#8 Sovian Sagara

Satu orang digenggam kerahnya oleh kakak kelas dan satu orang lagi berusaha melindungi temannya. Orang-orang di sekitar tak tahu menahu bermain mata layaknya di bioskop.

Aku hanya ingat dua nama. Sagara Sovian. Dua dari tiga pelaku perkelahian itu.

Diri ini hanya punya satu harapan. Harapan agar aku tidak pernah mendengar nama mereka. Menganggapnya hanya plat nomor kendaraan yang lalu dari jalan yang bernama 'pembicaraan orang tua'.

[“Sudah! Selesai bertengkarnya! Bubar semua!”]

Pengeras suara?

“Oh, mulai kondusif,” Firna mengingatkanku pada situasi.

Guru-guru sepertinya sudah turun tangan membereskan kerusuhan yang sekiranya membiarkan lebih dari setengah sekolah teralihkan. Syukurlah mereka berhasil menenangkan ketiga orang rusuh itu. Aku bisa melanjutkan aktingku dalam ketidaktahuan.

Tidak kenal~ Tidak tahu~ Tidak peduli~

[“Yang masih ngumpul, jalan ke lapangan! Upacara mau dimulai!”]

Wah, guru sampai harus bawa-bawa pengeras suara kelas seperti ini~

Harun menepuk pundakku, “Kita juga pergi yuk.”

“Iya, oh!” aku lupa topiku, “Aku ambil topi dulu. Topi kalian dimana? Biar aku ambilkan.”

“Aku sudah bawa kok,” Firna menunjukkan topinya.

Harun menunjukkan topinya, “Aku juga~”

Mereka ini ya. Seharusnya suruh aku bawa juga sebelum aku diajak menjauhi kelas, “Aku ambil punyaku dulu. Tunggu~” aku kembali melangkah ke dalam kelas dan mengambil apa yang perlu aku ambil.

Beberapa puluh langkah aku berhasil mencapai pintu itu. Terlihat banyak orang yang sudah mulai menginjakkan kakinya keluar. Langkahku yang berlawanan dengan mereka beberapa kali dipertanyakan oleh mereka.

Kelas yang sepi dan tanganku akhirnya bisa sampai di mejaku.

Lemasnya topi abu-abu itu aku tapikan lagi. Menyiapkannya untuk dikenakan. Selagi kaki masih tidak berhenti, mengambil langkah ke jalan sebelumnya seperti memutar mundur jejakku sendiri.

Aku membawa turun lebih dalam cape depan topi itu.

“Haah?”

Hmm? Loh? Ada orang di depanku. Untung saja tidak tertabrak... loh?! Bukannya mereka si Sagara dan Sovian?!

“Kenapa nih cewek?”

Ingat Rasyi, kau tidak kenal mereka~ “Maaf, itu...”

Mereka berdua terlihat mirip dengan paman kemarin. Bahkan, mereka berdua terlihat sangat mirip satu sama lain. Ya, mereka saudaraan sih. Namun, wajah mereka. Tidak. Bukan layaknya tampan yang aku maksud, lebih ke arah imut? Keduanya?

“Apa, hah?!”

Gila! Keras banget! “Hmm, tidak⏤” Eh?! “Kamu tidak apa? Muka kamu, luka.”

Benar juga. Mereka kan habis berkelahi.

Ini nih! Kelemahanku. Di zaman Sekar dulu, saat aku bertemu papa pertama kali, kekhawatiran inilah yang membawaku terikut dalam masalah.

Tetap saja!!

Aku mendekati kedua lelaki yang lebih tinggi ini, “Kita ke UKS saja bagaimana? Temanku ada di sana kok, jadi aku bisa antar⏤”

“Jangan tebar pesona deh.”

Hah?

“Tidak perlu susah-susah. Kami tidak akan mau kok.”

“Dia tertarik sama kamu, kali~”

“Yang kelahi kan kamu, berarti tertariknya sama kamu dong.”

Aaah…, apa?

“Tidak ada yang tertarik dengan kalian berdua!” hmm? Harun?

Ia mendekat kemari. Firna juga sepertinya ikut. Apa jangan-jangan mereka mendengar apa pembicaraan kami?

Salah satu dari mereka memainkan alisnya, “Eh, sudah punya pacar tuh.”

“Punya pacar kok malah godain orang.”

Pa, pa, pacar?! Mereka kok tiba\=tiba membahas itu sih?! “Bukan!!”

