Bermimpi

Dalam kamar Alessya

Alessya bermimpi

Disebuah taman yang indah dan terdapat bunga permekaran seperti taman pada umumnya, Alessya sangat menikmati suasana yang begitu sejuk namun tiba tiba saja Alessya berada disebuah desa namun anehnya desa ini sangat Familiar pikirnyaa

"Eh ini kenapa sih loncat loncat begini tadi kan enak di taman tapi kenapa sih malah kesini kaya di desa ini mah, Eh bukannya desa ini tempat tinggal aku yang dulu ya , kenapa aku bisa kesini sih, eh tunggu ya ampun badanku kenapa bukan ditubuh anak usia 9 tahun lagi, tapi tubuh saat umur 20 tahun lalu , apa yang terjadi ya, apa ceritaku akan terulang lagi aku takut mati ".

Tiba tiba saja ada yang memanggilnya, dan itu adalah suara seorang wanita

"Ica". Teriak Wanita usia muda sekitar 20 tahun bersama seorang lelaki tampan usianya 25 tahun mereka tersenyum di depan gubuk

Karena merasa terpanggil lalu ia pun menoleh ke suara yang tadi memanggilnya kemudian

deg

Ia melihat kedua orang yang sangat ia rindukan,

"Ibu Ayah". lirih Ica dengan mata yang berkaca kaca, lalu pun berlari menghampiri mereka berdua

grep langsung di peluk dengan eratnya Ica dan ibuny

"Ica ibu kangen ". isak tangis Ibu ica

"Hiks hiks ica kangen ibu ayah".

"Kami berdua juga sama". serentak Ayah Ibu Ica

"Wah putri ayah sudah besar ya kan bu".

"Ya ayah, tapi maafkan ayah dan ibu sudah meninggalkan Ica sejak bayi".

"Hiks hiks, iya ica tidak apa apa ayah ibu dan terimakasih ayah dan ibu bisa datang ke mimpi Ica, tapi ica mau bersama ayah dan ibu".

Saat mengatakan itu tiba tiba hujan petir badai menerpa desanya Ica, dan ini persis kejadian yang dialami oleh desanya saat itu, desanya kini sudah mulai terendam air, saat itu pula kedua orang tua Ica terbawa arus oleh banjir

"Ica lari lah nak kami berdua bukan lagi orang tuamu". teriak Ibu Ica

"Tidak ibu Ayah mereka jahat sama ica, ica disana kesepian ibu hiks hikss ibu ayahhhhhh". tolak Ica karena ia tak ingin kehidupan sebagai Alessya yang dilahirkan sebagai anak bungsu tapi tak dianggap keberadaannya

Saat melihat kedua orangtuanya sudah tenggelam ia syok dan ia segera menolong mereka, namun saat dirinya sudah siap terjun ke tengah lautan banjir itu tak disangka ada seseorang menarik tangan Ica sontak Ica terkejut lalu ia pun menoleh ke belakang, tapi saat melihat ke belakang ia tak terkejutnya, ia melihat seorang pria yang ia bertemu di makam

"Bang Axel". lirih Ica

"Kau mau mati hah anak sialan". bentak Axel yang sedang menatap tajam pada adiknya

Ya sosok itu adalah Axel abangnya Alessya

"Ta tapi ibu dan ayah tenggelam bang Ica harus tolongin mereka". ucap Ica

"Mereka itu bukan orang tuamu Alessya dan namamu bukan Ica tapi Alessya". dingin Axel yang terus menatap tajam pada Alessya

Deg

Seakan jantung Alessya berdetak dengan cepat dan dia tak menyadari bahwa kini badanya mulai berubah menjadi anak usia 9 tahun dan juga lokasinya pun bukan di desa melainkan di Mansion namun sedetik kemudian ia baru menyadari hal itu membuat Alessya kembali terkejut

