#6 Dongeng?

Di sebuah negeri yang jauh, hiduplah seorang raja tampan yang bijaksana. Ia tinggal di sebuah Istana yang indah bersama Ratu dan Pangeran. Orang-orang di negeri itu sangat mencintai mereka.

Sang Ratu sangat mendambakan seorang putri. Setiap hari ia berdoa agar mendapatkannya.

Di suatu malam, Ratu bertemu dengan peri kecil.

“Aku mendengarkan keluhanmu, yang mulia. Aku bisa membantumu,” kata peri itu.

Peri itu menyulap sebuah bunga yang cantik di tangan Ratu.

“Rawat dan sayangilah bunga ini, maka dia akan mengabulkan harapanmu,” jelas peri itu.

“Tapi Ingat. Bunga ini akan mengambil semua yang kamu sayangi bila kamu tidak menyayanginya,” tambah peri itu.

Ratu membawa bunga itu dan merawatnya. Tibalah hari yang ditunggu. Terdengar kabar sang Ratu mengandung seorang putri. Orang-orang di negeri itu menyambutnya dengan suka cita.

Semua orang memberikan kado yang luar biasa untuk Putri. Sang Pangeran tidak ingin kalah.

“Ayah, ibu. Izinkan aku pergi ke ujung paling selatan negeri untuk mendapatkan permata indah untuk adikku,” kata Pangeran.

Raja dan Ratu mengizinkannya. Berangkatlah Pangeran ke ujung selatan negeri.

Kabar buruk! Sang Pangeran mengalami kecelakaan di perjalanannya. Negeri sedih karena kehilangan satu-satunya pangeran mereka.

Ratu mengurung diri di kamarnya. Sedih atas kepergian putranya.

“Bunganya!” ratu tersadar bunga emasnya tidak lagi di kamarnya.

“Saya sudah membuangnya, yang Mulia. Bunga itu sudah kering dan mati,” seorang pelayan menjelaskannya.

“Bagaimana ini, dia akan mengambil semua yang aku sayangi,” gerutu Ratu.

Kekhawatiran Ratu benar. Kerajaan diserang! Pelan-pelan Raja berhasil menyerang balik mereka. Namun sayang, Ratu terluka parah.

Raja berhasil mengalahkan musuh-musuhnya. Ratu tidak bisa selamat. Tetapi, mereka juga bisa bergembira. Sang putri berhasil diselamatkan.

Semua orang mencintainya. Dia dimanjakan oleh banyak pelayan dan barang-barang mewah. Ia menerima banyak kasih sayang.

Tetapi, sang Raja masih sedih dengan kehilangan Pangeran dan Ratu. Sang putri tumbuh semakin besar dan setiap hari menjadi cantik. Semakin besar juga keinginan untuk menemui ayahnya.

Suatu malam, Putri menjumpai peri kecil.

“Aku mendengarkan keluhanmu, yang mulia. Aku bisa membantumu,” kata peri itu.

Peri itu menyulap sebuah bunga yang cantik di tangan Putri.

“Rawat dan sayangilah bunga ini, maka dia akan mengabulkan harapanmu,” jelas peri itu.

“Tapi Ingat. Bunga ini akan mengambil semua yang kamu sayangi bila kamu tidak menyayanginya,” tambah peri itu.

Putri menjadi takut dengan peringatan si peri. Dia menolaknya dengan lembut.

“Aku tidak perlu ini. Aku bisa membuat ayah menyayangiku dengan usahaku sendiri.”

Sang peri itu marah, “Lihat saja nanti! Kamu akan menyesalinya!” ia menghilang membawa bunga emas itu.

Peri yang penuh kemarahan menyulap para orang jahat.

“Pergilah dan beri peringatan untuk putri yang angkuh itu!” seru sang peri.

Keesokan harinya, istana diserang oleh banyak musuh. Mereka membawa pergi sang putri.

Putri merasa takut, “Ayah, aku mohon tolong aku.”

Sang putri merasa sedih mengingat bahwa sang ayah bisa saja tidak mau mencarinya. Ia berpikir, mungkin saja Raja membencinya.

Dari jauh terdengar suara tapak kuda.

Itu sang Raja! Sosok nan gagah itu berhasil mengamankan putrinya dan mengalahkan penjahat-penjahat itu.

Putri selamat! Sang Raja membawa pulang putri kembali ke istana.

Di istana, sudah banyak orang yang berkumpul. Putri terkejut melihat peri yang ditemui kemarin.

“Lepaskan aku!” si peri ini berseru dari balik kotak kaca yang tebal.

