Alessya bahagia

Dady". lirih Alessya dengan pandangan matanya berbinar melihat dady itu berarti keluarganya pulang

Sementara Arthur tersenyum kemudian pandangannya mengalihkan pada Alvina lalu ia berbisik pada dadynya

"Bawa Alessya pergi dady aku belum selesai". bisik Arthur

"Hmm, ayo nak kita ke dalam ya sama grandpa". ajak Arsen, namun Alessya menggeleng kepalanya dan memberontak

"Gak gak Alessya mau dady aku mau sama dady dady dady hiks hiks dady". berontak Alessya memanggil Arthur, di tengah tangisan yang kencang membuat Kelly tak tega melihatnya ia ingin menghampiri Alessya namun di cegah oleh Ardi, akhirnya Kelly pun kembali ke tempatnya semula, sementara Monalisa melihat kejadian sontak ia berdiri sambil memegang tangan Alex

"Alessya". lirih Monalisa

"Momy mau ke sana". Alex pada Monalisa

"Tidak nanti saja setelah momy memberi hukuman pada Alvina".

Mendengar itu Alex tersenyum puas, bukan berarti mereka tak ingin langsung menemui Alessya tetapi mereka ingin menyiksa terlebih dulu pada Alvina.

Kasihan sih tapi namanya iblis kalau ada orang yang menyayangi di sakiti maka mereka akan membalas dengan lebih kejam. Keluarga Arthur terkenal sebagai keluarga yang paling kejam di keluarga Robert, paling di segani kekayaannya pun Arthur tak bisa terhitung ia memilik 270 cabang perusahaan di seluruh dunia, serta memilik Hotel dan apartemen milik Arthur di pusat Kota Amerika .

Arsen mencoba menenangkan cucunya yang saat ini telah meninggalkan lapangan namun masih di halaman belakang mansion

"Sshhh shh ya ya nanti dady juga nemuin Alessya, sekarang sama Granpa dulu ya dadynga ada urusan ya sayang cup cup". Arsen sambil mengusap punggung Alessya saat itu tubuh Alessya bergetar

"Huaaaaa dady hikss". Teriak histeris Alessya dengan tangisannya, Arthur melihat putri bungsunya hanya bisa menghela nafas lalu kembali menatap Alvina dengan tatapan dingin tak lama Alex dan Monalisa datang dengan diikuti dua body guard yang sedang memayungi Monalisa, mereka pun menatap garang pada Alvina

"Lakukan sekarang". titah Arthur dengan suara dinginnya

Ya kini Alvina kembali lagi disiksa oleh Alex yang menjadi orang yang menyiksa Alvina. Alex yang sudah menahan marah sedari tadi karena ulah Alvina adik bungsunya menangis dan kini ia lampiaskan amarahnya pada Alvina dengan sekuat tenaga, Arthur melihat putra sulungnya yang terlihat bersemangat

"Nak sepertinya kau bersemangat hari ini".

"Hmm karena dia sudah membuat adik bungsuku menangis dady".

Arthur dan Monalisa tersenyum puas mendengarnya

"Nak sudah lah jangan sampai dia mati, Honey mendingan kurung saja anak ini di ruang bawah tanah, momy masih ingin mendengar jeritan jeritan dia lagi jangan sampai jeritan itu hilang". sarkas Monalis ucapannya santui namun terdengar menyeramkan bagi Alvina, namun bagi mereka berdua tersenyum menyerangai

" Baik kalau gitu, kalian seret di ke ruang tanah dan jangan sampai dia mati". titah Arthur pada para anak buah sementara keluarga Robert bubar

Setelah Arthur mengatakannya langsung meninggalkan tempat itu beserta istri dan anaknya, melihat Alex dan tante omnya Kenan menghampiri

"Koq udahan sih om, bukannya mau di eksekusi sekarang".

"Kalau eksekusi secepatnya itu gak asyik Kenan".

"Hmm kayanya seru juga kalau anak itu tiap hari di siksa".

Arthur dan keduanya hanya memasang datar tanpa menjawab apa pun, sementara Kenan sudah terbiasa dengan itu jadi dia tak ambil pusing, segera ia ke mansion.

Alessya dibawa oleh Arsen ke dalam Mansion tentunya diikuti oleh Jovan dan Axel, dan juga ada 2 orang sedari tadi penguntit, Arsen yang mengetahui siapa 2 orang itu berhenti di ruangan keluarga kemudian berbalik menatap tajam pada keduanya

"Kenzo Bryan kenapa kalian ngikutin Grandpa".