"Tapi aku se eh ke kenapa badanku jadi kecil gini bukannya tadi aku beb eh i ini dimana ". ucap Alessys namun saat ingin menjawab Alessya terkejut kembali dan sadar melihat tubuhnya yang sudah berubah jadi Alessya kembali dan sekelilingnya bukan lagi di desa

Axel langsung memberikan peringatan pada adiknya

"Dengarkan Abang, kau itu sekarang jadi keluarga Robert kau itu adik kandungku meski ruh kamu adalah milik Ica tapi dia bukanlah tubuh aslimu, tubuh yang asli itu sekarang yaitu kau Alessya lupakan Ibu dan Ayah itu memang benar mereka orang tua kandung mu namun itu yang dulu dan bahkan mereka meninggal saat kamu masih bayi dan sekarang kau sudah kembali Alessya dan keluarga kita lengkap ada Dady dan Momy, ingat kau itu adikku kau keluarga Robert jadi kau bukan ica tapi Alessya mengerti".

Mendengar itu Alessya bingung harus mengatakan apa, ia pun hanya bisa menangis karena dia juga harus berbuat apa kemudian dia pun mengutarakan isi hatinya karena membuat dirinya tak betah karena saudara perempuannya

"Hiks hiks tapi kak Amel Kak Alviana bilang mereka bukan kakakku bang". isak Alessya terus saja ia mengusap air matanya

Axel hanya menghela nafasnya dan langsung decak kesal

"Cih, dasar cengeng dia memang bukan kakakmu dek karena lagian siapa yang ngaku mereka anak dady dan momy". decak kesal pada adik bungsunya

"Tapi kan aku juga beda bang dengan yang lainnya". yang masih dengan tangisannya

"Kau ini memang cengeng ya, ya udah abang pergi dulu dek malas ngobrol sama adek yang cengek kaya gini".desis Axel, dan dia pun mulai menggoda adiknya

"Iih abang mau kemana jangan ninggalin Alessya Alessya takut sama kak Alvina". rengek Alessya sambil menahan tangan Axel, Axel pun hanya tersenyum tipis kemudian ia pun mengusap kepala Alessya dengan sayangnya

"Makanya jangan cengeng dek, tapi tenang dek Abang selalu melindungimu، bye adek ingat kau keluarga Robert". sambil melambaikan tangan lalu tersenyum manis tak lama Axel menghilang lalu Alessya pun menjerit ia pun terbangun dari tidurnya

"Hiks hiks Abang Axel abang axel". teriak Alessya

"Abang AXELLLLLLLLL AHKHHHHH hu huhu ihhhhhh ini mimpi aku kira nyata". teriak Alessya dan langsung duduk dan langsung mengatur nafasnya

Tiba tiba ia dikejutkan oleh seseorang

"Nona kecil". sapa Bi Minah dengan raut wajah khawatirnya

Alessya langsung terkejut saat melihat keatas ia kembali terkejut pasalnya banyak sekali yang datang ke kamarnya termasuk Jovan

"Eh bi bi Minah , om Jovan, mbak shinta dan lainnya kenapa disini ada apa".

"Non hiks hiks kami semua mengkhawatirkan nona saat pagi nona terlihat gelisah saat tidur dan Nona memanggil ayah dan ibu dan bahkan nona memanggil mediang tuan Axel apa nona bermimpi bertemu dengannya.

"Ya bi Kak axel tadi nolongin aku pas ada banjir dan dia marah marah kalau aku itu tadi nolongin orang yang hampir saja mati, tapi kayanya bang axel mengira aku mau mati ".

"Terus udah itu".

"Dia bilang kalau aku adiknya Kak Alex dan Kak Axel aja dan sementara kak Alvina dan yang lainny itu katanya mereka bukan kakakku, jadi kakaku ada 2 cowok semua, Iiih Abang Axel ini membuatku pusing aja tapi kan itu mimpikan bi Minah".

"I iya Nona i itu hanya mimpi".

