BAB 5 Bertemu Nurmala

"Alhanan Farabi. Ooooh dia seorang guru." Senyumnya mengembang ada harapan di sana untuk bisa bertemu dengan si pemilik cincin. Walau bagaimanapun cincin itu harus ia kembalikan secepatnya. walaupun jadwal Wafa padat merayap tapi harus menyempatkan diri untuk bertemu sang pemilik.

Sepulang dari puskesmas, Wafa bergegas menuju sekolah tempat Alhan mengajar. Hanya membutuhkan waktu 15 menit saja, Wafa bisa sampai di sekolah tersebut.

Suasana sekolah nampak sepi. Hanya terlihat beberapa orang berseragam dinas yang berada di luar hendak memasuki kelas mereka untuk mengajar. Sebenarnya Wafa sama sekali tidak mengingat rupa laki-laki itu, sehingga ia agak ragu untuk memasuki area sekolah tersebut. Wafa menghampiri seorang guru piket yang sedang menulis di atas meja yang menghadap lapangan basket terletak di samping lobi.

"Assalamualaikum....maaf ibu mengganggu!"

"Walaikumussalam ada yang bisa saya bantu, Bu?

"Emmmh saya mau bertemu dengan bapak Alhanan Farabi,apa beliau ada?"

Guru piket tersebut menelisik Wafa dari ujung hijab sampai kaki.

"Sempurna. Wajah yang cantik penampilannya sangat anggun, siapa wanita ini?" gumamnya dalam hati. Ada rasa yang tidak suka terbersit di wajah guru piket tersebut.

"Bu....Bu...." Sambil tersenyum mencoba mengulang nama orang yang ia cari. Guru piket itu terhenyak.

"Anda siapa, dari mana dan ada perlu apa mencari Pak Alhan?" Jiwa kekepoannya muncul sejak kedatangan wanita cantik ini. Tidak biasanya ada tamu mencari Alhanan, kekasihnya. Apalagi itu seorang wanita cantik yang berhijab. Sangat ideal di mata Nurmala. Sempurna. Ada rasa iri melihat Wafa yang begitu anggun dengan gamis yang ia kenakan, sesuai dengan jodoh impian Alhan. Sebenarnya Nurmala sendiri ingin mengikuti perintah Alhan untuk berhijab. Namun Nurmala belum siap untuk merubah penampilannya begitu pun hatinya. Karena perubahan tersebut harus lahir dari niat hati yang ikhlas dan tulus bukan karena paksaan dari siapapun.

'Oh ya...nama saya Wafa. Saya emmmh saya temannya Bapak Alhanan" Sempat bingung menjawabnya, karena sama sekali tidak mengenalnya hanya sekedar tahu saja tanpa ingat wajahnya.. Wafa tidak menjawab semua pertanyaan Nurmala karena menurutnya itu privacy dirinya. Nurmala pun mengerti sehingga ia tidak menanyakannya lagi

"Sebentar beliau masih ada kelas. Anda bisa tunggu di lobi."

"Baik terimakasih Bu...."

"Panggil saya Bu Nurmala" Nurmala tersenyum. Dia mencoba untuk berpikiran positif dengan tamu yang kini berada di hadapannya. Nurmala tidak bisa berlama-lama mengobrol dengan tamu Alhan karena pekerjaannya belum rampung sebelum bel pulang dibunyikan.

Wafa berusaha bersikap tenang, sambil memainkan ponselnya ia membaca beberapa pesan dari klinik. Dia bisa lega manakala tidak ada hal yang darurat sementara ini.

"Assalamualaikum.....Anda mencari saya?" Wafa mendongak ketika ada suara laki-laki yang menyapanya. Netranya menatap Alhan yang memiliki wajah yang sangat tampan dengan tubuh atletis, kemudian Wafa menangkupkan kedua tangannya sambil tersenyum dan menjawab salam. Alhan menatap Wafa cukup lama membuat Wafa kikuk. Alhan mencoba untuk mengingat wajah yang ada di hadapannya seperti familiar.

"Eeh maaf dengan Bapak Alhanan?"

"oh iya. Maaf silakan duduk. Dengan ibu...."

"Saya Wafa panggil Wafa saja ngga usah pake ibu" protes Wafa nyengir. Karena Wafa belum pantas dipanggil ibu apalagi statusnya masih single.

"Oh oke ...ada perlu apa ibu eh maaf Wafa bertemu dengan saya?" Tanya Alhanan namun ia langsung meraih ponselnya yang ada di saku bajunya begitu ia menyadari sesuatu. Ia melihat galeri dan foto yang ia cari berhasil ditemukan, matanya melihat bergantian antara hp dengan wajah cantik wanita itu.

