#2 Ayo Kita Mulai!

Aku mengenal papa sebagai dokter yang jenius. Bahkan saat aku berumur delapan bulan dengan lidah berbahasa indonesia ala dinosaurus, ia bisa paham apa yang aku bicarakan.

Ia bisa duga kalau aku suka dengan Harun tanpa kuberitahu.

Tragedi itu sudah lama terjadi. Aku yakin, Harun pun masih ingat dengan pernyataanku yang tidak langsung itu.

Ya, papa terang-terangan bilang kalau aku menyukai Harun.

“Rasyi~ PR biologi sini.”

Tanganku sibuk menyikut meja menahan dagu. Buku yang sudah aku siapkan sedari tadi langsung kuserahkan ke arah siapapun itu.

“Mikirin apa, si princess?”

“Serius amat.”

Huh, para lelaki baru gede ini malah mendatangiku dengan gombalannya.

Bicara aku tanpa melihat sumber suara, “Pikirin Harun.”

Aku tidak bisa berhenti menggalau. Otakku berputar-putar pada pertanyaan kenapa dan kenapa.

Harun sudah mengatakan perasaannya padaku. Ia juga sudah tahu kalau aku juga menyukainya. Namun, semuanya seakan bukan apa-apa. Kami menjalani kebersamaan selama dua tahun ini layaknya kami teman biasa.

Lelaki itu bukan sedang ragu denganku atau apapun, bukan? Bila dia ragu, dia akan berpikir dua kali untuk menyatakan perasaan pada perempuan yang suka dengannya.

Katanya waktu itu, ia ingin menyiakan diri untuk menjadi pasangan yang sempurna.

Akan tetapi, butuh waktu sepanjang ini? Sempurna seperti apa yang ia maksud untuk capai?

“Cie~”

“Rasyi bisa begitu ternyata!”

“Tidak ada harapan buat aku ya?”

Apa? Kenapa?

Sesaat aku merasakan kedua ujung besi bertegangan tinggi saling bertemu, menunjukkan aliran listrik yang jelas di saraf kesadaranku.

(“Pikirin Harun.”)

Aku berdiri dengan wajah yang aku yakini memerah, “I, itu, maksudnya, aku⏤bukan begitu.”

Bagaimana bisa tadi aku gamblang sekali?! Harun dan aku kan tidak punya hubungan apapun!

“Jangan malu~ Kamu sama Harun cocok kok!”

“Huh, aku tidak restui.”

“Menyerah saja kamu. Rasyi udah sama Harun.”

Jantungku, kacau! “Bukan, Harun itu…!”

“Kenapa denganku?” suara ini… aku menatapnya selagi matanya berkedip, “Rasyi panggil aku?”

Aaaaargh! “Itu aku, tuh…,” Muka ini pasti sudah terpanggang sekarang! “Jangan dibahas~!”

Puaskan saja tawa kalian! Tahu kok, saat salah tingkah pun aku masih manis dan menggemaskan.

Mulutku sudah memanjang dengan kesalnya. Sabarlah jantungku, mereka hanya mau iseng denganmu.

“Ya sudah. Kalian mau ke kantin? Mumpung masih sepi,” untunglah Harun berhati baik mengalihkan gangguan mereka, “Atau mau titip?”

“Traktir?”

Harun tersenyum lebih lebar, “Ogah~”

“Pelitnya~”

Suasana akhirnya kembali normal. Namun aku tidak tahu seberapa merah masih pipiku. Aku hanya berharap Harun tidak tahu dan tidak bertanya apapun.

Harun kembali menatapku, “Rasyi mau titip juga?”

“Oh? Emm…,” Rasyi, berpikirlah normal!

“Cie, salting~”

“Harun tidak gigit, Rasyi.”

“Berisik!” aku memanyunkan kembali bibirku.

Siapa yang aku bohongi?! Tentu Harun sudah tahu kalau seisi kelas menjodohkan aku dengannya. Rasanya seperti dikelilingi puluhan orang papa yang sengaja keceplosan di depan Harun! Aaaaaa!

“Roti coklat gimana?” Harun kembali menenangkan suasana.

Aku harus menjawabnya! Tenang, jantung! “Iya.”

“Oke~” lelaki ramah ini melangkah pergi setelah menerima banyak titipan.

Mengingat wajah yang tersenyum itu… kebingunganku merajalela! Rasa galau ini menerkamku semakin dalam! 

