Anakku......! Hamdan begitu lah kejadian malam itu...! Lirih wanita paruh baya menjelaskan panjang lebar kepada Anak nya yang sedang duduk bersama kekasihnya.
"Hamdan dan Tia tidak menyangka akan hal itu terhadap ayahnya yang begitu sombong dan arogan. Karna bagi Hamdan dia tahu sosok Bu Lisnawati yang sudah lama bekerja di rumah ayahnya dan tidak pernah melakukan kesalahan dalam bekerja.
"Hamdan........! Semenjak kejadian malam itu....! Kamu tahu sendiri ayah mu masuk rumah sakit terus perusahaan mengalami banyak kerugian dan kakakmu yang berada di kota Bandung seketika dia tertipu sama temannya.....! Bunda berpikiran kepada ucapan yang di lontarkan oleh Nak Awan sebelum ayahmu meminta maap secara langsung kepada Bu Lisnawati. Maka Keluarga kita akan terus menerus menderita." Lirih bunda dengan ke kawatiran nya saat itu.
"Baiklah Bunda. Saat ini aku akan pergi kerumah Bu Lisnawati untuk meminta maap atau untuk meminta nya datang ke rumah sakit ini....! Jawab Hamdan.
*
*
*
Hamparan sawah yang begitu luas di kampung pemuda bernama Awan itu dengan di tengah tengah sawah terdapat sahung yang begitu elok nan cantik.
Awan pun berjalan mengarungi jalan pinggir sawah yang begitu kecil karna di sis kanan dan sisi kiri nya sawah. Ia terus berjalan menuju saung yang tidak lama lagi sampai.
"Sedangkan di saat Awan sudah sampai dan ketika pemuda itu mau naik ke atas serta duduk bersama ketiga gadis itu. Tiba tiba dari arah belakang seorang lelaki berteriak memanggil nama nya.
"Awan.............! Teriak lelaki itu memanggil nama nya dengan nada tinggi.
Tiga gadis itu keluar melihat siapa yang memanggil pemuda yang baru datang. Sedangkan Awan sendiri menoleh dan membalikkan badan nya kearah suara itu.
Hmmmmm'' Hamdan dan Tia mau ngapain. gumam awan mungkin ketiga gadis itu mendengar nya.
Hamdan dan Tia berjalan menghampiri mereka yang berada di saung tengah tengah sawah itu dan setelah sampai baru dia berkata kepada Awan dengan sedikit berbeda basi.
"Wah......! Parah loe Awan tidak setia kawan. Ada acara kumpul kumpul sekarang tidak mau ngajak kami berdua." Kata satu Pria yang baru datang bersama kekasih nya.
"Sebelum Awan menjawab pertanyaan dari Hamdan. Mira sudah nyerocos duluan menimpali ucapan dari Hamdan anak Juragan batu bata dan kios kios matrial lainnya.
"Hei........! Hamdan dan Tia.....! Sarwan bukan tidak mau ngajak loe berdua untuk kumpul atau pun ada acara lainnya tetapi dia tidak mau kalau terus bergaul dengan keluargamu nyokap nya Awan terus menerus di caci dan di maki. " Sergah Mira menahan amarahnya
Mira tau dari mana kalau bunda gue di hina dan di maki oleh ayah nya Hamdan perasaan masalah itu sudah gue tutup rapat rapat. ucap Awan dalam hati.
"Sory Awan gue tahu tentang masalah malam itu. Karna gue dan ibu saat itu sedang berada di rumah Hamdan setelah kejadian itu sumpah demi ibu ku hati ini sakit mendengar perkataan dari bokap nya Hamdan." Kata Mira dengan mimik wajah berkaca kaca.
"Sudah.........! Sudah........! Sudah........! Tidak usah di perpanjang.
"Mira....... dan Hamdan sudah tidak usah berdebat.
"Sarwan terawan awan......! Gue bukan berdebat tapi meluruskan dasar Pe,a loe. " Kata Mira dengan wajah kesal.
"Akun Hanya tersenyum melihat gadis cantik dengan rambut sebahu itu....
"Ok." Makasih Bidadari ku.....! Goda Awan kepada Mira.
"Huh........! Sarwan pujian mu itu bikin gue mau muntah. " Kekeh Mira.
"Awan gue Minta Maap." Kata satu pemuda di samping Awan.
"Hamdan tidak usah meminta maap. " Balas Awan.