"Tunggu....tunggu ini tidak salah lagi kita pernah bertemu seminggu yang lalu, bukan? Di mall tepatnya di toko emas, saat itu Anda yang membawa kabur cincin tunangan saya, sekarang mana cincin itu?" Berondong Alhan sedikit emosi dan kesal.

"iya bapak benar. Tapi saya bukan kabur pak saya saat itu ada panggilan darurat yang mengharuskan saya meninggalkan tempat itu saat itu juga. Saat itu saya benar -benar lupa kalau ternyata cincin itu masih ada di jari saya, jadi saya mohon maaf" Wafa menjelaskan dengan tenang.

"Ya sudah sekarang mana cincin itu" Alhan sudah tidak sabar untuk mendapatkan cincin itu kembali. Karena cincin tersebut merupakan barang berharga yang membutuhkan perjuangan saat akan membelinya.

"Sebentar Pak, saya sudah siapkan. Ada di dalam tas" Wafa merogoh isi tas tersebut, ia semalam yakin sudah menyimpannya di dalam dompet yang biasa ia bawa. Senyumnya selalu mengembang namun seketika Wajah Wafa berubah jadi panik. dia mencoba untuk mencari dompet tersebut ternyata tidak ada di dalam tas, Sampai mengeluarkan isi tas di hadapan Alhan. Mata Alhan menyipit menyadari ada sesuatu yang tidak beres.

"Gimana, ada cincinnya?" Alhan menyilang kan kedua tangannya. Wafa menggeleng lesu

"Jadi apa maksud Anda datang ke sini? Anda tahu berapa harga cincin itu? kalau sampai hilang saya ga mau tau, Anda harus menggantinya" Alhan penuh penekanan. "Justru karena saya tahu cincin itu sangat berharga dan pasti harganya sangat mahal makanya saya datang kemari, pak. Namun entah mengapa cincin itu hi - lang" ujar Wafa tertunduk lesu.

"Oooh jadi cincin itu hilang? Kalau Anda tahu itu barang berharga harusnya Anda jaga karena barang itu bukan punya Anda. Pokoknya saya ga mau tahu ya, Anda harus cari cincin itu sampai ketemu atau Anda harus menggantinya!" Volume suara Alhan terdengar rendah, ia khawatir pembicaraannya diketahui guru lain atau bahkan para murid yang sewaktu-waktu melintas melewati lobi tersebut. Apalagi kalau sampai Nurmala mendengar perdebatan mereka bisa - bisa terjadi perang dunia.

"Pak kenapa jadi ribet begini sih. Terus terang saya ga sengaja kejadiannya akan seperti ini. Semalam saya sudah siapkan cincin itu disimpan di dalam dompet biar aman dan saya masukan ke dalam tas, saya ga tau jika dompet itu ternyata ga ada di dalam tas. Dengar ya pak kedatangan saya ke sini punya niat baik ingin mengembalikan cincin itu karena saya merasa cincin tersebut bukan milik saya. Kalau saya tau bakal kejadian seperti ini dari awal saya menolak untuk membantu bapak. Bapak tenang saja saya tidak akan kabur. Saya akan bertanggung jawab walaupun hal ini sangat menggangu pekerjaan saya. Kalau waktu bisa diulang saat itu permohonan bapak saya tolak saja. Saya permisi, Assalamualaikum!" Wafa sedikit emosional. Dia beranjak pergi. Sementara Alhan termangu menatap kepergiannya.

