Ketemu Sosok bang Axel

Mereka pun sudah di dalam mobil selama di perjalanan, Alessya menunduk kepala karena ia tak ingin melihat makhluk makhluk aneh. Sebenarnya Jovan sudah mengetahui keberadaan sosok Axel, namun ia diam saja tapi tak disangka jika Alessya ini bisa melihat hal hal gaib termasuk Axel

Jovan mencoba memecahkan kesenyuian ini

"Mmm nona". sapa Jovan

"Ya om". sapa balik Alessya yang kini menoleh ke arah Jovan

"Apa om boleh nanya sesuatu". ucap Jovan sesekali ia melirik ke arah Alessya kemudian balik lagi kedepan karena ia sedang fokus menyetir

"Boleh om, mau nanya apa". penasaran Alessya, dengan sedikit keraguan Jovan langsung berkata dengan hati hati

"hmmm apa nona bisa melihat hal hal yang gaib". memastikan pikiran Jovan pada Alessya

Mendengar itu spontan Alessya mengangguk

"Ya Om, apa om percaya hantu".

"Ya percaya".

"Oh ya". antusias Alessya karena ada teman yang seperti dirinya

"Ya nona, kenapa gak bilang ke om kalau kamu bisa melihat hantu".

"Habisnya nanti aku disangka orang gila, makanya aku gak berani bilang siapa siapa ini aja aku baru cerita tentang kemampuanku ke om".

"Hmmm, apa itu udah lama nona bisa lihat yang begituan".

"Hmmm om lain kali jangan panggil nona ya Alessya aja manggilnya hehehe". ucap Alessya dengan memerkan gigi putihnya, sementara Jovan tersenyum hangat sambil mengelus rambut Alessya

"Ya aku udah lama om pas aku mulai sekolah kayanya sih kalau gak salah itu juga, tapi anehnya di rumah koq gak ada apa apa ya om terus kalau di luar ya aku bisa liat mereka tapi malah yang ketemunya itu valak terus anehnya koq aku gak liat pocong kutilanak tuyul om kenapa ya". lanjut Alessya ngomong panjang lebar sampai Jovan yang mendengarnya tak bisa menahan lagi tawanya.

"Hahahaha nona nona emangnya disini Indonesia? hahaha aneh aneh aja nona nona".tawa pecah Jovan

"Yah habis hantu Indonesia kan serem serem om gak kaya disini hantunya elit banget pake baju dres terus ada yang pake jas terus badannya tinggi banget, unik banget hantunya ya om gak kaya indonesia om, hantunya gak ganti ganti bajunya pake daster putih terus ". ucap bercerita layaknya dongeng

"Alesya ini ya kaya yang pernah lihat hantu Indonesia aja".

"Ya pernah ". tanpa sadar dirinya keceplosan

"Kapan?". curiga Jovan sambil menyerengitkan dahinya

"Ya ampun ini mulut ember banget sih, ketahuan kan aku teh dari reinkernasi dari negara Indonesia hah, habis kenapa coba aku dilahirkan di negara Amerika tapi untungnya aku bisa mengerti bahasa mereka". bathin Alessya,

"Non nona kenapa non".

"Eh eeee ya kan aku suka nonton di Utube om hantu hantu Indonesia hehehe".

"Hmm gitu".

"Eh ya , om koq bisa lihat hantu dari kapan?". penasaran Alessya

"Semenjak om kerja disini"

"Eh koq bisa".

"Ya kan om dibuka mata bathinnya sama Dady non eh maksudnya Alessya".

"A apa dady juga bisa lihat hantu".

"Ya gak hanya dadymu semua keturunan laki laki keluarga robert di buka mata bathinnya dan itu langsung dari leleluhur dadymu Alessya".

"Ehh berarti kak Alex punya dong, kalau momy".

"Nah kalau momy mu juga sama dan malahan dia udah lama dibukanya pas sebelum nikah sama Dady Alessya".

"Eh gak nyangka ya keluargaku yang sekarang semua punya mata bathin dan itu dari keturunanku lagi, tapi kenapa keluargaku yang dulu tidak ada yang sepertiku ya apa aku emang takdirnya disini". bathin Alessya

"hmm, Alessya"

"Ya om".

"Om masih gak percaya dan masih kurang paham sama Alessya".

"Maksud om".

"Anehnya aja sama kamu semenjak om lihat Alessya pertama kali memang beda banget dan sekarang makin tau Alessya dan makin jelas kalau Alessya itu memang anak satu satu keturunan perempuan dari Robert yang punya ciri kepribadian sendiri contohnya nih ya kamu udah di buka mata bathin, padahal nih ya saudara Alessya yang perempuan termasuk semua kakak perempuanmu gak ada yang dibuka mata bathinnya ".

