terlihat rumah sudah sepi seperti nya orang seisi rumah sudah pada tidur karna ini sudah larut malam. tak lama Sintya memasak di dapur ternyata ada tangan yang melingkar di perut Sintya sontak membuat dia kaget.
" sedang apa kau nona" bisik revan sambil memeluk dari belakang membuat Sintya merinding
" bukan nya kau sudah tidur ??? tolong tuan lepas tangan anda" ucap Sintya
" hmm apa kau minta lepas pelukan nya, aku sudah telalu enak di posisi seperti ini kau begitu menggoda saya,,!! bukan kah kau sendiri yang minta"
" saya tidak pernah meminta tuan memeluk saya " ucap Sintya dengan melepaskan tangan Revan
" ini rumah anda nona bersikap baik lah kepada saya, saya cuman memeluk kok tidak mencium " bisik Revan jail.
" sudah gak usah melamun, kau tidak menjawab pertanyaan saya, saya tanya kau sedang masak apa" tanya Revan yang tetap memeluk dia
" ehem ehem maaf ya mengganggu suasana nya, cuman mau ngambil air ku" ucap ka Deni
Sintya yang mendengar deheman ka Deni langsung tertunduk malu sedang kan Revan semakin erat memeluk nya, ( revan mencari kesempatan )
" saya lagi mau masak mie instan" jawab Sintya sinis
" istri macam apa kamu masak cuman buat sendiri, tidak peduli pada suami " dengan suara keras agar di dengar ka Deni
Sintya pun langsung berpura pura baik kepada Revan " kau juga mau saya masakkan suami ku" ucap Sintya dengan muka sok senyum
" ok saat ini kau menang mengerjai saya " ucap sintya dalam hati
Revan pun melepaskan pelukannya " saya tunggu makanan nya di kamar " ucap Revan memerintah sambil berjalan menuju kamar.
" dasar lelaki aneh. yang seenak nya saja memerintah orang"
beberapa menit di dapur akhirnya mie nya masak dan langsung di bawa Sintya ke dalam kamar " nih mie nya sudah masak" ucap Sintya
Revan pun tanpa berkata apa apa langsung memakan nya
mereka sudah selesai makan Sintya langsung merebahkan tubuhnya di kasur sedang kan Revan lagi di dalam kamar mandi.
terdengar suara pintu kamar mandi Sintya pun langsung pura pura tidur
" kau sudah tidur".tanya Revan tapi Sintya tidak mempedulikan pertanyaan Revan
" baik lah kalau kau tidak menjawab saya tidur akan memeluk mu"
mendengar perkataan itu Sintya langsung mengangkat tubuh nya untuk duduk " dengar ya tua saya mau tidur saya besok kerja jadi saya mohon jangan ganggu saya " ucap Sintya
" kalo saya melarang mu kerja bagaimana kau kerja cukup melayani saya" ucap Revan angkuh
" bisa Gila saya kalau cuman di rumah apa lagi terus terus sama anda lelaki aneh, tidak ada hak anda melarang saya" ucap Sintya sambil membalikkan badan nya
Revan yang mendengar nya langsung membisikkan di kuping Sintya " saya suami anda, anda istri saya ingat status kita sampai kapan saya tidak menceraikan anda anda tetap istri saya" setelah berbicara seperti itu Revan langsung membalikkan tubuh nya untuk tidur .
perkataan Revan membuat Sintya susah tidur
----🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷----
ke esok kan hari nya
jam sudah menunjukkan pukul 6.30 Revan sudah bangun sedang kan Sintya masih tertidur lelap di samping nya, malam itu tidak terjadi apa apa di antara mereka, Revan pun langsung masuk ke kamar mandi cukup lama Revan di dalam kamar mandi dan akhirnya selesai.
sampai Revan sudah mandi Sintya masih tertidur Revan bingung apa harus bangunin dia atau biar kan dia tidur, kalo di biarkan dia tidur dia kan juga harus kerja.
