Dady Alessya Miss You

Alessya dan Diego pun berjalan menuju parkiran dan tentu mereka menjadi sorotan oleh para siswa siswa disana. Sampai mereka ada yang menatap iri pada mereka ada yang menatap kagum dan juga menatap aneh

"Tumben banget Diego barengan sama cewek".

"Ya jelas lah orang anak itu dari keturunan Robert".

"Anjir yang bener lu, yang cewek itu".

"Ya benar udah ah cabut takut kedengeran sama orangnya".

Ya begitulah mereka yang berbisik bisik tentang mereka berdua, terutama Diego yang terkenal dingin dengan wanita lain dan juga Diego ini terkenal pintar jarang komunikasi namun sekarang mereka tercengang karena ini kali pertama mereka melihat Diego ini sedang berbicara dan pada lawan jenisnya

Sementara Alessya dan Diego menghiraukan mereka yang sedang berjulid, di saat mereka bicara tiba tiba ada yang memanggil Alessya sontak dua orang itu menoleh

"Alessya".

"Hahh Noval baru pulang gimana bimbingannya lancar?".

"Ya syukur lancar, apa itu temen barumu". sambil menunjuk ke arah Diego yang memasang wajah datarnya

"Oh ya ini temen baruku namanya Diego dan Dieoga ini temenku namanya Noval yang tadi aku ceritain di kantin tadi loh".

"Hmm iya aku inget , hm diego".sambil mengulurkan tangannnya pada Noval tentu Noval pun menerima

"Noval".

"Apa dia orangnya, orang yang akan dijodohkan oleh orang tua Alessya memang terlihat sekali jika orang ini terpadang sementara aku hanya upik abu".bathin Noval

"Haaaa maksudnya apa dia, apa? aku aku bakal di jodohin sama Alessya ya tuhan om Arthur jangan sampe lah, yang ada aku pusing denger dia sering mengomel ngomel membayangkan saja sudah membuat aku bergidik ngeri" bathin Diego, mereka berdua sama terdiam dengan pikirannya masing masing hingga me4eka verdua tersadar oleh suara alessya

"Kalian kenapa bengong sih". menyeringtkan dahinya Alessya

"Ah tidak ada apa apa koq". serentak Mereka berdua

Alessya terkejut mendengar jawaban mereka dengan kompak dengan mata berbinarnya ia pun berucap

"Wah kalian kompak banget ya, aku harap kalian bisa jadi sahabat eh gak kita bertiga akan menjadi sahabat". seru Alessya sambil mengangkat kedua jempolnya dengan matanya berbinar menatapa mereka berdua tak lupa senyum lebarnya

"Sahabat?" .lagi lagi mereka mengucap kata dengan kompaknya

"Ya sahabat". Alessya

"Sahabat? Alessya andai kamu tau sahabatmu itu keduanya menyukaimu Alessya".bathin Noval tentu Diego membaca pikiran Noval terkejut ia ingin sekali menonjok ke mukanya Noval

"Apaan nih bocah saingan apaan dah, dan siapa yang suka sama tuh bocah sih".bathin Diego decak kesal pada Noval

Tiba tiba saja Sosok Axel muncul

"Weh kalian berdua pengawal adikku ya".seru Axel,merrma bertiga pun menoleh ke asal suara, tanpa Diego dan Noval sadari mereka menjawab dengan kompak lagi

"Ya bisa jadi". serentak Mereka berdua dan mereka berdua pun tersentak kaget lalu mereka saling memandang dengan wajah bingungnnya, hal itu membuat Axel tertawa terbahak bahak untuk dia masih jadi sosok iblis coba kalau bukan di anggap gila tuh makhluk

"Hahaha kalian kompak sekali, hayo princess kita pulang".

"Iih abang jangan manggil gitu di depan mereka". rengek Alessya dengan wajah merahnya karena malu dan bibirnya mengerucut

"Ya elah Dek,ngapain malu ama mereka atau jangan jangan adek ku ini menyukai mereka berdua". goda Axel pada Alessya yang saat ini memang menyukai mengerjai adiknya karena menurutnya itu seru

"Hah a abang apaan sih gak lah". elak Alessya dengan segera memalingkan wajah nya kesembarang arah

"Hahaha itu pipinya koq merah". goda Alessya

"Abang".pekik Alessya yang sudah terlihat marah tapi Axel melihatnya seperti kucing yang sedang meraung

"Ya ya princess maaf ya ayo kita pulang, makasih kalian berdua udah menjaga tuan putri".

