#14 Mulai Event Baru

“Kak Fares~!” aku melewati pintu sambil memberikan sentuhan akhir untuk rambut yang diikat ekor kuda, “Rasyi ikut kakak dong. Mau cepat, ada piket.”

“Boleh,” Fares sudah siap dengan ranselnya yang tampak ringan.

Sari mengulurkan aku kantong dengan kotak makan yang tidak aku duga, “Hati-hati ya.”

Padahal tidak perlu sebegininya juga. Tuh, papa juga tidak pernah pelit masalah uang pegangan sekolahku. Aku sampai bisa membeli makan untuk lima kali sehari.

“Ya sudah, yuk,” Fares mengelus kepalaku.

Iya, aku juga tidak tahu bagaimana cara menolaknya, “Makasih tante.”

Waktu tentu berjalan dan aku harus mengejarnya sebelum mereka melampaui yang bisa aku capai.

Aku hanya mengikuti langkah Fares yang tampak ahli dengan kendaraan laki berwarna cerah itu. Menungganginya sambil menyatukan dua tali pengaman helm. Kendaraan itu mulai melaju.

Waah. Sungguh rasanya rindu dengan suasana angin kencang di ujung telingaku. Papa tidak pernah berniat membeli kendaraan bermotor. Ia sudah cukup puas dengan mobilnya. Alhasil, angin yang menderu kencang di kulit wajah terasa sangat istimewa.

Uuuh! Jalan yang seharusnya lumayan panjang malahan seakan pendek saat aku ingin menikmatinya lebih lama.

“Helmnya sini,” Fares menangkap uluran tanganku yang memberikan pengaman kepala yang berat itu, “Rasyi butuh jemputan juga?”

“kakak tidak repot?” aku berniat untuk meminta anak kelas yang bersedia mengantarku. Mereka itu tipe orang yang mau saja kalau ditraktir minum. Namun kalau ada cara gratis....

“Ya kakak tidak mungkin sibuk 24/7*. Mungkin hari minggu baru repotnya.”

Kalau begitu, kak Fares saja deh, “Boleh deh, dijemput kakak.”

Ia tersenyum manis dengan wibawanya sebagai pria dewasa, “Oke.”

“Kak Fares!”

Suara ini. Mau atau tidak mau mengenal suara itu. Tubuhku langsung berada di posisi siaga. Ya, bersiap untuk berbagai serangan.

“Eh, kak Ra~syi~ ada di sini juga toh,” Sagara mulai lagi dengan akting bintang satu.

Bagaimana bisa bukan akting?! Lihat matanya yang kedutan itu. Anda sudah menahan stress anda dengan baik ya~

“Kita bareng ke kelas yuk, kak~” Sagara malah main pegang pundak.

“Mau kami bawain juga tasnya?” Sovian malah ikutan.

Tak mungkin ada orang yang percaya dengan akting kalian, tapi justru karena aneh akhirnya jadi terasa tidak bisa bereaksi apapun. Mereka berdua menyiapkan keadaan memang seperti ini ya?!

“Kalian mulai lagi kan?” hmm? Harun juga sudah sampai?

Dia tidak membawa tas. Berarti dia sudah datang dari tadi dong! Padahal serajin-rajinnya Harun, dia tidak pernah repot datang sepagi ini.

Plus, aku membiarkan macan tutul bertemu dengan hiu!

Harun muncul dengan wajah kesal yang tidak seharusnya menyambutku pagi ini, “Berhenti mengerjai Rasyi!”

“Mereka hanya menyapa kok, Harun,” Fares tampaknya paham akan situasi dan menuruni kendaraannya. Sepertinya ia ingin memulai kebiasaannya untuk mengelus kepala Harun, “Jangan terlalu tegang⏤”

PAK!

... kenapa Harun memukul tangan Fares lagi?

“Tidak kuliah?” Harun, memandang Fares dengan marah.

Kenapa situasi mereka berdua belakangan ini tegang? Bahkan aku sudah lama sekali dari terakhir kali aku melihat Harun menerima elusan kepala dari tangan Fares. Itu kan hanya sambutan kecil yang biasa dilakukan Fares sejak kami kecil.

“Aaa, kak Harun~” senyum apaan itu Sagara?!

Sovian merangkul Harun tanpa aba-aba⏤mereka mau apa?!

Harun dibuat tidak bernafas dengan gerakan tarik Sovian menjauh, “Mau kami antar ke kelas juga, kak?”

