Pertengkaran wanita paruh baya

"Bunda... Kenapa menangis? Apakah tidak bahagia.?Anakmu lulus dan ingin melanjutkan sekolah ke tingkat SMA.?" Tanya Sang anak. Sekilas menatap wajah wanita yang sudah keriput di makan usia tapi masih terlihat kecantikan nya walaupun usia sudah menginjak 45 tahun.

Wanita setengah tua di panggil dengan sebutan Bunda oleh pemuda yang baru datang. Sekali lagi tidak bisa bersuara atau pun memberi saran sama halnya waktu pemuda itu lulus sekolah dasar dan ingin bersekolah ke tingkat SMP.

"Anakku Awan Pratama. Air mata yang menetes menyusuri wajah Bunda yang sudah keriput. Adalah air mata kebahagian melihat anak nya sudah lulus dari tingkat SMP. kamu sendiri juga tahu kedua kakak mu hanya bisa sekolah sampai tingkat kelas SD karna terbentur nya sebuah biaya. Mereka berdua lebih mementingkan mencari uang ketimbang bersekolah.

"Tapi saat ini Bunda bingung ketika adikmu menanyakan apakah kamu akan melanjutkan sekolah ke tingkat SMA di situlah hati Bunda sedikit terenyuh dengan pikiran kebingungan karna terbentur ekonomi." Terang Lisnawati.

Pemuda itu seketika tersenyum dan menyeka air mata yang jatuh dari kelopak mata bening wanita yang telah merawatnya dan membesarkan dengan limpahan kasih sayang.

"Bunda tidak usah bingung dan banyak pikiran untuk saat ini dan kedepan nya. Alhamdulillah. Untuk urusan biaya pendaftaran dan semua alat alat sekolah sudah di pikirkan oleh Awan. Dan Bunda cukup mendoakan saja anakmu agar sehat dan selalu di beri kemudahan setiap langkah kaki yang di jalankan." Kata Awan supaya ibu kandung nya itu tidak bingung dan banyak pikiran.

"Kok bisa?" Tanya Lisnawati singkat dan penasaran.

"Awan kan bukan seperti pemuda lainnya. Di waktu libur hanya untuk bermain, kan Bunda juga tahu tiap libur dan sebelum masuk sekolah Awan kerja di pasar. Jadi masih ada tabungan untuk biaya ya. Pendaftaran sama beli alat alat sekolah." Jawab Pemuda itu.

Bunda hanya mengangguk. Pikiran nya entah kemana hanya Bunda yang tahu.

"Bunda......! Awan mau ke rumah pak Lukman dulu." Sambung Awan seraya berdiri berjalan pergi ke pintu keluar.

"Mau ngapain Nak kerumah Pak Lukman?" Tanya Bunda cepat seraya kening nya berkerut.

"Ada yang harus Awan tanyakan kepada Pak Lukman selaku kepala sekolah di SD Negeri. Tentang persyaratan masuk sekolah menengah atas." Jawab ku sedikit berbohong.

"Syukur lah Nak. Takut nya Bunda punya pemikiran yang jelek terhadap kamu. Karna Pak Lukman beberapa kali selalu bilang kepada Bunda ingin membantu anak-anak bunda untuk sekolah menuju tingkat tinggi." Bunda menjelaskan kepada Awan.

"Siap Bunda......! Pokoknya bunda yang terbaik dan tercantik." Kataku sambil di acungi jempol oleh kedua adikku yang tadi pokus menonton televisi Dengan serial drama film India yang suka mewek dan terharu.

Awan pun melangkahkan kaki nya keluar dan berjalan menuju arah Masjid untuk menunaikan shalat duhur di masjid yang tidak jauh dari rumahnya serta menuju rumah Pak Lukman kepala sekolah SD di kampung sebelah.

*

*

*

Di lain tempat tapi masih waktu yang sama tepat nya di salah satu rumah yang mewah dengan halaman yang cukup luas tepat nya di kampung sebelah yang tidak jauh dari rumah Nenek pemuda berusia 15 tahun itu.

Pasangan suami istri berusia 40 tahun sedang mengobrol di ruangan keluarga dengan topik yang serius.

dalam obrolan suami istri itu di iringi canda dan tawa serta senyuman yang jahat di antara kedua nya.

"Suami ku.....! Jadi kapan akan segera menyita sawah Nenek peyot bernama Romlah? Tanya istri yang duduk di samping suaminya.

"Sebulan lagi sayang. Pas enam bulan dia tidak membayar bunga dan pokoknya. Jadi kalau di hitung hitung hutang nya menjadi 110 juta sedangkan sawah yang ia milik harga nya hanya sekitaran 250 juta tinggal kita bayar 5 juta dan dengan di bantu dengan ancaman orang orang kita maka sawah itu menjadi milik kita." Jawab Engkos suami dari istri yang bernama Titin itu seraya tertawa riang penuh kemenangan.

Mereka berdua tertawa terbahak bahak karna sawah yang mereka berdua idam idamkan. Akan segera di dapatkan dengan mudah.

Kosasih nama aslinya biasa mereka menyebut nya Engkos lelaki dengan usia 40 tahun itu adalah orang terkaya di kampung sebelah pemuda tampan itu. Tepat nya di kampung Nenek Romlah.

Pekerjaan sehari hari nya mencari ayam kampung asli untuk di masukan ke Restoran Restoran mewah di kawasan Jawa Barat.

