" ada apa ... " tanya Revan dengan suara serak khas bangun tidur
"kenapa " tanya Aldo dengan mata masih terpejam
"kok.. aku jadi di tengah" tanya Sintya gugup
" tidur lah kembali ini masih terlalu pagi saya masih ngantuk " iya sekarang masih jam 4.30 pagi
" tapi ... " ucap sintya sambil mau memindahkan posisi nya, namun saat ingin berdiri tangan Revan yang kuat menghalangi nya merebahkan Sintya kembali
" jangan banyak geraak nanti Aldo bangun, tidurlah kembali " bisik lelaki itu kepada Sintya dengan tangan nya melewati dada Sintya untuk mengelus kepada Aldo
dengan tingkah dan perkataan Revan membuat Sintya mematung tidak berani bergerak dan tidak juga memandang ke Revan .revan yang. melihat tingkah Sintya menatung tersenyum tanpa diketahui Sintya lalu memejamkan mata nya kembali.seakan terasa begitu nyaman saat memeluk gadis cantik ini
" apa apaan ini... apa yang dia rencana kan, seenak nya saja dia memeluk ku" ucap Sintya dalam hati kesal.
namun beberapa menit kemudian Sintya juga tertidur kembali dan saat ini dia merasa begitu nyaman di pelukan Revan
jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi hari ini hari Minggu jadi mereka tidak berkerja jadi bisa bangun terlambat sinar matahari pun sudah memasuki celah celah. lubang di kamar itu membuat Sintya terbangun kembali namun dua lelaki tampan di sebelah nya belum juga terbangun
" ternyata saat dia tidur pun dia tetap begitu tampan seolah begitu sempurna ciptaan tuhan," ucap Sintya dalam hati
Revan terbangun dan merasa kan kalo Sintya sedang memperhatikan dia
" tidak usah memperhatikan saya seperti itu " ucap nya dengan datar
" Sintya yang mendengar kan perkataan itu langsung mengalihkan pandangannya ke depan"
Sintya bersiap berdiri, saat dia ingin mengangkat tubuh nya tiba tiba Revan mencekal pundak nya dengan dua tangan nya . gadis itu Sontak langsung menyilang kan kedua tangan menutupi dada sebagai pelindung .. wajah Raka begitu dekat dengan wajah Sintya membuat Sintya memejamkan mata nya
" apa yang akan dia perlakuan" rintih Sintya dalam hati
namun ternyata Revan cuman menatap nya " aku lelaki normal suatu saat akan ku cicipi bibir tipis mu " ucap Revan dalam hati. di lihat nya wajah gadis dengan wajah merah merona karna menahan takut
cup " morning sayang " Revan mengecup kening Aldo dan setelah itu dia berbisik kepada Sintya
"belum saatnya saya menikmati bibir mu"
" apa maksud kau" tanya
" gadis polos " ucap Revan sambil berjalan ke kamar mandi dan di dalam kamar mandi dia tersenyum lebar mengingat wajah sintya yang seperti udang rebus.
berapa menit Revan merendamkan tubuh nya dalam air dingin dan akhirnya dia pun keluar dari kamar mandi yang cuman melilit kan handuk di pinggang nya
" agghhh.." teriak Sintya saat melihat Revan keluar telanjang dada
" tidak usah seperti itu aku tau aku memang tampan ,?? kau bergairah" ucap Revan jail sambil mengangkat alis nya
" cepat mandi terus masak saya sudah lapar' perintah Revan
tanpa aba aba ke dua kali Sintya langsung berjalan ke kamar mandi dengan membawa handuk
di dalam kamar mandi Sintya kepikunan dengan tingkah nya Revan hari ini tidak seperti biasa nya " kenapa aku merasa begitu nyaman saat di peluk nya" ucap Sintya dalam hati.
beberapa menit di dalam kamar mandi akhirnya Sintya pun keluar, terlihat Aldo yang sedang asik memainkan ponsel Revan dan Revan yang juga asik memainkan laptop nya.