“Tidak⏤aaarg!” Harun tidak punya kesempatan untuk menolak.

Eee… mereka pergi...

Sampai jumpa di kelas Harun.

Hening kembali walau tidak hanya aku dan Fares saja yang berkeliaran di depan sekolah ini. Aku mulai sedikit khawatir dengannya.

Kukembalikan pandangan ke Fares. Rasa sakit seakan dia lemparkan bukan dari poker face itu, tapi dari ia memandangi tangan yang baru saja Harun pukul.

“Hmm, kak,” aku memanggilnya lembut.

Pundaknya tersentak. Ia akhirnya bisa memandangku, dan senyuman itu kembali diberikan padaku.

“Kenapa?” dia, bertingkah layaknya itu bukan apa-apa.

Aku yakin dia berbohong apalagi aku dan Harun sudah bagaikan adiknya sejak kami bahkan belum bisa membaca. Dari kebiasaannya selama ini saja aku tahu dia suka bertingkah seperti seorang kakak.

Sepertinya aku harus campur tangan akan sebelum masalahnya terkubur lebih lama.

Tubuhku mencondong ke arahnya, “Kak, kakak sama Harun ada kenapa sih?”

“Apanya?”

Sebenarnya apa sih yang kak Fares sembunyikan?

Tipis simpul di wajah itu mulai semakin mengganggu, “Harun cuma tidak suka lagi kakak anggap anak-anak. Itu reaksi wajar kan?” dia kembali lagi menaiki kendaraannya, “Biarin saja.”

Iya sih…. Aku rasa aku tidak pernah menduga Harun akan punya sisi yang pembangkang.

...)(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(   )(...

“Jadi, mohon kerja sama semuanya ya,” Firna melotot, “Jangan sok sibuk!”

Agustus ya? Tentu saja ada yang namanya 17-an. Padahal masih tanggal dua agustus, tapi anak-anak sudah mulai merapat dengan segala diskusinya.

Sekar dulu telah berkali-kali merayakan hari kemerdekaan nasional ini, tapi tidak pernah sampai terlalu ramai layaknya sekarang.

Membuat atribut handmade khas merah putih atau membagi⏤maksudnya menunjukku orang yang akan jadi perwakilan lomba. Itu semua hal biasa, tapi ternyata sekolah ini bahkan membuat festival dua hari penuh. Bahkan stand-stand dipersiapkan untuk saling menjual dagangan.

Ya pasti persiapannya panjang sekali dan butuh dana.

“Lokasi gimana?!”

“Rumah siapa lagi nih yang jadi korban?”

“Rumah Qun!!”

“Ogah!”

Wah. Jadi ribut. Pada akhirnya kericuhan sehabis sekolah tidak terhindari. Topik lokasi sangat menjadi masalah ya~

Yuk kita ber-kepo ria, “Memang di rumahnya si Qun ada apa? Kok dia marah-marah?”

Harun tersenyum aneh, “Dulu kami bikin cindramata gelang tali yang diikat-ikat. Ujungnya kan perlu dibakar pakai lilin. Ada kejadian lilinnya dimainin sama adeknya dan...,”

Maksudnya..., “Kebakaran? Adiknya kena?!”

“Nggak...,” Harun menggeleng pelan, “Tanaman ibunya Qun yang kebakar.”

Eh?

“Terus aku dengar katanya dia juga kena marah soalnya biarin adeknya main lilin. Ibunya Qun, ehem... tegas banget,” wajah Harun kembali asam.

Oke....

“Rumah Rasyi gimana?”

Hmm?

“Iya, Rasyi kan orang kaya~”

Situasi apa ini?

“Rasyi lagi tidak ada di rumah, sih...,” Firna tampak ragu.

“Rumahnya juga mayan jauh kan?”

“Gak papa kalau cuma di situ doang! Paling ngebut cuma tiga puluh menit.”

“Yang penting luas!”

Hmmmm..., “Seharusnya tidak masalah sih asal tidak rusuh....” tuh, papa dan dana tidak pernah menghalangi. Apalagi para bibi pasti akan standby di rumah, “Tapi aku harus izin papa dulu.”

“Nice!”

“Ya, sudah. Telpon!”

Hah? “Hari ini?”

“Kita mau mulai design-design dulu, Rasyi!”

Mereka kenapa semangat sekali sih?