Akan tetapi kekayaan yang ia dapatkan tersiar kabar hasil dari pesugihan yang tidak memakai tumbal tapi ada syarat yang mungkin nanti saya akan bahas di bab bab selanjutnya.

Sedangkan istrinya Engkos yang bernama Titin kharisma sehari harinya dia menjalankan roda perekonomian nya menjadi lintah darat dengan janji manis di awal tapi pahit di belakang.

Sama hal yang di rasakan oleh Bu Romlah saat ini sudah hampir setahun dia meminjam uang dengan jaminan sertifikat sawah dengan bunga yang mencekik dalam batas perjanjian pinjaman hutang kepada rentenir itu bila dalam tempo tujuh bulan tidak bisa membayar dengan bunga dan pokok nya maka jaminan itu menjadi milik peminjam.

#Plasback#

Satu tahun kebelakang di saat tragedi itu datang di malam hari tepatnya setelah seminggu kematian ayah Bu Romlah. Yang bernama mama haji Jalaludin.

"Romlah......! Keluar kau saat ini juga.! Teriak satu suara dari luar halaman teras rumah nya.

"Wanita paruh baya itu pun keluar menghampiri teriakan seorang wanita yang terpaut usia nya beda beberapa tahun.

"Ada apa kau Markonah? apakah tidak sebaiknya kau masuk dan bertanya baik baik? Pantaskah seorang yang mempunyai gelar haji malam malam berteriak di rumah saudaranya? Kata Romlah dengan nada sedikit menahan emosi nya.

"Woy....! Jangan menceramahi." Cuih....! Mana sertifikat sawah milik ayah. Cepat kau berikan kepada saya sebelum ku bakar rumahmu ini." Kata Markonah dengan emosi yang meledak ledak.

"Kenapa kau menanyakan sertifikat sawah milik ayah. Apakah pikiran mu telah dirasuki oleh iblis. Kita ini masih suasana berduka belum genap 40 hari ayah meninggal tapi kau sudah meminta sertifikat sawah milik ayah." Tanya Romlah yang mulai sedikit termakan emosinya.

"Hai.....! Romlah jangan banyak bacot loe....! Kalau kau masih tidak mau ngasih sertifikat itu. Dengan terpaksa aku akan mengambil paksa menerobos masuk kedalam rumah butut mu. " Kata Markonah yang sudah mulai melangkah kan kaki nya menuju pintu masuk rumah Bu Romlah.

"BERHENTI.

"Teriak Bu Romlah. Seraya berkata lagi.

"Tunggu lah di sini.!! Tak Sudi rumahku di masuki oleh Anak durhaka seperti dirimu.

"Bajingan kau Romlah." Geram Markonah dengan gigi berdetak menahan amarah nya.

Tidak lama kemudian Bu Romlah pun kembali dengan membawa sertifikat sawah milik ayah nya dan menyerahkan kepada wanita yang bernama Markonah. Yaitu adik kandung nya sendiri yang sudah bergelar Haji Markonah.

"Hahahaha......" Hahahaha.....!! Tawa lantang dari Markonah karna harta milik ayahnya bisa dia makan hari ini juga.

"Romlah Sertifikat sawah ini akan saya jadikan jaminan kepada Ibu Titin untuk meminjam uang 50 juta dan kau tiap bulan yang akan membayar Bungan nya dan hutang saya kau yang bayar.'' Kata Hajah Markonah.

"Apakah otakmu tidak waras hah....." Kau yang meminjam dan yang memakai uang nya. Kenapa harus aku yang membayar nya." Sergah Romlah.

"Hahahaha" Bila aku tidak membayar selama tujuh bulan bunga nya tertuang dalam perjanjian antara aku dan pihak pemberi pinjaman maka sawah milik ayah akan di ambil oleh Bu Titin selaku pemberi pinjaman.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yanto Ibon

Yanto Ibon

MARKONAH, ROMLAH, SARBO'AH, SABRIYAH



siapa lagi ya nama nama asli pedalaman. .. wkwkwk. ..


lanjut thooorr

2024-07-17

0

Aden Aja

Aden Aja

masih nyimak aku Thor

2023-11-11

2

Gatot Suharyono

Gatot Suharyono

kok gak masuk akal banget masalah sertifikat tanah !?

