Satu Unit Mobil Honda Brio RS keluaran terbaru keluar dari teras rumah milik keluarga Pak Kohar. Didalam mobil di jok depan pasangan suami istri setengah tua sedang pokus menatap ke depan sedangkan di belakang jok depan dua insan yang berbeda jenis diam membisu dengan pikirannya masing masing.
"Pengemudi mobil Brio RS itu tadi nya pegawai honorer di pemerintahan pusat kota Cianjur. Karna tak kunjung di angkat jadi pegawai negeri. Maka Istrinya menawarkan untuk membuka kios di pasar induk pusat kota dengan di bantu seorang anak didik nya. Karna ingin merubah ekonomi keluarga semakin membaik dan kebutuhan sehari hari semakin bertambah dengan masuk anak pertamanya kuliah di Kota Jogja. Dengan mengucap bismillah Suami nya bersedia.
"Disaat jalan Prapatan menuju arah jalan desa dan tidak jauh dari rumah nya Bu Lisnawati yaitu ibu kandung pemuda yang sedang berada dalam mobil melihat satu sosok wanita berusia 45 tahun bersama pasangan suami istri yang masih muda. Awan pun tiba tiba meminta Pak kohar untuk menepi di pinggir jalan.
"Pak. Kohar bisa menepi terlebih dahulu di pinggir jalan." Pinta Awan
"Pak Kohar pun mengangguk. tetapi wanita yang di samping Pak kohar bertanya.
"Ada Apa Nak Awan.? Tanya Bu Dewi penasaran.
"Bunda, Sama Kakak Ipar dan kedua adikku lagi jalan kaki." Jawab Awan seraya membuka kan pintu mobil dan keluar menuju kearah wanita yang sedang berjalan.
"Kedua adiknya yang mengetahui Kakak nya keluar dari mobil seketika berteriak.
"Kak Awan.........! Teriak Rina dan Indri bersamaan seraya berlari menghampiri Kakak nya.
"Sementara Bunda, dan kedua pasangan suami-istri itu berjalan dengan sedikit lebih kencang melihat pemuda yang baru turun dari mobil nya.
"Bunda, Kang Ujang sama Kak Dena habis dari mana? Tanya Awan setelah mereka sampai di hadapan pemuda itu.
"Bunda.....! Habis' dari Nenek. Kamu mau kemana Nak? Terus mereka semua siapa Nak? Tanya Bunda karna tidak sepengatahuan Awan Pak Kohar dan Bu Dewi serta Amel sudah di belakang pemuda tampan itu.
"Ehk....! Bunda....! perkenalkan ini Bu Dewi yang suka Awan ceritakan dan yang ini Pak kohar bos Awan di pasar serta ini Anak nya Nona Amel...! Kata Awan terbata bata.
"Melihat Pemuda itu memperkenalkan mereka kepada ibu kandung nya dalam hati ingin tertawa karna melihat kegugupan nya.
"Salam hormat saya Lisnawati ibu kandung nya Muhammad Awan Pratama." Terima Kasih telah membantu dan bersedia memberi pekerjaan kepada anak saya." Kata ibu kandung awan dengan ramah dan sopan.
Kak Awan bisa bisa nya berakting sungguh aku terpesona dengan pemuda ini. batin Amel dalam hati.
Berbeda dengan pasangan suami istri itu.
Aduh Bu Lisnawati justru harus nya kita berdua yang mengucapkan rasa terima kasih kepada anak ibu sehingga Roda ekonomi keluarga kami stabil dan Alhamdulillah ucap mereka berdua dalam hati masing-masing.
"Bu Lisnawati tidak usah sungkan begitu justru kami berdua sudah menganggap Nak Awan sebagai anak kamu betulkan bunda." Kata Pak kohar sedikit gugup.
"Ehk...! Iya"...! Betul itu Bu Lisnawati." Gugup Bu Dewi.
"Awan yang melihat kegugupan mereka berdua lalu segera berkata kepada Bunda.
Bunda.....! Ayo kita pulang ikut naik sama mobil Pak kohar untuk teh Dena dan Kang Udin terpaksa jalan kaki karna tidak akan muat itung itung kembali lagi pacaran." Kekeh Awan seraya cekikikan.
"Iya Bu Lisnawati karna malam sudah semakin larut." Pinta Bu Dewi.
