Melihat Kamar Alessya

Kini guru pun sudah berada di dalam kelas, saat ini guru sedang mengabsen muridnya di saat nama Alessya disebutkan dengan lengkap. Diego terkejut mendengar nama terakhir dari nama lengkapnya Alessya ia pun menoleh pada Alessya dan tepat sekali Alessya pun tengah menatap padanya jadi keduanya saling bertatapan, dan saat itu pula Alessya tersenyum manis pada Diego yang membuat Diego dengan cepat mengalih pandangannya.

"Apaaa anak ini dari keluarga Robert? Tapi dia beda dengan yang lainnya, tunggu tunggu kalau perhatikan wajahnya sekilas agak mirip Tante Monalisa bedanya ia terlihat cabi dan juga rambutnya pun hitam sama kaya tante Mona atau jangan jangan dia lah anak bungsunya Om Arthur ". bathin Diego dengan pikirannya yang menduga jika Alessya ini anak bungsunya Arthur

Diego mengetahui jika Monalisa masih mempunyai putri bungsu yang seumuran dengannya tapi sampai sekarang masih belum muncul ke Mansion utama.

Saat ini ia merasakan jantungnya berdetak cepat apalagi masih terbayang wajah Alessya yang tersenyum manis

Saat Diego terpanggil dengan cepat ia langsung bilang hadir

"Kamu dari keluarga smith ya". tanya Alessya

Diego merilik sekilas pada Alessya tanpa menjawab, padahal jantungnya berkomat kamit

"Ih kamu dingin banget sih". decak kesal Alessya

lagi lagi Diego mengabaikannya. Saat gurunya sudah mulai belajar Diego malah dengan santainya ia menaruh kepalanya di meja berhadapan dengan tembok. Alessya melihatnya pun merasa geram

"Issh ni anak koq gak ada sopan sopannya sama guru, enak banget dia orang lain mah belajar ini malah enaknya tidur gak dengerin guru nerangin, ih masa sih dady temenan sama keluarga dia sih lihat aja anaknya pemalas banget gini". bathin Alessya menatap kesal pada Diego lalu kembali pada guru dan dengan patuh ia mengamati gurunya yang sedang mengajar

Diego yang tadinya enak enakan matanya tertutup seketika terbangun , ia bisa mendengar suara hatinya Alessya, dan dugaannya memang bener jika Alessya anak dari Arthur karena memang dia hanya dekat dengan keluarga Arthur terutama Alex dan Axel yang sudah menganggap kakak oleh dirinya.

lalu ia pun menoleh menatap Alessya yang saat ini sedang fokus menyimak gurungnya sedang menerangkan, namun tiba tiba saja suasananya menjadi sunyi Alessya terkejut melihat sekeliling nya kenapa tiba tiba diam membisu seperti patung

"eh kenapa semuanya diam gini sih dan kenapa semuanya tiba tiba kaku begini kaya patung".

"Oy". sapa Diego pada Alessya , tentu Alessya terkejut pada Diego anehnya kenapa dia gak bergerak

"Ka kamu koq bisa bergerak jadi cuma kita berdua aja nih yang bergerak"

"Kamu anaknya om arthur"

"Isshh aku nanya malah balik nanya iya aku anaknya dady arthur napa emangnya".

"Koq gak keliatan".

"Pasti karena wajahku yang bedakan".

"Ya hmm pasti orang lain menebak nya begitu".

"Udah jadi konsumsi tiap hari jadi udah terbiasa". cetus Alessya karena kesal dengan Diego

"Tapi koq aku gak pernah liat kamu di Mansion sih ya aku cuma liat kakak kamu doang".

"Ishh ni anak gak peka minta maaf kek". bathin Alessya, tapi ia tidak tau jika Diego bisa baca pikirannya

"Minta maaf buat apa".

"Isshhh kamu ini ya bisa baca pikiranku ya".

"Hmmm, aku tanya ngapain minta maaf emangnya aku salah apa sih".

"Issh udah lah aku malas berdebat sama kamu".

"Eh jawab dulu pertanyaan aku yang tadi".

"Hmmm yang mana pertanyaannya aku lupa soalnya"

"Kenapa selama aku ke Mansion om Arthur aku gak pernah lihat kamu malah yang aku liat itu saudara perempuan kamu aja sama abang kamu".