2023-10-01

2

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh keluarga
2 Pertengkaran wanita paruh baya
3 Ketiga Sahabat Muhammad Awan Pratama Bertemu
4 Obrolan Ibu dan Anak
5 Obrolan Panjang Bersama Pak Lukman
6 Mbak Ani Tetangga Bunda awan
7 Permintaan Nuraeni Handayani kepada putra nya
8 OBROLAN MODE SERIUS
9 Perjalanan Pemuda bernama Awan
10 Permintaan maap dari Hamdan kepada Bunda awan
11 OBROLAN MODE SERIUS PART 2
12 Bertamu Ke Rumah Bu Dewi
13 Masa Lalu Muhammad Awan Pratama
14 Pulang Di Antar Keluarga Bu Dewi
15 Kegelisahan Tiga Gadis Sahabat awan dan Rahma Nabil
16 Bunda meminta penjelasan kepada Awan
17 Satu Jam bersama Rahma di malam hari
18 PT Bina Sakinah Group
19 Penjelasan Irma
20 Kecewa dan Marah Muhammad Awan Pratama
21 Sahabat Rasa Kekasih
22 Lisnawati menjenguk Mantan Majikan.
23 Lisnawati memaafkan mantan majikan nya
24 Hadiah Buat Amel
25 Abah Aden Haruman
26 Cerita Sakit Nya Indra Lesmana
27 Permintaan Yang Di Tolak Oleh Lisnawati
28 Andri Setiawan di buang ke jurang
29 Pemuda bermasker tiba tiba datang
30 Tedi Ferdiansyah Dan Pemuda bermasker melarikan diri
31 Tedi Ferdiansyah Selamat
32 Penjelasan Irma kepada dua sahabatnya
33 Sirup Berwarna kuning di pusaka pria
34 Mak Erot terbawa dalam banyolan receh
35 Laporan dari pembunuh bayaran kepada Bos Besar
36 Petuah Bijak Dari Abah Aden Haruman
37 Obrolan Receh Para pembeli
38 Perjalanan Panjang menuju Dukun sakti
39 Keberangkatan Haikal Ke puncak gunung Kanyang
40 Tiga puluh milyar rupiah untuk Muhammad Awan Pratama
41 Andri Setiawan sudah di makam kan
42 Moch Ismail
43 Permintaan Bos Preman
44 Kepulangan Muhammad Awan Pratama
45 Pertempuran dua Dukun sakti di atas gunung
46 Karma Dukun sakti itu
47 Iyus Saputra
48 Kecemasan Tiga Sahabat Muhammad Awan Pratama
49 Haikal dan Sulastri berangkat menuju gunung Kanyang
50 Mereka Berdua Tiba di puncak Gunung Kanyang
51 Tragedi di Sungai Sindur Gunung Kanyang
52 Awan bertemu Bunda dan Tedi keluar dari RS
53 Supit dan Iwan bersembunyi di gunung Nyongkokot
54 Supit dan Iwan kembali ke rumah Mbah Sarto
55 Pelukan hangat seorang pemuda kepada sahabat nya
56 Hadiah Buat Bunda dan sahabat Awan
57 Perjalanan Jauh Mereka Berempat
58 Penghinaan itu menyakitkan hati Lisnawati
59 Deal antara Mang Baban dan Awan
60 Kabar dari Tuan Agus Adik tiri Tedi Ferdiansyah
61 Kabar Dari Supir Haikal untuk Lima anak buahnya
62 Jalinan kerjasama Tang Group bersama Awan
63 Bob Meminta Tolong kepada dukun
64 Syarat Dari Dukun
65 Rencana Membeli Rumah Tetangga Lisnawati
66 Niat Busuk Markonah di Tolak mentah mentah
67 Rencana Engkos Kosasih
68 Ceramah Singkat Ustadz Hilal
69 Kedatangan Lelaki Yang Tiga Tahun Meninggalkan
70 Bob Hidayat dkk pulang
71 Boneka Santet Untuk Ustadz Jay
72 Dendam kesumat Bob Hidayat
73 Kecurigaan Tedi kepada Adik tiri nya
74 Azzahra Masika Fatharani
75 Kematian Moch Ismail
76 Kiriman santet mengenai sasaran
77 Mati nya Zaenudin. Terbalas nya dendam Bob
78 Kecurigaan Ir Hardiansyah dan Ayah Ude
79 Ancaman Bob Hidayat kepada istrinya
80 Urusan dengan Keluarga Hajah Markonah selesai
81 Hutang Piutang selesai di bayar Oleh Lisnawati
82 Pipit Kabur
83 Pipit Di tolong Oleh Azzahra Masika Fatharani
84 Kiriman Guna Guna Kepada Ibu Dan Anak
85 Kepulangan Kosasih di cegat kuntilanak
86 Sarapan Pagi bersama keluarga Bu Ida
87 Bob Bertemu Bu Rika Istri Almarhum Zaenudin
88 Obrolan Dua lelaki berbeda Usia.
89 Awan dan Tedi Ferdiansyah berangkat bersama.
90 Menunggu Pukul 00:00
91 Pertolongan Dari Aden Haruman dari Santet Dukun Sesat
92 Nasehat Buat Awan dan Tedi Oleh Aden Haruman
93 Hilman terkena Santet dari Engkos Kosasih.
94 Daun Kelor dan Bambu Runcing
95 Pitnah Itu Lebih Kejam Dari pembunuhan
96 Rencana Membantai semut Kecil
97 Haruman Jaya Diningrat berangkat Ke gunung Slamet
98 Pertarungan Sengit Di Gunung Slamet
99 Urusan Aden Haruman Selesai.
