"Nona... Emm... Maksud saya Nyonya Alaris, perwakilan dari perusahaan Diamond Emperor sudah tiba." Bisik Brida perlahan hingga William pun tak bisa mendengar.
"Orangnya sudah tiba William." Kata Alaris.
"Mari saya antar." Kata Brida.
Mereka menemui pria utusan dari perusahaan Diamond Emperor, pria itu berdiri dan sedang meminum sampanye.
"Tuan Zoland..." Sapa Brida.
Pria yang bernama Zoland pun berbalik dan tersenyum melihat William serta Alaris sudah berada di dekatnya.
"Saya terkejut anda menyapa Nona. Selamat atas pernikahan anda, semoga yang di impikan kalian tercapai." Sahut Zoland.
Alis dan dahi William berkerut, tidak suka dengan kalimat yang di ucapkan oleh pria dihadapannya.
"Terimakasih, untuk kegigihan anda hingga sampai datang pada acara pernikahan saya, tapi saya sudah memutuskan untuk tidak menerima kontrak kerja sama dari perusahaan Diamond Emperor dan saya juga minta maaf untuk masalah undangan."
Mendengar Perusahaan Diamond Emperor sudut bibir William berkedut. Diamond Emperor adalah musuh sengit Liam Group, hingga tidak sedikit mereka sering bersitegang.
"Ahh... Masalah itu. Sebenarnya, kami tidak mempermasalahkan penolakan anda, tapi untuk undangan pernikahan anda yang tidak kami terima, itu sungguh menyakitkan bagi atasan kami, bahkan untuk hanya mengucapkan selamat pun kami harus berjuang mendapatkan undangannya." Kata Zoland tersenyum kecut.
"Apa yang kalian bicarakan." Tanya William.
"Ahh... Sebenarnya Perusahaan Diamon Emperor telah mengirim proposal kerja sama pada Perusahaan Aldawn namun Nona Alaris Dwyne langsung menolaknya setelah menerima lamaran dari pemilik perusahaan Liam group." Zoland menyeringai.
"Secara umum pernikahan ini memang akan membawa kerjasama, tapi secara pribadi saya sudah mengagumi Nona Alaris apalagi tentang kepribadiannya. Dari sudut pandang saya, kalimat anda mengandung arti bahwa saya melamar dan menikahi Pemimpin Perusahaan Aldwan bukan secara pribadi Nona Alaris." Sahut William.
"Yah, saya hanya melihat bagaimana anda menyebut istri anda begitu formal." Zoland tersenyum puas.
Alaris hanya menarik nafas dalam-dalam dengan perdebatan yang terjadi antara William dan Zoland.
"Jika Perusahaan Diamond Emperor memiliki niat tulus untuk mengucapkan selamat, kenapa hanya mengirim perwakilan nya ke sini." Sindir William, dimana saat itu perwakilan Diamond Emperor adalah Zoland.
"Secara pribadi saya minta maaf atas absen nya Tuan kami selaku pemimpin Perusahaan Diamond Emperor, tapi dia akan mengirimkan hadiah untuk Nona Alaris, mungkin hadiah itu sebentar lagi akan tiba." Sahut Zoland.
"Baiklah, sudah selesai dan sampai di sini perbincangan ini, karena saya juga harus menyapa tamu yang lain, tolong ucapkan terimakasih pada Pimpinan Perusahaan Diamon Emperor." Kata Alaris pada Zoland dengan wajah datar.
Akhirnya setelah pesta pernikahan yang meriah dan semua omong kosong lalu lalang di kepala Alaris, pukul 6 sore pesta pun sudah selesai, Alaris berada di kamar yang sudah di siapkan. Alaris berada di mansion bagian utara sedangkan William berada di kamarnya, tepatnya Mansion bagian selatan.
'Apa semua orang yang menikah akan mengalami seperti ini?'
Alaris hanya duduk di tepi ranjang dan meremas gaunnya, dengan segala pertanyaan yang mengelilingi kepalanya, ia juga melihat ke sekeliling betapa mewah dan luas kamar tidurnya.
Tak berapa lama pintu kamar Alaris di ketuk.
"Siapa?" Tanya Alaris.
"Kami pelayan pribadi anda yang akan membantu segala keperluan anda Nyonya."
"Masuklah." Perintah Alaris.
2 pelayan kemudian masuk ke dalam kamar Alaris sembari menyilangkan kedua tangan mereka di depan, wajah mereka pun menunduk hormat.
"Saya Samantha Nyonya, saya yang akan mengurus semua keperluan anda."
"Saya Emily Nyonya."
"Baiklah, saya membutuhkan mandi sekarang." Kata Alaris.