Sudahlah!

Daripada menggalau tanpa ujung, aku fokus pada rencana kehidupan normal anak sekolahan saja! Mana kita tahu apa yang akan terjadi kan?

Namun, Rasyi adalah kurungan rumah. Bertemu matahari hanya untuk berangkat, belajar dan pulang. Sebelum ini justru aku sekolah privat. Pengalaman sekolah sekedar taman kanak-kanak dan satu semester di SMP.

Memang mencari teman hidup yang ideal itu penting, tapi aku kan juga harus memuaskan hidupku!

Lalu apa yang bisa aku lakukan? Tiga hari berlalu dan aku masih ‘kasat mata’.

“Dengar tidak, ekskul basket? Si duo pembuat onar buat rusuh lagi!”

“Ekskul kamu sendiri dong.”

“Kenapa lagi, senior tim basket~?”

“Mereka ya diminta tolong baik-baik. Malah nyolot!”

“Oh iya,” Firna bertanya dan memecahkan lamunanku, “Rasyi tidak ikut ekskul?”

Ekskul?

“Kalau Rasyi pasti ikut ekskul gambar tidak sih?”

“Tapi kan Harun ikut sains. Tidak ke sana?”

Ekskul? Benar juga.

Rasyi maupun diriku di kehidupanku sebelumnya tidak pernah ikut ekskul. Kerjaanku itu belajar, belajar, belajar.

Apalagi waktu itu aku harus fokus mempertahankan nilai yang pas-pasan untuk beasiswa. Mana ada namanya orang penanggung biaya ke sekolah yang populer. Hanya dariku dan untukku.

Sekarang, aku bisa lebih santai. Papa kan jenius yang kaya. Tentu saja aku akan membebaskan diri!

“Ekskul di sini apa saja?” aku mulai mengintrogasi.

“Banyak sih. Aku juga gak ingat.”

Oh, sepertinya aku tidak perlu khawatir tidak bisa menemukan apa yang mau aku ikuti. Aku memang mendengar kalau sekolah ini difavoritkan karena tidak hanya akademik, tapi juga minat masing-masing murid dikembangkan dengan baik.

Kak Fares bilang sekolah ini dapat dukungan banyak dari para alumni. Mereka kebanyakan sudah sukses di bidang-bidang ekskul di sekolah ini. Jadi lebih mudah untuk mendapatkan sarana dan prasarana yang memadai.

Ya, tetap saja nilai itu penting untuk masuk ke sekolah full day* ini. Untungnya papa adalah guru privat yang baik.

“Hmm…,” salah satu temanku ini memainkan jarinya dan menghitung, “Paskibra, PMR, paduan suara, teater, dance, tari tradisional, english debate, menggambar, Sains club…, apa lagi?”

“Musik! Aku dari sana wee.”

Firna ikut mencoba mengingat, “Yang baru, fotografi.”

Ternyata masih berkembang ya. Kebanyakan yang kudengar, ekskul banyak yang dihentikan dan bisa jadi digabungkan dengan lainnya. Namun disini malah semakin banyak.

“Yang olahraga. Basket, bulu tangkis, atletik, sepak bola.”

“Ekskulnya Tiara, yang keterampilan itu.”

“Baru-baru juga ada club matematika kan? Katanya kalau itu jadi, bu Sarah juga mau rekomen buat ekskul bahasa Jerman.”

“Coba ada bahasa korea. Pasti aku ikut!”

Duh. Banyaknya tidak ketolongan. Kalau seperti ini sih, bisa kembung.

Firna kembali memandang ke arah aku yang masih kebingungan, “Rasyi mau ikut apa?”

Ya sudah! Aku akan pilih banyak!!

...)(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(...

“Terus aku juga mau coba ikut paduan suara. Kata Firna itu asyik walau tidak bisa menyanyi,” aku memainkan bando manis yang ingin kupakai.

“Hmm,” papa masih sibuk memainkan rambutku sesuai permintaanku.

Kudekatkan bando itu ke bibirku, seakan menciumnya, “Rasyi juga mau ikut teater,” aktingku kan lumayan~

Papa tidak berkata apapun selain gerakan tangannya yang masih cekatan. Apa jangan-jangan akhirnya dia bisa bersikap overprotective layaknya sang ayah pada putri tunggalnya?

Kubuka lagi mulutku, “Tidak boleh?”