Ternyata, Raja menjauhkan dirinya pada Putri karena ingin memancing peri kecil itu. Peri kecil ini sudah dikenal sebagai penipu jahil yang mencari untung dengan menjanjikan sihir. Keluarga kerajaan sudah berkali-kali ditipu olehnya. Maka raja harus merelakan anaknya untuk memancing peri itu.

“Maafkan ayah, si peri licik itu tidak akan keluar kalau tidak ada yang dimangsa,” Raja menjelaskan.

“Dia selalu mencari keuntungan dari keluarga kita, termasuk ibumu. Ayah tidak bisa membiarkannya lebih lama,” lanjut Raja, “Maafkan ayah sudah membuatmu sedih.”

Putri memeluk ayah ini dengan penuh kasih sayang.

“Tidak apa, ayah. Aku senang ayah menyayangiku.”

Raja berjanji akan terus bersama dengan putri ini. Mereka melewati hari-hari menyenangkan bersama-sama.

Kisah ditamatkan dengan berbuka. Bahagia itu dilewati dengan hari-hari yang belum tentu. Tanpa diketahui pembaca, kisah ini masih banyak menyimpan misteri.

Layaknya aku saja.

“Cama-cama?”

Oh iya. Aku hampir lupa aku sedang bermain dengan anak dua tahun ini.

“Iya~” kembali aku tersenyum basa-basi, “Putri sama Raja main sama-sama~”

“Kayak kakak!”

“Daffa pintar deh~”

“Daffa mau gambal!”

Tidak!!

Langsung aku angkat buku tebal itu ke atas, menjauhkan anak yang aku pangku. Siapa sangka dia sudah siap dengan krayon merahnya untuk menambah warna di buku dongeng pop-up ini,

“Daffa jangan gambar disini. Yuk kita cari kertas yang besar,” kututup buku dongeng handmade itu.

“Gambal sama kakak?”

“Iya, sama kakak. Yuk,” aku menurunkan bocah manis itu.

Aku menyiapkan kertas-kertas yang banyak menumpuk di ruang tengah. Menyebarkan batang-batang krayon yang bisa ia mainkan.

Seperti biasa aku mencoba untuk menggambar dengan sederhana. Tidak perlu repot, karena sebagus apapun akan dicoret dengan warna-warni yang si kecil inginkan.

Duh, sakit sekali. Gambaranku seperti hanya sekedar garis acak saja.

Harus seperti ini kah menjadi babysitter selama sehari? Ini bukan pekerjaan yang mengasyikkan untukku yang bukan pecinta anak kecil. Tidak yang tenang, tidak juga yang ribut seperti anak ini.

Aku tahu aku ingin hidup normal. Tidak seperti kisah petualangan yang menantang adrenalin dan nyawa. Namun, bukan berarti aku suka mengerjakan hal yang seharusnya bukan kerjaanku.

“Memang papa tidak boleh minta tolong sebentar?”

Wow, apa papa sungguh bukan supervillain yang bisa membaca pikiran? Daripada membaca kekesalan putrinya, bukankah anda seharusnya memenuhi janji anda pada ibu anak ini dan menjaganya. Jangan melepas tanggung jawab!

“Rasyi itu mudah ditebak,” ia ikut duduk di samping kami.

Iya, iya. Sudah! “Papa kerjanya selesai~?”

“Kamu bisa tinggalkan Daffa.”

Jawabannya yang menyegarkan sekaligus menjengkelkan dari bibir itu. Kamu benar-benar sangat beruntung wajahmu itu mempesona, kalau tidak aku akan mencakar habis hidungmu itu!

Namun aku tidak bisa santai dulu, hiks, “Rasyi mau kerjakan PR,” lelahnya full day dan PR ini.

“Rasyi bacakan itu?”

Hmm? Oh, maksudnya buku ini, “Tidak boleh?”

“Ecca dongeng sama kakak!” Daffa kembali semangat sambil mengangkat satu krayonnya ke dekat wajah papa, “Telus gambal cama-cama!”

“Begitu ya?” papa mengambil krayon itu, “Ya terserah Rasyi. Itu kan punya Rasyi juga. Papa cuma pikir Daffa bakal robek-robek bukunya.”

A ha ha, masuk akal~

“Sudah, sana kerjakan PR-nya,” papa sepertinya mulai ikut sibuk menggambar bersama Daffa.

Hanya perasaanku saja kah? “Papa kesal buku mama dilihatkan ke orang?”

Ia terdiam sejenak, beberapa detik ia akhirnya menarik pandangannya ke arahku, “Apa kelihatan begitu?”

