Siang hari ini cuaca sangat cerah. Perpaduan awan yang putih dengan birunya langit sungguh serasi. Aku pun tidak ingin melewatkan suasana siang yang cerah ini dengan mengabadikan dan memenuhi ketiga rencana dari sahabatku yaitu Kiara, Mira dan Irma.
Disaat Aku mau masuk teras dan menuju dalam rumah untuk melaksanakan mandi di siang hari ini. Sekilas aku melirik dan berkata kepada dua gadis tersebut.
"Kiara, Mira ." Sapa ku.
"Iya.... Balas mereka serentak.
"Pengen di mandiin sama kalian berdua." seraya berlari ke dalam rumah takut nya kena tampil mereka.
"Dasar gila sia Sarwan. " Rutuk mereka berdua terdengar dalam rumah.
****
Ibu kota negara Jakarta tepat nya di salah satu kantor perusahaan PT Future Nugraha Company telah bersiap satu mobil Pajero sports. Di halaman parkir gedung mewah itu tepatnya di dalam mobil presiden perusahaan di dampingi oleh Asisten dan Manajer keuangan serta satu supir sudah siap untuk memulai perjalanan menuju kota kecil di daerah propinsi Jawa barat.
"Pak supir segera berangkat. " Kata Tedi Ferdiansyah presiden perusahaan itu.
"Baik Tuan besar.! Ujar supir seraya menjalankan mobil nya.
"Andri Apakah sudah di telepon orang orang CV Hansel Mandiri? Tanya Tedi Ferdiansyah yang duduk di sampingnya.
"Sudah Tuan besar kata nya dalam sambungan telepon tersebut CV Hansel Mandiri seandai nya kita menginap besok pagi nya kita langsung survei ke lokasi tanah tersebut. Andri Setiawan menjelaskan kepada Tuan Besar.
"Tedi Ferdiansyah manggut manggut mata menatap kearah kaca mobil depan. Lalu bertanya kembali kepada Manajer keuangan yang ia percaya kan di kantor milik nya.
"Apakah orang yang di beri surat kuasa juga akan hadir?
"Kemungkinan akan hadir kata haji Epen Manajer CV Hansel Mandiri karna data data surat tanah Poto kopi nya dia dapatkan langsung dari orang yang di beri kuasa oleh Bu Sunarti selaku pemilik lahan untuk di jadikan mall terbesar itu.
"Baiklah sebaiknya saya istrahat dulu di mobil karna lumayan jauh perjalanan menuju kota kecil tersebut. " Kata Tedi Ferdiansyah selaku presiden perusahaan.
"Silahkan Tuan Besar.!!
***
Sementara di kota kecil tepat nya di jalan labuan Cianjur Bandung di salah satu pinggir kota kecil. Beberapa mobil dengan merek dan tipe berbeda sedang terparkir secara berjejeran di kantor PT Bina Sakinah Group.
Ir Hardiansyah selaku Direktur PT Bina Sakinah sedang memimpin rapat bersama jajaran direksi dengan beberapa kontraktor CV Hansel Mandiri yang di pimpin langsung oleh Haji Epen dan beberapa orang kepercayaan nya.
Holik Simatupang selaku motor dalam pertemuan dan rapat tersebut langsung berdehem tiga kali untuk memulai rapat itu.
Selamat siang Tuan Tuan salam sejahtera bagi kita semua.
"Forum rapat kali ini kita akan membahas satu proyek yang cukup pantastis di kota kecil untuk pembangunan mall terbesar di kota ini.
Perlu kalian semua ketahui bahwa dalam pertemuan yang menjadi kendala adalah pemilik tanah itu sudah menguasai kepada seorang anak kecil yang baru duduk di kelas satu SMA tahun ini.
Sekira nya Tuan Tuan dari pihak CV Hansel Mandiri ada masukan untuk terlealisasi proyek ini silahkan kemukakan dalam rapat siang ini.
Hening sesat ketika Holik Simatupang memberi arahan dan mempersilahkan untuk memberikan masukan dalam rapat siang ini.
"Ijin berbicara Tuan Ir Hardiansyah dan Tuan Holik Simatupang serta Tuan Tuan yang ada di ruangan rapat ini. " Kata Bob Hidayat. Selaku Manajer PT Bina Sakinah Group.