"Baik akan saya siap kan keperluan mandi anda Nyonya." Sahut Emily bergegas pergi.
"Saya akan menyiapkan teh dan pakaian anda, tapi sebelum itu ijinkan saya membantu melepas pakaian anda dulu Nyonya." Samantha juga bergegas.
Setelah air di siapkan Alaris pun berendam hingga cukup lama.
Tok Tok Tok!
"Siapa."
"Saya Emily Nyonya, Tuan William sudah menunggu anda di kamar pengantin."
"Masuklah aku sudah selesai." Kata Alaris berdiri dan meraih handuk kimononya.
Saat itu Samantha dan juga Emily sangat berhati-hati dalam merias Alaris, karena malam itu adalah malam pertama bagi majikannya.
"Wah anda sangat cantik Nyonya, bahkan sebelum memakai riasan tadi anda sudah cantik, apalagi kulit anda bening dan halus seperti kulit bayi!" Celoteh Emily berdecak kagum.
Samantha menyenggol tingkah Emily. Emily memang pelayan yang paling muda di mansion. Dia periang dan suka bicara ceplas ceplos.
"Terimakasih." Kata Alaris datar.
"Kami akan mengantar anda Nyonya." Kata Samantha dan meraih tangan Alaris.
Setelah berjalan cukup jauh, melewati koridor yang panjang, akhirnya mereka sampai di depan pintu yang cukup besar.
"Silahkan Nyonya." Samantha membuka pintunya.
"Semangat Nyonya!" Celetuk Emily dengan mengepalkan kedua tangannya dan tersenyum.
Alaris masuk ke dalam kamar pengantin, dan melihat William sudah duduk di sana. Saat itu dada nya begitu bergemuruh dan sangat tidak nyaman. Alaris gugup, apalagi saat itu William terlihat tampan.
'Apakah ini malam yang selalu para pengantin baru bicarakan setelah pernikahan mereka? Jantungku tidak bisa tenang, wajah ku seperti terbakar, apa wajah ku sudah seperti lobster rebus. Semoga dia tidak menyadarinya.'
Alaris meremas kedua tangannya sendiri, dia hanya berdiri kaku di hadapan William yang duduk di sofa memandanginya.
"Aku sudah menyiapkan dokumennya, kamu silahkan baca sendiri." Kata William yang masih duduk santai sembari mendorong dokumen yang ada di atas meja.
Seketika seulas kegembiraan kecil yang ada di hati Alaris membuyar.
'Dokumen? Apa seperti perjanjian.'
Alaris kemudian duduk di sofa berhadapan dengan William, ia mengambil dokumen tersebut dan membacanya dengan cermat.
Tepat seperti apa yang di katakan William saat itu.
"Mansion ini memang ku hadiahkan untukmu Alaris atas pernikahan kita, tapi tentu masing-masing diantara kita memerlukan batas privasi, aku sudah memikirkannya dan kita akan menempati mansion terpisah, kamu berada di area utara dan aku akan berada di area selatan. Kamar pernikahan ini berada di tengah-tengah mansion dan akan menjadi tempat kita bertemu ketika kita memiliki hubungan yang intim."
"Jadi, maksudmu kita bertemu hanya saat kita memiliki hubungan "intim"? Selain itu kita tidak akan bertemu?" Tanya Alaris.
"Kita akan bertemu saat sarapan pagi, dan makan malam, kita bisa bertemu kapan saja, ketika kamu ingin bertemu denganku, kamu bisa mengunjungiku di mansion selatan, dan jika aku ingin bertemu denganmu aku juga bisa ke mansion utara. Apalagi kita pasti akan sering bertemu di luar membahas hubungan kerja. Pembagian ini hanya untuk mengantisipasi saat kita sedang menginginkan privasi."
'Alaris kamu sudah gila, kamu mengharapkan apa dari pernikahan ini? Dasar Idiot.'
"Aku akan menyetujui ini. Apa aku juga boleh mengajukan permintaan?"
"Boleh saja, tapi kamu belum membaca keseluruhannya kan? Dokumen itu juga mengatur hak milik kita masing-masing, agar kita tidak saling terseret dengan keuangan yang memusingkan." Kata William tercengang.
"Aku menyetujui semuanya, tapi aku juga mengajukan permintaan, bahwa tanpa seijinku kamu tidak bisa menyentuhku, dan untuk saat ini aku belum siap melakukan hubungan denganmu. Aku meminta waktu." Kata Alaris.
bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라
William kek nya misterius banget
2022-09-15
0
pikolpreman
u
2022-08-31
0
idawati
ah g ngerti sama jalan pikirannya William ini
2022-08-23
0