Di sisi lain, di belahan negara lain dimana sebuah keluarga bangsawan cukup terkenal dengan memiliki perusahaan perhiasan yang cukup terkenal juga baik di dalam negeri maupun internasional. Merek perhiasan mewah. Namun memiliki sisi kelam yang tidak di ketahui oleh dunia luar, dimana mansion mewah itu memiliki sebuah rumah lagi di belakang mansionnya.
Itu adalah rumah kecil, lembab, dan juga bobrok lebih pada tidak layak untuk menjadi hunian. Rumah itu bahkan tidak memiliki tempat tidur atau sofa, tetapi memiliki toilet dan televisi kecil dengan layar hitam putih 0yang dipasang di dinding.
Di dalamnya ada seseorang yang melihat siaran langsung pernikahan William dan Alaris.
Gadis itu, terlihat penuh dengan luka lebam dan memiliki rambut panjang bergelombang.
Yang paling mengenaskan juga, ia memiliki rantai besi di tangan kanan dan kaki kanannya.
Rantai itu panjangnya sekitar lima meter, yang memungkinkannya pergi ke toilet untuk menyelesaikan masalah fisiologisnya, tetapi tidak bisa mencapai pintu.
Gadis itu mengenakan gaun berwarna putih namun terlihat kotor mungkin karena dia selalu duduk di lantai, belum lagi segala memar terlihat di kaki serta tubuh lainnya.
Dagunya bertumpu lemah pada lututnya. Dia mengangkat kepalanya, terlihat wajahnya yang kurus, mata biru lautnya dipenuhi dengan keputusasaan.
Saat dia melihat pemandangan di acara televisi, air mata mengalir di matanya. Dia menyaksikan pria tampan dan wanita bangsawan yang cantik itu di televisi akan saling mengatakan janji ikrarnya di depan semua orang.
“Nona Alaris Dwyne, maukah anda menikahi tuan William dan mengakui dia sebagai suami sah Anda? Maukah Anda mencintainya, menghormatinya, dan menyayanginya serta tidak akan pernah meninggalkannya?”
Mendengar kata-kata pendeta itu, air mata gadis bermata biru bening pun jatuh dari matanya, mengalir di wajahnya yang pucat dan kurus ke lehernya, kulit nya putih namun banyak sekali tanda gigitan dan lebam.
Di televisi, Alaris yang cantik dengan penuh semangat berkata, " Ya, saya bersedia menikah dengannya dan tidak akan pernah meninggalkannya.”
Pada saat yang sama, wanita yang dirantai membuka mulutnya. Bibirnya terbuka dan ia juga mengatakan “Saya bersedia”. Meski suara nya lemah dan kecil namun itu bisa didengar.
Setelah sekian lama, pintu rumah yang terkunci rapat akhirnya terbuka.
Mendengar suara buka kunci, gadis itu meringkukkan tubuh dan memeluk dirinya sendiri seolah ingin bersembunyi dan melindungi tubuhnya.
Cahaya matahari menyinari ruangan itu, menerobos dari pintu yang terbuka dan pria itu, dia adalah tuan yang memenjarakannya.
Dalam pandangannya yang kabur, seorang pria bertubuh sedikit kurus berdiri, ia melihat bagaimana budaknya mengikuti acara tv dan bergumam mengikuti ikrarnya.
"Kamu adalah pelayanku yang penuh dengan khayalan bodoh."
Bibir pria itu menyeringai dan mengambil sebatang rokok lalu memantikkan apinya dan menghisapnya, terlihat kepulan asap yang terbang terkena cahaya matahari dari luar.
"Mandilah." Perintah pria itu.
"Tuan Reed mohon lepaskan saya untuk hari ini saja..." Pinta gadis itu.
"Jangan membuatku mengulangi kalimat ku. Axella." Suara Reed datar namun membuat Axella bergidik.
"Beberapa pelayan akan menjemputmu dan membawa pakaian bersih, mandi dengan cepat atau kamu akan tahu dari akibat membangkang terhadapku." Reed membuang rokoknya dan menginjaknya.
Sebelum pergi Reed menarik dagu Axella dengan kasar untuk menatapnya.
"Kamu hanyalah pelayanku, sudah seharusnya selalu mematuhi dan melayani majikanmu. Mengerti!"
Reed melemparkan dagu Axella dengan kasar hingga Axella sedikit akan terjungkal.
*****
Pukul 14.00 siang waktu setempat, di sebuah jalan yang lebar dan datar, mobil sport Bugatti hitam tiba-tiba muncul dan membelah jalanan. Di bagian depan mobil terdapat bunga yang menghiasi mobil tersebut dengan tulisan indah “William&Alaris”.
