padahal itu cuman akal akalan dini saja buat menarik perhatian revan, dini memang sangat tertarik pada Revan tapi Revan nya tidak pernah merespon
waktu sudah menunjukkan pukul 10.45
"pulang sekolah Aldo jam 10.30 tapi kenapa ya Revan tidak keluar untuk menjemput Aldo kan kesian kalo Aldo menunggu terus " ucap Sintya dalam hati
Sintya pun berjalan untuk ke ruangan Revan
tok tok tok ( Sintya mengetok pintu ruangan revan)
" masuk" teriak Revan dari dalam
terdengar suara pintu terbuka ternyata Sintya itu membuat Revan gugup dan takut Sintya berpikir macam macam karna di ruangan nya ada dini.
" maaf kau tidak menjemput Aldo" tanya Sintya
dini yang di dalam ruang istirahat mendengar suara Sintya
" itu pasti sintya, hhmm tapi siapa Aldo" tanya dini dalam hati
" hhmm an. " ucap Revan terputus karna dia gugup
" kau kenapa, ada masalah apa, kening mu mengkerut pasti kau lagi ada masalah " ucap Sintya
" Aldo sudah saya minta Heri menjemput saya mau metting sama claen " ucap Revan gugup
tiba tiba dini keluar dari kamar peristirahatan revab
" pak terima kasih banyak ya, saya permisi dulu " ucap dini sambil membetulkan dua kancing baju dia yang terbuka, yang di sengaja oleh nya supaya berpikir macam macam.
dini pun keluar
" oh jadi dini claen anda tuan, maaf saya mengganggu " ucap Sintya sambil membalikkan badan ingin keluar
" tunggu " ucap Revan namun Sintya mengacuhkan ucapan revan, dia merasa begitu marah dan kesal .
" bell" Sintya menangis di pelukan Bella
" Lo kenapa lagi" tanya bela sambil menenangkan nya
hiks hiks Sintya terus menangis tanpa menjawab pertanyaan Bella
" Hendra sini" panggil Bella
" Sintya kenapa" tanya Hendra
" gue gak tau tiba tiba datang langsung menangis, Lo hibur dia ya gue lagi banyak kerjaan " ucap Bella
Hendra pun merangkul Sintya untuk menenangkan Sintya dari kejauhan Revan melihat nya membuat Revan juga marah sangat marah.
" semua ini cuman hanya salah paham, semoga kesalah pahaman ini berlangsung lama" ucap Revan pelan
Revan pun kembali ke ruangan nya untuk menenangkan diri
----🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷----
jam sudah menunjukkan pukul 4.30
tut...Tut..Tut ..suara telpon menunggu
" hallo" ucap sitya
" Tan Lo dimana" tanya Sintya
" gue di jalan sin ada apa"
" gue nginap di rumah Lo ya plis"
" Lo pasti lagi ada masalah, kenapa "
" gue gak bisa cerita di telpon, gue ke rumah Lo aja ya " ucap sintya, Sintya setiap ada masalah di rumah selalu lari nya ketempat intan
" tapi Lo kan sudah ada suami gue gak enak ikut campur urusan Lo"
" gue mohon Tan untuk ini aja hiks hiks " tangis Sintya
" ya udah Lo jangan nangis, mau gue jemput"
"ya udah boleh "
Sintya pun mematikan telepon nya
" bel gue pulang duluan ya, gue lagi gak enak badan "
"Lo gak lapor dulu ke atasan " ucap Bella
" hhm gimana ya kalo aku lapor sama Revan otomatis dia pasti larang aku pasti kemana mana pasti di pulang sama dia" ucap Sintya dalam hati
" gue langsung pulang aja deh bell kalo pak Revan nanya bilang sudah pulang"
" hhm oke deh " ucap Bella " Lo hati hati ya"
Sintya pun langsung keluar kantor untuk menunggu intan .