"Itu karena aku selalu di kamar".

"Kenapa memangnya, jangan jangan kamu takut ya sama dady mu

"Gak koq bukan gitu, ya memang sih denger denger kalau Dady ku itu galak tapi ya mungkin gitu kali sikap bapak bapak mah, Pokoknya waktu itu aku gak pernah kebawah gak pernah datang ke Mansion itu karena takut turun tangganya kamu tau kan kalau tangganya itu seram loh yang berlengkok lengkok ih serem".

"Ya gua tau, lah terus kamu kamarnya dimana dan kenapa gak naik lift aja".

"Ya kan aku gak tau kalau di rumahku ada lift, ya aku kamarnya deket kak Andrian".

"Haaah jadi selama ini kamu ada di belakang Mansion, bersama ketiga kakak perempuan mu itu".

"Iya koq kamu tau banget sih".

"Ya tau lah bahkan nih ya semua tentang keluarga besar Robert pun aku tau ".

"Berarti om Ardhi Grandpa kamu tau".

"Ya pasti taulah tiap kesana sering banget ketemu mereka tapi gak tiap datang selalu ada sih".

"Wih kayanya kita ketuker deh Diego".

"Ha maksunya apa nih".

"Ya kamu tau semua tentang keluargaku dan sementara aku sebagai keluarga aslinya pun gak tau tentang keluargaku sendiri aneh kan, dan lebih parahnya aku ini satu satunya cucu yang punya fisik berbeda".

"Pftttt hahahah kamu konyol banget sih hahaha".

"Iih kamu koq malah ngetawai aku sih, ya emang aku emang aku pantes koq diketawain karena aku berbeda". gerutu Alessya karena kesal oleh namun ia salah paham pada Diego yang mengira jika Diego menertawakan Alessya itu sebagai hinaan karena Alessya satu satu keturunan keluarga Robert yang berbeda.

"Eh berarti kamu tau dong bang Axel". tanya lagi Alessya

"Ya taulah".

"Koq kamu tau sih kan bang Axel meninggal udah lama lagian kamu kan seumuran sama aku kan".

"Ya lu tau darimana punya abang namanya Axel".

"Ya karena aku indigo ".

"Apaa?? indigo jadi dia ini indigo? Loh koq baru denger ada ya cucu perempuan granpa Arsen yang indigo , setau aku mereka semua cucu perempuannya gak ada yang boleh dibuka mata bathinnya tapi ini malah akhhhh tau ah gua pusing".bathin Diego

"Hmmm ya aku juga sama kaya kamu" ucap Diego

"Oh kamu indigo juga wah banyak sekali ya yang indigo kaya Noval juga sama kaya kita".

"Siapa Noval?".

"Itu temen aku yang waktu kelas 3 dulu, dia baik banget sama aku".

"Apa dia seorang laki laki".

"Ya emang dia laki laki".

Sementara Diego hanya mengangguk saja, mungkin saat ini perasaan pada Alessya belum ada terlebih lagi Alessya pun juga sama dia masih mencintai Noval.

"Woi ini gimana caranya nih koq bisa mereka jadi patung sih, oh ya ampun dari tadi aku ngobrol hampir lupa kalau sekarang situasinya kaya gini, aakhh gara gara kamu sih kita berdua keenakan ngobrol jadi lupakan sama mereka, gimana nih Diego".

"Eh astaga".

Dengan sekali gertakan jari seketika suasananya langsung berubah menjadi seperti biasa, Alessya terperangah dan dia langsung menatap tajam pada Dieoga, jadi dia lah pelakunya

"Jadi ini ulah kamu Diego, pake mantra apa kamu". bisik Alessya dengan tubuhnya merepet pada Diego

Dengan santainya Diego menjawab"Ya, kenapa emangnya".

"Ihhh kamu ini yah". bisik Alessya sebal pada Diego dan sekarang ia menggeser menjauhi dari Diego yang hanya bergeser beberapa senti saja

Sementara di Jerman

Arthur, Monalisa dan Alex sudah siap siap untuk pulang namun sebelum itu mereka membeli baju baju serta boneka boneka ya mereka sengaja membeli itu semua khusus untuk Alessya. Mereka tau jika Alessya menyukai boneka karena sejak kemarin melakukan Zoom meet Alessya menceritakan bahwa ia menyukai boneka dan barang barang mainan anak perempuan biasanya. Alessya juga menceritakan bahwa dirinya menyukai warna merah jambu yaitu pink. Lagi lagi Mona tak tanggung membelikan semua barang barang berwarna pink dan putih.

