Samping
154 #148 Konfirmasi
155 #149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156 Pengumuman : Sapa Finale
157 #Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158 #Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159 #Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160 #Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161 #Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162 #Special6 Urdha dan Azkia
163 #SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164 Pengumuman : Good Bye~
Episodes

Updated 164 Episodes

1
#0 Prolog
2
#1 Dua Tahun dan Saat Ini
3
#2 Ayo Kita Mulai!
4
#3 Pembiasaan
5
#4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6
#5 Sehari yang Damai
7
#6 Dongeng?
8
#7 Kabar Pembuat Onar
9
#8 Sovian Sagara
10
#9 Cakap-Cakap Sejenak
11
#10 Ulah Baru?
12
#11 di Rumah Kenalan
13
#12 Lagi Lagi
14
#13 Bicara dengan Marah
15
#14 Mulai Event Baru
16
#15 Drama Aneh di Pagi Hari
17
#16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18
#17 Tanggal ke Tujuh Belas
19
#18 Terjadi Sesuatu?
20
#19 Sagara Seperti Semestinya
21
#20 Dibawa Firasat
22
#21 Debat Saja lagi!
23
#22 Kita Sudahi Konfliknya
24
#23 Manisnya Si kembar
25
#24 Malam Hari kok Begini?
26
#25 Lepaskanlah~
27
#26 Mencari Keuntungan
28
#27 Detektif Menemukan Sesuatu
29
#28 Rencana Pembasmian Lele
30
#29 Memang Kacau
31
#30 Undangan
32
#31 Ayo Jalan-Jalan
33
#32 Memperbaiki Hati
34
#33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35
#34 Seperti Ini Lagi
36
#35 di Sela Pemulihan
37
#36 Tirisnya Cedera
38
#37 Penarik Ragu Hati
39
Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40
#38 Setengah Lingkaran
41
#39 Karut Tak Larut
42
#40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43
#41 Sorak Sorai Penguat Diri
44
#42 Pelarian
45
#43 Sekilas Tawa
46
#44 Bertahan
47
#45 Keraguan dan Luka
48
#46 Aaaaaaa
49
#47 Setelah Tegang...
50
#48 Tegang Lagi
51
#49 Cinta itu Memang Tegang
52
#50 Tidak Tahu!!
53
#51 Emosi tak Jelas
54
#52 Amarah dan Debat
55
#53 Awal di Kisah yang Lalu
56
#54 Masa Lalu yang Sesak
57
#55 Kejutan
58
#56 SOS!!
59
#57 Hujan Oh Hujan
60
#58 Sehabis Hujan
61
#59 Pintu Ruang Dokter
62
#60 Kesibukan Ruang Dokter
63
#61 Sebelum Istirahat
64
#62 Dingin dan Takut
65
#63 Kencan dengan Putri Ini
66
#64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67
#65 Kunjungan yang Membangongkan
68
#66 Masalah Masalah Masalah
69
#67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70
#Special New Year : Sweet Fireworks
71
#68 Kencan yang Berubah
72
#69 Pasar di Rumah
73
#70 Tenang Sebelum Badai
74
#71 Mara di Petang
75
#72 Mara yang Gelap
76
#73 Rintikan yang Menyayat
77
#74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78
#75 Triple Kejutan
79
#76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80
#77 Ajakan
81
#78 Teraduk-Aduk
82
#79 Perubahan
83
#80 Mencari Udara Segar
84
#81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85
#82 Bertabrakan
86
Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87
Pengumuman : Emma Di Sini~
88
#83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89
#84 Satu Goyah
90
#85 Mari Kita Bicarakan
91
#86 Apa yang Harus Dilakukan
92
#87 Tenang yang Diharapkan
93
#88 Panggilan
94
#89 Tak Berujung
95
#90 Permintaan tak Terduga
96
#91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97
#92 Tak Dapat Diperbaiki
98
#93 Hari Libur
99
#94 Mengunjungi Tamu
100
#95 Ketakutan Kembali
101
#96 Menyerah?
102
#97 Setangkai Bunga
103
#98 Buket Bunga
104
#99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105
#100 Are You Love Him?
106
#Special 100: Big Family?!
107
#101 Dari Hongkong!!
108
#102 Dekorasi Membawa Demo
109
#103 Rampung Kah?
110
#104 A I U E O
111
#105 Kayaknya
112
#106 Kesibukan
113
#107 Silap Malam
114
#108 Arus Semakin Jauh
115
#109 Deklarasi
116
#110 Baiklah! Silahkan!
117
#111 Saha?
118
#112 Saatnya Konsultasi?
119
#113 As Ta Ga
120
#114 Pelan-Pelan
121
#115 Berpikir Sampai Hujan
122
#116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123
#117 Gosong!!
124
#118 Datang dan Pergi
125
#119 Magnet ya?
126
#120 Dua Orang ini
127
#121 Inginnya Liburan
128
#122 Gelombang Emosi
129
#123 Gemuruh Ombak
130
#124 Kakak dan Adik
131
#125 Burung Ketiga
132
#126 Kuncup yang Terbuka
133
#127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134
#128 Pencarian Penemuan
135
#129 Permulaan
136
#130 Pengakuan Tak Sampai
137
#131 Angin Datang
138
#132 Keberanian
139
#133 Tabrak Saja Terus!
140
#134 Rusuh di Mall Lagi
141
#135 Silent Date?!
142
#136 Romantis nih?!
143
#137 Kasmaran di Mana-Mana
144
#138 Cinta?
145
#139 The Adaptation Period
146
#140 Continues
147
#141 Hearts
148
#142 Happy
149
#143 Curhatan Membawa Ribut
150
#144 Kejutan yang Tidak Lucu
151
#145 Rencanakan Saja
152
#146 Tak Ada Ketenangan
153
#147 Yang Ada di Samping
154
#148 Konfirmasi
155
#149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156
Pengumuman : Sapa Finale
157
#Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158
#Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159
#Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160
#Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161
#Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162
#Special6 Urdha dan Azkia
163
#SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164
Pengumuman : Good Bye~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!