“Ini kan punya mama, Rasyi cuma pikir kalau papa tidak mau kalau sampai buku mama kenapa-napa.”

Tiba-tiba tangan papa menepuk kepalaku, “Pertama, buku itu bukan buatan mamanya Rasyi, tapi buatan Rasyi sendiri. Kedua, kamu suka simpan buku itu. Papa cukup begitu saja. Kalau Rasyi tidak suka… berikan saja ke papa ya?”

Ah, kurasa papa masih dan akan tetap merindukan sosok wanita yang tidak pernah aku temui itu. Tentu saja buku ini masih ada kesannya walaupun sudah aku buat ulang.

“Tidak boleh! Ini punya Rasyi!” aku berusaha menggodanya.

“Ya sudah, pikirin PR-nya sana.”

Iiih! Papa ini tidak bisa dikerjai sedetik saja!

“Oh, Rasyi,” suara itu memancingku mencari wajah yang masih sibuk bermain dengan Daffa, “Sudah siapkan baju gantinya kan?”

Hmm?

Episodes
1 #0 Prolog
2 #1 Dua Tahun dan Saat Ini
3 #2 Ayo Kita Mulai!
4 #3 Pembiasaan
5 #4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6 #5 Sehari yang Damai
7 #6 Dongeng?
8 #7 Kabar Pembuat Onar
9 #8 Sovian Sagara
10 #9 Cakap-Cakap Sejenak
11 #10 Ulah Baru?
12 #11 di Rumah Kenalan
13 #12 Lagi Lagi
14 #13 Bicara dengan Marah
15 #14 Mulai Event Baru
16 #15 Drama Aneh di Pagi Hari
17 #16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18 #17 Tanggal ke Tujuh Belas
19 #18 Terjadi Sesuatu?
20 #19 Sagara Seperti Semestinya
21 #20 Dibawa Firasat
22 #21 Debat Saja lagi!
23 #22 Kita Sudahi Konfliknya
24 #23 Manisnya Si kembar
25 #24 Malam Hari kok Begini?
26 #25 Lepaskanlah~
27 #26 Mencari Keuntungan
28 #27 Detektif Menemukan Sesuatu
29 #28 Rencana Pembasmian Lele
30 #29 Memang Kacau
31 #30 Undangan
32 #31 Ayo Jalan-Jalan
33 #32 Memperbaiki Hati
34 #33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35 #34 Seperti Ini Lagi
36 #35 di Sela Pemulihan
37 #36 Tirisnya Cedera
38 #37 Penarik Ragu Hati
39 Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40 #38 Setengah Lingkaran
41 #39 Karut Tak Larut
42 #40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43 #41 Sorak Sorai Penguat Diri
44 #42 Pelarian
45 #43 Sekilas Tawa
46 #44 Bertahan
47 #45 Keraguan dan Luka
48 #46 Aaaaaaa
49 #47 Setelah Tegang...
50 #48 Tegang Lagi
51 #49 Cinta itu Memang Tegang
52 #50 Tidak Tahu!!
53 #51 Emosi tak Jelas
54 #52 Amarah dan Debat
55 #53 Awal di Kisah yang Lalu
56 #54 Masa Lalu yang Sesak
57 #55 Kejutan
58 #56 SOS!!
59 #57 Hujan Oh Hujan
60 #58 Sehabis Hujan
61 #59 Pintu Ruang Dokter
62 #60 Kesibukan Ruang Dokter
63 #61 Sebelum Istirahat
64 #62 Dingin dan Takut
65 #63 Kencan dengan Putri Ini
66 #64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67 #65 Kunjungan yang Membangongkan
68 #66 Masalah Masalah Masalah
69 #67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70 #Special New Year : Sweet Fireworks
71 #68 Kencan yang Berubah
72 #69 Pasar di Rumah
73 #70 Tenang Sebelum Badai
74 #71 Mara di Petang
75 #72 Mara yang Gelap
76 #73 Rintikan yang Menyayat
77 #74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78 #75 Triple Kejutan
79 #76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80 #77 Ajakan
81 #78 Teraduk-Aduk
82 #79 Perubahan
83 #80 Mencari Udara Segar
84 #81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85 #82 Bertabrakan
86 Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87 Pengumuman : Emma Di Sini~
88 #83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89 #84 Satu Goyah
90 #85 Mari Kita Bicarakan
91 #86 Apa yang Harus Dilakukan
92 #87 Tenang yang Diharapkan
93 #88 Panggilan
94 #89 Tak Berujung
95 #90 Permintaan tak Terduga
96 #91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97 #92 Tak Dapat Diperbaiki
98 #93 Hari Libur
99 #94 Mengunjungi Tamu
100 #95 Ketakutan Kembali
101 #96 Menyerah?
102 #97 Setangkai Bunga
103 #98 Buket Bunga
104 #99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105 #100 Are You Love Him?
106 #Special 100: Big Family?!
107 #101 Dari Hongkong!!
108 #102 Dekorasi Membawa Demo
109 #103 Rampung Kah?
110 #104 A I U E O
111 #105 Kayaknya
112 #106 Kesibukan
113 #107 Silap Malam
114 #108 Arus Semakin Jauh
115 #109 Deklarasi
116 #110 Baiklah! Silahkan!
117 #111 Saha?
118 #112 Saatnya Konsultasi?
119 #113 As Ta Ga
120 #114 Pelan-Pelan
121 #115 Berpikir Sampai Hujan
122 #116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123 #117 Gosong!!
124 #118 Datang dan Pergi
125 #119 Magnet ya?
126 #120 Dua Orang ini
127 #121 Inginnya Liburan
128 #122 Gelombang Emosi
129 #123 Gemuruh Ombak
130 #124 Kakak dan Adik
131 #125 Burung Ketiga
132 #126 Kuncup yang Terbuka
133 #127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134 #128 Pencarian Penemuan
135 #129 Permulaan
136 #130 Pengakuan Tak Sampai
137 #131 Angin Datang
138 #132 Keberanian
139 #133 Tabrak Saja Terus!
140 #134 Rusuh di Mall Lagi
141 #135 Silent Date?!
142 #136 Romantis nih?!
143 #137 Kasmaran di Mana-Mana
144 #138 Cinta?
145 #139 The Adaptation Period
146 #140 Continues
147 #141 Hearts
148 #142 Happy
149 #143 Curhatan Membawa Ribut
150 #144 Kejutan yang Tidak Lucu
151 #145 Rencanakan Saja
152 #146 Tak Ada Ketenangan
153 #147 Yang Ada di Samping
154 #148 Konfirmasi
155 #149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156 Pengumuman : Sapa Finale
157 #Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158 #Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159 #Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160 #Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161 #Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162 #Special6 Urdha dan Azkia
163 #SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164 Pengumuman : Good Bye~
Episodes