Mereka berdua pun hanya menganggung, saat Alessya telah menaiki mobil dan sudah berjalan hingga tak terlihat, Diego pun langsung gencar

"Heh kamu maksudnya apa tadi hah". ucap Diego sambil menatap tajam Noval

"Kamu calon suaminya Alessya kan". santainya Noval

"Oi gua baru kenal ama tu anak, kalau ama orang tuanya sih emang gua udah lama kenal".

"Tuh fix jadi lu lah orang nya yang bakal jadi suaminya Alessya".

"Cih dasar, gak gak gua gak sudi nikah sama anak yang super cerewet". tolak Diego secara mentah karena ia tak suka anak yang bawel

"Tapi menurutku itulah yang aku sukai darinya".

"Kalau kamu cinta dan suka kenapa gak kamu aja yang jadi calonnya".

"Aku tak pantes". lirih Noval dengan menundukan kepala wajahnya tampak sendu, melihat itu Diego tak tega lalu ia mencoba membujuk Noval dan memberitahu bahwa Alessya pun mencintainya

"Asal kamu tau Noval, Alessya itu juga sama dia juga cinta sama kamu, kalian itu saling mencintai tadi aja di kantin Alessya ngomongin kamu terus dan terbukti kan kalau Alessya itu mencintai kamu".

deg

Mendengar itu Noval merasa detak jantung berdebar dengan cepat tentunya Noval merasa senang mendengarnya

"Hah i itu kau serius".

"Hmm, ah aku balik duluan ya, udah ada yang jemput soalnya, apa kamu mau ikut nebeng".

"Akhh gak usah bro makasih, aku jug nanti dijemput sama Ayah koq".

"Hmm gua duluan ya".

Sementara Alessya

Selama di perjalanan Alessya terus saja ia meggerutu tentang Diego, keduanya hanya setia mendengar Alessya bergosib nanti juga cape sendiri.

"Iih kalian dengerin cerita Alessya gak sih dari tadi hanya ngejawab hemm ya hemm ya".

"Terus adek mau nya apa".

"Hmmm gak jadi deh, aku mau tidur".

"Telat dek kita udah sampe". cibir Axel

"Hah udah nyampe lagi, isshhh ya udah ayo turun aku kangen kasur soalnya".

"Ya ampun dek emangnya kamu udah darimana kaya 1 tahun aja gak nemu kasur kan tiap hari juga ketemu dek ". ucap panjang lebar Axel

"Hahaha habisnya aku ngeliat kucing di jalan lagi tidur kayanya enak banget hihi".

"Serah adek deh".

Axel menyerah jika bersama adik bungsunya ini, sementara Jovan menahan tawanya melihat kedua adik kakak ini kalau ketemu ada aja dramanya.

"Pfttt Hahahaha kalian berdua memang pantas disebut kakak adik seperti biasanya ketemu berantem kalau jauh malah kangen dasar".

Axel mendengar isi hati Jovan tersenyum tipis, ia baru menyadari hal itu, Axel yang sangat ingin mempunyai adik sementara Alessya ingin mendapatkan kasih sayang dari keluarganya. Alessya yang manja dan Axel yang sangat protektif mereka saling melengkapi

Kini Alessya sudah turun namun saat mendongak Alessya terkejut melihat beberapa orang berseragam hitam berbaris rapih dan paling terkejut mereka semua menunduk lalu memberi hormat pada Alessya

Alessya merasa canggung, kenapa banyak sekali orang dan lebih terkejut ia melihat beberapa mobil, apa di Mansion keluarganya sudah pulang?.

Alessya ingin berlari tapi ia lupa jika Alessya harus melewati mereka lalu ia berbalik menatap pada Axel

"Abang mereka siapa".

"Dia pengawal dek, ayo masuk di dalam ada Granpa dan Grand mom".

Alessya langsung menarik tangan Axel karena ia tak sabar bertemu dengan mereka apalagi ia sudah rindu pada Monalisa namun sedetik kemudian dia teringat jika hari ini bukan kepulangannya

"Momy Alessya rindu Momy". bathin Alessya tak terasa air matanya terjatuh

Axel bisa membaca pikiran Alessya ia tersenyum lalu ia memberikan kecupan di depan semua pengawal, ya Axel saat ini sudah berubah jadi manusia.

Semua pengawal tak berani mengangkat namun mereka dapat mendengar jika tuan muda mengecup Alessya dan mereka semua tertegun saat mendengar kata lembut Axel pada Alessya

cup

"Koq adek nangis sih kan mau ketemu grandpa sama grand mom dan ketemu semuanya ". lembut Axel yang saat ini ia bersajajar dengan Alessya

"Tapi momy sama dady kan gak ada, Alessya baru inget kalau mereka itu pulangnya kamis bukan sekarang". Alessya dengan sesegukan

"Adek kangen ama momy ya".lembut Axel sambil menghapus air mata Alessya

Alessya hanya mengangguk saja karena tak bisa berkata kata lagi karena Alessya saat ini sudah di banjiri dengan air matanya dengan sesegukan.