Kenapa jadinya seperti ini? Anak-anak kurang ajar ini malah meludahi kebaikanku. Salah apa sih aku sampai dikerjai seperti ini. Tidak enaknya mereka memakai bahasan yang masih sensitif untuk hatiku. Wajahku sampai memanas seperti ini kan!

“Abang~ Yang duluan ajak kenalan itu pacar kamu. Kami tidak apa-apain.”

Mananya?! Kita kan tidak sengaja bertemu di depan kelas!

Sabar, Rasyi. Kamu yang dewasa di sini. Mungkin saja anak-anak manis ini sedang emosian sehabis berkelahi. Tentu saja mereka sedang darah tinggi. Aku yang harus mengalah.

“Pantas saja kalau kakak tadi marah, sama kakak kelas saja begini,” Harun sampai tampak jijik begitu.

“Sudah, Harun,” aku menahan satu pergelangan tangan Harun, “Mereka cuma merasa terganggu soalnya aku tiba-tiba keluar kelas.”

Harun menatapku sedih. Dia tahu kan kalau memang yang kita lakukan saat ini bisa saja membuat mood mereka bertambah buruk? Tentu saja senior harus bisa mengalah juga dong.

“Elaah~ Pacarnya sudah tidak bisa melawan~”

“Diam deh dia jadinya~”

Aduh. Mereka memang tidak berteriak-teriak dan langsung melemparkan sarung tangan mereka*, tapi Harun juga punya tali kesabaran yang pendek.

Iiih!! Ini masalah!

“Wah,” Firna mendekat ke arahku dan berbisik, “Si kembar ini lebih menjengkelkan daripada yang aku dengar.”

Kembar? Mereka kembar? Itu menjelaskan kemiripan kedua orang ini.

Tunggu! Bukan itu yang penting sekarang!

“Harun, kamu ke lapangan dulu saja ya. Aku bareng Firna saja dulu ke UKS antarin mereka,” aku tersenyum berharap Firna paham, “Ya kan, Fir?”

Dia terdiam sejenak. Ayolah Firna! “Oh, iya. Tenang saja, aku temani kok.” Nice!

“Tidak bisa!” dia sudah terlanjur marah, “Walau paman Rizki meminta langsung ke Rasyi untuk temani mereka, maaf saja aku harus menentang papamu.”

“Paman Rizki?”

“Rasyi?”

Kenapa? Mereka seakan tertarik akan sesuatu.

“Mau apa kalian?” duh, Harun sudah tidak bisa lembut sama sekali.

Ada apa lagi nih satu anak? Kenapa dia malah mendekatiku?

Harun menahan pundaknya, “Hei⏤”

“Kamu, anaknya dokter Rizki Wirandi?”

Hm? Dia kenal papa?

“Pantas saja kayak pernah lihat mukamu.”

“Cantik sih. Sama kayak dokter Rizki, ya?”

Duh, duh. Tolong jangan dekat-dekat.

“Jangan belagu,” Harun dengan kesalnya mendorong mereka menjauh dariku.

Aku menahan Harun dengan mencubit kecil kemeja seragamnya. Sesaat aku punya harapan walau hanya sebesar biji jagung. Sangat memudahkan kalau mereka salah satu dari banyaknya orang yang selalu sungkan dengan papa.

Heh? Mereka tersenyum. Bukan hal yang menyenangkan. Senyum mereka itu disebut sebagai senyum licik penjahat.

Aku kok jadi merinding?!

“Menarik nih~”

“Menurutmu dia bisa sabar sampai kapan? Mau taruhan?”

Kenapa mereka malah diskusi sendiri?! Apanya yang menarik?! Taruhan apa?!!

“Oi! Pendek!”

Eh?!

“Otakmu encer kayak dokter Rizki, tidak?”

“Kayaknya tidak deh. Badannya saja cebol begitu. Otaknya bisa saja menyusup.”

“Tapi kan gampang kalau mau operasi gara-gara ‘papanya~’ itu dokter.”

“Mana ada operasi otak. Yang ada tambah pendek.”

Mereka… mau apa sih?

“Kalian!” tidak! Jangan Harun! Stop!

Tuh kan! Seharusnya aku tidak berurusan dengan mereka dan menganggap mereka orang asing! Diriku di beberapa detik yang lalu seharusnya paham dan tidak mencoba-coba untuk simpati! 

Di keterlambatan ini Harun tidak akan bertahan. Bahkan dengan menahan tubuh Harun seperti ini tidak akan memperbaiki keadaan.