100 Keberangkatan Tuan muda Excel
101 Obrolan Malam Bob Hidayat dan Bos Haikal Pembunuh bayaran
102 Supit dan Anak Buah nya Membuntuti mobil Excel
103 Persiapan Menjaga Semut kecil Ala Awan
104 Iwan dan Supit Bergabung dalam membuntuti Excel
105 Excel Dan Friska terkepung
106 Iwan Isdet di tangan Asisten Tuan Besar Tedi Ferdiansyah
107 Mereka Kembali Menuju Rumah Tuan Besar
108 Mahluk menyerupai Pipit Pemberi Kepuasan
109 Nyonya Besar Agista Di Culik
110 Abah Aden Haruman siap membantu
111 Rencana Licik Engkos Kosasih.
112 Mereka Berdua Yakin Akan Berhasil Agus dan Engkos
113 Excel di jemput oleh Ekeu Hendra
114 Preman Bayaran Engkos Kosasih sudah tiba
115 Duel Satu Lawan satu Awan dan Haikal Bos Preman.
116 Haikal Mati dan Agus Ferdiansyah babak belur
117 Setengah Niat Jahat Kosasih Berhasil.
118 Bob Hidayat dan Betmen Berhasil Kabur
119 Ucapan Terima Kasih dari Friska
120 Kemarahan Anak dari Agus Ferdiansyah
121 Keraguan Mira Tentang Pitnah Sahabatnya
122 Penjelasan Awan Kepada Mira dan Irma
123 Awan menjadi target Pembunuhan Preman Bayaran
124 Kedatangan Adik dan Asisten Moch Ismail
125 Telepon Pagi Dari Nabil
126 Nasib Tragis Lara anak Dukun Mbah Wongso
127 Nabil dan Awan berangkat
128 Perlarian Bob Hidayat dan Betmen
129 Dendam Kesumat Firmansyah kepada Tedi dan keluarga nya
130 Gejolak Hati Firmansyah
131 Pengumuman
132 Rindu Ibu kandung kepada Anak nya
133 Awan Dan Nabil Sudah berada di Kota Jakarta
134 Engkos Kosasih Menargetkan Muhammad Awan Pratama
135 Terbentuknya Organisasi Singa Putih
136 Obrolan Awan Di ruangan khusus
137 Informasi Bocor dan sampai kepada Firmansyah
138 Kilas Balik Pipit Bekerja Di kantor Anugrah Awan Sentosa
139 Kelam nya Masa Lalu Azzahra dan Nabil Nur Fadillah
140 Masa Lalu yang Azzahra dan anaknya
141 Awal mula Awan dan Azzahra bertemu
142 Rahasia besar di kehidupan Azzahra
143 Nasehat Buat Azzahra Masika Fatharani
144 Azzahra bersedia bertemu dengan Aidil dan Ahmad
145 Kepulangan Awan Pratama ke rumah Ibu kandungnya
146 Dendam Membara Anak Mbah Wongso.
147 Obrolan Keluarga Lisnawati
148 Nasehat Untuk Anaknya dari Lisnawati
149 Orang Suruhan Kakak Kakak Tiri Nabil Sudah Bergerak
150 Identitas Awan sudah di ketahui oleh Firmansyah
151 Jamil Menjemput Bob Hidayat dan Betmen
152 Meminta Bantuan Dari Murid Mama Sepuh
153 Nasehat Dari Aden Haruman untuk berhati hati
154 Tarmin Berangkat Menjemput Lara
155 Pembagian Kerangka Kerja Anugerah Awan Sentosa
156 Penjelasan Awan kepada Bu Dewi dan Pak Arianto
157 Kuda Lumping spesial buat Engkos Kosasih
158 Meditasi Lara sudah selesai
159 Permintaan Dari Lara Kepada Kedua Orang Tua Tarmin
160 Penjemputan Bob Hidayat dan Betmen.
161 Azzahra Sepenuhnya Percaya Kepada Awan
162 Tarmin Bersedia Menemani Lara
163 Keberangkatan Tarmin dan Lara
164 Kemarahan Engkos Kosasih
165 Nabil Bertemu dengan Aidil dan Ahmad
166 Azzahra Bersedia menerima permintaan Aidil
167 Semua Selesai Dengan Aktivitas Masing-masing
168 Isi Hati Nabil Nur Fadillah
169 Ungkapan Perasaan Amel
170 Informasi Sutisna
171 Persetan Dengan Cinta
172 Pertemuan Di Vila Mewah
173 Pertemuan Mewah Itu Telah Selesai
174 Anak Jin Kuya Bisa Stress Juga
175 Pesan Aden Haruman untuk Awan
176 Jomblo Sejati
177 Suer Tak kewer kewer
178 Sekilas Asal Muasal sepuluh pengawal bayangan
179 Kegelisahan Akang Satu kepada majikannya
180 Akang Satu, Enam tujuh Dan Sutisna berangkat
181 Sombongnya Nabil Nur Fadillah
182 Saat Nya Olahraga
183 Mereka Di kepung
184 Api Dendam Sang Wanita Cantik
185 Amukan Raga Sosok Yang merasuki Lara
186 Ambruknya Pemuda Hebat Seperti Dewa
187 Awan Kembali Ke Masa lalu Nabil
188 Awan dan Lara di bawa Ke rumah sakit rakyat
189 Mati Suri
190 Cerita Bunda Lisnawati
191 Pertemuan Awan dengan Para Syekh
192 Kabar Hoak
193 Di balik Kejam nya Firmansyah masih tersimpan Sisi Baik
194 Kejujuran Firmansyah
195 IJin Promosi Novel Baru
