"Kangen!" Singkat padat jelas. Suaranya yang manja membuat Herdi tersenyum. Herdi tidak berani untuk berbuat lebih dan membalas pelukan itu karena memang tempat tersebut sering ramai oleh saudara yang sering kumpul di rumah Nurmala. Walaupun keadaannya saat itu lumayan sepi, namun Herdi masih bisa mengontrol diri.
"Sudah ya, ngga enak nanti kepergok sama orang rumah" seraya melepas pelukan. Herdi meminta Nurmala mengeluarkan oleh-oleh yang masih tersimpan di bagasi mobilnya.
"Mas, banyak banget!" Wajahnya berbinar, apalagi setelah Herdi membisikkan sesuatu, senyuman itu tak lepas dari bibirnya. Herdi mengajak Nurmala ke taman belakang rumah, di sana terlihat sepi ada tempat duduk di bawah pohon mangga, mereka duduk berdampingan.
"Aku ingin memberikan ini" Herdi mengeluarkan sebuah kotak perhiasan berbentuk love dan memberikan nya pada Nurmala. Nurmala terharu Herdi selalu memberikan kejutan - kejutan yang membuat ia semakin cinta. Nurmala membuka kotak itu dan membelalakkan matanya karena merasa tak percaya Herdi memberikan sebuah cincin permata berlian. Herdi meraih cincin itu dan menyematkannya di jari manis Nurmala. Dia sangat senang sekali reflek memeluk Herdi kembali dan mengucapkan terima kasih berulang-ulang.
Nurmala merasa ia tidak pernah mendapatkan sesuatu yang berharga dari kekasihnya yang lain, Alhan. Alhan hanya memberikan perhatian-perhatian kecil saja, sering mengajak makan pun hanya di rumah makan biasa tidak pernah mengajaknya di restoran - restoran terkenal seperti yang dilakukan Herdi yang sering memanjakannya. Namun entah mengapa Nurmala pun enggan untuk berpisah dengan Alhan karena menurutnya Alhan memiliki performance yang lebih apalagi kalau sedang berjalan bersama di area sekolah hampir semua guru menjodohkan Nurmala dengan Alhan karena mereka pasangan yang serasi.
"Nurmala, sayang maukah kau menjadi istriku" Nurmala terkesiap, di bulan yang sama ada dua orang yang mengajaknya menikah. Walaupun Alhan belum memberikan cincin namun hal tersebut membuat dia sangat tersanjung.
Nurmala menyunggingkan senyumnya ia tidak bisa menolak ajakan Herdi. Terus terang Herdilah yang selalu mengangkat derajat keluarganya. Nurmala berharap diterimanya Herdi sebagai pendamping hidupnya kelak akan memberikan warna kehidupan yang lebih baik lagi terutama untuk masa depan keluarganya.
"Tidak akan lama lagi orang tuaku akan datang melamarmu"
"Tapi orang tua kamu kan ....." Herdi memotong ucapan Nurmala. Meletakkan satu jari di depan bibir Nurmala.
"Tenang saja aku akan berusaha meyakinkan mereka, apalagi di sini akan ada calon anak kita, semoga saja dia cepat berkembang dan hasilnya positif agar mempermudah tujuan kita." Nurmala bergeming. Dia lupa kalau mereka sudah melakukan sesuatu di luar batas, dia sebenarnya merasa terhina karena sudah melakukan hal yang bejat. Dia sudah mantap bahwa memang Herdilah yang akan ia pilih. Alhan tidak pantas untuknya. Alhan orang baik. Tidak pantas disandingkan dengan orang yang tidak bermoral seperti dirinya. Dia sudah merasa gagal karena tidak bisa menjaga kesucian dan kehormatannya sebagai wanita. Tak terasa air matanya jatuh. Dia tidak pernah menyangka tindakannya akan mengancam jiwanya. Dia tidak pernah berpikir jika suatu saat janin itu akan tumbuh dan berkembang di rahimnya. Apalagi saat itu Herdi tidak menggunakan pengaman. Mereka hanya memikirkan cara agar mereka direstui oleh orang tua Herdi, walaupun cara mereka salah. Dengan harapan jika ada kehadiran anak, mereka akan dipermudah untuk bersatu dalam ikatan suatu pernikahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
dah lah nikah aja kalian berdua dari pada Alhan sedih melihat kisah kalian ini
2025-02-21
0
🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅
ternyata kamu begitu kejam Nurmala bukan hanya mengkhianati tapi juga sudah menghancurkan kepercayaan alhand
2024-01-04
1
𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe
Untung masih bisa mengontrol diri ya 🤭🏃♀️🏃♀️
2023-12-13
0