Terpopuler

Comments

🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

Waduh kok bisa hilang ini cincinnya apa Wafa lupa menaruhnya ini

2025-02-21

0

☆《𝕴𝖐𝖇𝖆𝖑》☆

☆《𝕴𝖐𝖇𝖆𝖑》☆

lah malah emosi kedua2nya 😭😭😭😭pke acara ketinggalan barang lagi

2024-01-04

2

🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅

🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅

Wafa itu memang ceroboh meskipun dia bertanggung jawab tapi masih saja ceroboh

2024-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pinjam Jari Manismu
2 Bab 2. Kacau
3 Bab 3. Jadi Malu
4 Bab 4. Mencari Identitas Pemilik
5 BAB 5 Bertemu Nurmala
6 BAB 6. Cemburu
7 BAB 7 Suatu Kesalahan
8 Bab 8 Dilamar
9 BAB 9 Ternyata
10 BAB 10 Sebuah Jaminan
11 BAB 11 Kabar Burung
12 BAB 12 Pertemuan tak Terduga
13 BAB 13 Ternyata Alhan....
14 BAB 14 Terlanjur Sakit
15 BAB 15 Lampu Hijau
16 BAB 16 Memenuhi Undangan
17 BAB 17 Tamu Spesial
18 BAB 18 Calon Menantu Idaman
19 BAB 19 Pilihan Nurmala
20 BAB 20 Hanya Cadangan
21 BAB 21 Nasehat Wafa
22 BAB 22. Tamu Tidak Terduga
23 BAB 23 Resign
24 BAB 24 Sebuah Kejutan
25 BAB 25 Mengembalikan Cincin Jaminan
26 BAB 26 Pengakuan Wafa
27 BAB 27 Lamaran Alhanan
28 BAB 28 Insiden Baju yang Ditinggal
29 BAB 29 Promosi untuk Rasya
30 BAB 30 Kebahagiaan Herdi
31 BAB 31 Akhirnya tahu
32 BAB 32 Hukuman
33 BAB 33 Kedatangan Herdi
34 BAB 34 Menutupi Aib
35 BAB 35 Ikhlas
36 BAB 36 Pertemuan Tak Terduga
37 BAB 37 Pernikahan AW
38 BAB 38 Kesedihan Resa
39 BAB 39 Meninggalkan Malam Pertama
40 BAB 40 Pertemuan
41 BAB 41 Tragedi Anyer
42 BAB 42 Terbongkar Juga
43 BAB 43 Salah Paham
44 BAB 44 Kesedihan Wafa
45 BAB 45 Kecemburuan Wafa
46 BAB 46 Kejutan untuk Nurmala
47 BAB 47 Olah raga malam
48 BAB 48 Komitmen A.W
49 BAB 49 Terjebak dalam Lift
50 BAB 50 Tertangkap Basah
51 BAB 51 Akhirnya Saaaah
52 BAB 52 Mendadak Amnesia
53 BAB. 53 Drama pagi hari
54 BAB. 54 Kekhawatiran Wafa
55 BAB 55 Pertemuan dengan Mertua
56 BAB 56. Mohon Restu
57 BAB 57. Keikhlasan
58 BAB 58 Prasangka
59 BAB 59 Salah Paham
60 BAB 60 Kejutan
61 BAB 61 Sisi Lain Wafa
62 BAB 62 Sisi lain Wafa 2
63 BAB 63 Permohonan Maaf
64 BAB 64 Penawar Rindu
65 BAB 65 Kebohongan Herdi
66 BAB 66 Mulai Kontraksi
67 BAB 67 Penolong Nurmala
68 BAB 68 Keputusan yang Tepat
69 BAB 69 Akhirnya Selamat
70 BAB 70 Alhan menjenguk Nurmala
71 BAB 71 Salah Paham Lagi
72 BAB 72 Upaya Alhan
73 BAB 73 Bukalah Pintu Maafmu
74 BAB 74 Tinggal serumah
75 BAB 75 Nikah Dadakan
76 BAB 76 Laki-laki Misterius
77 BAB 77 Ternyata Dia.....
78 BAB 78 Kasdun vs Blu
79 BAB 79 Penolakan Tiara
80 BAB 80 Menerima Tawaran
81 BAB 81 Doa yang Terkabul
82 BAB 82 Serangan Neneng
83 BAB 83 Hubungan Neneng dan Blu
84 BAB 84 Surprise buat Herdi
85 BAB 85 Surprise buat Mama
86 BAB 86 Herdi Diusir
87 BAB 87 Dewa Penolong
88 BAB 88 Foto Bersama
89 BAB 89 Kepergian Wafa
90 BAB 90 Duka Wafa
91 BAB 91 Pekerjaan Baru Kasdun
92 BAB 92 Keira Patah Hati
93 BAB 93 Keira = Neneng
94 BAB 94 Bertemu Lisa
95 BAB 95 Perlawanan Kasdun
96 BAB 96 Tamu tak Diundang
97 BAB 97 Semangat Keira
98 BAB 98 Kasdun Patah Hati
99 BAB 99 Keira dan Tiara Bertemu
100 BAB 100 Salah paham
101 101 Terbongkar juga
102 102 Sang Pengganti
103 BAB 103 Awal Hidup Bersama
104 BAB 104 Kekhawatiran Kasdun
105 BAB 105 Bertemu Blu
106 BAB 106 Pengakuan Tiara