196 Saran Masukan Dari Bu Dewi kepada Lara
197 Janji Nabil
198 Perjalanan Ghaib Pemuda Hebat Seperti Dewa
199 Awan Kembali Ke pelukan sang Bunda
200 Penjemputan Ibu Kandung Lara dan Anaknya.
201 Rencana Bob Hidayat
202 Penjelasan Awan Kepada Ibu Kandung
203 Betmen dan Kawan Kawan Menemui Preman Pasar
204 Kesepakatan Diel Betmen dan Preman Pasar
205 Kilas Balik
206 Kilas Balik Part 2
207 Kilas Balik Part 3
208 Kedatangan Pengawal Ahli Holding Company Group
209 Setuju
210 Ancaman Dari Titin Kharisma
211 Hanya Sebuah Rencana
212 Rencana Licik Bob Hidayat
213 Perhatian Bob Kepada Sulastri
214 Ayo berangkat
215 Pertemuan Iyus dan Irsyad Maulana
216 Lokasi Berubah
217 Permintaan Engkos Kosasih
218 Perkelahian itu pecah
219 Siksaan buat Kadir
220 Bob mengantar pulang Sulastri
221 Obrolan Selepas Subuh
222 Suasana Malam Mereka berdua
223 Tetangga Awan. Bu Ani sudah kabur
224 back to back
225 Privasi Liem Tank Cie
226 Mengunjungi Abah Aden Haruman
227 Sekilas Tentang Perjalanan Aden Haruman
228 Obrolan Malam mereka berdua
229 Pembagian Kerangka Kerja
230 Bertamu nya malam Lisa anak Engkos Kosasih
231 Permintaan Dari Lisa Putri Kosasih
232 Hati Bedul gundah gulana
233 Karma Itu berlaku.
234 Penjemputan Ani
235 Awan dan Nabil Berkunjung Kerumahnya Tarmin.
236 Permintaan Tuan Muda Jabar
237 Pesan Abah Juned Ayah nya Tarmin.
238 Tawaran Dari Sulastri untuk Holik Simatupang
239 Ketakutan Nabil
240 Awan dan Nabil terkepung
241 Awan vs Harlev
242 Ucapan Terimakasih Muhammad Awan Pratama
243 Bedul Menemui Ayah Sulastri
244 Tang Tang Dor Terkena Kiriman Santet
245 Siapakah Mereka Berdua
246 Ancaman Jabar kepada Nabil Nur Fadillah
247 Keberangkatan Muhammad Awan Pratama
248 Akang Sembilan dan Sepuluh mencegat Bedul
249 Rahasia Yang di sembunyikan oleh Awan
250 Kesepakatan Bedul dengan Boyen dan Jujun Junaedi
251 Firmansyah mulai menjalankan rencana nya
252 Awan Tiba di Mansion Tang Tang Dor
253 Teringat Masa kecil Nabil
254 Target Tiga sahabat Awan.
255 Tugas Untuk Bedil dari Tuan Safir
256 Orang Yang di temui Awan. Adik dari Firmansyah
257 Rapat Besar
258 Seringai licik Firmansyah
259 Awan dan Nabil bertemu dengan Tiara
260 Informasi tambahan dari Irsyad Maulana
261 Ritual Mengirim Guna guna sudah siap
262 Obrolan Malam Awan dan Nabil serta Lara dan Asep
263 Tewasnya Bob Hidayat.
264 Kabar Dari Akang Delapan kepada gurunya
265 Ending yang di inginkan oleh Aden Haruman.
266 Awan Menemui Keluarga Tedi Ferdiansyah
267 Awan Tiba Di Mansion Tedi Ferdiansyah
268 Telepon dari Aden Haruman
269 Mira dan Irma serta Kiara sudah dalam intaian Preman
270 Excel menjemput Amel
271 Permintaan Awan kepada Excel
272 Bu Dewi dan Yang lain nya Tiba Di restoran
273 Jamil dan Kang Dayat Mengatur Rencana
274 Meminta Janji
275 Kedatangan Yang di nantikan Awan
276 Sebelum Terdengar Kata Perang.
277 Ungkapan Hati Awan Kepada Nabil.
278 Ungkapan Hati Awan di terima Nabil.
279 Nina Zatulini
280 Kiara dan Friska sudah sesuai rencana
281 Apakah ini sudah waktunya
282 Kalah nya Sang Ketua Preman.
283 Sebelum Perang Di mulai.
284 Edas Awan Keren
285 Ritual Empat Dukun Dari Berbeda Negara Akan di mulai
286 Kiara dan Friska selamat
287 Rasa Hormat Rojak kepada Awan
288 Pesan Awan Kepada Para bawahan nya.
289 Bantuan Datang
290 Serangan Para Dukun sudah di mulai
291 Nabil terancam
292 Ambruknya Siti Lara dan Moch Rojak
293 Urusan Awan selesai
294 Pertarungan Di alam tak kasat mata
295 Urusan Ghaib sepenuh nya selesai
296 Ketua Singa Putih Menghampiri Jabar
297 Anggota Singa putih Bergerak
298 Ajian pemanggil Sukma
299 Satu Jam menjelang Adzan Subuh
300 Kedatangan Safir dan Tiara Ferdiansyah
301 Permintaan Aden Haruman kepada Azzahra dan Nabil
302 Temu Kangen Azzahra dalam video call
303 Pandangan Aden Haruman belum selesai
304 Kedatangan Keluarga Besar Fatharani
305 Azzahra dan Nabil bertemu dengan Keluarga Besar nya.
Episodes

