#13 Bicara dengan Marah

Sejak kecilnya Sekar, di panti asuhan, ajaran paling banyak diulang-ulang adalah untuk berbuat baik. Tentu semua anak pasti seperti itu. Baik dari pembimbing mereka maupun dari lingkungan mereka.

Untuk Rasyi sendiri, tidak hanya tante Sari yang merawatku sejak lahir, papa juga membagikannya dengan cara sendiri.

‘Bersikaplah sewajarnya dan seimbang.’

Kalimat itu yang bisa aku simpulkan dari sikap dan cara papa.

Artinya, aku harus murka kalau ada yang kurang ajar kan?

“Duh, kak. Kami ada jadwal bela diri hari ini~”

“Hihihihi, Sagara lucu deh,” aku tertawa, “Kamu mau bertanding denganku ya?”

“Aku, tidak bilang begitu,” dia tampak semakin ragu.

“Tenang saja, aku hanya bercanda~” aku merekahkan senyumanku lebih lebar, “Bertanding sportif kan tidak boleh dikerjakan sambil marah~”

“I, iya. Kami kerjakan kok,” untunglah Sagara paham.

Selama ini aku selalu mengomentari papa yang marahnya selalu memakai majas-majas rumit. Dengan menggunakannya beberapa kali saja, aku bisa merasakan kedamaian di tengah amukan di dalam diriku.

Layaknya amarah itu tertahan oleh rangkaian yang kamu buat dengan maksud yang tidak seperti yang terdengar.

Tenang saja. Aku tidak akan sekejam papa Rizki yang akan menghukum kalian dengan mengambil kebebasan kalian~

Lihat kan? Bahkan aku meminjamkan laptop-ku agar bisa membuat makalah kalian. Ditambah lagi aku akan bantu bagian file presentasinya nanti. Kurang baik apa aku?

“Kami duluan ya kak Rasyi,” bahkan anak-anak yang lain dengan baiknya bekerja sama.

Berdasarkan kenyataannya, kalian hanya perlu mengerjakan bagian kalian dan menyempurnakannya saja.

Senyumku setidaknya kali ini tulus, “Silahkan~”

“Terima kasih sudah dibantu kak~”

“Terima kasih kak,” mereka pergi dengan wajah lega.

Ya, dan berdasarkan kenyataannya, mereka ikut tertipu dengan kelakuan si kembar ini.

Aku dengar mereka berjanji-janji akan menyelesaikan laporannya karena tidak bisa ikut penelitian mereka kemarin. Hasilnya ya, si kembar ini tidak menyelesaikannya sampai tiga hari pengumpulan.

“Padahal aku pikir kami bisa bebas tugas,” gumam yang menjengkelkan ya, Sagara?

Aku masih tersenyum, “Sudah sampai mana~ <3”

Sovian terlihat ragu untuk menjawab, “Masih di pendahuluan….”

“Hmm…, begitu~” duh, adik-adikku yang manis ini.

Dua jam sejak kami berkumpul di taman sekolah agar bisa menyelesaikan semua ini sebelum besok, dan dia baru di sana? Mereka mau kita ada di sini sampai jam berapa? Jam delapan? Pagi?

“Gawat, kita tidak bisa kejar ketinggalannya kalau begitu saja,” aku meletakkan satu tanganku menahan satu pipiku, “Lebih baik percepat lagi jarinya, ya~”

“I, iya…,” setidaknya Sovian lebih paham dengan situasi.

“Jangan terlalu tegang⏤” kaget! Dingin!

Harun ih! “Minum dulu nih. Pasti selesai kok.”

Aku menerima botol teh dengan rasa manis buah-buahan itu. Kemarau ini memang sangat butuh minuman dingin seperti ini untuk menyegarkan kepala.

Untung saja hari ini ada tugas yang membuat kelas kami membawa laptop bila punya. Harun juga siap dengan dokumen kerja kelompok tahun lalu.

Yang terpenting, untung saja Harun mau memberikan file bersih kelompoknya untuk menjadi contekan. Kalau tidak, kami harus membuatnya dari nol.

Namun, tetap saja ya, kerja mereka lamban!

“Gimana kalau begini?” Harun menunjukkan layar laptopnya.

Kujauhkan botol yang baru aku teguk sedikit isinya, “Theme-nya tidak diganti sedikit? Warnanya, gitu?”

“Bisa sih,” ia tampak mengambil alih kembali sisa pekerjaan yang kutinggalkan.

