Sintya pun langsung masuk ke dalam kamar di lihat nya Revan yang sedang menonton tv
" kau belum tidur tua " tanya Sintya
"bagaimana saya bisa tidur kalau saya cuman makan mie instan" ucap Revan dengan muka
kelaparan nya
Sintya yang melihat nya membuat Sintya
tertawa
" tidak usah tertawa, cepat mandi terus masak saya udah lapar" perintah Revan dengan suara keras
" dasar cowok aneh, uang banyak malah gak mau makan di luar dasar orang kaya pelit senang banget bikin susah orang " oleh Sintya dalam hati
Sintya pun langsung masuk ke kamar mandi. cukup lama dia di dalam kamar mandi karna menyegarkan badan nya
tok.tok..tok..
" kau masih lama mandi nya,,?? aku sudah lapar'" teriak revan
Sintya yang mendengar teriakannya pun langsung mengakhiri mandi nya dan segera keluar sudah menggunakan baju tidur
" kau mau makan apa" tanya Sintya
" hhm aku mau makann"
jangan kelamaan mikirnya makan yang simpel saja saya sudah capek , saya masakkin sup ayam saja ya"
" hmm baik lah"
Sintya pun langsung menuju ke dapur dan mengambil bahan bahan di dalam kulkas. lagi asik asik nya masak ternyata Revan menghampiri nya,
" masakkan nya sudah masak?? kok lama sekali"
" kau sudah begitu lamar?? kenapa kau tidak masak sendiri, kenapa harus menunggu saya " ucap Sintya kecus "
Revan hanyar tersenyum
" kau memang suka bikin orang susah ya" ucap Sintya sambil mencicipi masakkan
tak lama masakkan nya pun selesai sintya langsung mensajikan masakkan di atas meja yang sudah di tunggu Revan
Revan pun makan namun saat Sintya hendak ke kamar Revan malah melarang nya.
" kau mau kemana ". tanya Revan
" saya mau ke kamar mau istirahat "
" jadi lah istri yang baik temani suami mu makan nona" ucap Revan dengan jurus nya
Sintya pun menarik napas panjang dan duduk di kursi
" kau tidak makan " tanya Revan
Revan makan nya begitu lahap
" lahap sekali dia makan apa dia tidak makan karna ingin memakan masakkan ku" ucap Sintya dalam hati
" aghh tidak mungkin dia. pasti tidak makan karna sibuk kerja, sin kamu jangan kepedean" kata Sintya dalam hati
akhirnya revan pun selesai makan dan Sintya yang mau mencuci piring nya
" nanti saja cuci piring nya, ayo cepat ke kamar kata nya capek" ucap Revan
kali ini Sintya menurut kata Revan karna dia benar benar capek. saat di kamar Sintya mau tidur di kursi namun di cegah revan
" kenapa kau tidur di situ tidur lah di sini aku tidak akan kecam macam dengan mu" ucap Revan
" benar kau janji tidak mau macam macam dengan saya"
" tenang saja saya tidak bernafsu dengan mu" ucap Revan
" belum saat nya saya menikmati tubuh mu " kata Revan dalam hati
beberapa menit kemudian mereka pun tertidur dengan lelap
----🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷-----
keesokkan harinya Sintya bangun lebih awal karna dia harus berangkat kerja pagi supaya tidak terlambat karna menyambut kedatangan Presdir baru di kantor nya.
jam 6.00 pagi Sintya sudah memakai pakaian kantor sedang kan Revan baru bangun.
" pagi sekali kau mau berangkat kerja " ucap Revan dengan suara serak bangun tidur
" hari ini kami ada penyambutan Presdir baru" ucap Sintya santai
Revan yang mendengar nya langsung tersenyum dan menarik tangan nya Sintya dan memeluk pinggang nya .