Keduanya menyengir kuda

"Aku cuma pengen ngehibur Alessya". Alasan Kenzo

"Ya Grandpa Kenzo benar aku juga mau ngehibur Alessya". Bryan

Alessya yang di sebutkan namanya pun menoleh

"Abang Bryan disini, ini siapa". tanya Alessya yang masih sesegukan sambil menunjuk ke arah Kenzo, Kenzo yang di tunjuk langsung menyapa

"Hai gadis manis ini abang Kenzo, masa baru aja kemarin kita zoom meet masa udah lupa lagi". sapa Kenzo lalu ia mencoba menghibur Alessya

"Oh bang kenzo,gak lupa sih cuma pusing aja soalnya abang ku banyak banget".

Hahahahaha

"Ayo sayang kita ke kamar".

"Tapi kamar Alessya di sana grandpa kenapa ke Mansion depan".

"Karena sekarang kamar Alessya disini".

Sementara alessya hanya mengangguk, Kenzo dan Bryan tak ingin ketinggalan karena mereka berdua juga penasaran, sampe sampe axel melihat kelakuan mereka berdua merasa aneh

"Oi". tegur axel

"Nape lu xel".

"Ey iblis mending lu balik ke alam jin sana".

Pletak

"Anjir iblis setan sakit monyet".

"Eh, lo ya manggil itu satu satu jangan di borong semua".

"Ye emang lu pantes disebut begitu".

"Axel Kenzo kalian ini kalau udah deket selalu aja berdebat yang gak penting". Arsen menatap tajam pada mereka berdua, sementara Alessya entah kenapa ia menahan tawa dan tiba tiba

"Pffff hahaha".

"Adek napa kamu ketawa, ngetawain abang ya".

"Hahahaha habis abang Axel lucu dipanggil 3 makhluk sekaligus hihihi".

Tawa Alessya kian hari kian melebar, ia tertawa terbahak bahak oleh karena itu tawanya mengundang keluarga robert yang baru saja sampai di mansion depan

"Siapa tuh yang ketawa". Kenan

"Itu si Alessya". Cery

"Ey tuh anak bukannya tadi dia nangis histeris di lapangkan".

"Ya elah bang lu gak tau si Alessya dia gampang banget tau berubahnya".

"Memang ya gitu Bang Choky".

Choky hanya mengangguk tanpa berkata, memang Choky ini dingin seperti Alex, sementara Kenan, Kenzi, Bryan dan Axel agak cerewet jadi kalau mereka kumpul beuh bakal rame. Semetara Jefri, Alex, dan Choky mereka sebagai anak sulung dan sama sama bersifat dingin dan juga sama sama jenius, jika mereka bergabung maka yang dibahas pasti perkaitan dengan misi atau bisnis tidak ada unsur unsur candaan di antara mereka. Jika Cery dan Julia mereka hanya masing masing lebih tepatnya mereka memang kurang akrab dengan sepupu paling sekedar ngobrol ringan atau becanda

Sementara Alessya sudah tiba di kamar

"Nah ini kamar barunya Alessya".

Alessya melihat sekelilingnya berdecak kagum, namun sedetik kemudian wajahnya berubah jadi murung, Axel melihat wajahnya Alessya yang murung pun berkata

"Adek kenapa sih, tadi di jalan kamu marah marah gak jelas, pas dateng nangis karena pengen ketemu momy, eh dilapangan nangis lagi pengen sama dady, barusan kamu ngetawain abang eh sekarang malah murung lagi, kamu kenapa sih dek koq berubah rubah kaya bunglon aja".

pletak

"Aduh grandpa sakit".

"Hahahaha mampus lu iblis".Bryan

"Sialan lo". umpat Axel

"Kenapa sayang, kenapa wajah Alessya murung".lembut Arsen

"Koq temboknya gak warna pink sih kaya kamar Alessya dulu".

"Besok bakal diubah temboknya".

Mendengar Alessya menatap Arsen

"beneran kan Grandpa".

"Ya bener".

"Yeaaah aku sayang Granpaaa , makasih yah".

Arsen pun membalas pelukannya dengan erat, tiba tiba ada seseorang yang masuk

"Ya ampun koq peluk peluk gak ngajak ngajak grandmom sih".