Updated 164 Episodes

1
#0 Prolog
2
#1 Dua Tahun dan Saat Ini
3
#2 Ayo Kita Mulai!
4
#3 Pembiasaan
5
#4 Kunjungan ke Rumah Sakit
6
#5 Sehari yang Damai
7
#6 Dongeng?
8
#7 Kabar Pembuat Onar
9
#8 Sovian Sagara
10
#9 Cakap-Cakap Sejenak
11
#10 Ulah Baru?
12
#11 di Rumah Kenalan
13
#12 Lagi Lagi
14
#13 Bicara dengan Marah
15
#14 Mulai Event Baru
16
#15 Drama Aneh di Pagi Hari
17
#16 Basecamp yang Mengkhawatirkan
18
#17 Tanggal ke Tujuh Belas
19
#18 Terjadi Sesuatu?
20
#19 Sagara Seperti Semestinya
21
#20 Dibawa Firasat
22
#21 Debat Saja lagi!
23
#22 Kita Sudahi Konfliknya
24
#23 Manisnya Si kembar
25
#24 Malam Hari kok Begini?
26
#25 Lepaskanlah~
27
#26 Mencari Keuntungan
28
#27 Detektif Menemukan Sesuatu
29
#28 Rencana Pembasmian Lele
30
#29 Memang Kacau
31
#30 Undangan
32
#31 Ayo Jalan-Jalan
33
#32 Memperbaiki Hati
34
#33 Pulang Jalan-Jalan kok Begini?!
35
#34 Seperti Ini Lagi
36
#35 di Sela Pemulihan
37
#36 Tirisnya Cedera
38
#37 Penarik Ragu Hati
39
Pengumuman : Emma Semedi Dulu Ya~
40
#38 Setengah Lingkaran
41
#39 Karut Tak Larut
42
#40 Takut yang Tak Dapat Dibendung
43
#41 Sorak Sorai Penguat Diri
44
#42 Pelarian
45
#43 Sekilas Tawa
46
#44 Bertahan
47
#45 Keraguan dan Luka
48
#46 Aaaaaaa
49
#47 Setelah Tegang...
50
#48 Tegang Lagi
51
#49 Cinta itu Memang Tegang
52
#50 Tidak Tahu!!
53
#51 Emosi tak Jelas
54
#52 Amarah dan Debat
55
#53 Awal di Kisah yang Lalu
56
#54 Masa Lalu yang Sesak
57
#55 Kejutan
58
#56 SOS!!
59
#57 Hujan Oh Hujan
60
#58 Sehabis Hujan
61
#59 Pintu Ruang Dokter
62
#60 Kesibukan Ruang Dokter
63
#61 Sebelum Istirahat
64
#62 Dingin dan Takut
65
#63 Kencan dengan Putri Ini
66
#64 Sungguh?! Kencan dengan Papa?!
67
#65 Kunjungan yang Membangongkan
68
#66 Masalah Masalah Masalah
69
#67 Pasca Sakit, Tambah sakit
70
#Special New Year : Sweet Fireworks
71
#68 Kencan yang Berubah
72
#69 Pasar di Rumah
73
#70 Tenang Sebelum Badai
74
#71 Mara di Petang
75
#72 Mara yang Gelap
76
#73 Rintikan yang Menyayat
77
#74 Persiapan Untuk kembali Biasa
78
#75 Triple Kejutan
79
#76 Putar-Putar~ Komedi Putar~
80
#77 Ajakan
81
#78 Teraduk-Aduk
82
#79 Perubahan
83
#80 Mencari Udara Segar
84
#81 Detik-Detik Pembukaan Pita
85
#82 Bertabrakan
86
Pengumuman : Saatnya Persiapan Season Baru
87