Aku tahu secara tidak langsung diri ini menunjukkan hidupku sangat berkecukupan dari barang-barang kecil yang aku miliki. Namun, orang-orang ini semangat 45 atau hanya kepo dengan hal-hal milikku selain yang sudah kutunjukkan?

Lihat muka-muka itu. Semangat sekali~

Fuuuh..., agak susah juga ya. 

Aku mengangkat ponselku dan mencari nama papa. Suara berdering itu terngiang dengan kelas yang saling terdiam hanya untuk menunggu konfirmasi sang pemilik rumah.

[“Halo?”]

Sepertinya papa sedang ada di jalan. Suara sibuk di perjalanan itu sangat terdengar, “Papa.”

[“Kenapa?”]

“Pa, kalau aku pakai rumah papa untuk kerja kelompok satu kelas gimana?”

[“Hmm?”]

“Kan ada 17-an. Bikin atribut segala macam. Buat basecamp~”

[“Kapan?”]

“Hari ini. Boleh tidak~?”

[“Iya, yang penting dibersihkan lagi. Kumpul di halaman belakang saja.”]

Wah, gampang sekali~ “Makasih papa~”

Panggilan tertutup dan aku menyadari semakin sepi dan fokusnya kelas ke arahku.

Nafas berat terhela panjang dari mulutku, “Dibolehin.”

“Yuk! Pergi guys!”

“Yang bawa kendaraan, kasih tebengan!!”

Tunggu, sekarang?!

“Aku mau pulang dulu! Share Loc ya!”

“Qun! Nebeng!!” 

Harus kukabari dulu kak Fares kalau aku pindah lokasi jemputan.

^^^*24/7 -> 24 jam dalam 7 hari atau seminggu. Artinya terus menerus tanpa henti^^^