"Apa barang barang nya sudah dibawa". tanya Arthur

"Sudah honey tinggal berangkat, aku udah gak sabar ingin memeluk si bungsu, Alessya Vany Robert hmm aku tak menyangka nama itu aku yang membuatnya".

"Mmmuachhh mungkin tanpa kamu sadari jika anak itu adalah anak yang istimewa, makanya kamu begitu mudahnya berikan nama pada si bungsu".

"Hmm, yah Honey kau benar dan aku masih ingat jelas saat itu aku merasa ada yang aneh pada Alessya sejak ia baru lahir ia tak menangis dan malah menatapku , dan menangisnya pun hanya saat ia lapar aja selebihnya ia selalu anteng dan aku dengar dia selalu ceria".

"Itulah yang namanya anugrah ayo kita pulang".

Mereka bertiga sudah berada di pesawat jeng nya itu khusus keluarga Arthur

Sementara Mansion Arthur

Suasananya kembali ramai karena kehadiran Arsen dan Kelly yang baru saja datang kediaman Mansion Arthur

Semua para pengawal berbaris rapi serta menundukan kepalanya tak lupa mereka memberi salam pada tuan besar Robert

"Selamat datang tuan besar dan nyonya besar Robert". Serentak para pengawal tersebut pada Arsen dan Istrinya Kelly yang tentu mereka berdampingan.

Keduanya berjalan melewati para pengawal berbaris, dengan elegannya mereka melangkah sangat terlihat sekali jika kedua orang ini sangat berkarisma.

Keduanya tampak tak menanggapi sambutan mereka, hingga sampai pintu terbuka lebar dan terlihat para Maid berbaris rapi lalu sama hal nya pengawal tadi para Maid langsung menyambut dengan sapaan namun lagi lagi mereka berdua tak menanggapi. Namun saat ingin melangkah ia melihat bi Minah sebagai ketua Maid disini lalu Kelly pun berkata

"Dimana cucuku bi Minah". tanya Kelly dengan wajahnya datarnya tidak ada raut wajah yang menunjukkan ekspresi apa pun.

Sama halnya dilakukan oleh Arsen ia menatap tajam pada Bi Minah, Bi Minah sendiri masih merasa takut pada mereka berdua meski Arsen yang dia tolong pada saat itu,namun tetap bi Minah merasa segan pada Arsen.

Semua para Maid pun juga sama, baru saja sore atau pagi tadi mereka mulai nyaman bekerja karena kehadiran Alessya sebagai penghibur karena tingkah laku dan juga coletehan Alessya yang suka membuat para Maid tertawa.

Namun saat ini mereka sudah kembali ke dalam suasana neraka lagi karena kehadiran Nyonya dan Tuan besar. Apalagi mereka berdua sama seperti tuan rumah mereka sama sama kejam. Terlebih Arsen yang tak ingin ada kesalahan sedikit pun jika ada maka hukumannya tak main main yaitu menyiramkan air panas atau air keras.

Kembali ke cerita tadi

Bi Minah berfikir cucu di maksud itu tua mudanya yaitu Alex karena hanya itulah cucu kesayangannya, ternyata salah Bi Minah tidak tau jika Kelly dan Arsen sudah mengenali Alessya.

"Tuan mud

"Bukan Alex". cepat ucapan Bi Minah di potong oleh Kelly

Bi Minah sendiri bingung siapa yang di maksud mana mungkin ketiga anak perempuannya, dan tak mungkin juga Alessya karena ia pikir mereka tidak mengetahui Alessya tapi tak menyangka jika pikirannya salah ia terkejut mendengar siapa cucu yang Nyonya nya sebutkan

"Tapi Alessya cucu perempuanku alias putri bungsu Arthur". Ucap Kelly dengan tegas, Bi Minah mendengar itu terkejut dan juga raut wajah nya seketika pucat

"Ya tuhan bagaimana Nyonya Besar dan Tuan besar tau tentang nona kecil, apa mereka sudah tau, dan apa yang akan terjadi pada nona kecil ini, semoga nona kecil baik baik saja". bathin Bi Minah, ia berfikir jika Alessya akan melakukan siksaan oleh mereka yang dilakukannya setiap pada ketiga cucu perempuannya dari Arthur. Yang memang hampir setiap datang ke Arthur Kelly dan Arsen memang selalu menyiksa mereka bertiga namun jika mereka bertiga melakukan kesalahan.