Nafas papa seakan berat, “Jadi papa jemput jam berapa?”

Oh iya ya. Karena aku mau ikut banyak ekskul, berarti aku sering pulang lebih sore. Biasanya sekolah pulang jam dua. Lalu ada dua jam yang disediakan untuk ekskul.

Berarti, “Selasa jam dua. Senin paduan suara. Rabu english debate. Kamis juga ekskul gambar… bisa jadi jam empat. Jumat ada kelas habis jumatan, pulang jam tiga. Terus ada teater dan Sains club di Sabtu sore jam tiga-an, selesainya jam enam.”

Tangan papa meraih bandoku. Ia memakaikan bando itu di atas rambutku yang sudah dibuat ekor kuda.

“Selesai.”

“Makasih papa~” aku menatapnya, berpikir sejenak, “Tidak boleh ya Rasyi ikut banyak ekskul?”

“Asalkan jangan menyesal kalau sampai sakit nanti.”

Iya! Aku tidak akan merepotkanmu, papaku tercinta yang jahat. Rasyi paham kamu tidak peduli akan apapun selama tidak diimbaskan.

Yah, kusyukuri jalan pikiran papa ini, “Tenang~ Rasyi tidak sakit semudah itu.”

^^^*Full day: sistem *** (Kegiatan Belajar Mengajar) sekolah dengan 8 jam per hari dari Senin sampai Jum’at, dengan berbagai ketentuan dan keputusan di masing-masing sekolah.^^^

