Selesai makan Alhan membereskan buku-buku yang berserakan di atas meja kerjanya. Sepasang mata memperhatikannya dari kejauhan kemudian ia menghampiri Alhan.
"Beres-beres Pak Han? sepertinya buru-buru nih, mau menyusul Bu Nur ya, Pak?"
Alhan hanya menghela nafas, dia tidak habis pikir kenapa Bu Neni gemar sekali kepo urusan orang lain.
"Tugas saya di sini sudah selesai, Bu. Saya mau pulang atau mau pergi kemanapun bukan urusan Ibu. Dan perlu Bu Neni ingat kemana pun Bu Nur pergi itu juga bukan urusan saya karena Bu Nur bukan siapa-siapa saya." Alhan masih belum bisa memproklamirkan hubungannya dengan Nurmala. Karena memang belum ada kepastian dari Nurmala apalagi ada kabar miring yang masih harus diselidiki tentu ia harus lebih berhati-hati dalam bersikap.
"Ah yang benar, Pak? Ngga yakin saya kalau Pak Han dan Bu Nur tidak punya hubungan" Bu Neni merasa curiga, karena selama ini mereka selalu dekat.
"Sebaiknya ibu mengerjakan sesuatu yang lebih penting daripada mengurus urusan orang lain. Semua perkataan dan perbuatan yang kita lakukan akan diminta pertanggungjawaban di akherat kelak jadi hati-hati dalam berbicara khawatir jadi fitnah. Saya permisi!" Perkataan Alhan cukup menohok.
Alhan segera pergi dari hadapan Bu Neni sambil menenteng tas kerjanya.
Mata Bu Neni melihat ke kanan dan ke kiri khawatir teman-teman yang lain mendengar pembicaraan Alhan tadi. Sungguh dirinya jadi malu. Tampak mereka sedang sibuk masing-masing di meja kerjanya ada yang mengobrol dengan yang lainnya, namun dapat dipastikan sebenarnya mereka pun mendengar perdebatan keduanya.
Di tempat yang berbeda Wafa mengevaluasi pekerjaan yang sudah ia kerjakan selama tugas di luar puskesmas. Setelah selesai ia pun bergegas untuk pulang ke kontrakan karena malam nanti dia harus bertugas di klinik, jadi hanya sore hari ia bisa mengistirahatkan tubuhnya, walaupun ia bisa tidur hanya beberapa menit saja namun sungguh luar biasa nikmatnya bisa tertidur di saat pekerjaannya menumpuk.
Sebelum ke klinik Wafa mampir terlebih dahulu ke warung pecel lele yang terletak tidak jauh dari klinik tersebut. Malam ini ia tidak memasak karena persediaan bahan makanan habis. Jadi dengan berat hati ia memilih makanan yang terletak di pinggir jalan walaupun kurang higienis yang penting baginya makanan itu bisa mengenyangkan dan aman di perut. Ia sengaja untuk makan di tempat itu bergabung dengan pembeli lainnya. Ada kenikmatan tersendiri ketika bisa makan di pinggir jalan apalagi kalau ada teman yang mendampingi. Namun nyatanya ia sendirian.
"Mbak saya dulu, kan?" Ujar seorang pria yang berada di samping Wafa. Penjual pecel lele menyerahkan sepaket pecel lele kepada Wafa.
"Maaf Mas, Bu Bidan sudah duluan pesan"
"Mbak ini gimana sih kan saya duluan yang datang kenapa dia duluan yang dikasih." Protes pria itu. Tidak terima.
"Bu bidan sudah pesan lewat WA tadi, Mas" Jawabnya jelas. Karena memang Wafa sudah langganan jadi lebih diutamakan. Walaupun Wafa tidak setiap hari beli, namun para penjual yang berada di sekitar klinik kenal akrab dengan Wafa, bidan yang ramah yang disukai banyak ibu-ibu.
Wafa menyodorkan piringnya ke hadapan pria itu.
"Ini Mas, makanlah dulu. Saya masih bisa tahan." Ujar Wafa tanpa melihat wajah orang yang berada di sampingnya.
" Gitu dong. Makasih" Pria itu mengambil piring yang disodorkan Wafa tanpa melihat wajahnya. Dia langsung makan dengan lahap. Sungguh terlihat sedang lapar.
Tidak lama kemudian Wafa pun makan tanpa bicara. Ia sangat menikmati makanannya.
"Mbak Wafa malam ini tugas ya?" Wafa kerap dipanggil Mbak oleh siapapun karena keinginan Wafa sendiri jika di luar lebih baik dipanggil mbak dari pada dipanggil bu bidan yang terdengar lebih formal. Wafa hanya mengangguk saja.
Wafa....nama itu? Pria itu menghentikan makannya. Ia menoleh ke samping ingin memastikan wanita yang di sampingnya.
"Kamu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Hahaha ketemu lagi🤭🤭
2025-02-21
0
🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅
sinyal jodoh mulai tampak 🤣😂
2024-01-04
0
jodoh berrti kalian itu🤭
2024-01-02
0