Updated 305 Episodes

1
Pengenalan Tokoh keluarga
2
Pertengkaran wanita paruh baya
3
Ketiga Sahabat Muhammad Awan Pratama Bertemu
4
Obrolan Ibu dan Anak
5
Obrolan Panjang Bersama Pak Lukman
6
Mbak Ani Tetangga Bunda awan
7
Permintaan Nuraeni Handayani kepada putra nya
8
OBROLAN MODE SERIUS
9
Perjalanan Pemuda bernama Awan
10
Permintaan maap dari Hamdan kepada Bunda awan
11
OBROLAN MODE SERIUS PART 2
12
Bertamu Ke Rumah Bu Dewi
13
Masa Lalu Muhammad Awan Pratama
14
Pulang Di Antar Keluarga Bu Dewi
15
Kegelisahan Tiga Gadis Sahabat awan dan Rahma Nabil
16
Bunda meminta penjelasan kepada Awan
17
Satu Jam bersama Rahma di malam hari
18
PT Bina Sakinah Group
19
Penjelasan Irma
20
Kecewa dan Marah Muhammad Awan Pratama
21
Sahabat Rasa Kekasih
22
Lisnawati menjenguk Mantan Majikan.
23
Lisnawati memaafkan mantan majikan nya
24
Hadiah Buat Amel
25
Abah Aden Haruman
26
Cerita Sakit Nya Indra Lesmana
27
Permintaan Yang Di Tolak Oleh Lisnawati
28
Andri Setiawan di buang ke jurang
29
Pemuda bermasker tiba tiba datang
30
Tedi Ferdiansyah Dan Pemuda bermasker melarikan diri
31
Tedi Ferdiansyah Selamat
32
Penjelasan Irma kepada dua sahabatnya
33
Sirup Berwarna kuning di pusaka pria
34
Mak Erot terbawa dalam banyolan receh
35
Laporan dari pembunuh bayaran kepada Bos Besar
36
Petuah Bijak Dari Abah Aden Haruman
37
Obrolan Receh Para pembeli
38
Perjalanan Panjang menuju Dukun sakti
39
Keberangkatan Haikal Ke puncak gunung Kanyang
40
Tiga puluh milyar rupiah untuk Muhammad Awan Pratama
41
Andri Setiawan sudah di makam kan
42
Moch Ismail
43
Permintaan Bos Preman
44
Kepulangan Muhammad Awan Pratama
45
Pertempuran dua Dukun sakti di atas gunung
46
Karma Dukun sakti itu
47
Iyus Saputra
48
Kecemasan Tiga Sahabat Muhammad Awan Pratama
49
Haikal dan Sulastri berangkat menuju gunung Kanyang
50
Mereka Berdua Tiba di puncak Gunung Kanyang
51
Tragedi di Sungai Sindur Gunung Kanyang
52
Awan bertemu Bunda dan Tedi keluar dari RS
53
Supit dan Iwan bersembunyi di gunung Nyongkokot
54
Supit dan Iwan kembali ke rumah Mbah Sarto
55
Pelukan hangat seorang pemuda kepada sahabat nya
56
Hadiah Buat Bunda dan sahabat Awan
57
Perjalanan Jauh Mereka Berempat
58
Penghinaan itu menyakitkan hati Lisnawati
59
Deal antara Mang Baban dan Awan
60
Kabar dari Tuan Agus Adik tiri Tedi Ferdiansyah
61
Kabar Dari Supir Haikal untuk Lima anak buahnya
62
Jalinan kerjasama Tang Group bersama Awan
63
Bob Meminta Tolong kepada dukun
64
Syarat Dari Dukun
65
Rencana Membeli Rumah Tetangga Lisnawati
66
Niat Busuk Markonah di Tolak mentah mentah
67
Rencana Engkos Kosasih
68
Ceramah Singkat Ustadz Hilal
69
Kedatangan Lelaki Yang Tiga Tahun Meninggalkan
70
Bob Hidayat dkk pulang
71
Boneka Santet Untuk Ustadz Jay
72
Dendam kesumat Bob Hidayat
73
Kecurigaan Tedi kepada Adik tiri nya
74
Azzahra Masika Fatharani
75
Kematian Moch Ismail
76
Kiriman santet mengenai sasaran
77
Mati nya Zaenudin. Terbalas nya dendam Bob
78
Kecurigaan Ir Hardiansyah dan Ayah Ude
79
Ancaman Bob Hidayat kepada istrinya
80
Urusan dengan Keluarga Hajah Markonah selesai
81
Hutang Piutang selesai di bayar Oleh Lisnawati
82
Pipit Kabur
83
Pipit Di tolong Oleh Azzahra Masika Fatharani
84
Kiriman Guna Guna Kepada Ibu Dan Anak
85
Kepulangan Kosasih di cegat kuntilanak
86
Sarapan Pagi bersama keluarga Bu Ida
87
Bob Bertemu Bu Rika Istri Almarhum Zaenudin
88
Obrolan Dua lelaki berbeda Usia.
89
Awan dan Tedi Ferdiansyah berangkat bersama.
90
Menunggu Pukul 00:00
91
Pertolongan Dari Aden Haruman dari Santet Dukun Sesat
92
Nasehat Buat Awan dan Tedi Oleh Aden Haruman
93
Hilman terkena Santet dari Engkos Kosasih.
94
Daun Kelor dan Bambu Runcing
95
Pitnah Itu Lebih Kejam Dari pembunuhan
96
Rencana Membantai semut Kecil
97
Haruman Jaya Diningrat berangkat Ke gunung Slamet
98
Pertarungan Sengit Di Gunung Slamet
99
Urusan Aden Haruman Selesai.
100
Keberangkatan Tuan muda Excel
101