Terpopuler

Comments

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

aku mampir thor💙

2022-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 #0 Prolog
2 #1 Dua Tahun dan Saat Ini
3 #2 Ayo Kita Mulai!
4 #3 Pembiasaan
5 #4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6 #5 Sehari yang Damai
7 #6 Dongeng?
8 #7 Kabar Pembuat Onar
9 #8 Sovian Sagara
10 #9 Cakap-Cakap Sejenak
11 #10 Ulah Baru?
12 #11 di Rumah Kenalan
13 #12 Lagi Lagi
14 #13 Bicara dengan Marah
15 #14 Mulai Event Baru
16 #15 Drama Aneh di Pagi Hari
17 #16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18 #17 Tanggal ke Tujuh Belas
19 #18 Terjadi Sesuatu?
20 #19 Sagara Seperti Semestinya
21 #20 Dibawa Firasat
22 #21 Debat Saja lagi!
23 #22 Kita Sudahi Konfliknya
24 #23 Manisnya Si kembar
25 #24 Malam Hari kok Begini?
26 #25 Lepaskanlah~
27 #26 Mencari Keuntungan
28 #27 Detektif Menemukan Sesuatu
29 #28 Rencana Pembasmian Lele
30 #29 Memang Kacau
31 #30 Undangan
32 #31 Ayo Jalan-Jalan
33 #32 Memperbaiki Hati
34 #33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35 #34 Seperti Ini Lagi
36 #35 di Sela Pemulihan
37 #36 Tirisnya Cedera
38 #37 Penarik Ragu Hati
39 Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40 #38 Setengah Lingkaran
41 #39 Karut Tak Larut
42 #40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43 #41 Sorak Sorai Penguat Diri
44 #42 Pelarian
45 #43 Sekilas Tawa
46 #44 Bertahan
47 #45 Keraguan dan Luka
48 #46 Aaaaaaa
49 #47 Setelah Tegang...
50 #48 Tegang Lagi
51 #49 Cinta itu Memang Tegang
52 #50 Tidak Tahu!!
53 #51 Emosi tak Jelas
54 #52 Amarah dan Debat
55 #53 Awal di Kisah yang Lalu
56 #54 Masa Lalu yang Sesak
57 #55 Kejutan
58 #56 SOS!!
59 #57 Hujan Oh Hujan
60 #58 Sehabis Hujan
61 #59 Pintu Ruang Dokter
62 #60 Kesibukan Ruang Dokter
63 #61 Sebelum Istirahat
64 #62 Dingin dan Takut
65 #63 Kencan dengan Putri Ini
66 #64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67 #65 Kunjungan yang Membangongkan
68 #66 Masalah Masalah Masalah
69 #67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70 #Special New Year : Sweet Fireworks
71 #68 Kencan yang Berubah
72 #69 Pasar di Rumah
73 #70 Tenang Sebelum Badai
74 #71 Mara di Petang
75 #72 Mara yang Gelap
76 #73 Rintikan yang Menyayat
77 #74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78 #75 Triple Kejutan
79 #76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80 #77 Ajakan
81 #78 Teraduk-Aduk
82 #79 Perubahan
83 #80 Mencari Udara Segar
84 #81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85 #82 Bertabrakan
86 Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87 Pengumuman : Emma Di Sini~
88 #83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89 #84 Satu Goyah
90 #85 Mari Kita Bicarakan
91 #86 Apa yang Harus Dilakukan
92 #87 Tenang yang Diharapkan
93 #88 Panggilan
94 #89 Tak Berujung
95 #90 Permintaan tak Terduga
96 #91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97 #92 Tak Dapat Diperbaiki
98 #93 Hari Libur
99 #94 Mengunjungi Tamu
100 #95 Ketakutan Kembali
101 #96 Menyerah?
102 #97 Setangkai Bunga
103 #98 Buket Bunga
104 #99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105 #100 Are You Love Him?
106 #Special 100: Big Family?!
107 #101 Dari Hongkong!!
108 #102 Dekorasi Membawa Demo
109 #103 Rampung Kah?
110 #104 A I U E O
111 #105 Kayaknya
112 #106 Kesibukan
113 #107 Silap Malam
114 #108 Arus Semakin Jauh
115 #109 Deklarasi
116 #110 Baiklah! Silahkan!
117 #111 Saha?
118 #112 Saatnya Konsultasi?
119 #113 As Ta Ga
120 #114 Pelan-Pelan
121 #115 Berpikir Sampai Hujan
122 #116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123 #117 Gosong!!
124 #118 Datang dan Pergi
125 #119 Magnet ya?
126 #120 Dua Orang ini
127 #121 Inginnya Liburan
128 #122 Gelombang Emosi
129 #123 Gemuruh Ombak
130 #124 Kakak dan Adik
131 #125 Burung Ketiga
132 #126 Kuncup yang Terbuka
133 #127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134 #128 Pencarian Penemuan
135 #129 Permulaan
136 #130 Pengakuan Tak Sampai
137 #131 Angin Datang
138 #132 Keberanian
139 #133 Tabrak Saja Terus!
140 #134 Rusuh di Mall Lagi
141 #135 Silent Date?!
142 #136 Romantis nih?!
143 #137 Kasmaran di Mana-Mana
144 #138 Cinta?
145 #139 The Adaptation Period
146 #140 Continues
147 #141 Hearts
148 #142 Happy
149 #143 Curhatan Membawa Ribut
150 #144 Kejutan yang Tidak Lucu
151 #145 Rencanakan Saja
152 #146 Tak Ada Ketenangan
153 #147 Yang Ada di Samping
154 #148 Konfirmasi
155 #149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156 Pengumuman : Sapa Finale
157 #Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158 #Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159 #Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160 #Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161 #Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162 #Special6 Urdha dan Azkia
163 #SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164 Pengumuman : Good Bye~
Episodes

