Pernikahan CRAZY RICH
Dahulu kala hidup seorang gadis kecil yang sangatlah cantik. Dia begitu sempurna, hingga setiap orang yang melihatnya pasti akan terkesima.
Namun, gadis kecil yang wajahnya begitu sempurna bagaikan malaikat, ternyata juga cacat.
Gadis kecil itu berdiri di balkon. Mata indah nya dengan pupil berwarna biru muda memandangi pemandangan dengan hampa dan tanpa harapan.
Bibirnya yang indah seharusnya begitu ranum dan berwarna merah muda kini berubah menjadi pucat dan kering, bahkan bibir bawahnya seperti aliran sungai yang kering begitu banyak pecahan-pecahan yang menimbulkan luka dan berdarah.
Gadis kecil itu sempurna, usianya masih 7 tahun namun sebuah tragedi membuatnya kehilangan jiwanya, ia cacat secara rohani serta kejiwaannya.
Seorang anak kecil yang tentu saja masih lebih kecil dari gadis itu mendekat. Balita yang masih berusia kurang lebih 1 tahun.
“Babaaa… Baa.. Baa… main… mama mama…” Celotehnya yang belum bisa berbicara lancar.
Balita itu menarik narik gaun putih sang gadis kecil namun ia tetap tak bergeming. Kakinya yang kurus tanpa memakai alas pun terlihat tulang belulangnya.
“Astaga kenapa Hector ada di sini, dimana para pengasuh.”
Seorang wanita paruh baya mendekat dan menggendong sang balita.
“Maafkan saya nyonya Patricia, saya harus membersihkan dan mencuci sembari menjaga tuan muda Hector. Saya tidak tahu jika ternyata tuan muda sampai ke sini dan menemui kakak perempuannya.” Seorang pengasuh berlari dengan tergopoh dan terengah.
“Kemana para pengasuh yang lainnya?”
“Mereka pergi Nyonya, kata mereka, keluarga ini sudah hancur dan berakhir dengan kebangkrutan dan tidak akan pernah bisa memberi gaji untuk mereka.” Bisik pengasuh tersebut dengan ragu sembari melirik pada gadis kecil yang menatap hampa pemandangan di luar mansion.
Patricia mendengus kesal.
“Bahkan keluarga ini masih bisa membeli nyawa mereka! Bawa Hector pergi!” Kata Patricia kesal.
“Baik Nyonya.”
Kemudian wanita paruh baya tersebut menyentuh kedua bahu gadis kecil yang sedari tadi tidak pernah bergeming dari tempatnya.
“Udara semakin dingin ayo masuk.” Kata wanita paruh baya tersebut.
Setelah Paricia pergi, gadis kecil itu terbaring tanpa jiwanya di atas ranjang. Matanya seakan ingin terlelap namun sekuat mungkin ia menahannya, membukanya lebar dan ingin tetap terjaga.
Namun pada akhirnya mata yang ia jaga agar tetap terbuka menutup juga karena ia benar-benar mengantuk.
Tiba-tiba tangan dengan kuku-kuku yang tajam dan panjang muncul dari balik kasurnya dan mencengkram lalu mencekik lehernya.
Tubuh seorang wanita dengan wajah rusak tanpa tangan dan rambut panjang yang menjuntai kebawah mengenai wajah gadis kecil itu, tubuh wanita itu melayang tepat di atas tubuh gadis kecil tersebut. Mata nya begitu mengerikan dan menatap penuh dengan kebencian padanya. Lalu wanita itu berteriak.
Wanita itu adalah ibunya yang meninggal dalam kecelakaan maut.
“KAMU ANAK SIALAN! KAMU PENYEBAB KECELAKAAN ITU! KENAPA KAMU MASIH HIDUP DAN KAMI YANG MATI! KENAPA KAMU BISA SELAMAT! KAMU IBLIS BAGAIMANA BISA KAMU BISA SELAMAT DARI KECELAKAAN MAUT ITU JIKA KAMU BUKANLAH IBLIS!!! KAMU HARUS MATI!!!
“Aakk… Aakkk…!!!”
Cekikan itu semakin keras dan membuat tekanan yang dalam.
Gadis kecil itu menekan lehernya, ia ingin melepaskan diri dari cengkraman tangan berkuku panjang itu yang memiliki cat berwarna merah darah.
Gadis kecil yang ketakutan dan menangis tidak bisa berteriak, suaranya tercekat sampai di lehernya.
Samar-samar ia mendengar suara orang yang paling dia kenal.