Episodes
1 #0 Prolog
2 #1 Dua Tahun dan Saat Ini
3 #2 Ayo Kita Mulai!
4 #3 Pembiasaan
5 #4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6 #5 Sehari yang Damai
7 #6 Dongeng?
8 #7 Kabar Pembuat Onar
9 #8 Sovian Sagara
10 #9 Cakap-Cakap Sejenak
11 #10 Ulah Baru?
12 #11 di Rumah Kenalan
13 #12 Lagi Lagi
14 #13 Bicara dengan Marah
15 #14 Mulai Event Baru
16 #15 Drama Aneh di Pagi Hari
17 #16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18 #17 Tanggal ke Tujuh Belas
19 #18 Terjadi Sesuatu?
20 #19 Sagara Seperti Semestinya
21 #20 Dibawa Firasat
22 #21 Debat Saja lagi!
23 #22 Kita Sudahi Konfliknya
24 #23 Manisnya Si kembar
25 #24 Malam Hari kok Begini?
26 #25 Lepaskanlah~
27 #26 Mencari Keuntungan
28 #27 Detektif Menemukan Sesuatu
29 #28 Rencana Pembasmian Lele
30 #29 Memang Kacau
31 #30 Undangan
32 #31 Ayo Jalan-Jalan
33 #32 Memperbaiki Hati
34 #33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35 #34 Seperti Ini Lagi
36 #35 di Sela Pemulihan
37 #36 Tirisnya Cedera
38 #37 Penarik Ragu Hati
39 Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40 #38 Setengah Lingkaran
41 #39 Karut Tak Larut
42 #40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43 #41 Sorak Sorai Penguat Diri
44 #42 Pelarian
45 #43 Sekilas Tawa
46 #44 Bertahan
47 #45 Keraguan dan Luka
48 #46 Aaaaaaa
49 #47 Setelah Tegang...
50 #48 Tegang Lagi
51 #49 Cinta itu Memang Tegang
52 #50 Tidak Tahu!!
53 #51 Emosi tak Jelas
54 #52 Amarah dan Debat
55 #53 Awal di Kisah yang Lalu
56 #54 Masa Lalu yang Sesak
57 #55 Kejutan
58 #56 SOS!!
59 #57 Hujan Oh Hujan
60 #58 Sehabis Hujan
61 #59 Pintu Ruang Dokter
62 #60 Kesibukan Ruang Dokter
63 #61 Sebelum Istirahat
64 #62 Dingin dan Takut
65 #63 Kencan dengan Putri Ini
66 #64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67 #65 Kunjungan yang Membangongkan
68 #66 Masalah Masalah Masalah
69 #67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70 #Special New Year : Sweet Fireworks
71 #68 Kencan yang Berubah
72 #69 Pasar di Rumah
73 #70 Tenang Sebelum Badai
74 #71 Mara di Petang
75 #72 Mara yang Gelap
76 #73 Rintikan yang Menyayat
77 #74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78 #75 Triple Kejutan
79 #76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80 #77 Ajakan
81 #78 Teraduk-Aduk
82 #79 Perubahan
83 #80 Mencari Udara Segar
84 #81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85 #82 Bertabrakan
86 Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87 Pengumuman : Emma Di Sini~
88 #83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89 #84 Satu Goyah
90 #85 Mari Kita Bicarakan
91 #86 Apa yang Harus Dilakukan
92 #87 Tenang yang Diharapkan
93 #88 Panggilan
94 #89 Tak Berujung
95 #90 Permintaan tak Terduga
96 #91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97 #92 Tak Dapat Diperbaiki
98 #93 Hari Libur
99 #94 Mengunjungi Tamu
100 #95 Ketakutan Kembali
101 #96 Menyerah?
102 #97 Setangkai Bunga
103 #98 Buket Bunga
104 #99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105 #100 Are You Love Him?
106 #Special 100: Big Family?!
107 #101 Dari Hongkong!!
108 #102 Dekorasi Membawa Demo
109 #103 Rampung Kah?
110 #104 A I U E O
111 #105 Kayaknya
112 #106 Kesibukan
113 #107 Silap Malam
114 #108 Arus Semakin Jauh
115 #109 Deklarasi
116 #110 Baiklah! Silahkan!
117 #111 Saha?
118 #112 Saatnya Konsultasi?
119 #113 As Ta Ga
120 #114 Pelan-Pelan
121 #115 Berpikir Sampai Hujan
122 #116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123 #117 Gosong!!
124 #118 Datang dan Pergi
125 #119 Magnet ya?
126 #120 Dua Orang ini
127 #121 Inginnya Liburan
128 #122 Gelombang Emosi
129 #123 Gemuruh Ombak
130 #124 Kakak dan Adik
131 #125 Burung Ketiga
132 #126 Kuncup yang Terbuka
133 #127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134 #128 Pencarian Penemuan
135 #129 Permulaan
136 #130 Pengakuan Tak Sampai
137 #131 Angin Datang
138 #132 Keberanian
139 #133 Tabrak Saja Terus!
140 #134 Rusuh di Mall Lagi
141 #135 Silent Date?!
142 #136 Romantis nih?!
143 #137 Kasmaran di Mana-Mana
144 #138 Cinta?
145 #139 The Adaptation Period
146 #140 Continues
147 #141 Hearts
148 #142 Happy
149 #143 Curhatan Membawa Ribut
150 #144 Kejutan yang Tidak Lucu
151 #145 Rencanakan Saja
152 #146 Tak Ada Ketenangan
153 #147 Yang Ada di Samping
154 #148 Konfirmasi
155 #149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156 Pengumuman : Sapa Finale
157 #Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158 #Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159 #Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160 #Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161 #Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162 #Special6 Urdha dan Azkia
163 #SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164 Pengumuman : Good Bye~
Episodes