"Awan...! Gue kesini untuk mau bertemu dengan ibu mu tapi ketika kerumah nya keadaan lagi di kunci. Lalu aku menuju kesini untuk menanyakan kepada mu." Tutur Hamdan.
"Emang Ada urusan mencari ibuku? Tanya Awan seraya duduk karna pegal dari tadi berdiri Mulu.
"Gue di suruh sama nyokap untuk meminta maapkan posisi ayahku tentang masalah sebulan yang lalu dan sekarang ayahku sedang di rawat di rumah sakit sudah tiga Minggu lama nya. " Hamdan menjelaskan maksud tujuan nya ingin menemui Bunda Awan.
"Awan terdiam saat itu setelah mendengar penuturan dari pemuda yang usia nya beda dua tahun dari nya. Lalu di mulai berkata dengan nada bijak kepada Hamdan.
"Hamdan sory.....! Gue pribadi turut prihatin atas sakit nya nyokap loe......! Tapi untuk masalah itu jujur kalian berdua langsung saja ke Bundaku dan adikku. Mereka sekarang berada di rumah Nenek..!!
"Terima kasih Awan sekali lagi gue pribadi dan keluarga meminta maap atas semua perlakuan kepada mu dan khusus nya kepada ibu mu dan kedua adikmu.! Hamdan membungkuk hormat kepada Awan.
"Aduh......! Awan loe jangan seperti itu dan tak harus meminta maap dengan sedemikian rupa. Karna keluargaku sadar diri siapa atuh diriku makan kerupuk juga sama bonteng. " Canda Awan Pratama seraya tertawa cekikikan.
"Suasana sore itu begitu sejuk walau sesaat pemuda dan gadis cantik bernama Mira sedikit termakan amarah karna datang seorang Hamdan anak dari juragan batu bata itu.
"Sarwan..... mulai eror tuh otak nya." Timpal Kiara.
"Pemuda itu hanya tersenyum tanpa mau membalas kekesalan sahabatnya itu.
"Awan dan kalian bertiga kita berdua cabut dulu untuk pergi ke rumah Nenek nya awan." Ijin Hamdan.
"Silahkan.....! Jawabku singkat dan di angguki oleh tiga bidadari cantik yang sedang berada di basecamp itu.
Setelah kepergian Hamdan dan Tia. Awan pun mengajak mereka bertiga untuk duduk dan memperingati mereka bertiga bahwa pemuda tampan itu mau mengobrol secara MODE SERIUS. tanpa ada bercanda atau pun tertawa maupun saling ledek meledek. Walaupun dalam hati ingin tertawa terbahak bahak melihat ketiga gadis itu hanya melongo tanpa berkedip sedetik pun.
Mereka bertiga mengetahui siapa diri Muhammad Awan Pratama kalau sudah kumpul bersama mereka bertiga tidak pernah ada yang serius.
"Ini anak apa tidak salah minum obat atau kesambet hantu Curug sebrang. "Ucap Mira.
"What......! Ohk My God.....! Teriak Awan dengan ekspresi terkejut dan syok di buat nya.
"Wah....." Ini mah sudah tidak beres. Kesambet setan mana loe....! Ujar Kiara geleng-geleng kepala nya.
"Waduh parah ini anak main ikut ikutan saja nie si Kiara mulai oleng bicara nya. Hanya Irma yang diam tidak banyak bicara memperlihatkan senyuman saja duh.
"Irma hati Awan luluh kalau lihat senyuman manis dan lembut. " Goda pemuda yang di sebut Muhammad Awan Pratama.
"Pletak........! Pletak........! Pletak.........! Irma lang menjitak kepala Awan.
"Wadawwww......!....! Kutu singa dalam tumpukan jerami sakit ey Irma.........! Kuya........! Seraya mengelus ngelus kepala yang terkena jitakan itu.
"Barusan Gue puji....! Dikira dapat ciuman ehk....! Tau nya dapat jitakan. " Kesel Awan tapi masih tersenyum.
"Sekali lagi loe muji muji...! Gue tendang loe ke lubang belut yang ada di sawah ini. " Sergah Irma dengan mimik kesal.
Bersambung.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
👍👍👍
2023-03-08
5
Sugiono.S.T
terus jadilah baik, dan kebaikanmu itu juga akan menghancurkanmu,, hhhhh
2022-12-30
4
Ghadib Ghadib
masih nyimak di alur cerita yang sprti mengurai benang
2022-11-10
14