Aku mengintip sedikit ke duo barbarian itu. Hmm… sepertinya mereka bisa menganggap serius pekerjaan kali ini⏤

[“Double Kill!”]

Eh?

[“Triple Kill!!”]

[“Quadruple Kill!!”]

Lihat wajah berkeringat mereka berdua.

Manisnya~

“Sagara~ Sovian~ Adikku yang manis~”

Sagara tampak kesal, “Kenapa?”

Kenapa kamu yang bertanya? Mau aku balik bertanya? “Apa tadi itu suara perut kalian?”

Benar-benar deh!!

“Padahal Rasyi sudah terlalu baik. Masih saja,” Harun memegangi kepalanya.

“Terserah!” Sagara malah berdiri dan menghantam meja taman yang melingkar itu, “Maaf deh sudah jail ke kamu! Sudah kan?!”

Mereka tidak ada harapan.

“Sudah sampai sini baru minta maaf?!” duh, Harun! Dia jadi ikut berdiri dan marah-marah. Ini bisa jadi bertambah buruk, “Seharusnya kalian sadar dari awal. Waktu dibantuin begini baru mengaca!”

“Oh, maaf deh. Gimana kalau kamu juga ikut mengaca?!” Sagara kenapa makin terprovokasi sih?!

“Tidak bisa, Saga. Harun tuh sudah buta gara-gara cii~ntaa~ nya sama Rasyi,” sekarang juga Sovian ikut berdiri!

Duh! Kedua pria ini sungguh deh!

Langsung aku raih kedua tangan orang yang saling berhadapan dimana aku duduk di antara berdirinya mereka.

“Sudah! Tidak ada yang selesai kalau kerjaan mereka kelahi,” berusaha aku menarik pelan ke bawah dua tangan itu mengisyaratkan untuk duduk di kursi mereka sebelumnya.

“Berisik!” Sagara langsung menarik tangannya terlepas dari genggamanku.

Nih anak tidak ada adabnya sama sekali! Mau anak siapa kek, aku ingin sekali melampiaskan yang meluap dari orang bernama amarah Rasyi di dalam lubuk hati ini.

Oh?! Dia sudah datang.

“Sial! Kamu bikin mual saja!! Kau⏤uff!”

“Auw!”

Kembar ini langsung memutar wajahnya ke belakang mereka dengan tampak kesal.

Sagara dan Sovian terkejut dengan sosok yang menahan kepala mereka dari belakang. Tentu saja mereka akan terkejut. Namanya saja surprise~

Bagaimana? Apa mereka sungguh tidak bisa berlaga lagi kali ini?

“Kak⏤”

“Kak Fares?!”

Wajah kak Fares tampak marah, “Kalian buat masalah apa kali ini?”

“I, itu…,” Sovian terbata-bata.

“Ini kan cuma candaan saja,” Sagara langsung mengulurkan jari telunjuknya padaku, “Nenek lampir ini yang lebai!”

“Saga, Vian…,” Fares melipat kedua tangannya.

“Kami minta maaf,” Sovian tampak merasa bersalah.

“Maaf,” oh, bahkan Sagara juga.

Aku sempat menyangka kak Fares terlalu melebih-lebihkan apa yang ia ceritakan saat si kembar akan mendengarkan apapun yang Fares bilang. Rupanya memang begitu jadinya.

Namun kenapa mudah sekali menenangkan mereka berdua sementara denganku mereka bertindak layaknya beruang grizzly yang kegemukan?!

“Gimana kak Fares bisa kenal nenek ini?”

Dasar manusia tidak berfilter!

“Saga. Rasyi itu lebih tua darimu. Yang sopan,” Fares kembali menegur.

“Kami kan lahir di tahun yang sama,” Sovian ikut membuka mulutnya.

“Dia kakak kelas cuma pakai jalan belakang,” apa yang kamu bilang, Sagara?

Rasanya ingin sekali aku menekuk lidahnya sampai patah ke belakang! Enak sekali dia bermain dengan kata-kata begitu!

“Kalian kan berbeda umur dua jam saja. Tapi kakak tetap yang lebih tua, ya kan?” oh, Fares mau membalas dengan diri mereka sendiri!

Untunglah anak kecil yang aku kelas sejak aku bayi ini, anak kecil yang dulunya ribut ini, sudah tumbuh menjadi sosok yang membanggakan. Aku tidak tahu aku akan memanggang mereka hidup-hidup sampai seperti apa.