Updated 164 Episodes

1
#0 Prolog
2
#1 Dua Tahun dan Saat Ini
3
#2 Ayo Kita Mulai!
4
#3 Pembiasaan
5
#4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6
#5 Sehari yang Damai
7
#6 Dongeng?
8
#7 Kabar Pembuat Onar
9
#8 Sovian Sagara
10
#9 Cakap-Cakap Sejenak
11
#10 Ulah Baru?
12
#11 di Rumah Kenalan
13
#12 Lagi Lagi
14
#13 Bicara dengan Marah
15
#14 Mulai Event Baru
16
#15 Drama Aneh di Pagi Hari
17
#16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18
#17 Tanggal ke Tujuh Belas
19
#18 Terjadi Sesuatu?
20
#19 Sagara Seperti Semestinya
21
#20 Dibawa Firasat
22
#21 Debat Saja lagi!
23
#22 Kita Sudahi Konfliknya
24
#23 Manisnya Si kembar
25
#24 Malam Hari kok Begini?
26
#25 Lepaskanlah~
27
#26 Mencari Keuntungan
28
#27 Detektif Menemukan Sesuatu
29
#28 Rencana Pembasmian Lele
30
#29 Memang Kacau
31
#30 Undangan
32
#31 Ayo Jalan-Jalan
33
#32 Memperbaiki Hati
34
#33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35
#34 Seperti Ini Lagi
36
#35 di Sela Pemulihan
37
#36 Tirisnya Cedera
38
#37 Penarik Ragu Hati
39
Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40
#38 Setengah Lingkaran
41
#39 Karut Tak Larut
42
#40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43
#41 Sorak Sorai Penguat Diri
44
#42 Pelarian
45
#43 Sekilas Tawa
46
#44 Bertahan
47
#45 Keraguan dan Luka
48
#46 Aaaaaaa
49
#47 Setelah Tegang...
50
#48 Tegang Lagi
51
#49 Cinta itu Memang Tegang
52
#50 Tidak Tahu!!
53
#51 Emosi tak Jelas
54
#52 Amarah dan Debat
55
#53 Awal di Kisah yang Lalu
56
#54 Masa Lalu yang Sesak
57
#55 Kejutan
58
#56 SOS!!
59
#57 Hujan Oh Hujan
60
#58 Sehabis Hujan
61
#59 Pintu Ruang Dokter
62
#60 Kesibukan Ruang Dokter
63
#61 Sebelum Istirahat
64
#62 Dingin dan Takut
65
#63 Kencan dengan Putri Ini
66
#64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67
#65 Kunjungan yang Membangongkan
68
#66 Masalah Masalah Masalah
69
#67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70
#Special New Year : Sweet Fireworks
71
#68 Kencan yang Berubah
72
#69 Pasar di Rumah
73
#70 Tenang Sebelum Badai
74
#71 Mara di Petang
75
#72 Mara yang Gelap
76
#73 Rintikan yang Menyayat
77
#74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78
#75 Triple Kejutan
79
#76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80
#77 Ajakan
81
#78 Teraduk-Aduk
82
#79 Perubahan
83
#80 Mencari Udara Segar
84
#81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85
#82 Bertabrakan
86
Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87
Pengumuman : Emma Di Sini~
88
#83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89
#84 Satu Goyah
90
#85 Mari Kita Bicarakan
91
#86 Apa yang Harus Dilakukan
92
#87 Tenang yang Diharapkan
93
#88 Panggilan
94
#89 Tak Berujung
95
#90 Permintaan tak Terduga
96
#91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97
#92 Tak Dapat Diperbaiki
98
#93 Hari Libur
99
#94 Mengunjungi Tamu
100
#95 Ketakutan Kembali
101
#96 Menyerah?
102
#97 Setangkai Bunga
103
#98 Buket Bunga
104
#99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105
#100 Are You Love Him?
106
#Special 100: Big Family?!
107
#101 Dari Hongkong!!
108
#102 Dekorasi Membawa Demo
109
#103 Rampung Kah?
110
#104 A I U E O
111
#105 Kayaknya
112
#106 Kesibukan
113
#107 Silap Malam
114
#108 Arus Semakin Jauh
115
#109 Deklarasi
116
#110 Baiklah! Silahkan!
117
#111 Saha?
118
#112 Saatnya Konsultasi?
119
#113 As Ta Ga
120
#114 Pelan-Pelan
121
#115 Berpikir Sampai Hujan
122
#116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123
#117 Gosong!!
124
#118 Datang dan Pergi
125
#119 Magnet ya?
126
#120 Dua Orang ini
127
#121 Inginnya Liburan
128
#122 Gelombang Emosi
129
#123 Gemuruh Ombak
130
#124 Kakak dan Adik
131
#125 Burung Ketiga
132
#126 Kuncup yang Terbuka
133
#127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134
#128 Pencarian Penemuan
135
#129 Permulaan
136
#130 Pengakuan Tak Sampai
137
#131 Angin Datang
138
#132 Keberanian
139
#133 Tabrak Saja Terus!
140
#134 Rusuh di Mall Lagi
141
#135 Silent Date?!
142
#136 Romantis nih?!
143
#137 Kasmaran di Mana-Mana
144
#138 Cinta?
145
#139 The Adaptation Period
146
#140 Continues
147
#141 Hearts
148
#142 Happy
149
#143 Curhatan Membawa Ribut
150
#144 Kejutan yang Tidak Lucu
151
#145 Rencanakan Saja
152
#146 Tak Ada Ketenangan
153
#147 Yang Ada di Samping
154
#148 Konfirmasi
155
#149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156
Pengumuman : Sapa Finale
157
#Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158
#Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159
#Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160
#Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161
#Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162
#Special6 Urdha dan Azkia
163
#SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164
Pengumuman : Good Bye~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!