"Apakah tidak merepotkan Bu Guru Dewi." Sahut Lisnawati.
"Ahk.....! Tidak kok. Balas singkat Bu Dewi.
"Baiklah Bu guru Dewi Terima Kasih banyak.! Jawab ibu kandung Awan.
"Rina duduk di depan ya sama Bu Guru Dewi dan Indri sama bunda di belakang bersama keponakan aku yang paling cantik." Titahnya seraya menggendong anak usia satu satengah anak dari Kang Ujang dan kak Dena.
"Siap Kak Awan yang tampan." Celetuk Indri sedangkan Rina tersenyum Bahagia.
"Mari Pak kohar kita kembali lagi kedalam mobil." Pinta Awan seraya menggendong anak kecil.
"Mari Nak Awan....!
Mereka pun masuk kedalam mobil Brio RS dan hanya Kang Ujang dan Teh Dena yang tidak masuk karna tidak muat. Itu juga di jok belakang sedikit berdesak desakkan.
*
*
*
Dikediaman rumah mewah milik pasangan suami istri yang mempunyai perusahaan di bidang Florist. Tiga gadis sedang mengobrol di kamar milik Irma malam itu.
Setelah beres dengan aktivitas belajar mengaji di madrasah ibtidaiyah yang di pimpin oleh Ustadzah Marhamah. Mereka bertiga secara bersamaan keluar dengan tergesa gesa menuju rumah pemuda bernama Muhammad Awan Pratama itu.
Kegelisahan hati di rasakan oleh mereka bertiga dan rasa penyesalan terhadap tingkah mereka bertiga dengan sengaja tadi waktu di basecamp memukul kepala nya sehingga Awan tidak mengaji atau pun marah.
Setelah lima menit mereka berjalan menyusuri Gang sempit menuju arah rumah Bu Lisnawati. Wajah mereka terlihat lesu dan tidak bergairah karna rumah begitu sepi dan gelap tanda penghuni nya sedang tidak berada.
"Mira, Kiara kok sepi pada kemana ya mereka sekeluarga? Tanya Irma.
"Mungkin sedang kerumah sakit menjenguk bokap nya Hamdan kan tadi sore kalian juga tahu." Jawab Mira.
"Mungkin....! Lesu Irma
"Sebaiknya kita pulang saja masih ada hari esok." Ajak Kiara.
"Ya.....! Sudah.....! Balas Mira lesu sama hal dengan Irma.
"Kalian berdua nginap di rumah gue yah." Pinta Irma.
"Ok." Lest' Go'.....! Jawab mereka berdua.....! Kemon...! Ajak Irma seraya berjalan menuju rumah milik Orang Tua gadis cantik itu.
Sementara di dalam rumah yang berhadapan dengan rumah Bu Lisnawati tepat di depan pintu keluar rumah satu sosok gadis cantik sedang menguping arah pembicaraan tiga gadis sahabat Muhammad Awan Pratama.
Sama hal nya dia juga merasakan hati yang gundah gulana melihat rumah Bu Lisnawati dalam keadaan gelap seakan penghuninya tidak berada di tempat nya.
Sesekali dia mengintip dari arah jendela kaca rumahnya apakah rumahnya Bu Lisnawati sudah terang atau pun masih gelap.
Tidak lama berselang setelah kepergian tiga gadis itu dan di saat Rahma Nabil mau ke dapur mengambil air minum tiba tiba suara mobil berhenti tepat di depan rumah Bu Lisnawati dan depan rumah Orang Tua Rahma Nabil.
Rahma yang tadinya mau pergi ke dapur mengambil minum.....! Seketika dia urungkan dan memutar badan serta berlari kearah jendela untuk mengintip mobil siapa yang berhenti tepat di depan rumah Bu Lisnawati.
Seketika wajahnya tersenyum manis saat dalam mobil itu turun satu pemuda yang sangat ia cintai dalam diam dan tidak berani untuk di ungkapkan karna larangan dari Orang Tua serta Kakak nya itu.
*Mereka diantar sama siapa ya kata Rahma dalam hati nya bertanya tanya.
Bersambung*.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
👍👍👍👍👍
2023-03-08
6
anugrah
Lanjutkan
2022-11-16
11
Sri Fani
next
2022-11-06
11