Pengumuman : Emma Di Sini~
88
#83 Tak Ada yang Aneh di Kesehariannya
89
#84 Satu Goyah
90
#85 Mari Kita Bicarakan
91
#86 Apa yang Harus Dilakukan
92
#87 Tenang yang Diharapkan
93
#88 Panggilan
94
#89 Tak Berujung
95
#90 Permintaan tak Terduga
96
#91 Tegang Tegas Seorang Ayah
97
#92 Tak Dapat Diperbaiki
98
#93 Hari Libur
99
#94 Mengunjungi Tamu
100
#95 Ketakutan Kembali
101
#96 Menyerah?
102
#97 Setangkai Bunga
103
#98 Buket Bunga
104
#99 Lembar Kenangan dan Lembar yang Belum Selesai
105
#100 Are You Love Him?
106
#Special 100: Big Family?!
107
#101 Dari Hongkong!!
108
#102 Dekorasi Membawa Demo
109
#103 Rampung Kah?
110
#104 A I U E O
111
#105 Kayaknya
112
#106 Kesibukan
113
#107 Silap Malam
114
#108 Arus Semakin Jauh
115
#109 Deklarasi
116
#110 Baiklah! Silahkan!
117
#111 Saha?
118
#112 Saatnya Konsultasi?
119
#113 As Ta Ga
120
#114 Pelan-Pelan
121
#115 Berpikir Sampai Hujan
122
#116 Tegang dan Lega di Satu Waktu
123
#117 Gosong!!
124
#118 Datang dan Pergi
125
#119 Magnet ya?
126
#120 Dua Orang ini
127
#121 Inginnya Liburan
128
#122 Gelombang Emosi
129
#123 Gemuruh Ombak
130
#124 Kakak dan Adik
131
#125 Burung Ketiga
132
#126 Kuncup yang Terbuka
133
#127 Janji, Bersalah, dan Keputusan
134
#128 Pencarian Penemuan
135
#129 Permulaan
136
#130 Pengakuan Tak Sampai
137
#131 Angin Datang
138
#132 Keberanian
139
#133 Tabrak Saja Terus!
140
#134 Rusuh di Mall Lagi
141
#135 Silent Date?!
142
#136 Romantis nih?!
143
#137 Kasmaran di Mana-Mana
144
#138 Cinta?
145
#139 The Adaptation Period
146
#140 Continues
147
#141 Hearts
148
#142 Happy
149
#143 Curhatan Membawa Ribut
150
#144 Kejutan yang Tidak Lucu
151
#145 Rencanakan Saja
152
#146 Tak Ada Ketenangan
153
#147 Yang Ada di Samping
154
#148 Konfirmasi
155
#149 Finale: Aku Pilih Kamu~
156
Pengumuman : Sapa Finale
157
#Special1 Baru yang Bukan Baru dan Kembali yang Bukan Kembali
158
#Special2 Aku Juga Harus Berusaha
159
#Special3 Ingatan Sekecil Apapun Bisa Lebih dari Berarti.
160
#Special4 Masa Lalu Masa Kini yang Bertabrakan
161
#Special5 Sedikit Lebih Besar, Sedikit Lebih Pendek
162
#Special6 Urdha dan Azkia
163
#SpecialSpecialSpecial : Rasyi Kecil yang Tersesat
164
Pengumuman : Good Bye~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!