Bi Minah tak menyadari jika pikirannya dibaca oleh Arsen, Arsen tersenyum simrik lalu ia berkata

"Jaga pikiran kamu Bi, jangan berfikir negatif". ucap dingin Arsen pada Bi Minah dengan tatapan yang sulit di artikan

Bi Minah menyadari jika dirinya berbuat salah dan dia tau jika tuannya ini bisa membaca pikiran orang.

"Ma ma aaf tu tuan be besar". ucap Bi Minah terbata bata dengan menunduk kepalanya

"Mana cucuku bi". tanya kembali Kelly pada Bi Minah, b Minah langsung menjawab

"Nona kecil masih sekolah nona, ia pulang sekitar jam 12". ucap bi Minah".

"Bawakan kita berdua Ke kamarnya". titah kelly

Tentu mendengar itu semuanya tertegun, karena ini kali pertama jika Tuan besar dan Nyonya besar pergi ke Mansion belakang yang berada di lantai atas yaitu lantai ke 3

"Ba baik Nyonya ma mari". ucap ragu Bi Minah

Mereka bertiga beserta 2 body guard yang berada di belakang tuan dan nyonya besarnya berjalan menuju lift untuk sampai ke kamar Alessya

Tiba di lantai 3 hal pertama di lihat oleh mereka adalah ketiga anak perempuan Arthur, tentu ketiga menoleh ke arah lift dan mereka bertiga terkejut melihat pertama kalinya oma dan opa menginjak kakinya di lantai ini

"Oma opa tumben kalian kesini, apa kalian ingin bertemu dengan kami". ucap Alvina dengan pedenya, mendengar itu Kelly dan Arsen tersenyum simrk

"Kau begitu pedenya jika kami berdua datang kesini hanya ingin bertemu kalian". sinis Kelly

"Lalu oma ingin bertemu siapa". tanya Andin

"Alessya".

"Apaaa Alessya, siapa dia kenapa oma mencari si anak pungut i

Plak

"Alvinaaa jaga ucapanmu dia itu cucuku, dan dia anak kandung Dadymu". bentak kelly

Kelly menampar pipi Alvina dengan keras, karena ia tak terima cucu yang saat ini sudah menjadi kesayangannya di hina

Arsen pun turun tangan dan di langsung

bug bug bug

"Akhhhhhh opa sakit". teriak Alvina karena perutnya di tendang hingga ia terjatuh tak hanya itu Arsen yang sudah dirasuki kemarahannya ia membabi buta tubuh Alvina di tonjok dengan keras hingga mengeluarkan darah segar.

"Bereskan". titah Arsen dengan dingin pada 2 body guard

"Buka pintunya bi". titah Kelly pada Bi Minah yang saat ini sudah di depan kamar Alessya

Mereka semua masuk, ketiga cucunya ia abaikan terutama Alvina.

Saat masuk ke dalam hal pertama mereka ia lihat adalah bingkai foto foto yang terpasang di dinding kamar Alessya yang hanya berukuran 3×3 namun keadaannya sangat rapi, cat warna pink putih karena memang kesukaannya serta meja belajar dan rak rak buku yang tersimpan sangat rapi. Serta banyak sekali boneka boneka yang disusun di atas kasur yang hanya berukuran single size.

Mereka berdua berdecak kagum melihat seisi kamar Alessya yang memang tercium aura positif di sekitar kamar Alessnya. Kelly saat ini ia merasa terharu keinginan memiliki cucu yang feminim dan memiliki aura positif.

Terpopuler

Comments

eerniee baweal

eerniee baweal

Next lagi kak udah di tungguin up nya💪😁

2022-07-30

2

Agustin Susila

Agustin Susila

akhirnya up juga, lanjut thor, semangat terus, up nya tiap hari ya, kalo bisa mah double up gtu, hihiihihi🤭🤭🤭🤭🤭🙂🙂🙂🙂😁😁😁😁😁😁

2022-07-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!