"Apakah tidak sebaiknya kita langsung saja menemui Bu Sunarti serta anak anak seandai benar lahan itu mau di jual kenapa harus di kuasa kan kepada bocah kecil yang tidak tahu menahu masalah proyek." Kata Bob dengan nada sombong.
"Tuan Bob sebelum anda berbicara begitu saya bersama yang lainya sudah mencoba tapi nihil. " Timpal Jaenudin.
"Anda tidak bisa melobi atau cara berbicara nya secara kasar mungkin. " Tanya Bob dengan nada sinis.
"Tuan Bob sebaiknya anda kalau bicara berhati hati sebelum celaka dengan sendiri nya." Geram Jaenudin.
"Sudah........! Sudah.........! Sudah.........! Kita disini bukan untuk berdebat atau pun beradu mulut. Di adakan rapat ini kita mencari solusi bagaimana cara nya kita bisa mendapatkan tanah tersebut. Dan kita akan semakin di percaya oleh perusahaan besar Future Nugraha Company. Kata Holik Simatupang dalam ruangan rapat tersebut.
Perseteruan antara Bob Hidayat dan Jaenudin seketika reda dan mereka berdua kini bergeming diam membisu tampa saling bertatap diantara mereka berdua.
"Tuan Haji Epen apakah ada masukan untuk di kemukakan dalam rapat siang ini. Atau yang lainnya silahkan bila ada masukan karna sore ini kemungkinan pihak perusahaan Future Nugraha Company datang di Kota Kecil ini.
Haji Epen hanya menggeleng sama hal nya yang Lainnya' menggeleng kan kepala hingga rapat siang ini tidak menemui hasil yang maksimal.
***
Siang itu ratusan orang tumpah ruah di alun alun kota Cianjur di jalan Suroso, Pamoyanan pada hari itu. Sejak pagi mereka sudah berbondong bondong memasuki alun alun. Inilah baru pertama kali nya warga bisa menikmati taman alun alun yang sudah di renovasi. Kami berdua dan masyarakat umum nya sangat senang karna alun alun ini sudah bisa bermain. Memang sudah lama masyarakat Cianjur menunggu untuk dapat menikmati hamparan rumput sintetis seperti alun alun Bandung.
Taman alun alun Cianjur yang kini jadi primadona baru. Banyak spot intagramable menarik. Apalagi menjelang matahari terbit atau sebaliknya petang hari.
"Indah yaa Awan. " Kata Irma menatap keindahan alun alun ini.
'Iya.......! Balasku seraya mengambil kopi di gelas plastik Langsung menyeruput kopi itu.
Awan......! Loe nyesel atau terpaksa jalan jalan ini? Tanya Irma.
"Kenapa loe tanya begitu? Tanya balik Awan kepada gadis cantik itu yang sedang menatap kedepan menikmati keindahan alun alun kota kecil itu.
Seketika Irma pandangan mata nya langsung menatap kearah pemuda yang duduk di samping dengan mencapit satu batang rokok berwarna putih.
"Maap. " Lirih Irma pelan dengan wajah tertunduk.
"Maap. Untuk apa? Tanyaku kini mata pemuda itu menatap kepada gadis yang tertunduk.
"Maapkan. Maksud tujuan jalan jalan ini emang rencana kami bertiga. Dengan tujuan taruhan.! Irma semakin tertunduk tidak berani menatap wajah pemuda itu.
"Awan hanya tersenyum sinis dan mulai berkata.
"Coba kau jelaskan rencana dari kalian bertiga. " Kata Awan lembut tapi penuh dengan penekanan kepada gadis bernama Irma.
"Irma bergeming diam membisu tampa berkata apapun pikirannya kalut.
Apakah aku ini di ibaratkan oleh kau dan kedua sahabat mu sebagai barang yang bisa di jadikan taruhan dan di beli dengan uang......! Apa arti persahabatan selama ini di mata kalian bertiga?
"Aku bener bener kecewa dan marah' sakit hati ini dan harga diriku di injak injak oleh dirimu dan kedua sahabatmu.......!
"Irma menggeleng kan kepala nya dan air mata nya seketika menetes di kelopak mata indah itu. Wajah nya tertunduk penuh dengan rasa penyesalan saat ini.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
😢😢😢😢
2023-03-08
6
Rhiany
kok baru umur 15 tahun sudah merokok
2023-02-14
2
Srifani Fani
hadir Kaka pake akun satu lagi
2022-12-01
10