Alessya tidak mengetahui jika keluarganya hari ini sudah pulang, maka dari itu Alessya terlihat sedih karena mengira jika keluarga intinya tidak hadir

Axel mencoba menenangkan Alessya dengan mengusapkan punggungnya dengan lembut

"Cup cup udah princess Abang jangan nangis kan sekarang adek bakalan ketemu keluarga besar Robert mereka semua menantikan kamu dek". lembut tutur Axel

Alessya pun berusaha dengan cepat ia menghapus air matanya, namun tetap saja ia sesegukan, Axel menatap iba pada adiknya membuat Axel langsung menggendong Alessya. Namun Alessya tak mau karena dirinya sadar jika Alessya badannya agak sedikit tebel

Mereka pun berjalan menuju Mansion tentu melewati para pengawal. Saat Masuk ke Mansion, tidak ada siapa siapa dan saat itu pula Alessya menguap

"Abang gendong". manja Alessya, sementara Axel tersenyum

"Ishh princes abang manja banget ya , ya udah sinih".

Baru saja Alessya sudah di gendong ala koala Kepala Alessy ada di pundak Axel langsung tidur

"Eh langsung tidur dia, ah sudah lah mungkin dia capek". bathin Axel

Axel dan Jovan pun melangkah kaki nya menuju halaman belakang Mansion. Saat tiba di belakang Mansion terdengar suara jeritan yang sangat memilukan.

Ctarr Ctarrrr

Akhhhh "Dad SUDAHHHH DAD AKHHHH". teriak Wanita itu ternyata itu adalah Alvian, dengan tubuh yang sudah di banjir oleh keringat darah wajah tak berbentuk. Alvian benar benar saat itu terlihat berantakan

"Siapkan minyak tanah". titah Arthur

Tubuh Alvina semakin lemah ia tak bisa menahan lagi, dalam hati ia mengumpat tentu itu diketahui oleh Arthur lalu Arthu kembali mencambuk tubuh Alvina

ctar ctar

Akhhhhhhh

Alvina kembali berteriak karena menerima cambukan lagi oleh Arthur, saat Arthur ingin mencambuk lagi, Alvina menoleh ke tempat dimana keluarga robert sedang duduk disana yang sedang menikmati petunjukannya mereka keadaanya santai ada yang minum ada yang memvideokan dan juga ada yang tersenyum ejeknyaAlvina tentu melihat itu merasa jengkel

Namun saat matanya melirik mereka satu persatu tak sengaja Alvina melihat 3 orang yang baru datang yang tak lain Alessya yang di gendong oleh Axel yang baru saja mereka bertiga tiba di halaman belakang Mansion, saat itu pula Alvina terkejut melihat Alessya digendong oleh Axel yang tengah tertidur

"A a lessya". lirih bata bata Alvina, tentu Arthur mendengar lirihan Alvina tapi ia ingin melanjutkan penyiksaan tapi tiba tiba

"ALESSSSYYAAAAA". teriak Alvina, Arthur yang sudah siap memberi hukuman terdiam seketika dan dia pun menoleh ke arah pintu yang mengarah ke belakang Mansion dan ternyata kedua anaknya telah sampai beserta Jovan sebagai asistennya.

"Hmmm ternyata dia sudah pulang". bathin Arthur

Tentu saja keluarga Robert terkejut mendengar teriakan Alvina memanggil Alessya sontak mereka semuanya menoleh ke arah belakang dan ternyata benar saja 3 orang berada disana dan mereka pun melihat Alessya yang terbangun

Alessya yang sudah terlelap tergelonjak kaget mendengar suara Alvina yang begitu kencangnya

"Hah Kak Alvina memanggilku tapi ini dimana?".gumam Alessya yang masih keadaan linglung namun matanya masih ingin menutup. Axel melihat Alessya terbangun ia segera menenangkan

"Ayo adek tidur lagi".lembut Axel

Alessya yang memang matanya masih berat jadi ia pun tidur kembali, dan dia menghiraukan orang orang yang memanggilnya karena ia memang sudah sangat mengantuk, namun Alessya kembali bangun karena lagi lagi Alvina memanggilnya

"ALESSSYAAAAA ". teriak Alvina dengan menaiki oktavnya membuat semua keluarga Robert mengalihkan pandangannya pada Alvina, tentu mereka marah termasuk Arthur karena ulahnya Alessya terbangun dari tidurnya