" kau begitu wangi, sengaja ya buat menyambut Presdir mu itu" ucap Revan sambil memeluk Sintya
" hhmm oh tidak" ucap Sintya gugup dengan tingkah manja nya Revan
" kau tidak masakkan saya buat sarapan dulu " tanya Revan
" baik lah saya akan masakkan nasi goreng tapi tolong lepas kan tangan ku tua"
Revan pun langsung melepaskan tangan nya dan Sintya langsung bergegas menuju dapur buat masak bad goreng
Sintya asik masak sedangkan Revan asik mandi
beberapa menit nasi goreng nya sudah masak
"sarapan nya sudah masak kau makan lah" ucap Sintya
" kau tidak sarapan dan tidak mau berangkat dengan saya "
" tidak saya sudah terlambat" ucap Sintya sambil berlari ke luar
akhirnya Sintya sudah berada di kantor semua staf dan karyawan sudah siap untuk menunggu kedatangan nya Presdir itu.
apa lagi dini sudah penasaran dengan presdir itu apa kah tua, muda, wanita atau lelaki itu pertanyaan para karyawan
" Presdir datang jam 9 sekarang dia masih di perjalanan" ucap Bu indah
Sintya yang mendengar " oh berarti masih lama sekarang kan masih jam setengah 9" ucap sintya. kebetulan Sintya juga kebelat mau ke toilet
" bell gue kebelet nih"
" ya udah ke toilet aja, lagian kan Presdir masih lama juga" ucap Bella
Sintya pun berjalan menuju toilet cukup lama di toilet
mobil berhenti di depan kantor nya
"bersiap siap itu Presdir kita" ucap ibu indah
Revan pun memasuki kantor yang sudah di sambut oleh para karyawan
" selamat datang pak di kantor kami " ucap ibu indah
namun sapaan ibu indah di cuekin Revan saja dia sibuk mencari kemana Sintya kok tidak ada " saya kan ke sini untuk dia dia malah tidak ada " ucap Revan
" perkenalkan ini dini yang akan menjadi sekertaris bapak"
" saya dini pak " sapa dini kepada Revan
" waw ganteng banget masih mudah lagi kesempatan nig" ucap dini dalam hati
Sintya yang baru keluar dari toilet langsung kaget karna presdir nya sudah datang dan yang paling bikin dia kaget Presdir itu ada lah Revan membuat mata melotot
" apa dia Presdir di kantor ini, ya Tuhan kenapa harus dia " ucap Sintya dalam hati
Revan yang melihat Sintya langsung menghampiri nya " dari mana kau kenapa tidak menyambut ku " ucap Revan dengan mendekat kan wajahnya
" hhmm maaf saya tadi ke toilet" ucap Sintya gugup
ibu indah yang melihat tingky nya Sintya membuat ibu indah geram
" maaf pak nanti saya yang akan menegur Sintya, Sintya nanti kamu keruangan saya " ucap ibu indah
" mampu loe sin Lo pasti bakal di pecat" ucap dini dalam hati
" tidak usah biar dia ikut keruangan saya sekarang" ucap Revan
mendengar perusahaan itu semakin membuat dini tersenyum lebar
Revan pun menuju ruangan nya yang di antar dengan dini
para karyawan kembali ketempat nya masing masing
" bagaimana dengan Lo sin" tanya Bella
"Lo gak bakal di pecat kan"
" yah gue gak tau bell semoga aja engga loe doain gue ya"
" Lo yang tenang ya menghadapi Presdir" ucap Bella cemas
" tenang bell gue udah biasa menghadapi orang itu" ucap Sintya dalam hati
" gue kesan dulu bell"
Sintya pun berjalan keruangan Revan
tok...tok...tok...
"pintu pun di buka oleh dini yang lagi di dalam ruangan revan, dini tersenyum jahat kepada Sintya
---------------BERSAMBUNG------------
jangan lupa like dan komen ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Umar
crtnya trlalu konyol n bodoh, mncrminkan kloe othor emg ke geser saraf
2023-01-18
1
Kar Genjreng
dini kamu yang harus hati hati karena Bos itu.. misuanya
2021-11-20
0
Anik Suhartini
pusing,,, konsen nulisnya thor,,, byr gk belepotan
2021-05-07
0