Obrolan Malam Bob Hidayat dan Bos Haikal Pembunuh bayaran
102
Supit dan Anak Buah nya Membuntuti mobil Excel
103
Persiapan Menjaga Semut kecil Ala Awan
104
Iwan dan Supit Bergabung dalam membuntuti Excel
105
Excel Dan Friska terkepung
106
Iwan Isdet di tangan Asisten Tuan Besar Tedi Ferdiansyah
107
Mereka Kembali Menuju Rumah Tuan Besar
108
Mahluk menyerupai Pipit Pemberi Kepuasan
109
Nyonya Besar Agista Di Culik
110
Abah Aden Haruman siap membantu
111
Rencana Licik Engkos Kosasih.
112
Mereka Berdua Yakin Akan Berhasil Agus dan Engkos
113
Excel di jemput oleh Ekeu Hendra
114
Preman Bayaran Engkos Kosasih sudah tiba
115
Duel Satu Lawan satu Awan dan Haikal Bos Preman.
116
Haikal Mati dan Agus Ferdiansyah babak belur
117
Setengah Niat Jahat Kosasih Berhasil.
118
Bob Hidayat dan Betmen Berhasil Kabur
119
Ucapan Terima Kasih dari Friska
120
Kemarahan Anak dari Agus Ferdiansyah
121
Keraguan Mira Tentang Pitnah Sahabatnya
122
Penjelasan Awan Kepada Mira dan Irma
123
Awan menjadi target Pembunuhan Preman Bayaran
124
Kedatangan Adik dan Asisten Moch Ismail
125
Telepon Pagi Dari Nabil
126
Nasib Tragis Lara anak Dukun Mbah Wongso
127
Nabil dan Awan berangkat
128
Perlarian Bob Hidayat dan Betmen
129
Dendam Kesumat Firmansyah kepada Tedi dan keluarga nya
130
Gejolak Hati Firmansyah
131
Pengumuman
132
Rindu Ibu kandung kepada Anak nya
133
Awan Dan Nabil Sudah berada di Kota Jakarta
134
Engkos Kosasih Menargetkan Muhammad Awan Pratama
135
Terbentuknya Organisasi Singa Putih
136
Obrolan Awan Di ruangan khusus
137
Informasi Bocor dan sampai kepada Firmansyah
138
Kilas Balik Pipit Bekerja Di kantor Anugrah Awan Sentosa
139
Kelam nya Masa Lalu Azzahra dan Nabil Nur Fadillah
140
Masa Lalu yang Azzahra dan anaknya
141
Awal mula Awan dan Azzahra bertemu
142
Rahasia besar di kehidupan Azzahra
143
Nasehat Buat Azzahra Masika Fatharani
144
Azzahra bersedia bertemu dengan Aidil dan Ahmad
145
Kepulangan Awan Pratama ke rumah Ibu kandungnya
146
Dendam Membara Anak Mbah Wongso.
147
Obrolan Keluarga Lisnawati
148
Nasehat Untuk Anaknya dari Lisnawati
149
Orang Suruhan Kakak Kakak Tiri Nabil Sudah Bergerak
150
Identitas Awan sudah di ketahui oleh Firmansyah
151
Jamil Menjemput Bob Hidayat dan Betmen
152
Meminta Bantuan Dari Murid Mama Sepuh
153
Nasehat Dari Aden Haruman untuk berhati hati
154
Tarmin Berangkat Menjemput Lara
155
Pembagian Kerangka Kerja Anugerah Awan Sentosa
156
Penjelasan Awan kepada Bu Dewi dan Pak Arianto
157
Kuda Lumping spesial buat Engkos Kosasih
158
Meditasi Lara sudah selesai
159
Permintaan Dari Lara Kepada Kedua Orang Tua Tarmin
160
Penjemputan Bob Hidayat dan Betmen.
161
Azzahra Sepenuhnya Percaya Kepada Awan
162
Tarmin Bersedia Menemani Lara
163
Keberangkatan Tarmin dan Lara
164
Kemarahan Engkos Kosasih
165
Nabil Bertemu dengan Aidil dan Ahmad
166
Azzahra Bersedia menerima permintaan Aidil
167
Semua Selesai Dengan Aktivitas Masing-masing
168
Isi Hati Nabil Nur Fadillah
169
Ungkapan Perasaan Amel
170
Informasi Sutisna
171
Persetan Dengan Cinta
172
Pertemuan Di Vila Mewah
173
Pertemuan Mewah Itu Telah Selesai
174
Anak Jin Kuya Bisa Stress Juga
175
Pesan Aden Haruman untuk Awan
176
Jomblo Sejati
177
Suer Tak kewer kewer
178
Sekilas Asal Muasal sepuluh pengawal bayangan
179
Kegelisahan Akang Satu kepada majikannya
180
Akang Satu, Enam tujuh Dan Sutisna berangkat
181
Sombongnya Nabil Nur Fadillah
182
Saat Nya Olahraga
183
Mereka Di kepung
184
Api Dendam Sang Wanita Cantik
185
Amukan Raga Sosok Yang merasuki Lara
186
Ambruknya Pemuda Hebat Seperti Dewa
187
Awan Kembali Ke Masa lalu Nabil
188
Awan dan Lara di bawa Ke rumah sakit rakyat
189
Mati Suri
190
Cerita Bunda Lisnawati
191
Pertemuan Awan dengan Para Syekh
192
Kabar Hoak
193
Di balik Kejam nya Firmansyah masih tersimpan Sisi Baik
194
Kejujuran Firmansyah
195
IJin Promosi Novel Baru
196
Saran Masukan Dari Bu Dewi kepada Lara
197