Updated 164 Episodes

1
#0 Prolog
2
#1 Dua Tahun dan Saat Ini
3
#2 Ayo Kita Mulai!
4
#3 Pembiasaan
5
#4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6
#5 Sehari yang Damai
7
#6 Dongeng?
8
#7 Kabar Pembuat Onar
9
#8 Sovian Sagara
10
#9 Cakap-Cakap Sejenak
11
#10 Ulah Baru?
12
#11 di Rumah Kenalan
13
#12 Lagi Lagi
14
#13 Bicara dengan Marah
15
#14 Mulai Event Baru
16
#15 Drama Aneh di Pagi Hari
17
#16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18
#17 Tanggal ke Tujuh Belas
19
#18 Terjadi Sesuatu?
20
#19 Sagara Seperti Semestinya
21
#20 Dibawa Firasat
22
#21 Debat Saja lagi!
23
#22 Kita Sudahi Konfliknya
24
#23 Manisnya Si kembar
25
#24 Malam Hari kok Begini?
26
#25 Lepaskanlah~
27
#26 Mencari Keuntungan
28
#27 Detektif Menemukan Sesuatu
29
#28 Rencana Pembasmian Lele
30
#29 Memang Kacau
31
#30 Undangan
32
#31 Ayo Jalan-Jalan
33
#32 Memperbaiki Hati
34
#33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35
#34 Seperti Ini Lagi
36
#35 di Sela Pemulihan
37
#36 Tirisnya Cedera
38
#37 Penarik Ragu Hati
39
Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40
#38 Setengah Lingkaran
41
#39 Karut Tak Larut
42
#40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43
#41 Sorak Sorai Penguat Diri
44
#42 Pelarian
45
#43 Sekilas Tawa
46
#44 Bertahan
47
#45 Keraguan dan Luka
48
#46 Aaaaaaa
49
#47 Setelah Tegang...
50
#48 Tegang Lagi
51
#49 Cinta itu Memang Tegang
52
#50 Tidak Tahu!!
53
#51 Emosi tak Jelas
54
#52 Amarah dan Debat
55
#53 Awal di Kisah yang Lalu
56
#54 Masa Lalu yang Sesak
57
#55 Kejutan
58
#56 SOS!!
59
#57 Hujan Oh Hujan
60
#58 Sehabis Hujan
61
#59 Pintu Ruang Dokter
62
#60 Kesibukan Ruang Dokter
63
#61 Sebelum Istirahat
64
#62 Dingin dan Takut
65
#63 Kencan dengan Putri Ini
66
#64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67
#65 Kunjungan yang Membangongkan
68
#66 Masalah Masalah Masalah
69
#67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70
#Special New Year : Sweet Fireworks
71
#68 Kencan yang Berubah
72
#69 Pasar di Rumah
73
#70 Tenang Sebelum Badai
74
#71 Mara di Petang
75
#72 Mara yang Gelap
76
#73 Rintikan yang Menyayat
77
#74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78
#75 Triple Kejutan
79
#76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80
#77 Ajakan
81
#78 Teraduk-Aduk
82
#79 Perubahan
83
#80 Mencari Udara Segar
84
#81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85
#82 Bertabrakan
86
Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87
Pengumuman : Emma Di Sini~
88
#83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89
#84 Satu Goyah
90
#85 Mari Kita Bicarakan
91
#86 Apa yang Harus Dilakukan
92
#87 Tenang yang Diharapkan
93
#88 Panggilan
94
#89 Tak Berujung
95
#90 Permintaan tak Terduga
96
#91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97
#92 Tak Dapat Diperbaiki
98
#93 Hari Libur
99
#94 Mengunjungi Tamu
100
#95 Ketakutan Kembali
101
#96 Menyerah?
102
#97 Setangkai Bunga
103
#98 Buket Bunga
104
#99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105
#100 Are You Love Him?
106
#Special 100: Big Family?!
107
#101 Dari Hongkong!!
108
#102 Dekorasi Membawa Demo
109
#103 Rampung Kah?
110
#104 A I U E O
111
#105 Kayaknya
112
#106 Kesibukan
113
#107 Silap Malam
114
#108 Arus Semakin Jauh
115
#109 Deklarasi
116
#110 Baiklah! Silahkan!
117
#111 Saha?
118
#112 Saatnya Konsultasi?
119
#113 As Ta Ga
120
#114 Pelan-Pelan
121
#115 Berpikir Sampai Hujan
122
#116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123
#117 Gosong!!
124
#118 Datang dan Pergi
125
#119 Magnet ya?
126
#120 Dua Orang ini
127
#121 Inginnya Liburan
128
#122 Gelombang Emosi
129
#123 Gemuruh Ombak
130
#124 Kakak dan Adik
131
#125 Burung Ketiga
132
#126 Kuncup yang Terbuka
133
#127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134
#128 Pencarian Penemuan
135
#129 Permulaan
136
#130 Pengakuan Tak Sampai
137
#131 Angin Datang
138
#132 Keberanian
139
#133 Tabrak Saja Terus!
140
#134 Rusuh di Mall Lagi
141
#135 Silent Date?!
142
#136 Romantis nih?!
143
#137 Kasmaran di Mana-Mana
144
#138 Cinta?
145
#139 The Adaptation Period
146
#140 Continues
147
#141 Hearts
148
#142 Happy
149
#143 Curhatan Membawa Ribut
150
#144 Kejutan yang Tidak Lucu
151
#145 Rencanakan Saja
152
#146 Tak Ada Ketenangan
153
#147 Yang Ada di Samping
154
#148 Konfirmasi
155
#149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156
Pengumuman : Sapa Finale
157
#Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158
#Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159
#Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160
#Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161
#Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162
#Special6 Urdha dan Azkia
163
#SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164
Pengumuman : Good Bye~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!