Aku bukan nenek lampir dan aku tidak mau berubah menjadi itu.

“Rasyi bahkan satu bulan lebih tua dari kalian,” Fares kembali mengelus kepala mereka berdua, “Berhenti bikin susah. Rasyi sudah mau bantuin kalian nugas, loh.”

Sovian dan Sagara memutar pandangannya ke arahku.

Apa? Mau melakukan apa lagi mereka?!

“Maaf kami tidak sopan,” Sagara dengan muka asamnya.

“Maaf kak, kami tidak akan ganggu lagi,” Sovian menggaruk kepala bagian belakangnya, “Tolong bantu kami sama tugasnya.”

Ya, ya, ya~ Mereka juga pernah minta maaf. Dan itu hanya bau busuk lewat! Ada perbedaan ya~?

“Maafin mereka ya, Rasyi,” kak Fares ikut andil, “Kalau mereka nakal lagi, bilang saja ke kakak.”

“Enggak kok!”

“Tidak akan lagi!”

Duh, di situasi melo seperti ini yang aku pikirkan adalah aku yang jadi kakak kelas yang jahat.

Tentu saja dengan hati yang baik ini aku memaafkannya sampai sekarang. Bukan berarti kak Fares menyuruhku untuk percaya sepenuhnya dengan mereka kan?

Namun, kalau dilihat dari sisi lain, bisa jadi mereka hanya tidak tahu bagaimana cara berteman dengan lembut. Aku dengar kalau kehidupan sang kembar adalah satu sama lain.

Ya⏤

...

Aku melihatnya sekilas. Muka mereka mengejekku.

Tidak! Tidak ada tanda damai di antara kami.