cukup lama Sintya menunggu akhirnya intan datang
" sin ayo' terik intan
Sintya pun .enaiki mobil intan
di perjalanan intan bertanya pada Sintya
" sin Lo kenapa, Lo ada masalah sama Revan " ucap intan
hiks hiks hiks ( Sintya terus saja menangis )
" ya udah Lo tenangin dulu " intan paham belum bagaimana sifat sahabat nya ini
sampai nya di rumah intan
"gue mau pisah sama Revan" ucap Sintya
" hah Lo yakin sin, memang nya kenapa sih"
" gue liat Revan sama teman kantor gue di dalam ruangan nya, gue udah cukup sabar sama dia sin tapi dia cuman buat permaikan gue aja "
" Lo yang sabar sin siapa tau ini cuman salah paham, Lo pikirin deh baik baik keputusan Lo ini" ucap intan
" ini udah gue pikirin baik baik "
" hhmm ya udah Lo istirahat ya"
di lain tempat di kantor
Revan mau pulang tapi di lihat nya gak ada Sintya di kantor
" Sintya mana" tanya Revan kepada Bella
" hmm ...anu pak tadi dia pulang duluan kata nya lagi gak enak badan"
" kok gak ada bilang saya ya" ucap Revan sambil berjalan
" tuh kan, tadi udah gue bilang lapor dulu dia nya yang gak mau, habis lah loe besok, senang banget di marahi pak Revan" ucap Bella dalam hati
Revan pun masuk ke dalam mobil nya dan mengambil ponsel nya di saku
" kau kenapa pulang tidak bilang sama saya" pesan Revan kepada Sintya
" kau sudah di rumah " pesan Revan yang ke dua
namun pesan Revan tidak di balas Sintya.
Revan pun menjalan kan mobil nya dengan cukup cepat di merasa khawatir kenapa Sintya tidak membalas pesan nya " apa yang terjadi dengan nya" ucap Revan dalam hati
Revan pun sampai di rumah
tit.. tit..tit.. terdengar suara klakson mobil Revan pak Joko langsung membuka gerbangnya
" Sintya sudah pulang pak" tanya Revan
" belum pulang tuan" jawab pak Joko
" baik makasih pak"
Revan pun masuk ke dalam rumah dengan pikiran cenas " kemana gadis itu, apa dia benar benar marah " tanya Revan dalam hati
Tut..Tut..Tut.. terdengar suara telpon menunggu, Revan menelpon Sintya namun tak di angkat
di lain tempat
" sin tuh telepon Lo bunyi ' ucap intan
" biarin"
" gak mau Lo angkat dulu siapa tau Revan cemas mencari Lo" ucap intan
" gak usah gak mungkin dia cemasin gue, kan ada dini"
" oh jadi gue tau Lo cemburu kan, berarti Lo udah ada rasa sama dia"
" siapa yang cemburu malah gue mau minta pisah "
---🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷-----
waktu sudah menunjukkan pukul 7.00 malam namun revan masih tidak dapat kabar dari sintya. Revan terus menelepon namun tetap tidak di angkat Sintya
" kau kuliah saya jemput nanti pulang kuliah" pesan Revan namun tetap tidak ada balasan .
" kemana ya gadis itu" terus jadi pertanyaan buat Revan " masa aku harus menanyai sama orang tua nya "
Revan pun memutuskan untuk mengerjakan pekerjaan nya dulu baru jemputan di Sintya di kampus.
waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam Revan langsung bergegas untuk menuju kampus sintya, cukup lama mobil nya terparkir di depan kampus namun Sintya tetap tidak keluar
" maaf pak apa mahasiswa masih ada yang belum pulang " tanya Revan kepada satpam di situ
" udah pulang semua pak i lni sudah jam 11 malam sudah tidak ada jadwal lagi"
" oh baik lah pak terima kasih"
" kemana gadis itu" Revan tetap berusaha menelepon Sintya namun tetap gak diangkat, Revan pun kembali ke rumah nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Indrijati Saptarita
tolong sebelum di up, check richeck ketikannya... bahasanya... alur cerita sudah nampak bagus tp bahasa apalagi ketikannya... duuhhh.... masa suami isteri pake saya-anda... duuhhh..
2021-03-16
2
Ma'e Tinok
Tapi lby bgt tuh suami istri
2020-12-11
1
Lani Chayank
nah gimana thor klau udh marah
2020-12-08
1