Sungguh ini masalah!

...)(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(...

Bagaimana bisa dia berdiri di depanku sekarang?

(“Rasyiqa-ku yang manis~”)

Tidak. Dia kan sudah dipidana. Mustahil sudah untuk bisa bertatap muka dengannya lagi.

(“Cucuku memang lucu ya~”)

Papa sudah memastikannya untuk dua tahun ini! Sisa-sisa mereka sudah punah!

Kamu tidak seharusnya ada di sini!

Tolong jangan lempar aku kembali ke saat i... itu... lagi-lagi aku berpindah tempat? Rumah ini, aku di rumah antik itu kan?

Jangan….

Langsung aku merikuk dan menyembunyikan wajahku. Menghalangi kedua telingaku dan menutup tirai kelopak mataku. Aku tidak mau menyaksikannya lagi! Tolong bawa aku keluar dari tempat ini.

(“Kamu masih berani di depanku ya?”)

Tidak!

(“Berisik!”)

Jangan!!

(“Rasyiqa pasti menurut ke kakek kan?”)

(“Rasyiqa!”)

(“Dengarkan kakek, paham?”)

Jangan bawa aku!

PERGI⏤

“Hah!” air mataku yang basah menyeruak saat aku membukanya.

Nafasku yang tidak karuan padahal aku tidak sedang berolahraga atau semacamnya.

Bahkan aku merasakan permukaan lembut yang menyangga tubuhku di posisi berbaring. Gelap ruangan yang sempat membuatku lupa aku ada dimana, jelas kalau ini sedang bukan siang hari.

Mimpi itu lagi.