Karangan bunga dan pita yang menghiasi mobil itu berwarna putih sedang tulisannya berwarna merah dan mengkilat.
Di belakang Bugatti ada deretan panjang mobil sport mewah, beberapa yang pertama adalah delapan mobil sport Pagani. Mobil-mobil Pagani pun diikuti puluhan mobil sport berwarna cerah.
Orang-orang yang berdiri di kedua sisi jalan menoleh untuk melihat iring-iringan mobil sport di tengah jalan. Semua jenis tatapan pun muncul di mata mereka.
Beberapa dari mereka menjadi iri dan cemburu bahkan ada yang mengutuk sedih kenapa bukan mereka yang menjadi pasangan pengantin dari salah satu pihak, entah si pria atau wanita.
Namun, mereka semua terus menatap mobil-mobil itu, takut mereka akan kehilangan pandangan. Bagaimanapun, pertunjukan pemborosan yang berlebihan seperti itu jarang terlihat.
Semua orang tahu bahwa hari ini adalah hari pernikahan William dan Alaris dimana semua media pun menyiarkan secara langsung, bahkan demi ketertiban dan keberlangsungan acara tersebut pihak keluarga William sudah membersihkan jalan untuk membatasi lalu lintas.
Pernikahan antara dua keluarga bangsawan seperti itu secara alami menarik perhatian seluruh dunia hingga acara pun di gelar secara langsung di seluruh stasiun tv internasional.
Hampir 30 lebih mobil sport mewah, dipimpin oleh Bugatti, perlahan melaju di sepanjang jalan kota. Mobil-mobil melaju melewati gedung-gedung yang terkenal di seluruh dunia.
Pada akhirnya, mobil-mobil berhenti di pintu gerbang yang besar dan masuk ke sebuah Mansion yang sangat agung dan megah, bernama MANSION THE KINGHAM.
Mansion paling mewah dan paling besar laksana kastil yang terbalut oleh kesempurnaan bangunan yang menjulang tinggi hingga beberapa menara-menara yang membentuk kerucut itu terlihat gagah.
Karpet merah sepanjang seratus kaki membentang di depan mansion.
Dari mobil sport Bugatti, seorang pria yang tinggu melangkah keluar. Rambutnya dipangkas rapi, dan rambut hitam itu disisir halus sampai ke belakang kepalanya.
William benar-benar memiliki wajah tampan yang tidak bisa di tolak lagi. Meskipun ekspresi wajahnya datar, karena setelannya yang berwarna hitam dan mewah, orang-orang merasa bahwa suasana hatinya sedang baik.
Pria tampan itu menggandeng tangan pengantin wanitanya seperti mawar merah yang indah, berhati-hati dan mereka terlihat tinggi serta anggun.
Alaris mengenakan gaun pengantin yang mewah. Wanita muda itu sangat cantik, dan rambut hitamnya yang tergerai rapi menambah keanggunannya.
"Mansion ini adalah hadiah pernikahan, aku tidak tahu apa yang lebih kamu sukai, jadi kamu boleh menata ulang mansion sesuai keinginan dan seleramu." Kata William.
"Mansion terbagi menjadi dua, utara dan selatan, kamu akan menempati bagian utara dan aku menempati bagian selatan." Lanjut William.
Wajah Alaris seketika terkejut dan menatap William. Seolah menginginkan kalimat lebih dari William, sebuah jawaban atas pernyataannya.
"Kita akan bicara kan nanti setelah para tamu pulang." Bisik William.
Alaris hanya menelan ludahnya dan kembali bersikap seperti biasanya, dingin dan memasang wajah datar.
Bukan hal sulit bagi Alaris menyimpan dan memendam semua di dalam hatinya, karena dari kecil segala ekspresi diri, Alaris sudah memendamnya sendirian.
"Ada tamu yang seharusnya kita sapa." Kata Alaris.
"Siapa?"
"Dia adalah pemilik perusahaan yang pernah ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan milikku, namun aku menolaknya."
William mengerut.
"Apa itu juga dari perusahaan perhiasan?"
"Ya..." Kata Alaris.
"Kenapa kamu mengundangnya sedangkan kamu pernah menolaknya?"
"Bukan aku yang mengundangnya, tapi dia bersikeras ingin hadir." Kata Alaris.
bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라
sekarang bisa kasian sama Axella tapi ga tau niih nanti 🤭🤭
2022-09-15
0
idawati
siapa itu kasihan amat
2022-08-23
0
danur
next
2022-08-22
0