Episodes
1 #0 Prolog
2 #1 Dua Tahun dan Saat Ini
3 #2 Ayo Kita Mulai!
4 #3 Pembiasaan
5 #4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6 #5 Sehari yang Damai
7 #6 Dongeng?
8 #7 Kabar Pembuat Onar
9 #8 Sovian Sagara
10 #9 Cakap-Cakap Sejenak
11 #10 Ulah Baru?
12 #11 di Rumah Kenalan
13 #12 Lagi Lagi
14 #13 Bicara dengan Marah
15 #14 Mulai Event Baru
16 #15 Drama Aneh di Pagi Hari
17 #16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18 #17 Tanggal ke Tujuh Belas
19 #18 Terjadi Sesuatu?
20 #19 Sagara Seperti Semestinya
21 #20 Dibawa Firasat
22 #21 Debat Saja lagi!
23 #22 Kita Sudahi Konfliknya
24 #23 Manisnya Si kembar
25 #24 Malam Hari kok Begini?
26 #25 Lepaskanlah~
27 #26 Mencari Keuntungan
28 #27 Detektif Menemukan Sesuatu
29 #28 Rencana Pembasmian Lele
30 #29 Memang Kacau
31 #30 Undangan
32 #31 Ayo Jalan-Jalan
33 #32 Memperbaiki Hati
34 #33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35 #34 Seperti Ini Lagi
36 #35 di Sela Pemulihan
37 #36 Tirisnya Cedera
38 #37 Penarik Ragu Hati
39 Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40 #38 Setengah Lingkaran
41 #39 Karut Tak Larut
42 #40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43 #41 Sorak Sorai Penguat Diri
44 #42 Pelarian
45 #43 Sekilas Tawa
46 #44 Bertahan
47 #45 Keraguan dan Luka
48 #46 Aaaaaaa
49 #47 Setelah Tegang...
50 #48 Tegang Lagi
51 #49 Cinta itu Memang Tegang
52 #50 Tidak Tahu!!
53 #51 Emosi tak Jelas
54 #52 Amarah dan Debat
55 #53 Awal di Kisah yang Lalu
56 #54 Masa Lalu yang Sesak
57 #55 Kejutan
58 #56 SOS!!
59 #57 Hujan Oh Hujan
60 #58 Sehabis Hujan
61 #59 Pintu Ruang Dokter
62 #60 Kesibukan Ruang Dokter
63 #61 Sebelum Istirahat
64 #62 Dingin dan Takut
65 #63 Kencan dengan Putri Ini
66 #64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67 #65 Kunjungan yang Membangongkan
68 #66 Masalah Masalah Masalah
69 #67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70 #Special New Year : Sweet Fireworks
71 #68 Kencan yang Berubah
72 #69 Pasar di Rumah
73 #70 Tenang Sebelum Badai
74 #71 Mara di Petang
75 #72 Mara yang Gelap
76 #73 Rintikan yang Menyayat
77 #74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78 #75 Triple Kejutan
79 #76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80 #77 Ajakan
81 #78 Teraduk-Aduk
82 #79 Perubahan
83 #80 Mencari Udara Segar
84 #81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85 #82 Bertabrakan
86 Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87 Pengumuman : Emma Di Sini~
88 #83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89 #84 Satu Goyah
90 #85 Mari Kita Bicarakan
91 #86 Apa yang Harus Dilakukan
92 #87 Tenang yang Diharapkan
93 #88 Panggilan
94 #89 Tak Berujung
95 #90 Permintaan tak Terduga
96 #91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97 #92 Tak Dapat Diperbaiki
98 #93 Hari Libur
99 #94 Mengunjungi Tamu
100 #95 Ketakutan Kembali
101 #96 Menyerah?
102 #97 Setangkai Bunga
103 #98 Buket Bunga
104 #99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105 #100 Are You Love Him?
106 #Special 100: Big Family?!
107 #101 Dari Hongkong!!
108 #102 Dekorasi Membawa Demo
109 #103 Rampung Kah?
110 #104 A I U E O
111 #105 Kayaknya
112 #106 Kesibukan
113 #107 Silap Malam
114 #108 Arus Semakin Jauh
115 #109 Deklarasi
116 #110 Baiklah! Silahkan!
117 #111 Saha?
118 #112 Saatnya Konsultasi?
119 #113 As Ta Ga
120 #114 Pelan-Pelan
121 #115 Berpikir Sampai Hujan
122 #116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123 #117 Gosong!!
124 #118 Datang dan Pergi
125 #119 Magnet ya?
126 #120 Dua Orang ini
127 #121 Inginnya Liburan
128 #122 Gelombang Emosi
129 #123 Gemuruh Ombak
130 #124 Kakak dan Adik
131 #125 Burung Ketiga
132 #126 Kuncup yang Terbuka
133 #127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134 #128 Pencarian Penemuan
135 #129 Permulaan
136 #130 Pengakuan Tak Sampai
137 #131 Angin Datang
138 #132 Keberanian
139 #133 Tabrak Saja Terus!
140 #134 Rusuh di Mall Lagi
141 #135 Silent Date?!
142 #136 Romantis nih?!
143 #137 Kasmaran di Mana-Mana
144 #138 Cinta?
145 #139 The Adaptation Period
146 #140 Continues
147 #141 Hearts
148 #142 Happy
149 #143 Curhatan Membawa Ribut
150 #144 Kejutan yang Tidak Lucu
151 #145 Rencanakan Saja
152 #146 Tak Ada Ketenangan
153 #147 Yang Ada di Samping
154 #148 Konfirmasi
155 #149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156 Pengumuman : Sapa Finale
157 #Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158 #Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159 #Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160 #Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161 #Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162 #Special6 Urdha dan Azkia
163 #SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164 Pengumuman : Good Bye~
Episodes