^^^*Melempar sarung tangan ke seseorang dianggap menantang^^^

Episodes
1 #0 Prolog
2 #1 Dua Tahun dan Saat Ini
3 #2 Ayo Kita Mulai!
4 #3 Pembiasaan
5 #4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6 #5 Sehari yang Damai
7 #6 Dongeng?
8 #7 Kabar Pembuat Onar
9 #8 Sovian Sagara
10 #9 Cakap-Cakap Sejenak
11 #10 Ulah Baru?
12 #11 di Rumah Kenalan
13 #12 Lagi Lagi
14 #13 Bicara dengan Marah
15 #14 Mulai Event Baru
16 #15 Drama Aneh di Pagi Hari
17 #16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18 #17 Tanggal ke Tujuh Belas
19 #18 Terjadi Sesuatu?
20 #19 Sagara Seperti Semestinya
21 #20 Dibawa Firasat
22 #21 Debat Saja lagi!
23 #22 Kita Sudahi Konfliknya
24 #23 Manisnya Si kembar
25 #24 Malam Hari kok Begini?
26 #25 Lepaskanlah~
27 #26 Mencari Keuntungan
28 #27 Detektif Menemukan Sesuatu
29 #28 Rencana Pembasmian Lele
30 #29 Memang Kacau
31 #30 Undangan
32 #31 Ayo Jalan-Jalan
33 #32 Memperbaiki Hati
34 #33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35 #34 Seperti Ini Lagi
36 #35 di Sela Pemulihan
37 #36 Tirisnya Cedera
38 #37 Penarik Ragu Hati
39 Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40 #38 Setengah Lingkaran
41 #39 Karut Tak Larut
42 #40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43 #41 Sorak Sorai Penguat Diri
44 #42 Pelarian
45 #43 Sekilas Tawa
46 #44 Bertahan
47 #45 Keraguan dan Luka
48 #46 Aaaaaaa
49 #47 Setelah Tegang...
50 #48 Tegang Lagi
51 #49 Cinta itu Memang Tegang
52 #50 Tidak Tahu!!
53 #51 Emosi tak Jelas
54 #52 Amarah dan Debat
55 #53 Awal di Kisah yang Lalu
56 #54 Masa Lalu yang Sesak
57 #55 Kejutan
58 #56 SOS!!
59 #57 Hujan Oh Hujan
60 #58 Sehabis Hujan
61 #59 Pintu Ruang Dokter
62 #60 Kesibukan Ruang Dokter
63 #61 Sebelum Istirahat
64 #62 Dingin dan Takut
65 #63 Kencan dengan Putri Ini
66 #64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67 #65 Kunjungan yang Membangongkan
68 #66 Masalah Masalah Masalah
69 #67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70 #Special New Year : Sweet Fireworks
71 #68 Kencan yang Berubah
72 #69 Pasar di Rumah
73 #70 Tenang Sebelum Badai
74 #71 Mara di Petang
75 #72 Mara yang Gelap
76 #73 Rintikan yang Menyayat
77 #74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78 #75 Triple Kejutan
79 #76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80 #77 Ajakan
81 #78 Teraduk-Aduk
82 #79 Perubahan
83 #80 Mencari Udara Segar
84 #81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85 #82 Bertabrakan
86 Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87 Pengumuman : Emma Di Sini~
88 #83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89 #84 Satu Goyah
90 #85 Mari Kita Bicarakan
91 #86 Apa yang Harus Dilakukan
92 #87 Tenang yang Diharapkan
93 #88 Panggilan
94 #89 Tak Berujung
95 #90 Permintaan tak Terduga
96 #91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97 #92 Tak Dapat Diperbaiki
98 #93 Hari Libur
99 #94 Mengunjungi Tamu
100 #95 Ketakutan Kembali
101 #96 Menyerah?
102 #97 Setangkai Bunga
103 #98 Buket Bunga
104 #99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105 #100 Are You Love Him?
106 #Special 100: Big Family?!
107 #101 Dari Hongkong!!
108 #102 Dekorasi Membawa Demo
109 #103 Rampung Kah?
110 #104 A I U E O
111 #105 Kayaknya
112 #106 Kesibukan
113 #107 Silap Malam
114 #108 Arus Semakin Jauh
115 #109 Deklarasi
116 #110 Baiklah! Silahkan!
117 #111 Saha?
118 #112 Saatnya Konsultasi?
119 #113 As Ta Ga
120 #114 Pelan-Pelan
121 #115 Berpikir Sampai Hujan
122 #116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123 #117 Gosong!!
124 #118 Datang dan Pergi
125 #119 Magnet ya?
126 #120 Dua Orang ini
127 #121 Inginnya Liburan
128 #122 Gelombang Emosi
129 #123 Gemuruh Ombak
130 #124 Kakak dan Adik
131 #125 Burung Ketiga
132 #126 Kuncup yang Terbuka
133 #127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134 #128 Pencarian Penemuan
135 #129 Permulaan
136 #130 Pengakuan Tak Sampai
137 #131 Angin Datang
138 #132 Keberanian
139 #133 Tabrak Saja Terus!
140 #134 Rusuh di Mall Lagi
141 #135 Silent Date?!
142 #136 Romantis nih?!
143 #137 Kasmaran di Mana-Mana
144 #138 Cinta?
145 #139 The Adaptation Period
146 #140 Continues
147 #141 Hearts
148 #142 Happy
149 #143 Curhatan Membawa Ribut
150 #144 Kejutan yang Tidak Lucu
151 #145 Rencanakan Saja
152 #146 Tak Ada Ketenangan
153 #147 Yang Ada di Samping
154 #148 Konfirmasi
155 #149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156 Pengumuman : Sapa Finale
157 #Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158 #Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159 #Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160 #Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161 #Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162 #Special6 Urdha dan Azkia
163 #SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164 Pengumuman : Good Bye~
Episodes