"Nona kecil itu bukan mimpi biasa tapi tuan Axel yang datang sendiri pada mimpi nona, kalau nona tau Tuan muda Axel sekarang itu menjadi iblis bukan sebagai arwah penasaran". Bathin Jovan

Mendengar cerita dari Alessya semua terdiam mereka menegang karena mereka mengetahui Axel itu seperti apa sekarang

"No nona kecil apa baik baik saja".

"Ha i iya aku baik baik saja emang kenapa".

"koq wajah mereka tegang gitu sih apa karena aku tadi mimpi bang Axel, tapi bang Axel kan gak jahat, aduuh mereka ini kenapa sih". bathin Alessya

"Tidak nona ayo nona bangun kan nona mau ke sekolah".

"Eh ya bener, sekarang kan hari senin y sudah aku siap siap dulu ya".

Setelah Alessya sudah berada di kamar mandi mereka langsung bergosip dengan raut wajah paniknya

"Bi bagaimana ini bi aku takut jika tiba tiba Tuan Axel menyerangku karena aku suka usil pada Nona".

"Tenang Shinta jika Nona tidak mengalami luka dan terlihat fine fine saja maka tidak akan terjadi masalah".

"Oh gitu ya tuan Jovan".

"Ayo kembali kebawah , dan suruh Nona kecil sarapan dibawah dan nanti saya akan mengantarkan ke sekolahnya".Ucap Jovan

Alessya saat ini sudah berada di bangku kelas 4 di semester pertama dan itu mulai masuk kelas 4, selama ia bersekolah Alessya selalu mendapatkan peringkat pertama bahkan Alessya sering ikut lomba ke sana kemari namun mereka tak menyadari bahwa Alessya adalah putri bungsu Arthur. Karena melihat dari Wajahnya pun Alessya tidak terlihat kalu dia berasal dari keluarga Robert kecuali matanya mungkin saja ada beberapa orang yang menyadari bahwa mata Aleesya itu adalah mata yang langka dan itu lebih jelasnya yang memiliki warna abu abu silver yang hanya dimiliki keturunan robert saja.

Mungkin jika mereka mengetahui Alessya itu keturunan Robert maka kemungkinan besar ia akan di pindahkan ke kelas Vip khususnya siswa memiliki keturunan keluarga kaya raya khususnya keluarga milyader, sebenarnya Alessya tidak peduli dengan kelas mau dimana pun kelasnya Alessya asal belajar.

Kelas yang di tempati Alessya selama ini adalah kelas Rendahan yaitu kelas yang dimana orang orang yang tidak mampu biaya.

Alessya tidak tau jika di sekolahnya adalah milik keluarganya, dan dia pun tidak tau jika sekolah ini terdapat kelas rendah sedang dan tinggi. Alessya saat itu terdaftar sebagai orang biasa karena melihat dari pakaiannya yang nampak biasa, dan juga biaya sekolah pun Alessya memilih yang termurah, Alessya memilih murah karena dirinya terbiasa hidup percukupan

Meski ia terlahir dari orang tua kaya raya namun kesehariannya tidak menampakan bahwa Alessya ini orang kayata karena ia selalu berjalan kaki kadang naik sepeda kadang juga ia dijemput oleh Bi Minah namun dengan menggunakan kendaraan umum. Namun Alessya tidak merasa jijik karena dirinya dari kehidupan sebelumnya sudah terbiasa , malahan jika ia menggunakan kendaraan mewah ia merasa malu.

Bi Minah pun sangat kagum pada Alessya yang memiliki hati yang baik dan juga apa adanya berbanding terbalik dengan keluarganya dan sepupu sepupu nya.

Monalisa dan Arthur bahkan Alex pun tak mengetahui tentang Alessya mereka disibukan oleh bekerjaannya dan juga bermain darah. Mungkin jika mereka tau akan siap menjadikan Alessya sebagai putri bungsu yang dibanggakan.

bersambung

Terpopuler

Comments

Elok Pratiwi

Elok Pratiwi

tidak menarik terlalu banyak kata pengantar nya

2024-02-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!