"Anjir lu gak kasian sama adek lu". celetuk Kenzo

"Noh lihat adik lu tuh sampe kaget gitu". Bryan menatap garang pada Alvina, sementara Alvina tak peduli ia masih menatap Alessya yang terlihat kebingungan

Sementara Alessya tentunya dia kembali terkejut karena lagi lagi namanya terpanggil, lalu ia menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya Alessya melihat ada beberapa orang dan Alessya terlihat linglung pandangannya mengelilingi seluruh lapangan dan pandangannya terhenti tertuju pada 2 orang yang berada di tengah lapangan saat ia mengamati siapa orang itu sedetik kemudian ia menyadari jika itu Alvina karena Alvina berteriak lagi

"Alessyaaaa dasar ini semua gara gara kamu sialan!!!!". teriak Alvina dengan tatapan garang nya

gleg

Alessya menelan salivanya ia tak menyangka jika orang yang berada di tengah itu adalah kakak nya namun siapa yang berada di sampingnya

"Kak Alvina, jadi di tengah itu kak Alvina kenapa disitu tapi siapa orang itu, Eh da da darah kak Alvina ke kenapa badannya penuh luka gini

"Dasar anak pungut". teriak Alvina lagi

deg

Lagi lagi Alessya mendengar perkataan itu ia langsung memeluk erat tubuh Axel , Alessya jantungnya semakin berdetak kencang tubuhnya lemas seketika mendengar kata yang sering ia dengar dan itu sangat menyakitkan, tubuhnya yang bergetar hebat hingga Axel dapat merasakannya

Axel tak tahan melihat Alessya menyedihkan ini ia benar benar merasa bersalah kenapa dia kesini harusnya ia langsung ke kamar saja.

"Sudah dek kita ke kamar ya, maaf abang kira gak akan kaya gini". sesal Axel dengan raut wajah penyesalannya

Tiba tiba Arsen datang dan mengambil Alessya yang saat itu tengah menangis

"Hai cucu cantiknya grandpa ayo sayang jangan nangis, ayo biar grandpa mengantar ke kamar baru".

Seketika tangisan Alessya berhenti saat mendengar Kamar Baru

"hu huh Ka mar ba ru hu". ucap Alessya sambik sesegukan

"Iya kamar baru, jadi Alessya punya kamar baru kamu penasaran kan". lembut arsen sambil memghapus air maya Alessya dengan ibu jarinya

Alessya mengangguk tapi masih sesegukan

Lalu Arsen berbalik ke belakang lalu ia menghampiri Alvina sambil menggendong Alessya. Alessya ingin turun karena ia takut terhadap Alvina dan juga tak bisa melihat darah, namun Arsen menenangkan cucu tersayangnya.

"Gak pa pa nak kan ada Granpa disini, grand pa cuma sebentar koq". lembut Arsen namun pandangannya tajam.pada Alvina yang saat ini telah di depannya

Sementara Alessya hanya menelamkan wajahnya di leher sang kakek,tiba tiba

plak

plak

plak

Alessya terkejut mendengar suara tamparan keras, Alessya yakin itu dari grandpa

"Apa tadi itu suara tamparan dari kakek, apa kakek menampar Kak Alvina, kenapa kakekku menamparnya apa salahnya apa jangan ini semua gara garaku ya". bathin Alessya tanpa Alessya tau jika suara hatinya di' dengarkan oleh mereka dari keluarga Robert yang bisa mendengar isi hati orang, mereka pun tertegun mendengar isi hati Alessya terutama keluarganya dan juga Arsen

"Sayang jangan nyalahin diri kamu sendiri, kamu gak salah nak tidak ada yang menyalahkan kamu disini". Lembut Arthur pada si bungsu yang saat itu ia mengelus rambut Alessya untungnya tangannya sudah bersih dari darah

Alessya mendengar itu terkejut dan anehnya ia merasa ada sesuatu kehangatan di dalam dirinya ia penasaran siapa itu dan saat Alessya mendongak kepalanya mata Alessya melebar sedetik kemudian tatapan berbinar ia tau siapa di depannya meski ini kali pertama ia bertemu tapi Alessya sangat yakin jika dia adalah

"Da dady". lirih Alessya

...****************...

bersambung

Terpopuler

Comments

Figuran

Figuran

rendah diri sekali anda😀

2024-02-28

0

Figuran

Figuran

sadar GK sih..
Lo pada masih sd

2024-02-28

0

eerniee baweal

eerniee baweal

Up nya banyakin thor di tunggu kelanjutan nya💪😊

2022-08-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!