107 BAB 107 Akhirnya Pergi
108 BAB 108 Permintaan Papa Keira
109 BAB 109 Pertemuan dengan Pak Aiman
110 BAB 110 Amplop Pemberian Pak Aiman
111 BAB 111 Hampa
112 BAB 112 Ditolong Mertua
113 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Bab 1. Pinjam Jari Manismu
2
Bab 2. Kacau
3
Bab 3. Jadi Malu
4
Bab 4. Mencari Identitas Pemilik
5
BAB 5 Bertemu Nurmala
6
BAB 6. Cemburu
7
BAB 7 Suatu Kesalahan
8
Bab 8 Dilamar
9
BAB 9 Ternyata
10
BAB 10 Sebuah Jaminan
11
BAB 11 Kabar Burung
12
BAB 12 Pertemuan tak Terduga
13
BAB 13 Ternyata Alhan....
14
BAB 14 Terlanjur Sakit
15
BAB 15 Lampu Hijau
16
BAB 16 Memenuhi Undangan
17
BAB 17 Tamu Spesial
18
BAB 18 Calon Menantu Idaman
19
BAB 19 Pilihan Nurmala
20
BAB 20 Hanya Cadangan
21
BAB 21 Nasehat Wafa
22
BAB 22. Tamu Tidak Terduga
23
BAB 23 Resign
24
BAB 24 Sebuah Kejutan
25
BAB 25 Mengembalikan Cincin Jaminan
26
BAB 26 Pengakuan Wafa
27
BAB 27 Lamaran Alhanan
28
BAB 28 Insiden Baju yang Ditinggal
29
BAB 29 Promosi untuk Rasya
30
BAB 30 Kebahagiaan Herdi
31
BAB 31 Akhirnya tahu
32
BAB 32 Hukuman
33
BAB 33 Kedatangan Herdi
34
BAB 34 Menutupi Aib
35
BAB 35 Ikhlas
36
BAB 36 Pertemuan Tak Terduga
37
BAB 37 Pernikahan AW
38
BAB 38 Kesedihan Resa
39
BAB 39 Meninggalkan Malam Pertama
40
BAB 40 Pertemuan
41
BAB 41 Tragedi Anyer
42
BAB 42 Terbongkar Juga
43
BAB 43 Salah Paham
44
BAB 44 Kesedihan Wafa
45
BAB 45 Kecemburuan Wafa
46
BAB 46 Kejutan untuk Nurmala
47
BAB 47 Olah raga malam
48
BAB 48 Komitmen A.W
49
BAB 49 Terjebak dalam Lift
50
BAB 50 Tertangkap Basah
51
BAB 51 Akhirnya Saaaah
52
BAB 52 Mendadak Amnesia
53
BAB. 53 Drama pagi hari
54
BAB. 54 Kekhawatiran Wafa
55
BAB 55 Pertemuan dengan Mertua
56
BAB 56. Mohon Restu
57
BAB 57. Keikhlasan
58
BAB 58 Prasangka
59
BAB 59 Salah Paham
60
BAB 60 Kejutan
61
BAB 61 Sisi Lain Wafa
62
BAB 62 Sisi lain Wafa 2
63
BAB 63 Permohonan Maaf
64
BAB 64 Penawar Rindu
65
BAB 65 Kebohongan Herdi
66
BAB 66 Mulai Kontraksi
67
BAB 67 Penolong Nurmala
68
BAB 68 Keputusan yang Tepat
69
BAB 69 Akhirnya Selamat
70
BAB 70 Alhan menjenguk Nurmala
71
BAB 71 Salah Paham Lagi
72
BAB 72 Upaya Alhan
73
BAB 73 Bukalah Pintu Maafmu
74
BAB 74 Tinggal serumah
75
BAB 75 Nikah Dadakan
76
BAB 76 Laki-laki Misterius
77
BAB 77 Ternyata Dia.....
78
BAB 78 Kasdun vs Blu
79
BAB 79 Penolakan Tiara
80
BAB 80 Menerima Tawaran
81
BAB 81 Doa yang Terkabul
82
BAB 82 Serangan Neneng
83
BAB 83 Hubungan Neneng dan Blu
84
BAB 84 Surprise buat Herdi
85
BAB 85 Surprise buat Mama
86
BAB 86 Herdi Diusir
87
BAB 87 Dewa Penolong
88
BAB 88 Foto Bersama
89
BAB 89 Kepergian Wafa
90
BAB 90 Duka Wafa
91
BAB 91 Pekerjaan Baru Kasdun
92
BAB 92 Keira Patah Hati
93
BAB 93 Keira = Neneng
94
BAB 94 Bertemu Lisa
95
BAB 95 Perlawanan Kasdun
96
BAB 96 Tamu tak Diundang
97
BAB 97 Semangat Keira
98
BAB 98 Kasdun Patah Hati
99
BAB 99 Keira dan Tiara Bertemu
100
BAB 100 Salah paham
101
101 Terbongkar juga
102
102 Sang Pengganti
103
BAB 103 Awal Hidup Bersama
104
BAB 104 Kekhawatiran Kasdun
105
BAB 105 Bertemu Blu
106
BAB 106 Pengakuan Tiara
107
BAB 107 Akhirnya Pergi
108
BAB 108 Permintaan Papa Keira
109
BAB 109 Pertemuan dengan Pak Aiman
110
BAB 110 Amplop Pemberian Pak Aiman
111
BAB 111 Hampa
112
BAB 112 Ditolong Mertua
113
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!