Updated 164 Episodes

1
#0 Prolog
2
#1 Dua Tahun dan Saat Ini
3
#2 Ayo Kita Mulai!
4
#3 Pembiasaan
5
#4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6
#5 Sehari yang Damai
7
#6 Dongeng?
8
#7 Kabar Pembuat Onar
9
#8 Sovian Sagara
10
#9 Cakap-Cakap Sejenak
11
#10 Ulah Baru?
12
#11 di Rumah Kenalan
13
#12 Lagi Lagi
14
#13 Bicara dengan Marah
15
#14 Mulai Event Baru
16
#15 Drama Aneh di Pagi Hari
17
#16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18
#17 Tanggal ke Tujuh Belas
19
#18 Terjadi Sesuatu?
20
#19 Sagara Seperti Semestinya
21
#20 Dibawa Firasat
22
#21 Debat Saja lagi!
23
#22 Kita Sudahi Konfliknya
24
#23 Manisnya Si kembar
25
#24 Malam Hari kok Begini?
26
#25 Lepaskanlah~
27
#26 Mencari Keuntungan
28
#27 Detektif Menemukan Sesuatu
29
#28 Rencana Pembasmian Lele
30
#29 Memang Kacau
31
#30 Undangan
32
#31 Ayo Jalan-Jalan
33
#32 Memperbaiki Hati
34
#33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35
#34 Seperti Ini Lagi
36
#35 di Sela Pemulihan
37
#36 Tirisnya Cedera
38
#37 Penarik Ragu Hati
39
Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40
#38 Setengah Lingkaran
41
#39 Karut Tak Larut
42
#40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43
#41 Sorak Sorai Penguat Diri
44
#42 Pelarian
45
#43 Sekilas Tawa
46
#44 Bertahan
47
#45 Keraguan dan Luka
48
#46 Aaaaaaa
49
#47 Setelah Tegang...
50
#48 Tegang Lagi
51
#49 Cinta itu Memang Tegang
52
#50 Tidak Tahu!!
53
#51 Emosi tak Jelas
54
#52 Amarah dan Debat
55
#53 Awal di Kisah yang Lalu
56
#54 Masa Lalu yang Sesak
57
#55 Kejutan
58
#56 SOS!!
59
#57 Hujan Oh Hujan
60
#58 Sehabis Hujan
61
#59 Pintu Ruang Dokter
62
#60 Kesibukan Ruang Dokter
63
#61 Sebelum Istirahat
64
#62 Dingin dan Takut
65
#63 Kencan dengan Putri Ini
66
#64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67
#65 Kunjungan yang Membangongkan
68
#66 Masalah Masalah Masalah
69
#67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70
#Special New Year : Sweet Fireworks
71
#68 Kencan yang Berubah
72
#69 Pasar di Rumah
73
#70 Tenang Sebelum Badai
74
#71 Mara di Petang
75
#72 Mara yang Gelap
76
#73 Rintikan yang Menyayat
77
#74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78
#75 Triple Kejutan
79
#76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80
#77 Ajakan
81
#78 Teraduk-Aduk
82
#79 Perubahan
83
#80 Mencari Udara Segar
84
#81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85
#82 Bertabrakan
86
Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87
Pengumuman : Emma Di Sini~
88
#83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89
#84 Satu Goyah
90
#85 Mari Kita Bicarakan
91
#86 Apa yang Harus Dilakukan
92
#87 Tenang yang Diharapkan
93
#88 Panggilan
94
#89 Tak Berujung
95
#90 Permintaan tak Terduga
96
#91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97
#92 Tak Dapat Diperbaiki
98
#93 Hari Libur
99
#94 Mengunjungi Tamu
100
#95 Ketakutan Kembali
101
#96 Menyerah?
102
#97 Setangkai Bunga
103
#98 Buket Bunga
104
#99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105
#100 Are You Love Him?
106
#Special 100: Big Family?!
107
#101 Dari Hongkong!!
108
#102 Dekorasi Membawa Demo
109
#103 Rampung Kah?
110
#104 A I U E O
111
#105 Kayaknya
112
#106 Kesibukan
113
#107 Silap Malam
114
#108 Arus Semakin Jauh
115
#109 Deklarasi
116
#110 Baiklah! Silahkan!
117
#111 Saha?
118
#112 Saatnya Konsultasi?
119
#113 As Ta Ga
120
#114 Pelan-Pelan
121
#115 Berpikir Sampai Hujan
122
#116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123
#117 Gosong!!
124
#118 Datang dan Pergi
125
#119 Magnet ya?
126
#120 Dua Orang ini
127
#121 Inginnya Liburan
128
#122 Gelombang Emosi
129
#123 Gemuruh Ombak
130
#124 Kakak dan Adik
131
#125 Burung Ketiga
132
#126 Kuncup yang Terbuka
133
#127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134
#128 Pencarian Penemuan
135
#129 Permulaan
136
#130 Pengakuan Tak Sampai
137
#131 Angin Datang
138
#132 Keberanian
139
#133 Tabrak Saja Terus!
140
#134 Rusuh di Mall Lagi
141
#135 Silent Date?!
142
#136 Romantis nih?!
143
#137 Kasmaran di Mana-Mana
144
#138 Cinta?
145
#139 The Adaptation Period
146
#140 Continues
147
#141 Hearts
148
#142 Happy
149
#143 Curhatan Membawa Ribut
150
#144 Kejutan yang Tidak Lucu
151
#145 Rencanakan Saja
152
#146 Tak Ada Ketenangan
153
#147 Yang Ada di Samping
154
#148 Konfirmasi
155
#149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156
Pengumuman : Sapa Finale
157
#Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158
#Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159
#Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160
#Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161
#Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162
#Special6 Urdha dan Azkia
163
#SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164
Pengumuman : Good Bye~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!