" dasar pemalas " ucap Revan
" hey nono, kau tidak bangun apa kau tidak kerja??? apa kau mau jadi istri yang baik buat saya, baik lah kalo itu mau mu saya akan mencium bibir mu untuk ucapan terima kasih" ucap Revan yang sangat dekat dengan muka Sintya
Sintya yang tertidur merasa ada hembusan napas di wajah sontak membuat dia terbangun dan langsung mendorong Revan
Revan yang melihat langsung tertawa lepas
" ahaha kenapa kau"
' apa kau lakukan " tanya Sintya sambil menyilang kan tangan nya ke dada
" kenapa saya cuman bangunin kamu,'
" kau tidak kerja sudah jam berapa ini dasar pemalas " ucap Revan keras
Sintya menglihat jam langsung ke kamar mandi
" aghh aku telat" iya memang itu SDH jam 7.00 pagi pasti telat belum lagi. Sintya harus ganti baju kantor nya kerumah .
tidak lama Sintya mandi dia keluar terlihat Revan yang sedang memainkan handphone nya untuk men cek email dan jadwal nya hari ini.
"ayo kita pulang, saya kau ganti baju" ucap Sintya
" hhmm baik lah"
mereka pun keluar kamar dan langsung berpamitan
" mah pah Tia pulang ya"
kalian gak sarapan dulu" tanya pak Handoko
"nanti aja pah Tia udah telat" ucap sintya
" iya nanti aja pah biar kami sarapan di luar saja" ucap Revan
" jangan lama lama ya "
" mamah udah pengen punya cucu " ucap mama Erin
" mamah Tia belum siap" sahut Sintya
" siap mah gak akan lama kok" jawab Revan sambil tersenyum lebar ( kok Revan se konyol ini ya)
mereka pun masuk ke dalam mobil dan mobil itu langsung melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi. sepanjang perjalanan Sintya tidak ngomong apa apa karna dia masih sebal dengan tingkah nya Revan.
sampai nya di rumah Revan Sintya langsung turun mobil dan langsung bergegas untuk masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan orang di samping nya
beberapa menit Sintya mengganti baju kantor nya akhirnya dia keluar dan ingin memesan ojek online tapi dia kaget masih ada mobil mewah itu
" kenapa tidak berangkat" tanya Sintya
" hari ini saya yang akan mengantarkan kamu kerja " ucap Revan angkuh
" tapiii..."
" saya tidak suka di bantah, cepat masuk" perintah Revan
Sintya pun masuk kedalam mobil nya dengan bibir yang di majuin pertanda dia sangat kesal dengan orang itu.
mobil pun jalan dengan melaju, hampir sampai dari kantor nya sebelum masuk gerbang kantor Sintya
" stop.. stop....stop'' ucap Sintya
membuat Revan kaget langsung menginjak rem
" ada apa " tanya Revan kesal
" hhmm saya turun di sini saja" ucap Sintya gugup
" kenapa kamu malu nona ketahuan sudah mempunyai suami, malu suami anda jauh lebih tua dari anda atau takut ketahuan kekasih mu itu" ucap Revan dengan menunjuk ke arah Hendra yang masih di depan kantor
pertanyaan Revan membuat Sintya tidak bisa menjawab
" kenapa kau diam, jawab pertanyaan saya " bentak Revan
" dia bukan kekasih saya, anda tua tidak berhak mengatur hidup saya" ucap Sintya dengan muka kesal
" sini ponsel mu" ucap Revan
" buat apa "
" sini ponsel mu " pinta Revan lagi
Sintya pun mengasihkan ponsel nya dia tidak tau apa yang akan di lakukan Revan terhadap ponsel nya .
Revan memasuk kan momer nya di handphone Sintya, iya memang selama mereka menikah mereka gak tau nomer telpon masing masing
" itu nomer telpon saya kalo perlu apa apa bisa telpon saya, kalo kau mau minta temenin makan siang dengan saya saya bisa menemaninya "
tanpa berkata apa apa Sintya langsung keluar dari mobil
---------------BERSAMBUNG------------
makasih ya yang sudah membaca cerita saya
selalu ikuti ya cerita nya jangan lupa like, komen dan vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Aya cahaya
maaf kakak episode awal memang agak amburadul tp episode selanjutnya sudah saya perbaiki
2022-10-06
0
Esih Mintarsih
jdi pusing baca nya
2022-10-05
0
Kar Genjreng
bagus ceritanya ya cuma kurang greget.. karena memang gilnya Anda jadi kesanya ada yamg kurang gpp kan Thor kometrku
2021-11-20
0