" Aldo tidak mandi" tanya sintya
" mandi kok mi,"
" anak pintar anak baik , jangan seperti papah ya" ucap Sintya
mendengar ucapan Sintya seperti itu Aldo langsung bicara " kepintaran, kebaikan, dan ganteng nya Aldo itu semua dari saya" ucap nya dengan angkuh. Sintya yang mendengar omongan Aldo itu langsung memajukan bibir nya.
" mau saya masakkan apa" tanya Sintya
" saya mau makan ayam goreng bacem + lalapan " ucap Revan . entah kenapa sekarang Revan lebih banyak makan di rumah ketimbang membeli makanan di luar mungkin karna menyukai masakkan sintya.
sintya pun berjalan menuju dapur dengan napas panjang " hhhmm "
cukup lama Sintya memasak di dapur dan akhirnya selesai dia langsung menyajikan makanan nya di atas meja .
" makanan nya sudah siap" ucap Sintya yang sedang memanggil dua lelaki tampan itu
" baik lah" ucap Revan sambil menggendong Aldo
Sintya yang dibelakang nya tersenyum melihat Revan yang begitu sayang nya kepada anak nya
mereka pun makan
" wah masakkan mami benar benar enak " ucap Aldo
" mami kamu pintar masak kan sayang " ucap Revan membuat sintya tersedak dari makan nya
" kenapa dia bicara seperti itu apa dia begitu menyukai masakkan ku" ucap sintya dalam hati nya dengan pede nya
mereka pun sedang asik menyantap makan itu beberapa menit akhirnya selesai juga Revan dan Aldo kembali ke kamar sedangkan Sintya langsung Merapi kan meja makan dan langsung mencuci piring kotor nya.
' kalo begini setiap hari harus aku yang mengerjakan semua di rumah ini aku bakal mati berdiri , memang kejam orang kaya ini " omelan Sintya dalam hati
Sintya asik melamun sambil memainkan busa sabun datang seorang lelaki.
"cepat lah mencuci nya kami sudah menunggu mu" bisik Revan dari belakang punggung nya membuat Sintya kaget dan merinding dengan perlakuan Revan yang begitu dekat dengan nya
" hhmm me- memang nya mau kemana" tanya Sintya dengan gugup
" ke mall " jawab Revan singkat
Sintya pun langsung cepat cepat menyelesaikan dan dia langsung masuk ke dalam kamar di lihat nya dua lelaki tampan sudah berpakaian rapi Sintya pun langsung mengambil baju nya dan berganti pakai di kamar mandi.
tidak lama Sintya keluar dengan menggunakan baju berwarna coklat dan rok minim nya membuat mata Revan melotot
" ganti rok mu, tidak usah menggoda saya " ucap Revan judes. Revan sebenarnya bukan tidak mau melihat Sintya berpakaian seperti itu tapi dia tidak mau kalo tubuh Sintya di pandang orang lain selain dia .
" tapiii ini pakaian yang saya suka"
"saya tidak suka di bantah"
Sintya pun mengganti rok nya dengan. celana tiga per empat nya " dasar orang itu seenak nya saja memperintah orang" gerutu Sintya dalam kamar mandi
mereka pun berangkat ke mall saat di jalan terdengar suara telpon Sintya berdering
" hallo mah"
" sayang kamu lagi di mana"
" lagi di jalan mah mau ke mall bersama Revan dan Aldo"
" oh begitu, mamah kangen sama kamu sayang "
" Sintya juga kangen sama mama "
" nanti malam kamu ke rumah ya nanti mamah masak banyak"
" hhmm anu... mah nanti Sintya tanya sama Revan dulu"
" pokok nya harus datang "
telpon pun terputus
Revan mengalihkan pandangannya kepada Sintya dan mengakat alis nya " ada apa"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Kar Genjreng
lanjut semoga author semangat dan tulis novel lagi yang lebih dan lebih baik lagi ya Kami pembaca masih setia ko... menunggu... 😇😇😇😇😇😇😇
2021-11-19
0
Indrijati Saptarita
lanjuuuuuuuuttyy
2021-03-15
0
chairi
baru pertama buat novel ya thor...belepotan bahasax☺
2021-03-04
1