Janji Nabil
198
Perjalanan Ghaib Pemuda Hebat Seperti Dewa
199
Awan Kembali Ke pelukan sang Bunda
200
Penjemputan Ibu Kandung Lara dan Anaknya.
201
Rencana Bob Hidayat
202
Penjelasan Awan Kepada Ibu Kandung
203
Betmen dan Kawan Kawan Menemui Preman Pasar
204
Kesepakatan Diel Betmen dan Preman Pasar
205
Kilas Balik
206
Kilas Balik Part 2
207
Kilas Balik Part 3
208
Kedatangan Pengawal Ahli Holding Company Group
209
Setuju
210
Ancaman Dari Titin Kharisma
211
Hanya Sebuah Rencana
212
Rencana Licik Bob Hidayat
213
Perhatian Bob Kepada Sulastri
214
Ayo berangkat
215
Pertemuan Iyus dan Irsyad Maulana
216
Lokasi Berubah
217
Permintaan Engkos Kosasih
218
Perkelahian itu pecah
219
Siksaan buat Kadir
220
Bob mengantar pulang Sulastri
221
Obrolan Selepas Subuh
222
Suasana Malam Mereka berdua
223
Tetangga Awan. Bu Ani sudah kabur
224
back to back
225
Privasi Liem Tank Cie
226
Mengunjungi Abah Aden Haruman
227
Sekilas Tentang Perjalanan Aden Haruman
228
Obrolan Malam mereka berdua
229
Pembagian Kerangka Kerja
230
Bertamu nya malam Lisa anak Engkos Kosasih
231
Permintaan Dari Lisa Putri Kosasih
232
Hati Bedul gundah gulana
233
Karma Itu berlaku.
234
Penjemputan Ani
235
Awan dan Nabil Berkunjung Kerumahnya Tarmin.
236
Permintaan Tuan Muda Jabar
237
Pesan Abah Juned Ayah nya Tarmin.
238
Tawaran Dari Sulastri untuk Holik Simatupang
239
Ketakutan Nabil
240
Awan dan Nabil terkepung
241
Awan vs Harlev
242
Ucapan Terimakasih Muhammad Awan Pratama
243
Bedul Menemui Ayah Sulastri
244
Tang Tang Dor Terkena Kiriman Santet
245
Siapakah Mereka Berdua
246
Ancaman Jabar kepada Nabil Nur Fadillah
247
Keberangkatan Muhammad Awan Pratama
248
Akang Sembilan dan Sepuluh mencegat Bedul
249
Rahasia Yang di sembunyikan oleh Awan
250
Kesepakatan Bedul dengan Boyen dan Jujun Junaedi
251
Firmansyah mulai menjalankan rencana nya
252
Awan Tiba di Mansion Tang Tang Dor
253
Teringat Masa kecil Nabil
254
Target Tiga sahabat Awan.
255
Tugas Untuk Bedil dari Tuan Safir
256
Orang Yang di temui Awan. Adik dari Firmansyah
257
Rapat Besar
258
Seringai licik Firmansyah
259
Awan dan Nabil bertemu dengan Tiara
260
Informasi tambahan dari Irsyad Maulana
261
Ritual Mengirim Guna guna sudah siap
262
Obrolan Malam Awan dan Nabil serta Lara dan Asep
263
Tewasnya Bob Hidayat.
264
Kabar Dari Akang Delapan kepada gurunya
265
Ending yang di inginkan oleh Aden Haruman.
266
Awan Menemui Keluarga Tedi Ferdiansyah
267
Awan Tiba Di Mansion Tedi Ferdiansyah
268
Telepon dari Aden Haruman
269
Mira dan Irma serta Kiara sudah dalam intaian Preman
270
Excel menjemput Amel
271
Permintaan Awan kepada Excel
272
Bu Dewi dan Yang lain nya Tiba Di restoran
273
Jamil dan Kang Dayat Mengatur Rencana
274
Meminta Janji
275
Kedatangan Yang di nantikan Awan
276
Sebelum Terdengar Kata Perang.
277
Ungkapan Hati Awan Kepada Nabil.
278
Ungkapan Hati Awan di terima Nabil.
279
Nina Zatulini
280
Kiara dan Friska sudah sesuai rencana
281
Apakah ini sudah waktunya
282
Kalah nya Sang Ketua Preman.
283
Sebelum Perang Di mulai.
284
Edas Awan Keren
285
Ritual Empat Dukun Dari Berbeda Negara Akan di mulai
286
Kiara dan Friska selamat
287
Rasa Hormat Rojak kepada Awan
288
Pesan Awan Kepada Para bawahan nya.
289
Bantuan Datang
290
Serangan Para Dukun sudah di mulai
291
Nabil terancam
292
Ambruknya Siti Lara dan Moch Rojak
293
Urusan Awan selesai
294
Pertarungan Di alam tak kasat mata
295
Urusan Ghaib sepenuh nya selesai
296
Ketua Singa Putih Menghampiri Jabar
297
Anggota Singa putih Bergerak
298
Ajian pemanggil Sukma
299
Satu Jam menjelang Adzan Subuh
300
Kedatangan Safir dan Tiara Ferdiansyah
301
Permintaan Aden Haruman kepada Azzahra dan Nabil
302
Temu Kangen Azzahra dalam video call
303
Pandangan Aden Haruman belum selesai
304
Kedatangan Keluarga Besar Fatharani
305
Azzahra dan Nabil bertemu dengan Keluarga Besar nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!