"Wahhhh ada grandmom". pekik Alessya dengan wajah berbinarnya menatap Alessya

Alessya turun dari gendongan Arsen langsung ia berlari ke arah Kelly dan

greb

Alessya memeluk erat tubuh Kelly lalu ia melompat lompat seakan ia sekarang bergembira melihat kedatangan neneknya

"Horeee grandmom disini juga, asyikkkkk hihihi, oh ya grandmom sini deh aku mau cerita sama grandmom dengerin ya".ucap Alessya sambil menarik tangan Kelly, Kelly pun hanya menurut saja tak lupa senyumnya tak luntur sejak saat Kelly masuk kamar Alessya. Apalagi melihat wajah Alessya yang sudah ceria lagi ya meski wajahnya masih agak sembab karena ia menangis.

Alessya dan kelly pun duduk di kursi yang memang di sediakan disana, lalu Alessya pun bercerita dengan Kelly sementara ketiga pria tadi hanya menyimak, mereka saling tertawa karena mendengar melihat ekspresi Alessya yang menggemaskan

"Gitu Grandmom".

" ngegosip koq gak ngajak kakak sih Alessya". cery yang baru saja tiba di kamar Alessya

Alessya mendengar itu menoleh, dan ia terkejut melihat ada beberapa orang lalu ia langsung bersembunyi ke punggung Kelly

"Sayang kenapa disini nak".

"Mereka siapa grandmom".

"Mereka itu tante tante dan om om kamu".

"Hai Alessya, koq ngumpet sih". shella

Mendengar suara yang tak asing ia pun langsung menengok, dan setelah ia melihat langsung menghampiri orang itu

"Tante Shella". Alessya

"Ya sayang ini tante".

"Koq tante gak ke sekolah sih padahal tadi pas pulang sekolah niatnya pengen ke kantor mau nemuin Tante, eh tantenya malah gak ada terus ak mmmm". nyerocos Alessya yang langsung dibungkam oleh Axel

"Adek bisa gak sih kalau cerita itu pelan pelan, lu nyerita kaya abis ngeliat setan buru buru gitu ceritanya".

"Ya emang bener aku habis ngeliat setan".polos Alessta

"Lah mana setannya". penasaran Axel

"Lah ini setannya".ucap Alessya sambil menunjuk ke arah Axel dengan wajahnya yang polos Alessya, sementara Axel mendengar langsung berubah masam

Semua yang mendengarnya langsung tertawa apalagi melihat wajah masam axel semakin kerasnya mereka tertawa terutama Kenan yang merasa puas sampai ia berguling guling dilantai kamar Alessya, yang memang sudah berada di kamar Alessya yang memang luas, Sementara Arthur Monalisa dan Alex hanya menggeleng geleng kan kepala melihat tingkah kedua bocah itu

"Bwahhhhha Alessya alessya nih anak bisa aja ngelawaknya". Kenan dengan gelak tawanya

"Ya jelas adik gua gitu loh". bryan dengan pedenya memamerkan Alessya yang mengaku sebagai adiknya dengan bangga, sementara kenzo mendengus sebal

"Apaan sih lo ngaku ngaku, eh Alessya mau jadi adik abang kan". Kenzo

Sementara Alessya bingung dengan apa yang mereka maksud, jelas jelas dirinya adik mereka kenapa harus berebut, sungguh Alessya bingung dengan mereka. Di tengah Alessya yang kebingungan ada seseorang yang menghampiri Alessya kemudian

cup

"Sudah jangan bingung nak".

Alessya merasa keningnya di kecupi terpaku apalagi ia mendengar suara lelaki ia lembut karena penasaran siapa dia, Alessya mendongakan kepalanya dan ia langsung berbinar

"Dady". teriak Alessya dengan senyum lebarnya

Sementara Arthur tersenyum langsung menggendong Alessya, setelah itu mencium beberapa kali di wajah dan tubuh Alessya membuat alessya gelak tawa geli, hal ini pertama kali bagi mereka melihat Arthur dekat dengan anak perempuannya, semua bahagia terutama Alessya namun Alessya belum melihat momy dan Alex sebagai kakak sulungnya.

"Oh ya dady mana momy sama bang Alex". tanya Alessya sambil menata Arthur dengan wajah gemasnya, Arthur pun menunjuk ke arah belakang Alessya, Alessya pun menoleh ke belakang dan dia melebar bola matanya

"Mom momy". lirih Alessya

bersambung.....

Maaf guys jika berantakan atau banyak typo nanti akan direvisi lagi koq Terimakasih dan happy Reading

Terpopuler

Comments

Susilo Wati

Susilo Wati

kapan up nya ,,,,,,,

2022-08-10

2

Agustin Susila

Agustin Susila

kok belum up lagi thor,😊

2022-08-07

2

eerniee baweal

eerniee baweal

Next thor

2022-08-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!