Updated 164 Episodes

1
#0 Prolog
2
#1 Dua Tahun dan Saat Ini
3
#2 Ayo Kita Mulai!
4
#3 Pembiasaan
5
#4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6
#5 Sehari yang Damai
7
#6 Dongeng?
8
#7 Kabar Pembuat Onar
9
#8 Sovian Sagara
10
#9 Cakap-Cakap Sejenak
11
#10 Ulah Baru?
12
#11 di Rumah Kenalan
13
#12 Lagi Lagi
14
#13 Bicara dengan Marah
15
#14 Mulai Event Baru
16
#15 Drama Aneh di Pagi Hari
17
#16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18
#17 Tanggal ke Tujuh Belas
19
#18 Terjadi Sesuatu?
20
#19 Sagara Seperti Semestinya
21
#20 Dibawa Firasat
22
#21 Debat Saja lagi!
23
#22 Kita Sudahi Konfliknya
24
#23 Manisnya Si kembar
25
#24 Malam Hari kok Begini?
26
#25 Lepaskanlah~
27
#26 Mencari Keuntungan
28
#27 Detektif Menemukan Sesuatu
29
#28 Rencana Pembasmian Lele
30
#29 Memang Kacau
31
#30 Undangan
32
#31 Ayo Jalan-Jalan
33
#32 Memperbaiki Hati
34
#33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35
#34 Seperti Ini Lagi
36
#35 di Sela Pemulihan
37
#36 Tirisnya Cedera
38
#37 Penarik Ragu Hati
39
Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40
#38 Setengah Lingkaran
41
#39 Karut Tak Larut
42
#40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43
#41 Sorak Sorai Penguat Diri
44
#42 Pelarian
45
#43 Sekilas Tawa
46
#44 Bertahan
47
#45 Keraguan dan Luka
48
#46 Aaaaaaa
49
#47 Setelah Tegang...
50
#48 Tegang Lagi
51
#49 Cinta itu Memang Tegang
52
#50 Tidak Tahu!!
53
#51 Emosi tak Jelas
54
#52 Amarah dan Debat
55
#53 Awal di Kisah yang Lalu
56
#54 Masa Lalu yang Sesak
57
#55 Kejutan
58
#56 SOS!!
59
#57 Hujan Oh Hujan
60
#58 Sehabis Hujan
61
#59 Pintu Ruang Dokter
62
#60 Kesibukan Ruang Dokter
63
#61 Sebelum Istirahat
64
#62 Dingin dan Takut
65
#63 Kencan dengan Putri Ini
66
#64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67
#65 Kunjungan yang Membangongkan
68
#66 Masalah Masalah Masalah
69
#67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70
#Special New Year : Sweet Fireworks
71
#68 Kencan yang Berubah
72
#69 Pasar di Rumah
73
#70 Tenang Sebelum Badai
74
#71 Mara di Petang
75
#72 Mara yang Gelap
76
#73 Rintikan yang Menyayat
77
#74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78
#75 Triple Kejutan
79
#76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80
#77 Ajakan
81
#78 Teraduk-Aduk
82
#79 Perubahan
83
#80 Mencari Udara Segar
84
#81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85
#82 Bertabrakan
86
Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87
Pengumuman : Emma Di Sini~
88
#83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89
#84 Satu Goyah
90
#85 Mari Kita Bicarakan
91
#86 Apa yang Harus Dilakukan
92
#87 Tenang yang Diharapkan
93
#88 Panggilan
94
#89 Tak Berujung
95
#90 Permintaan tak Terduga
96
#91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97
#92 Tak Dapat Diperbaiki
98
#93 Hari Libur
99
#94 Mengunjungi Tamu
100
#95 Ketakutan Kembali
101
#96 Menyerah?
102
#97 Setangkai Bunga
103
#98 Buket Bunga
104
#99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105
#100 Are You Love Him?
106
#Special 100: Big Family?!
107
#101 Dari Hongkong!!
108
#102 Dekorasi Membawa Demo
109
#103 Rampung Kah?
110
#104 A I U E O
111
#105 Kayaknya
112
#106 Kesibukan
113
#107 Silap Malam
114
#108 Arus Semakin Jauh
115
#109 Deklarasi
116
#110 Baiklah! Silahkan!
117
#111 Saha?
118
#112 Saatnya Konsultasi?
119
#113 As Ta Ga
120
#114 Pelan-Pelan
121
#115 Berpikir Sampai Hujan
122
#116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123
#117 Gosong!!
124
#118 Datang dan Pergi
125
#119 Magnet ya?
126
#120 Dua Orang ini
127
#121 Inginnya Liburan
128
#122 Gelombang Emosi
129
#123 Gemuruh Ombak
130
#124 Kakak dan Adik
131
#125 Burung Ketiga
132
#126 Kuncup yang Terbuka
133
#127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134
#128 Pencarian Penemuan
135
#129 Permulaan
136
#130 Pengakuan Tak Sampai
137
#131 Angin Datang
138
#132 Keberanian
139
#133 Tabrak Saja Terus!
140
#134 Rusuh di Mall Lagi
141
#135 Silent Date?!
142
#136 Romantis nih?!
143
#137 Kasmaran di Mana-Mana
144
#138 Cinta?
145
#139 The Adaptation Period
146
#140 Continues
147
#141 Hearts
148
#142 Happy
149
#143 Curhatan Membawa Ribut
150
#144 Kejutan yang Tidak Lucu
151
#145 Rencanakan Saja
152
#146 Tak Ada Ketenangan
153
#147 Yang Ada di Samping
154
#148 Konfirmasi
155
#149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156
Pengumuman : Sapa Finale
157
#Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158
#Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159
#Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160
#Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161
#Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162
#Special6 Urdha dan Azkia
163
#SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164
Pengumuman : Good Bye~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!