"Walahhh bener gitu om, wahh asyik dong berarti Alessya anak disayang sama buyut hehehe". ucap Alessya yang bermaksud candaan

"Hmm itu juga mungkin sih kalau buyut Alessya menyayangimu, karena sebenarnya keturunan atau cucu dari keluarga Robert gak ada yang bener sih, semuanya serakah, dan om aja melihatmu saja sudah mulai tertarik padamu Alessya karena kamu berbeda dengan yang lain ".

Mendengar itu alessya tidak bertanya lagi ia terdiam mencerna apa yang diucapkan oleh Jovan, kenapa harus dirinya yang dibedakan, sebenarnya dalam dirinya tidak ada yang spesial.

Heningnya di antara mereka berdua tak terasa sudah tiba di Mansion. Mereka pun turun dari mobil karena waktu sudah hampir malam Alessya langsung saja ke kamar di bantu oleh maid lain untuk naik lift, ia ingin segera tidur karena ia merasa lelah hari ini.

Sementara dibawa Jovan melihat Axel yang sedang berdiri didepannya menatap tajam padanya, tentu Jovan melihat tatapan tajam dari majikannya membuat sekujur tubuhnya menjadi gemetar lalu dengan berani ia menyapa

"Tuan Axel". gugup Jovan

"Dimana adikku". dingin Sosok Axel itu

"Nona ada di kamar sebelah kamarnya nona Andin".

Mendengar Axel langsung menghilang, Jovan langsung bernafas lega

Sosok Axel sudah berada di kamar Alessya melihat adik bungsu tidur ia pun menghampiri dan mengelus dengan lembut

"Hai princes, apa kamu merasa kesepian setiap hari, maaf abang ya dek baru sekarang abang ketemu sama kamu, karena kamu sendiri yang gak pernah datang ketemu sama Dady Momy".

"Hmm kayanya seru nih kala gua datang ke mimpinya". ucap Axel dengan pikiran jahilnya, namun sedetik kemudian ia teringat curhatan adik bungsunya saat di makam langsung modenya berubah jadi iblis mengeluarkan merah kehitaman yang jelas bahwa ia sangat marah

"Tunggu dulu gua harus ke si Alvina nih, awas loh ya udah nyakitin adik gua". dingin Axel sambil mengepalkan tangannya

Tiba tiba saja sosok Axel menghilang begitu saja

Di dalam kamar Alvina

Alvina saat ini sedang merokok dan juga mabuk mabuk , tak disangka dirinya di serang

bug bug bug

"Akhhhhhhh anjing siapa". teriak Alvina

bug

"Brengsek pasti ini ulah kamu Axel, dasar iblis". umpat Alvina sambil melihat ke sekelilingnya untuk mencari Axel, tak disangka Axel ada dibelakang sambil berkata

"Aku disini". bisik Axel, sementara Alvina mendengar itu langsung saja ia menoleh ke belakang dan

grepp

Alvina di cekik oleh Axel dengan kuat sambil berkata

"Lo pantas nerima ini Alvina". dingin Axel dengan tatapan tajam hingga seperti siap untuk menerkam

"A a ku sa salah a apa".

Axel menaiki satu halisnya lalu tersenyum iblisnya dan berkata

"Karena adik bungsuku menangis gara gara kau"..

deg

Alvina sangat takut pada mediang adiknya yang satu ini, ia Axel adalah anak ke 7 sementara Alessya anak ke 8. Alvina takut pada adiknya yang kini berubah jadi iblis yang sangat menakutkan, Alvina mencoba kabur dari keluarga ini tapi tetap saja di luar tidak menerimanya, karena Alvina dan kedua saudara perempuannya sangat dikenal oleh seluruh dunia yang tak lain Andin dan Amelia, sementara Alessya tidak dikenal dan tidak akan pernah mereka mengenali jika Alessya keluar pun karena memang anaknya yang tidak pernah terlihat pada keluarganya dan karena juga wajahnya yang nampak berbeda tidak ada wajah dari keturunan Robert pun tapi jika itu mereka hanya sekilas saja, namun jika di teliti dengan jelas maka mereka bisa melihat ada keturunan dari Robert yaitu mata abu abu silver.

balik lagi ke Alvina

Alvina mendengar perkataan Axel langsung saja ia mengatakan namun dalam hati

"Adik bungsu, maksudnya Alessya". bathin Alvina

"Ya dia Alessya adik kesayanganku".

Lalu setelah mengatakan itu tiba tiba saja Axel menghilang, namun tak lama Axel berpesan hanya dengan suaranya saja lalu berkata

..."Awas jika kalian bertiga membuat adikku menangis lagi maka aku akan siap membuat kalian bertiga menderita"....

Suara itu hilang seketika, Alvina mendengar itu syok dan juga semakin benci pada Alessya

...****************...

bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***