“…Alaris Dwyne bangun..”
Setelah beberapa saat dengan suara panggilan-panggilan samar memintanya bangun, lalu perlahan semua pun terdengar jelas bagi telinganya.
“Nona Alaris Dwyne apa anda bermimpi buruk lagi? Bangun Nona.”
Mata sembab itu pun terbangun dari tidurnya. Alaris menarik nafas dalam-dalam dan duduk bersandar. Alaris terbantuk-batuk hingga tubuhnya terpental. Jantungnya masih berdetak tidak karuan, keringat dingin membasahi seluruh tubuh dan rambut panjangnya.
“Nona, saya akan menyiapkan obat anda.”
“Brida…” Kata Alaris pelan dengan tenaga yang masih tersisa.
“Ya Nona.”
“Hari ini kita mengunjungi peristirahatan Bibi Patricia.”
“Baik Nona.”
*****
Alaris memakai setelan pakaian hitam dengan elegan, tak lupa ia juga memakai kacamata hitam yang membuat tampilannya semakin cantik, ia berdiri di dekat pusara sang Bibi.
"Bibi, aku merindukanmu. Semoga kamu bisa tenang di sana, aku sudah menjadi wanita yang kuat seperti apa yang kamu minta dulu, aku juga sudah membangun perusahaanku sendiri dengan kedua tanganku, dengan jerih payahku, tapi ini semua tidak akan sebanding dengan apapun sebelum aku menemukan siapa yang menyebabkan kecelakaan kedua orang tua ku. Bibi, sebentar lagi Hector juga akan menyelesaikan study nya dia akan menjadi orang yang hebat."
Kemudian Alaris menaruh bunga di atas pusara tersebut dan berjalan pergi. Di belakangnya Brida menemaninya dengan setia. Mereka akan menuju perusahaan.
*****
Alaris Dwyne duduk di kursi kebesarannya, wanita cantik itu memiliki tubuh tegap yang ideal, ia juga memiliki rambut berkilau yang panjang dan tebal, sosok dingin yang tanpa senyuman membuatnya dijuluki sang pemimpin berdarah dingin.
Alaris yang memiliki trauma di masa kecil, kini tumbuh menjadi wanita yang memiliki kekuasaan, meski jiwanya masih sakit, meski setiap malam dalam tidurnya ia masih bermimpi yang sama, setiap malam berulang kali ia merasakan siksaan itu.
Namun pada kenyataannya, kini Alaris mampu membawa perusahaanya semakin di pandang oleh pebisnis lain, meski begitu ia masih merasa belum meraih titik yang ingin di capai.
Patricia adalah kakak dari ibunya, kedua orang tuanya meninggal dalam insiden kecelakaan maut, dan hanya Alaris Dwyne lah yang selamat dalam pelukan kedua orang tuanya, mereka berdua memeluk Alaris sangat erat.
"Hari ini anda memiliki jadwal pertemuan dengan tuan William Linevero di Blue Sky Nona." Kata Brida dengan menyerahkan beberapa dokumen untuk di tanda tangani.
William Linevero bukanlah sosok yang baru bagi Alaris Dwyne, beberapa kali mereka bertemu di perjamuan dalam urusan bisnis, namun kali ini adalah pertemuan pertama mereka secara pribadi.
"Aku penasaran apa yang akan di bicarakan oleh seorang William, dia seperti serigala yang tidak pernah takut dengan apapun." Kata Alaris memainkan pulpennya.
"Ya, kita harus berhati-hati Nona, Tuan William terkenal tidak memiliki rasa ampun dan kejam dalam bisnisnya, dia tidak pandang bulu, apapun yang dia inginkan dia harus mendapatkan, jika tidak bisa ia dapatkan dipastikan dia akan menghancurkannya, sudah banyak perusahaan koleps dan menjadi bangkai semata, karena permainan sadis Tuan William."
Alaris menelan ludahnya.
"Aldawn cukup besar untuk ia permainkan dan ia jatuhkan. Aku pastikan jika dia memiliki keinginan untuk mengambil milikku, aku juga tidak akan tinggal diam."
"Apa kita akan menemuinya?" Tanya Brida.
"Ya, aku akan menemuinya, dia mengundangku secara pribadi, ada atau tidak adanya pembicaraan tentang bisnis kita akan lihat." Kata Alaris.
bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라
First meet yaa sama William
2022-09-15
0
Fei Faya
keren
2022-09-05
0
ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞
aku baca ulang😘
2022-08-28
0